Semua orang mengira bahwa Jacob akan marah. Bagaimanapun, Penny memang bersikap tidak tahu diri. Elena adalah kekasihnya Jacob, jadi seharusnya Sienna memilih untuk meredakan situasinya sekarang. Sementara itu, Elena juga menarik lengan Jacob dengan lembut, lalu berkata dengan nada yang sedikit memohon dan manja, "Jacob, Yuliana itu korban ...."Sebelum wanita itu menyelesaikan perkataannya, Jacob sudah melontarkan dua kata dengan dingin, "Minta maaf." Ekspresi lembut di wajah Elena tiba-tiba membeku. Dia bahkan mengira bahwa dirinya mungkin salah dengar.Orang lain juga berpikir demikian. Suasana di sana menjadi sunyi dan tidak ada yang berani bertanya apa maksud dari Jacob. Hanya Yuliana yang berpikir bahwa Jacob sedang membantunya. Dia mengangkat tangan untuk menyeka air mata seraya berkata, "Penny, kamu mendengarnya, 'kan? Kak Jacob menyuruhmu untuk meminta maaf padaku."Apakah ini benar? Sienna yang bingung pun melihat ke arah Jacob. Ada sekilas momen di mana dia merasa bahwa Jaco
Orang-orang yang menonton drama di sana telah berangsur pergi. Demi menunjukkan kedekatan hubungan saudara mereka, Elena pun mengantarkan Yuliana ke dalam mobil. Sienna berdiri di tempatnya dan melihat Jacob yang tiba-tiba mendekat ke arahnya selangkah demi selangkah. Entah kenapa, dia malah merasa ingin mundur. Jacob makin mendekat, lalu menundukkan kepala untuk melihatnya.Kemudian, Sienna sedikit mendongak. Emosi di matanya telah menghilang tanpa bekas, seolah-olah kelembutan dan kenikmatan semalam hanyalah ilusi belaka. "Penny," sapa Jacob yang ingin mengatakan sesuatu yang lain. Namun, dia malah mendapati Elena yang sudah kembali"Jacob, sarapan di lantai bawah sudah siap. Kalian pasti belum makan, 'kan? Tania juga sama. Mari kita semua turun dan makan dulu," ajak Elena.Ketika melihat betapa dekatnya Jacob dengan Sienna, rasa cemas Elena tiba-tiba muncul dan dia segera mendekat sembari berkata, "Penny, aku sudah mengantarkan Yuliana pulang. Kami juga akan menyelidiki masalah ang
Sienna terdiam sejenak dan tidak tahu harus mengatakan apa dalam sekejap. Apakah ini tentang rumah ataukah masalah Yuliana? Pandangan Sienna pun jatuh pada Elena. Melihat bahwa Jacob sengaja membawa Elena kemari, dia menduga bahwa ini kemungkinan tentang Yuliana."Tuan Jacob, aku nggak punya pemikiran lain. Nona Yuliana sudah meminta maaf, jadi aku nggak boleh bersikap nggak logis. Apalagi, dia memang korban yang sebenarnya," jelas Sienna. Saat baru saja selesai berbicara, dia merasa bahwa aura yang ada di tubuh Jacob tiba-tiba menjadi makin dingin."Selain itu, apakah ada yang lain?" tanya Jacob. Pria itu menatapnya dengan dingin seraya menimpali, "Apakah tidak ada lagi?" Aura Jacob terlalu kuat hingga membuat Sienna merasa kesulitan bernapas, bahkan telapak tangannya pun berkeringat dingin. Apakah Jacob sedang mencari masalah dengan dirinya?Sienna pun berkata, "Jadi, apa yang diharapkan oleh Tuan Jacob? Yuliana memang harus meminta maaf kepadaku. Kalau bukan karena aku yang beruntun
Emosi Jacob langsung meluap ketika berpikir bahwa dirinya dibandingkan dengan Lukas. Dia perlahan mengambil tisu dari samping dan membersihkan darah di telapak tangannya."Aku ikut rapat sepanjang malam, jadi agak lelah," jawab Jacob dengan tenang. Wiandro tersenyum sembari berkata, "Aku juga mendengar bahwa kamu sudah ikut rapat sangat awal semalam. Apakah perusahaanmu sangat sibuk? Kalaupun emosi, kamu juga seharusnya jangan melukai tubuhmu.""Nggak akan lagi," ucap Jacob. Dia kembali tenang, lalu berjalan ke samping untuk menelepon Benny yang sedang tidak berada di lantai satu. Benny berkata di ujung telepon," Jacob.""Benny, tolong hapus semua jejakku semalam," pinta Jacob. Benny sangat terkejut. Bukannya situasinya baik-baik saja? Kenapa Jacob memintanya untuk menghapus jejak? Namun, dia tidak bertanya lebih lanjut dan hanya menjawab dengan satu kata, "Baiklah."Setelah menutup teleponnya, Jacob melihat ke arah tak jauh dari sana. Sienna sedang bersiap-siap untuk pergi dengan mobi
Sienna sedikit terkejut mendengar komentar Tania. Jika itu urusan bisnis, Sienna tentu harus mengambil inisiatif. Tidak mungkin Jacob merendahkan diri untuk mendatanginya."Apa saat itu Kak Jacob nggak menolak?" tanya Tania.Tania benar-benar penasaran. Dia tahu tidak baik mencampuri privasi Sienna seperti ini. Namun, masalah ini berkaitan dengan kakak sepupunya, orang yang menurutnya paling hebat di Keluarga Yuwono."Jacob menolak beberapa kali, tapi akhirnya setuju," jawab Sienna sambil tersenyum. Dia tidak mengerti mengapa Tania tiba-tiba menanyakan hal ini.Wajah Tania tiba-tiba memerah. Dia benar-benar tidak menyangka Penny berjuang keras untuk tidur dengan sepupunya. Jika Elena mengetahui hal ini, dia pasti akan sangat marah. Namun, Tania tidak berniat untuk membocorkan masalah ini padanya.Suasana di sisa perjalanan itu sangat sunyi. Begitu sampai di jalan yang paling dekat dengan studio, Sienna bersiap untuk turun. Saat hendak menutup pintu mobil, dia berterima kasih kepada Tan
Sienna perlahan mengenakan pakaiannya dan mulai memikirkan kejadian tadi malam baik-baik. Kemarin, Sienna meminum anggur yang diberikan oleh Mike di kolam renang, lalu pergi berganti pakaian di kamar lantai atas dan beristirahat. Sepertinya tidak ada hal lain yang terjadi.Setelah memikirkannya berulang kali, Sienna masih belum menemukan alasannya. Apakah dia mencubit dirinya sendiri dalam mimpi? Kemarin malam, sepertinya Sienna memang memimpikan beberapa adegan dewasa.Sienna memijat keningnya. Lain kali, dia tidak akan sembarangan menerima minuman yang diberikan orang lain padanya. Efek mabuk semalam masih membuat Sienna sakit kepala. Dia berbaring di tempat tidur dan berniat untuk istirahat sebentar, tetapi Willow mendadak meneleponnya."Ponselmu mati sejak kemarin malam. Paman Harris sepertinya sudah sadar," ujar Willow.Rasa kantuk Sienna tiba-tiba menghilang dan dia langsung duduk. "Apa dokter yang bilang begitu?" tanya Sienna untuk memastikan."Ya, dokter ingin menghubungimu tad
Setelah menutup telepon dari Willow, Sienna menelepon rumah sakit.Di ujung telepon, sang dokter berkata, "Pak Harris menunjukkan tanda-tanda akan siuman tadi malam, tapi hari ini keadaan beliau kembali seperti semula. Kami masih belum bisa memastikan kapan Pak Harris akan benar-benar sadar."Sienna menunduk dan merasakan sesak di dadanya. Dia hendak pergi ke rumah sakit, tetapi Susan tiba-tiba meneleponnya."Kakek dan nenekmu ada di Kediaman Winata. Mereka mendengar tentang ayahmu dan sengaja datang berkunjung," ujar Susan.Wajah Sienna berubah sedikit masam. Kakek dan neneknya berasal dari Kabupaten Armana, tetapi dari beberapa kesempatan Sienna pergi ke sana, dia belum pernah mengunjungi mereka sama sekali. Itu karena ibunya dibenci oleh kakek dan neneknya setelah dia melahirkan Sienna.Di Kabupaten Armana, seorang menantu perempuan yang baru menikah harus tinggal bersama mertuanya selama beberapa waktu. Meski Harris adalah anak laki-laki sulung, adik laki-lakinya lebih dimanjakan o
Sorot mata Sienna menjadi dingin. Dia tidak pernah berinteraksi dengan orang yang mengaku sebagai kakek dan neneknya itu. Dia hanya pernah dibawa ibunya satu kali ke Kabupaten Armana saat dia masih kecil. Lantaran ibunya meninggal terlalu dini, ingatannya sedikit kabur.Namun, ada satu hal yang Sienna ingat dengan jelas. Kedua orang tua itu ingin memukuli dia dan ibunya dengan sapu saat itu.Saat itu, ayah Sienna telah menghasilkan sedikit uang. Sebagai anak yang berbakti, Leslie ingin membagikan sedikit rezeki kepada mertuanya. Bagaimanapun, mereka memang sudah membesarkan Harris.Berhubung orang tua Leslie dan Robert sudah lama meninggal, hubungan kakak adik mereka lumayan baik.Akan tetapi, kakek dan nenek Sienna mengira bahwa putra sulung mereka hidup melarat hingga istrinya datang untuk meminta uang. Bahkan sebelum Leslie dan Sienna memasuki rumah, kedua orang itu sudah melambaikan sapu untuk mengusir mereka."Pergi! Kamu cuma binatang yang bisa melahirkan anak perempuan! Kami ngg