Sarah tumbuh besar di Kabupaten Armana, jadi pola pikirnya juga sama dengan kebanyakan orang di sana. Berhubung si bungsu memiliki dua anak laki-laki, si sulung yang sudah sukses tentu saja harus membantu keluarga si bungsu.Ketika Harris ingin menikahi Leslie, Sarah sebenarnya tidak setuju. Menurutnya, Leslie bukan wanita yang subur dan pasti akan kesulitan melahirkan anak. Hal ini juga pernah membuat Sarah bertengkar dengan si sulung. Namun, pada akhirnya dia tidak bisa menentang keputusan Harris.Setelah Harris dan Leslie menikah, Sarah baru tahu bahwa Leslie sudah hamil sebelum menikah. Dia sangat murka karenanya. Jika tahu bahwa Leslie hamil, Sarah tidak perlu memberikan mahar sebesar 6 juta. Saking marahnya, dia sampai memaki-maki Leslie pada malam pernikahan itu. Sarah kesal karena Leslie tidak memberitahukan masalah kehamilannya sehingga dia harus memberikan mahar.Jadi, pada hari kedua setelah Leslie dan Harris menikah, Sarah langsung memindahkan mereka ke rumah samping yang s
Susan sendiri juga tidak menyukai Hilman dan Sarah. Bisa dibilang, dia merasa sangat muak. Bagaimana bisa dua orang desa miskin ini masuk ke dalam Kediaman Winata? Selain itu, sejak mereka memasuki vila, mata keduanya dipenuhi keserakahan. Mereka jelas berencana untuk menjajah vila ini.Namun, demi membuat Sienna kesal, Susan terpaksa harus menyetujui permintaan kedua orang tua itu. "Ucapan Ibu benar. Berapa sisa cicilan adik iparku sekarang?" tanya Susan."Lima miliar empat ratus juta. Cicilan bulanannya sebesar 60 juta. Dia hampir berusia 50 tahun sekarang dan perusahaannya baru-baru ini memberhentikan banyak karyawannya. Kalau putra bungsuku dipecat, dia nggak akan mampu bayar cicilan. Kamu dan haris harus membantunya. Seenggaknya, kalian harus memberinya 6 miliar untuk melunasi cicilan rumah dulu," jawab Sarah.Susan tersenyum dan mengeluarkan selembar kartu bank. "Ada 6 miliar di kartu ini, seharusnya cukup untuk adik ipar melunasi cicilannya," ujar Susan.Mata Sarah sontak berbin
Susan sedang berada di ruang utama kediaman Keluarga Winata. Ketika melihat Junando berjalan masuk, dia seketika berwaspada. Akhir-akhir ini, suasana hati Junando sedang tidak baik karena insiden selangkangan kemarin, jadi Susan tidak berani berbicara dengan keras padanya. Dia bertanya, "Junando, apa kamu sudah bertindak?"Junando duduk, lalu menjawab sambil mencibir, "Karena dia sudah berani datang kemari, berarti dia sudah siap menerima akibatnya." Susan sontak merasa cemas. Sekarang, Sienna sangat disayangi oleh Darwo. Jika terjadi sesuatu pada Sienna, Darwo pasti akan menyelidikinya secara menyeluruh. Dengan kekuasaan yang Darwo miliki, dia bisa menyelidiki masalah hingga terungkap. Jika hal itu benar-benar terjadi, bukan hanya Junando yang akan mendapat masalah, melainkan seluruh anggota Keluarga Winata juga akan terkena imbasnya."Junando, Ibu sudah pernah katakan padamu untuk menahan emosi," ucap Susan.Susan tersentak saat melihat Junando membanting gelas yang ada di tangannya
Tidak jauh dari bar ini, ada seorang bartender yang memiliki paras menawan. Ketika menoleh, bartender ini melihat Sienna sedang diseret oleh dua orang pria ke ruang VIP.Bar ini adalah satu-satunya bar yang tidak dipasang kamera pengawas. Lantaran bar ini didatangi oleh berbagai macam orang dan sangat ramai setiap hari, ada pemberitahuan yang ditempelkan di depan pintu masuk bar yang bertuliskan "Begitu masuk, segala bentuk kehilangan dan kerugian bukan menjadi tanggung jawab kami."Oleh sebab itu, sebagian besar orang yang datang kemari hanya ingin mencari kesenangan. Gaji pelayan yang bekerja di sini lebih tinggi dibandingkan dengan gaji pelayan di bar lain. Bagaimanapun juga, pelayan di bar ini terkadang mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari pelanggan. Dickson sedang memegang sebuah nampan. Sebenarnya dia tidak ingin mencampuri urusan seperti ini. Meskipun sudah mengenali bahwa wanita yang sedang diseret itu adalah Sienna, dia tetap tidak ingin ikut campur. Akan tetapi, Wil
Willow segera menerima panggilan telepon dari Sienna. Awalnya, Willow ditelepon oleh anggota keluarganya yang menyuruhnya pulang.Sienna berucap, "Willow, aku ada masalah."Nada bicara Sienna terdengar cemas, sepertinya ada yang tidak beres. Willow tidak memedulikan hal lain lagi, lalu langsung menanyakan alamat dan bergegas mengendarai mobilnya ke tempat itu.Namun, sampai di tengah jalan, Willow baru merasa alamat ini sedikit familier. Sepertinya, tempat ini sama dengan alamat yang diberi tahu Dickson tadi. Apa Sienna dan Dickson berada di bar yang sama?Willow tidak sempat memikirkannya lagi, dia langsung masuk ke ruang privat itu. Willow terkejut ketika melihat leher Sienna yang berdarah. Dia berteriak, "Sienna!"Sienna berusaha mengangkat kepalanya. Melihat kedatangan Willow, Sienna baru merasa lega. Botol anggur di tangannya pun seketika terjatuh. Sienna berkata, "Antar aku ke rumah sakit."Willow yang benar-benar panik menyahut, "Oke." Dia tidak berani menunda lagi dan langsung
Yuliana berkata, "Kak Elena, reputasiku sudah hancur. Sekarang banyak orang yang tahu aku tidur dengan pengawal. Kelak, apa aku masih bisa menikah lagi?"Saat teringat Jacob juga menyaksikan kejadian ini, Yuliana ingin segera mati. Namun, dia benar-benar tidak rela. Yuliana sudah mengikuti Jacob begitu lama, tetapi Jacob tidak pernah memperhatikannya.Jacob malah lebih dekat dengan seorang desainer. Bahkan, dia juga berpacaran dengan Elena. Sementara itu, Yuliana sama sekali tidak mendapatkan apa-apa.Elena memapah Yuliana dan menjawab dengan asal, "Memangnya ini salah siapa? Kamu yang terlalu sembrono."Yuliana merasa benci, tetapi dia paling membenci Sienna. Semua ini karena Sienna.Elena dan Yuliana berpapasan dengan Willow, tetapi Willow hanya kenal mereka dan tidak dekat. Jadi, Willow tidak menyapa mereka.Yuliana dibawa masuk untuk melakukan pemeriksaan, sedangkan Elena menunggu di luar selama 1 jam. Saat Elena sudah mulai tidak sabar, Yuliana pun keluar. Wajah Yuliana pucat pasi
Sienna tidak ingin hanya duduk diam, jadi dia segera menelepon Willow dan meminta dia menggunakan kekuatan keluarganya untuk menyelidiki kedua pria itu. "Bisa-bisanya ada masalah seperti ini! Aku akan segera mengutus orang untuk memeriksanya. Sienna, kamu jangan khawatir, beristirahatlah dengan baik di rumah sakit!" ucap Willow.Setelah Sienna menutup teleponnya, dia melihat pintu kamar pasiennya dibuka oleh Yuliana. Wanita itu menatapnya dengan tajam, lalu berkata sambil tersenyum sinis, "Kak Jacob akan segera datang. Kamu sebaiknya berpikir bagaimana cara untuk meminta maaf kepada Kak Elena."Sienna merasa sangat konyol sehingga berkata, "Sepertinya kamu lupa alasanmu datang ke rumah sakit." Yuliana tertegun sejenak dan tatapannya penuh dengan rasa benci. Namun, dia pasti tidak akan melakukan apa pun sebelum Jacob datang. Dia mendengus dingin, lalu menutup pintu dengan membantingnya dan pergi ke kamar pasien sebelah.Sementara itu, Sienna menggosok pelan pelipisnya. Ketika menampar E
Sienna telah memperkirakan bahwa Jacob akan membela Elena, tetapi dia masih berkata, "Aku nggak mau.""Oh, begitu? Apa kamu nggak takut itu akan memengaruhi studio, keluargamu, bahkan reputasimu di industri?" Suara Jacob terdengar tenang, bahkan ancamannya pun terdengar begitu santai. Dia mengangkat alisnya seraya melanjutkan, "Apalagi, ini bisa memengaruhi posisi promosi suamimu yang diperoleh dengan susah payah."Entah kenapa, Sienna merasa bahwa Jacob bersikap lebih agresif kali ini. Dia tidak lagi seperti sebelumnya yang tampak acuh tak acuh terhadap segala sesuatu.Jacob melihat bahwa sikap Sienna awalnya masih teguh, tetapi setelah menyebutkan dampak pada pekerjaan suaminya, wanita itu segera merenung. Dia pun berkata sembari tersenyum dingin, "Kamu sangat mencintai suamimu, ya?"Jacob berdiri dan menunjukkan sikap yang lebih tegas lagi sekarang. Pria itu berkata, "Sebelum keluar dari rumah sakit, mintalah maaf kepada Elena." Jika Sienna tidak meminta maaf, Elena bisa melaporkann