Sienna segera mendekati mereka dengan sikap profesional, lalu menjelaskan, "Tuan Jacob, kamu sudah melihat desain asli sebelumnya, tapi ada beberapa perubahan kecil dalam konstruksi baru-baru ini, jadi aku ingin mengubah area ini."Sienna menunjuk ke tempat tiang berada sebelumnya dengan ujung jarinya, tanpa melihat ke arah Elena. Sebaliknya, Sienna memeriksa draf desainnya sendiri dengan cermat.Elena langsung memicingkan matanya ketika Sienna muncul. Apakah ini desainer yang Yuliana bicarakan? Wanita ini memang sangat cantik. Tampaknya, Elena perlu memberi peringatan kepadanya.Elena tak kuasa ingin meraih tangan Jacob. Namun, saat ini Jacob kebetulan mengangkat tangannya dan mengambil draf desain Sienna. Dia yang gagal meraihnya pun menarik kembali tangannya dengan canggung. Kemudian, dia memandang Sienna dengan ekspresi kesal. Sienna sama sekali tidak memperhatikan Elena dan hanya diam-diam menunggu Jacob untuk berbicara.Jacob memegang draf desain dengan satu tangan, sementara tan
Elena berdiri di pintu dan tidak melihat adegan tersebut. Kalaupun melihatnya, dia tidak akan berpikir bahwa Jacob melakukannya dengan sengaja. Bagaimanapun, sifat Jacob begitu dingin dan sikapnya terhadap wanita selalu acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak akan menggunakan trik kekanak-kanakan seperti ini untuk merayu seseorang.Saat ini, begitu pintu kantor ditutup, Elena pun menatap wajah Sienna. Tidak bisa dipungkiri, wanita ini memang cantik. Bahkan, Elena agak terkesan saat pertama kali melihatnya. Pantas saja Yuliana memperingatkannya untuk berhati-hati. Kalau wanita seperti ini berniat untuk merayu, meskipun Jacob tidak akan tergoda, dia mungkin tetap akan tertarik untuk menidurinya.Elena melihat Yuliana yang berada tidak jauh dari sana. Adik sepupunya itu selalu memantau pintu dengan sikap yang menantikan pertunjukan. Kini, setelah melihat Sienna keluar bersama kakak sepupunya, matanya langsung berbinar-binar, lalu bertanya, "Kak Elena, ada apa?""Jacob memintaku untuk pergi
Tas mereka dilemparkan ke arah Sienna. Namun, wanita itu tidak mengambilnya sehingga tas Yuliana dan Elena pun jatuh ke lantai. Dengan sikap yang makin keterlaluan, Yuliana memaki, "Apa kamu tahu seberapa mahal tasnya Kak Elena? Ini adalah edisi terbatas berharga miliaran, bukan sesuatu yang bisa kamu hasilkan dari pekerjaanmu!"Sienna tersenyum ke arah keduanya dan menjelaskan, "Nona Yuliana, aku adalah seorang desainer, bukan pembantu. Selain itu, kalau kamu nggak ingin pergi bersamaku, kamu bisa menunggu di kantor." Yuliana berseru, "Kamu!" Dia sudah berkali-kali ditekan oleh Sienna, tetapi masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya.Sementara itu, Elena mengambil tas yang jatuh di lantai dengan anggun, sekaligus memberikan tas Yuliana. Kemudian, dia menasihati adik sepupunya, "Penny adalah desainer yang dipekerjakan Jacob, jadi kamu harus lebih sopan. Meskipun dimanjakan di rumah, kamu tetap nggak boleh bersikap seperti ini di luar."Elena menganggap bahwa peringatannya sudah c
Mereka mengemudi selama setengah jam dan akhirnya tiba di Royal Estate. Sienna turun dari mobil terlebih dahulu. Saat melihat Elena dan Yuliana yang turun dari mobil juga, dia pun menunjuk ke dalam seraya berkata, "Nona Elena, silakan." Elena cukup puas dengan sikap Sienna dan tidak mencari kesalahan. Dia pun mengikuti Sienna ke dalam.Tipe hunian di Royal Estate ini sangat populer pada awalnya dan dikelilingi oleh taman berbentuk lingkaran seluas 1.000 meter persegi. Semua taman ini dimiliki oleh vila ini sendiri, tetapi saat ini masih berupa tanah kosong dan perlu didesain ulang oleh Sienna.Sienna membawa kedua wanita itu ke depan pilar bangunan. Lantaran masih ada pekerjaan konstruksi di dalam, suaranya sangat bising dan debu beterbangan. Elena mengernyit dan mengibaskan tangan di depan wajahnya. Yuliana juga merasa tidak nyaman sehingga menutupi mulutnya untuk menghindari debu.Sienna berada di depan mereka. Kini, dia tengah menunjuk ke pilar yang telah dihancurkan seraya berkata,
Setelah sekian lama, Jacob pun mengetuk meja di depannya dengan lembut, tanpa menghiraukan perkataan Elena. Wanita itu menggodanya sebentar, lalu malah mendengar kekasihnya berkata, "Aku rapat dulu.""Baiklah. Jacob, kamu rapat saja," ucap Elena dengan nada manis, lalu menutup teleponnya. Kemudian, pandangan matanya kepada Sienna pun menjadi lebih lembut. Pemikirannya sama dengan orang lain. Lantaran wanita ini sudah menikah, Jacob tidak akan mungkin terlibat dengan wanita seperti itu.Secara kasar, setelah tidur dengan suaminya begitu banyak kali, bagaimana mungkin Jacob yang obsesif dengan kebersihan masih bisa tertarik dengan Sienna?Elena sedikit mengangkat dagunya dan mulai berjalan keluar. Kemudian, dia menimpali, "Lakukan sesuai yang aku katakan. Selain itu, aku suka Cloisonne. Jangan lupa untuk menghias seluruh dinding dan lantai dengan Cloisonne. Desain seperti ini sangat populer di luar negeri."Alis Sienna tampak berkerut. Cloisonne adalah motif batu marmer yang paling mahal
Sienna sama sekali tidak menyadari ekspresinya sendiri saat ini. Lantaran seseorang mempertanyakan desainnya, matanya sedikit memerah marah. Sebagai seorang desainer, ini bahkan lebih buruk daripada dihina secara langsung. Tidak ada senyuman di wajahnya dan matanya yang berkaca-kaca berkedip-kedip."Aku nggak berani. Hanya saja, tadi aku mendengar Nona Elena meneleponmu dan bilang kalau kalian akan pergi berkencan malam ini," ujar Sienna.Jacob menatapnya cukup lama sebelum berkata dengan pelan, "Kamu terus menginap di hotel setelah menikah. Apa keluargamu nggak keberatan?"Sienna sedikit terkejut dengan perubahan topik yang mendadak, tetapi dia tetap menjawab dengan jujur, "Ada masalah di keluargaku belakangan ini. Tempat ini lebih dekat dengan rumah sakit.""Kenapa kamu tinggal di lantaiku?" tanya Jacob lagi. Dia masih belum menggesek kartunya untuk membuka pintu, melainkan terus memandang Sienna.Jacob yang berdiri diam di sana terlihat santai. Namun, jika dilihat lebih dekat, siapa
Tangan Jacob yang menghalangi Sienna sangat ramping, bersih, dan enak dipandang. Namun, di balik keindahan tangan pria itu, seperti ada seekor binatang buas yang baru bangun dari hibernasinya, dingin dan sedikit berbahaya.Sienna tanpa sadar mundur selangkah, tetapi tangan Jacob yang lain kembali terulur dan mendarat ke dinding di belakang punggungnya. Sienna tidak bisa maju maupun mundur sekarang. Tubuhnya menyandar ke dinding dengan gugup, tetapi usahanya untuk menjauh sia-sia saja karena jarak mereka begitu dekat.Tangan Jacob mengepungnya dan menghalangi jalannya. Sienna menelan ludahnya dengan gugup, tidak berani menatap Jacob. Ketika dua orang saling berhadapan seperti ini, wanita pada dasarnya berada dalam posisi yang lebih lemah. Jika orang lain melihat mereka saat ini, mereka mungkin akan mengira Sienna sedang dipeluk.Suasana seperti ini membuat orang terlena. Hanya saja, Sienna tidak boleh terlena. Sebab, pria di depannya adalah Jacob. Dirinya dan Jacob sama sekali tidak mun
Seperti ada binatang buas yang mengincar Sienna dari belakang. Detik berikutnya, dia digendong dan ditempatkan di lemari di lorong depan."Tuan Jacob!" seru Sienna dengan suara serak.Dia sangat ketakutan karena digendong dan didudukkan di atas lemari. Saat ini, tingginya sejajar dengan tinggi badan Jacob. Tubuh Jacob sendiri sangat tinggi, yakni 188 sentimeter. Sienna menyandar dengan ngeri ke dinding saat dagunya dicengkeram oleh Jacob.Sejak malam pertama itu, Sienna tahu bahwa Jacob sangat panas dan liar di tempat tidur. Sosoknya benar-benar berbeda dari kesan dingin dan angkuh yang ditunjukkannya pada orang luar. Jika tidak begitu, Sienna tidak perlu langsung ke rumah sakit.Dagu Sienna dicengkeram erat, membuatnya tidak berani bergerak untuk beberapa saat. Hanya saja, matanya sudah berkaca-kaca. Jacob menatap wajah wanita yang sering membawa masalah untuknya ini dan menyentuh pinggangnya dengan tangannya yang lain.Jacob mencondongkan tubuh ke depan untuk mencium Sienna. Dia memb