Daria yang sangat kesal membentak, "Di mana Sienna? Suruh dia turun!" Kalau terjadi sesuatu pada Jacob, dia tidak akan melepaskan Sienna begitu saja!Rina agak takut kepada Daria karena terkadang sikap Daria sangat tidak masuk akal. Daria sama sekali tidak sungkan kepada Sienna. Rina menyahut, "Bu Daria, Nona Sienna belum pulang."Mendengar perkataan Rina, Daria yang emosi mengomel, "Sudah menikah pun masih saja berkeliaran di luar. Apa dia berkencan dengan pria lain? Sekarang sudah hampir jam 11.00! Entah apa yang dia sibukkan seharian.""Selama 3 tahun ini, Jacob nggak ada di rumah. Siapa tahu dia sudah melakukan hal yang mempermalukan Keluarga Yuwono. Kalau dia berani berbuat seperti itu, aku akan memberi pelajaran kepada Keluarga Winata!" lanjut Daria.Rina menelan ludah. Dia takut Daria benar-benar akan menyalahkan Sienna karena alergi Jacob kambuh. Bagaimanapun, Jacob sudah menunjukkan reaksi alergi sebelum pulang ke Vila Cahwana. Sudah jelas alergi Jacob tidak ada hubungannya de
Awalnya, Daria berniat memperkenalkan putri keluarga kaya lain di ibu kota kepada Jacob. Namun, Jacob yang jelas-jelas tahu dirinya alergi bulu binatang malah menemani Elena ke klinik hewan. Sepertinya, Jacob masih belum bisa melepaskan Elena yang tumbuh besar bersamanya.Akan tetapi, bagaimana Sienna bisa tahu Jacob menemani Elena ke klinik hewan? Jangan-jangan, wanita rendahan itu mengikuti Jacob? Daria mengernyit dan langsung mengirim pesan kepada Sienna.[ Jangan pikir aku nggak tahu apa rencanamu. Jauhi Jacob. Cepat atau lambat, kalian akan bercerai. Kalaupun kamu menyerahkan dirimu, Jacob juga nggak akan mau sama kamu. ]Kata-kata Daria sangat kasar. Ekspresi Sienna makin muram setelah membaca pesan Daria. Kemudian, Sienna membalas Daria.[ Bu Daria tenang saja. Aku pasti akan menjauhi Tuan Jacob. ]Daria mencibir. Kalau sampai Sienna mengingkari janjinya, dia pasti akan membuat Keluarga Winata celaka!Satu jam kemudian, efek obat bius Snow sudah hilang. Dokter pun berpesan kepad
Sienna memandang Sandra dengan galak dan berucap, "Nona Sandra, aku nggak mau perhitungan denganmu karena kamu pernah memberiku obat."Ekspresi Sandra sangat masam, lalu dia mencibir dan menimpali, "Kamu cari saja Giselle kalau berani. Penny, kamu itu menggoda pacar orang, jadi jangan salahkan orang lain yang mau membalasmu. Kamu belum masuk grup pemilik rumah di sini, 'kan? Kamu boleh masuk dan lihat gimana para pemilik rumah di gedung ini menghujatmu."Grup pemilik rumah? Sienna memang belum bergabung ke grup itu. Namun, kemungkinan masalah ini sudah diketahui oleh semua orang karena ada Giselle di dalam grup ini.Masyarakat ini memang memperlakukan wanita dengan kritis. Jadi, tidak ada yang bersedia mendengarkan penjelasan Sienna. Semua orang hanya ingin mencari kesenangan.Ketika 1 orang memarahimu wanita jalang, mungkin semua orang tidak percaya. Namun, ketika beberapa orang ikut memarahi, semua orang pun akan percaya. Ke depannya, mungkin para pemilik rumah ini akan mencari masal
Hari ini, Jacob masih demam, tetapi ruam di tubuhnya sudah hilang. Ekspresi Jacob sangat dingin dan Sandra yang berdiri di sampingnya masih menunggu jawaban Jacob.Namun, Jacob tidak berkata apa-apa dan langsung berjalan memasuki lift. Sandra merasa agak canggung, lalu segera kembali ke tempat kerjanya.Sementara itu, di dalam lift, Sony melihat wajah Jacob masih sedikit memerah karena demam. Dia berkata, "Pak Jacob, sebaiknya kamu istirahat lagi."Jacob terlihat kelelahan karena demamnya tidak kunjung turun semalam. Dia memijat keningnya dan akhirnya berpesan, "Nanti kalau Penny meneleponku, kamu selesaikan masalah di Kompleks Mawaria."Rapat ini akan berlangsung sangat lama. Sony tidak akan mengikuti rapat untuk sementara waktu dan menunggu di luar.Jacob akan meletakkan ponselnya di dalam kantor. Kalaupun membawanya ke ruang rapat, dia akan mengatur ponselnya ke mode hening. Rapat ini sangat penting karena berkaitan dengan akuisisi di luar negeri. Selama ini, Grup Yuwono memang sela
Awalnya, Sandra masih berharap bahwa Giselle bisa terus mengganggu Sienna. Namun, hanya dalam satu hari, wanita itu malah sudah tertangkap? Sandra melihat pesan yang dikirimkan oleh Sienna di grup. Dia mengaku bahwa dirinya telah melaporkan tempat karaoke tersebut. Hal ini pun membuat Sandra ketakutan. Bagaimana Sienna bisa tahu tentang masalah tempat karaoke ini? Apabila benar-benar ada aktivitas ilegal di tempat karaoke, hanya orang yang pernah pergi ke sana yang akan tahu. Sandra tampak memicingkan matanya. Dengan kemampuan merayu pria yang kuat, mungkinkah Sienna pernah bekerja di tempat karaoke semacam itu? Dia pun menyunggingkan senyuman dingin.Hari ini, Elena kebetulan datang ke Grup Yuwono. Lantaran sudah membicarakan semuanya dengan Jacob, dia tentu harus menunjukkan keseriusannya dalam memperbaiki hubungan mereka. Begitu melihat kedatangan Elena, matanya sontak berbinar-binar.Setiap hari, selalu ada banyak wanita yang datang untuk mencari Jacob, baik selebritas maupun inf
"Oke, Bibi Daria. Aku akan datang bersama Jacob setelah dia selesai rapat," janji Elena. Setelah memutuskan panggilan, ekspresi gembira terpancar di wajah Elena.Sementara itu, Sony yang berdiri di luar ruangan melihat Elena memegang ponsel Jacob, tetapi tidak menghentikannya. Tampaknya, wanita ini memang mungkin akan menjadi istri Jacob. Sebagai seorang asisten, Sony tentu tidak boleh ikut campur agar tidak dibenci. Kemudian, Elena meninggalkan kantor dan menuju ke pantri.Sandra masih sibuk membuat kopi di sana. Ketika melihat Elena datang, wanita itu langsung bersemangat. Kini, Elena sudah berdiri di depannya. Setelah memastikan bahwa hanya ada mereka berdua di dalam pantri, Elena pun bertanya, "Barusan di lantai bawah, kamu bilang kamu melihat Jacob dan Penny melakukan apa?"Tangan Sandra tampak gemetar. Dia menampilkan ekspresi panik dengan sangat baik. Tatapan Elena yang tajam tertuju kepadanya. "Kamu seharusnya tahu bahwa aku adalah calon istri presdir. Hanya dengan satu kata da
Sienna tidak membalas pesan Daria dan berpura-pura tidak melihatnya. Ketika tiba di rumah sakit, dia lagi-lagi bertemu dengan kucing kemarin. Kucing itu mungkin datang untuk pemeriksaan lanjutan hari ini.Namun, kali ini Elena tidak menemaninya, hanya ada pembantu tadi malam yang datang. Masih ada bekas tamparan di wajah pembantu itu. Hal ini bisa menunjukkan betapa kerasnya tamparan dari Elena semalam. Kucing itu ditempatkan dalam sebuah kandang dan diserahkan kepada dokter untuk diperiksa.Saat dokter membawa kucing itu melewati depan Sienna, dia tak kuasa terpesona oleh kecantikan kucing tersebut. Ini adalah kucing Ragdoll paling cantik yang pernah dilihat Sienna. Mata yang berwarna biru seperti lautan dan bulu yang sangat lebat membuat orang lain sangat ingin menyentuhnya.Akan tetapi, saat Sienna teringat bahwa ini adalah kucing milik Elena, dia pun menahan diri dan pergi menjenguk Snow. Keadaan Snow sudah lebih membaik hari ini. Begitu melihat Sienna datang, ia langsung menggoyan
Elena tersenyum sinis sembari berkata, "Aku akan makan malam dengan Jacob sekarang, kamu." Dia menunjuk ke arah pembantunya, lalu memerintahkan dengan nada yang sangat dingin, "Setelah dua jam berlalu, hubungi aku. Kalau dia nggak menemukan kucingnya, aku akan memberinya pelajaran!"Setelah mengucapkan itu, Elena langsung berbalik dan kembali ke mobil mewahnya. Begitu dia pergi, Sienna pun menoleh ke arah pembantu itu. Dia tidak menyangka bahwa masalah ini bisa diselesaikan dengan mudah. Kini, dia merasa agak bersalah, tetapi masih tidak lupa untuk mengingatkan Sienna, "Kamu sebaiknya segera mencarinya."Sienna merasa sangat lucu. Apakah semua orang menganggap dirinya mudah ditindas? Dia tidak menghiraukan pembantu itu dan langsung naik ke mobilnya sendiri. Barusan, Elena pergi ke arah Vila Cahwana berada. Dia mengaku akan makan malam bersama Jacob.Sementara itu, Daria juga tiba-tiba mengirimkan pesan padanya. Jelas bahwa dia ingin membiarkan Jacob menegaskan posisi Elena di hadapanny
Wiandro melihat jam, lalu bertanya kepada Wanda, "Kamu butuh berapa menit?""Sepuluh menit sudah cukup," sahut Wanda.Mereka berdua pergi ke ruang privat yang tenang. Wanda duduk tegak. Wajahnya yang membengkak tampak sangat mencolok.Namun, Wiandro tiba-tiba merasa Wanda bukan wanita yang lemah. Mungkin Wanda hanya gentar saat menghadapi Benny.Hanya saja, ini bukan urusan Wiandro. Pihak yang jatuh cinta terlebih dahulu pasti akan disakiti.Wanda menjelaskan, "Pak Wiandro, aku ingin tahu masalah Keluarga Hanaya. Willow itu temannya Bu Sienna, jadi aku khawatir. Hari ini, aku menghubungi Willow, tapi Willow bilang dia baik-baik saja."Wanda menambahkan, "Media terus memberitakan masalah Keluarga Hanaya. Apa ayah Willow benar-benar dipenjara?"Saat menanyakan hal ini, sebenarnya Wanda menebak apa yang diberitakan media memang benar. Ayah Willow memang dipenjara.Namun, yang paling penting adalah peran Dickson dalam permasalahan ini. Jika Dickson yang memenjarakan presdir Hanaya Jeweller
Tatapan semua orang tertuju pada Wanda. Suasana menjadi hening. Kemudian, Cristin yang berpura-pura terkejut menutup mulutnya.Cristin berseru, "Ada apa dengan wanita ini? Kenapa dia bisa masuk ke sini? Cepat suruh orang seret dia keluar."Wiandro melirik Cristin sekilas. Seharusnya Hilda tidak bisa masuk ke bar ini. Sepertinya, ini trik Cristin.Hanya saja, awalnya Cristin berencana membuat Hilda dipermalukan di depan Benny. Tidak disangka, Wanda datang. Jadi, Cristin bisa membereskan Hilda dan Wanda sekaligus.Petugas keamanan menarik Hilda, tetapi Hilda masih tidak berhenti memaki, "Lepaskan aku! Aku mau habisi wanita sialan itu! Dasar wanita murahan! Berengsek!"Kata-kata Hilda sangat kasar. Semua orang di tempat mengernyit. Cristin malah sengaja bertanya, "Bu Wanda, ibumu sudah diseret keluar. Apa kamu nggak melihat kondisinya?"Cristin menambahkan, "Sekalian beri dia pelajaran. Sebagai sesama wanita, seharusnya dia nggak bicara begitu kasar. Didikan keluarganya benar-benar mempri
Setiap kali bertemu, Sherly selalu menuangkan minuman ke tubuh Wanda. "Wanda, aku rasa kamu masih belum mengerti apa yang sudah kukatakan sebelumnya, kamu dan kakakku dari dunia yang berbeda. Kamu nggak tahu malu ya? Kamu ingin kakakku bertindak sekejam apa baru kamu mau menyerah?"Kata-kata ini membuat Wanda merasa malu. Malam ini dia bukan datang untuk mencari Benny dan dia memang tidak tahu Benny ada di sini.Pada saat itu, Sherly mendekat untuk menjambak rambut Wanda dan langsung menamparnya. Dia ingin menghindar, tetapi dua pengawal Sherly mendekat dan langsung menekan bahunya dengan kuat.Plak!Sherly merasa masih belum puas setelah menampar Wanda sekali, sehingga dia menampar dua kali lagi. Wajah Wanda pun langsung membengkak, tetapi Wanda sudah terbiasa dengan perlakuan ini."Cepat pergi. Dengar baik-baik. Malam ini adalah kencan pertama Kak Cristin dan kakakku. Kalau kamu berani mengganggu mereka, aku akan langsung mengulitimu," kata Sherly. Namun, setelah mengatakan itu, pand
[ Kalau kami ingin pergi berjalan-jalan, aku bisa menemanimu. ]Wanda mengirim pesan itu lagi, tetapi dia tahu Willow pasti akan menolaknya.[ Nggak perlu, aku benar-benar baik-baik saja. Sienna juga baru saja meneleponku, tapi dia sangat sibuk. Nggak usah dibicarakan lagi, aku juga ada urusan di sini. ][ Baiklah, kamu sibuk saja dulu. ]Wanda meletakkan ponselnya dan melihat kantor di depannya. Dia sudah lembur selama dua hari berturut-turut dan tidak pulang sama sekali. Yang dilakukannya hanya mencuci muka dan mengganti pakaian di ruang istirahat di kantor, lalu langsung kembali bekerja tanpa membuang waktu sedikit pun. Setelah sekarang memiliki sedikit waktu untuk bersantai, matanya terasa pedih.Pada saat itu, ada seseorang yang mengetuk pintu kantor dan yang masuk adalah Manfred dengan sebuah berkas di tangannya. Melihat Wanda masih berada di sana, dia tercengang. "Kamu nggak pulang selama dua hari ini?""Ya, aku ingin menyelesaikan berkas-berkas selama sebulan ini," jawab Wanda.
Wanita itu merasa sangat benci. Dia bertanya-tanya mengapa ada perdagangan manusia di dunia ini, ada orang yang menculik anak-anak di jalanan, dan dia yang harus mengalami semua ini.Dia tidak bisa keluar dari trauma itu dan terus mimpi buruk selama bertahun-tahun ini, sehingga dia berusaha melatih dirinya dan menjadi lebih kuat. Di dalam mimpinya, dia sudah berkali-kali mencegah bencana itu terjadi dan memegang tangan adiknya. Oleh karena itu, dia merasa dunia terasa begitu tidak nyata setiap kali terbangun."Sienna, kamu percaya dia masih hidup dan sedang menungguku, 'kan? Kadang-kadang, aku bahkan bisa mendengarnya memanggilku kakak."Sienna mengambil tisu dari samping dan memberikannya pada wanita itu.Wanita itu tidak mengambil tisunya, melainkan berbaring dan perlahan-lahan menutup matanya yang terus berlinang air mata.Sienna juga tidak tahu harus berkata apa, hanya bisa pergi dengan diam-diam agar wanita itu bisa menenangkan diri sejenak. Dia masih tidak merasa mengantuk setela
Meskipun kaca dari lemari itu bukan kaca biasa, kacanya tetap retak dan pecah menjadi serpihan yang jatuh ke lantai. Serpihan itu melukai punggung tangan Ed sampai berdarah, tetapi dia tidak peduli. Dia bahkan tidak membalut tangannya, malahan langsung berbalik dan kembali ke kamarnya untuk tidur.Jacob yang melihat pemandangan itu masih tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan Ed. Hingga dia melewati kamar lainnya dan mendengar suara-suara yang tidak senonoh sampai dia berharap tidak memiliki telinga. Dia tidak percaya suara yang berasal dari wanita berusia 50 tahun itu bisa begitu dibuat-buat dan manja sampai membuat orang merinding.Dia yang tahu apa yang sedang terjadi di bawah sana dan juga mendengar nama yang dipanggil wanita itu, akhirnya mengerti mengapa Ethan bisa begitu gila. Demi menyenangkan wanita itu, Ethan rela mengorbankan saudara kembarnya untuk melayani wanita tua yang licik itu. Bagaimana mungkin Ethan tidak menjadi gila? Bagaimanapun juga, Ethan adalah orang yang s
Di ruangan lain, Jacob kembali menyelinap ke dalam saluran ventilasi. Dia terus menjelajahi area itu, tetapi dia menyadari tempat itu hanya memiliki tiga titik yang tersambung tidak peduli seberapa keras pun dia mencarinya. Sharon selalu mengawasinya saat pagi hari, sehingga dia tidak masuk ke saluran ventilasi saat hari masih terang.Sekarang, Jacob kembali menjelajahi setiap area dan akhirnya menemukan Bukti. Kamar yang dihuni Bakti berada tepat di bawahnya, sepertinya Bakti juga menyamar sebagai salah satu pegawai tingkat bawah. Memang paling mudah untuk menyamar sebagai pegawai tingkat bawah di sini karena semuanya mengenakan pakaian pelindung yang tebal.Saat ini, Bakti sudah melepaskan pakaian pelindungnya. Meskipun tidak ada lubang yang tersambung di sana, dia bisa mendengar suara Jacob yang mengetuk bagian atas saluran ventilasi karena ada beberapa celah kecil. Dia pun mengangkat kepala dan melihat ke arah datangnya suara itu.Jacob bertanya, "Mana Arlo?"Jika bukan karena memi
Ed mengepalkan tangannya yang terkulai di samping dengan makin erat. Jika sesuai dengan pemikirannya yang sebelumnya, dia akan langsung menyetujui permintaan Mae. Pentingnya posisi ketua ini setara dengan kekayaan sebuah negara dan dia bisa bebas menggunakan obat-obat dari markas penelitian untuk mencapai tujuannya.Ini adalah ambisi yang selalu diinginkan Ed, tetapi sekarang dia malah ragu selama beberapa detik. Sepuluh detik kemudian, dia baru mengangkat kepalanya dengan lembut dan menatap Mae. "Guru, aku mengerti."Mae pun tersenyum. Dia tahu Ed adalah orang yang selalu tidak segan untuk melakukan apa pun demi mencapai tujuannya. Lagi pula, Hans ini hanya seorang kerabat saja. Keberadaan Hans juga tidak begitu penting, sama sekali tidak perlu dipikirkan.Dia mengangkat tangan dan menepuk bahu Ed. "Pergi lanjutkan pekerjaanmu."Ed berbalik, tetapi ekspresinya masih agak muram. Pada saat itu, pandangannya tiba-tiba tertuju pada Jacob.Namun, Jacob tidak menatap Ed, melainkan berjalan
Setelah memastikan beberapa titik yang terhubung dan perkiraan lokasinya, Jacob kembali ke kamarnya dan masuk ke kamar mandi untuk mandi. Saat membuka lemari, dia menemukan beberapa set pakaian pelindung yang baru di dalamnya. Dia langsung mengernyitkan alis dan secara refleks melihat ke sekeliling kamar.Saat tadi baru masuk ke kamar, Jacob tidak membuka lemari itu. Oleh karena itu, dia tidak tahu apakah pakaian itu memang sudah ada di dalam lemari sejak awal atau doktor wanita itu masuk ke kamarnya saat dia pergi. Meskipun pintu kamar terkunci dari dalam, wanita itu pasti memiliki kunci juga. Namun, dia tetap merebahkan diri di atas tempat tidur dan memejamkan mata untuk istirahat.Keesokan paginya, Jacob mengenakan pakaian dan kacamata pelindung sebelum keluar.Sharon sudah berdiri di depan meja penelitian dengan berbagai macam reagen di tangannya. Dia menyodorkan salah satu nampan dan berkata dengan nada yang datar, "Antarkan semua ini ke luar dan serahkan pada orang yang ada di de