Saat ini tatapan Jacob tidak lagi tenang, tetapi mulai berapi-api. Namun, Jacob bukan orang biasa. Dia lebih pandai menahan diri dan menyembunyikan perasaannya.Jadi, sekarang Jacob terus menatap layar laptop dan berusaha menyingkirkan pemikiran yang menggairahkan itu. Lagi pula, wanita itu sudah punya suami.....Sienna menelepon rumah sakit beberapa kali, tetapi kesimpulan yang didapatkan tetap sama, yaitu keracunan alkohol. Pihak kepolisian sudah mulai menyelidiki. Namun, polisi sudah memberi tahu keluarga Bruno agar mempersiapkan diri untuk menerima hasil terburuk karena kamera pengawas telah dirusak.Sienna mempunyai firasat bahwa kematian Bruno pasti berkaitan dengan masalah yang ingin diberi tahu Bruno kepadanya. Sienna menemui istri Bruno terlebih dahulu. Bruno memang merupakan orang yang kolot, tetapi hubungannya dengan sang istri sangat baik. Selama ini, Bruno sangat bertanggung jawab kepada keluarganya.Sienna memang pernah bertemu dengan Bruno dulu. Akan tetapi, sejak Bruno
Kemudian, Sienna mengeluarkan semprotan merica dan menyemprotkannya di mata Junando.Junando berteriak, "Apa-apaan ini?" Matanya terasa pedas hingga tidak bisa dibuka. Air matanya terus mengalir.Sienna sudah mengetahuinya sejak awal bahwa Junando memiliki niat bejat. Sebelum datang ke perusahaan, Sienna telah membuat persiapan. Setelah berhasil melepaskan diri, Sienna langsung mengambil kursi dan menghantam Junando tanpa ragu sedikit pun.Junando berteriak histeris dan langsung tumbang, tetapi dia tidak pingsan. Sienna yang kesal pun menendang bagian vital Junando."Argh!" Teriakan Junando makin keras. Dia sangat kesakitan sampai-sampai wajahnya memucat. Junando menciut dan berkeringat dingin. Junando benar-benar ingin pingsan, tetapi rasa sakit yang luar biasa membuatnya tetap sadar.Di luar, Susan segera membuka pintu dan masuk. Dia terkejut ketika melihat Junando yang berbaring di lantai sambil berteriak kesakitan. Susan berseru, "Sialan! Sienna, apa yang kamu lakukan pada Nando?"
Susan tidak pernah berpikir bahwa suatu hari putranya bisa mandul. Kalau begini, mana ada wanita yang bersedia menikah dengan Junando lagi? Bukannya ini berarti Junando sudah cacat? Ini semua karena Sienna.Sienna membuat putrinya penyakitan dan putranya mandul. Susan harus membalas dendam kepada Sienna! Susan berucap, "Nando ...."Awalnya, Susan berniat menghibur Junando, tetapi bagaimana caranya dia menghibur Junando? Bagi pria, ini adalah pukulan yang sangat fatal. Junando mengepalkan tangannya erat-erat dan wajahnya pucat pasi, seolah-olah masih dibayangi oleh rasa sakit pada saat itu. Begitu teringat, Junando berkeringat dingin.Junando mengatupkan bibirnya dan pikirannya dipenuhi dengan Sienna. Dia telah memikirkan berbagai cara untuk melawan Sienna! Melihat raut wajah Junando saat ini, Susan merasa ketakutan. Junando tampak bagaikan binatang buas yang terus mengawasi mangsanya."Ibu, aku mau membunuhnya! Aku mau menyiksanya!" teriak Junando.Susan tidak berani membantah. Dia ha
Ketika Sienna baru tiba di lobi Grup Yuwono dan melewati meja resepsionis, dia mendapati bahwa resepsionis yang bertugas hari ini adalah Sandra.Sandra melihatnya, lalu menunjukkan ekspresi kesal. Setelah menghela napas, dia pun lanjut pamer pada rekan di sebelahnya dengan berkata, "Ya, ini hadiah dari Jimmy untukku, harganya lebih dari 2 miliar. Aku bahkan bisa membeli mobil dengan uang itu. Sayang sekali uangnya."Semenjak Sandra mulai berkencan dengan Jimmy, semua rekannya sudah tahu dan merasa sangat iri. Wanita yang bisa menjadi resepsionis di Grup Yuwono sudah pasti mempunyai paras yang cantik. Banyak di antara mereka yang bermimpi untuk mendekati para petinggi perusahaan. Namun, tidak ada yang bisa seperti Sandra, yang langsung menjalin hubungan dengan sepupu dari Presdir Grup Yuwono. Apabila hubungan mereka bertahan lama, Sandra dapat dipastikan akan menikah dengan orang kaya.Selain itu, Jimmy juga sangat royal. Dia bahkan telah memberikan Sandra beberapa kalung senilai lebih
Sienna segera mendekati mereka dengan sikap profesional, lalu menjelaskan, "Tuan Jacob, kamu sudah melihat desain asli sebelumnya, tapi ada beberapa perubahan kecil dalam konstruksi baru-baru ini, jadi aku ingin mengubah area ini."Sienna menunjuk ke tempat tiang berada sebelumnya dengan ujung jarinya, tanpa melihat ke arah Elena. Sebaliknya, Sienna memeriksa draf desainnya sendiri dengan cermat.Elena langsung memicingkan matanya ketika Sienna muncul. Apakah ini desainer yang Yuliana bicarakan? Wanita ini memang sangat cantik. Tampaknya, Elena perlu memberi peringatan kepadanya.Elena tak kuasa ingin meraih tangan Jacob. Namun, saat ini Jacob kebetulan mengangkat tangannya dan mengambil draf desain Sienna. Dia yang gagal meraihnya pun menarik kembali tangannya dengan canggung. Kemudian, dia memandang Sienna dengan ekspresi kesal. Sienna sama sekali tidak memperhatikan Elena dan hanya diam-diam menunggu Jacob untuk berbicara.Jacob memegang draf desain dengan satu tangan, sementara tan
Elena berdiri di pintu dan tidak melihat adegan tersebut. Kalaupun melihatnya, dia tidak akan berpikir bahwa Jacob melakukannya dengan sengaja. Bagaimanapun, sifat Jacob begitu dingin dan sikapnya terhadap wanita selalu acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak akan menggunakan trik kekanak-kanakan seperti ini untuk merayu seseorang.Saat ini, begitu pintu kantor ditutup, Elena pun menatap wajah Sienna. Tidak bisa dipungkiri, wanita ini memang cantik. Bahkan, Elena agak terkesan saat pertama kali melihatnya. Pantas saja Yuliana memperingatkannya untuk berhati-hati. Kalau wanita seperti ini berniat untuk merayu, meskipun Jacob tidak akan tergoda, dia mungkin tetap akan tertarik untuk menidurinya.Elena melihat Yuliana yang berada tidak jauh dari sana. Adik sepupunya itu selalu memantau pintu dengan sikap yang menantikan pertunjukan. Kini, setelah melihat Sienna keluar bersama kakak sepupunya, matanya langsung berbinar-binar, lalu bertanya, "Kak Elena, ada apa?""Jacob memintaku untuk pergi
Tas mereka dilemparkan ke arah Sienna. Namun, wanita itu tidak mengambilnya sehingga tas Yuliana dan Elena pun jatuh ke lantai. Dengan sikap yang makin keterlaluan, Yuliana memaki, "Apa kamu tahu seberapa mahal tasnya Kak Elena? Ini adalah edisi terbatas berharga miliaran, bukan sesuatu yang bisa kamu hasilkan dari pekerjaanmu!"Sienna tersenyum ke arah keduanya dan menjelaskan, "Nona Yuliana, aku adalah seorang desainer, bukan pembantu. Selain itu, kalau kamu nggak ingin pergi bersamaku, kamu bisa menunggu di kantor." Yuliana berseru, "Kamu!" Dia sudah berkali-kali ditekan oleh Sienna, tetapi masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya.Sementara itu, Elena mengambil tas yang jatuh di lantai dengan anggun, sekaligus memberikan tas Yuliana. Kemudian, dia menasihati adik sepupunya, "Penny adalah desainer yang dipekerjakan Jacob, jadi kamu harus lebih sopan. Meskipun dimanjakan di rumah, kamu tetap nggak boleh bersikap seperti ini di luar."Elena menganggap bahwa peringatannya sudah c
Mereka mengemudi selama setengah jam dan akhirnya tiba di Royal Estate. Sienna turun dari mobil terlebih dahulu. Saat melihat Elena dan Yuliana yang turun dari mobil juga, dia pun menunjuk ke dalam seraya berkata, "Nona Elena, silakan." Elena cukup puas dengan sikap Sienna dan tidak mencari kesalahan. Dia pun mengikuti Sienna ke dalam.Tipe hunian di Royal Estate ini sangat populer pada awalnya dan dikelilingi oleh taman berbentuk lingkaran seluas 1.000 meter persegi. Semua taman ini dimiliki oleh vila ini sendiri, tetapi saat ini masih berupa tanah kosong dan perlu didesain ulang oleh Sienna.Sienna membawa kedua wanita itu ke depan pilar bangunan. Lantaran masih ada pekerjaan konstruksi di dalam, suaranya sangat bising dan debu beterbangan. Elena mengernyit dan mengibaskan tangan di depan wajahnya. Yuliana juga merasa tidak nyaman sehingga menutupi mulutnya untuk menghindari debu.Sienna berada di depan mereka. Kini, dia tengah menunjuk ke pilar yang telah dihancurkan seraya berkata,