Tangan Jacob terhenti dan dia memandang ke luar jendela. Orang yang berdiri di tepi jalan memang Sienna.Sienna tampak mengernyit, sepertinya dia sedang menelepon seseorang. Bisa terlihat bahwa dia mendapatkan masalah.Sementara itu, bar di belakangnya dipenuhi banyak orang. Bahkan, ada polisi yang mondar-mandir untuk menghentikan orang-orang mengambil foto. Bar itu juga sudah disegel dengan garis polisi.Jacob bertanya kepada Sony, "Ada apa dengan bar ini?"Sony tidak menyangka Jacob bisa menanyakan hal ini. Jadi, dia segera menelepon untuk mencari tahu. Setelah 1 menit, Sony mengakhiri panggilan telepon dan menjawab Jacob, "Pak Jacob, ada kasus kematian di sini. Ada seseorang mati di tempat karena keracunan alkohol."Namun, apa hubungan masalah ini dengan Penny? Kenapa Penny bisa ada di sini tengah malam begini?Wiandro yang duduk di samping melihat Jacob yang berhenti bekerja dan melihat ke luar jendela begitu mendengar nama Penny.Di sisi lain, Sienna tidak menyadari bahwa mobil Ja
Saat ini tatapan Jacob tidak lagi tenang, tetapi mulai berapi-api. Namun, Jacob bukan orang biasa. Dia lebih pandai menahan diri dan menyembunyikan perasaannya.Jadi, sekarang Jacob terus menatap layar laptop dan berusaha menyingkirkan pemikiran yang menggairahkan itu. Lagi pula, wanita itu sudah punya suami.....Sienna menelepon rumah sakit beberapa kali, tetapi kesimpulan yang didapatkan tetap sama, yaitu keracunan alkohol. Pihak kepolisian sudah mulai menyelidiki. Namun, polisi sudah memberi tahu keluarga Bruno agar mempersiapkan diri untuk menerima hasil terburuk karena kamera pengawas telah dirusak.Sienna mempunyai firasat bahwa kematian Bruno pasti berkaitan dengan masalah yang ingin diberi tahu Bruno kepadanya. Sienna menemui istri Bruno terlebih dahulu. Bruno memang merupakan orang yang kolot, tetapi hubungannya dengan sang istri sangat baik. Selama ini, Bruno sangat bertanggung jawab kepada keluarganya.Sienna memang pernah bertemu dengan Bruno dulu. Akan tetapi, sejak Bruno
Kemudian, Sienna mengeluarkan semprotan merica dan menyemprotkannya di mata Junando.Junando berteriak, "Apa-apaan ini?" Matanya terasa pedas hingga tidak bisa dibuka. Air matanya terus mengalir.Sienna sudah mengetahuinya sejak awal bahwa Junando memiliki niat bejat. Sebelum datang ke perusahaan, Sienna telah membuat persiapan. Setelah berhasil melepaskan diri, Sienna langsung mengambil kursi dan menghantam Junando tanpa ragu sedikit pun.Junando berteriak histeris dan langsung tumbang, tetapi dia tidak pingsan. Sienna yang kesal pun menendang bagian vital Junando."Argh!" Teriakan Junando makin keras. Dia sangat kesakitan sampai-sampai wajahnya memucat. Junando menciut dan berkeringat dingin. Junando benar-benar ingin pingsan, tetapi rasa sakit yang luar biasa membuatnya tetap sadar.Di luar, Susan segera membuka pintu dan masuk. Dia terkejut ketika melihat Junando yang berbaring di lantai sambil berteriak kesakitan. Susan berseru, "Sialan! Sienna, apa yang kamu lakukan pada Nando?"
Susan tidak pernah berpikir bahwa suatu hari putranya bisa mandul. Kalau begini, mana ada wanita yang bersedia menikah dengan Junando lagi? Bukannya ini berarti Junando sudah cacat? Ini semua karena Sienna.Sienna membuat putrinya penyakitan dan putranya mandul. Susan harus membalas dendam kepada Sienna! Susan berucap, "Nando ...."Awalnya, Susan berniat menghibur Junando, tetapi bagaimana caranya dia menghibur Junando? Bagi pria, ini adalah pukulan yang sangat fatal. Junando mengepalkan tangannya erat-erat dan wajahnya pucat pasi, seolah-olah masih dibayangi oleh rasa sakit pada saat itu. Begitu teringat, Junando berkeringat dingin.Junando mengatupkan bibirnya dan pikirannya dipenuhi dengan Sienna. Dia telah memikirkan berbagai cara untuk melawan Sienna! Melihat raut wajah Junando saat ini, Susan merasa ketakutan. Junando tampak bagaikan binatang buas yang terus mengawasi mangsanya."Ibu, aku mau membunuhnya! Aku mau menyiksanya!" teriak Junando.Susan tidak berani membantah. Dia ha
Ketika Sienna baru tiba di lobi Grup Yuwono dan melewati meja resepsionis, dia mendapati bahwa resepsionis yang bertugas hari ini adalah Sandra.Sandra melihatnya, lalu menunjukkan ekspresi kesal. Setelah menghela napas, dia pun lanjut pamer pada rekan di sebelahnya dengan berkata, "Ya, ini hadiah dari Jimmy untukku, harganya lebih dari 2 miliar. Aku bahkan bisa membeli mobil dengan uang itu. Sayang sekali uangnya."Semenjak Sandra mulai berkencan dengan Jimmy, semua rekannya sudah tahu dan merasa sangat iri. Wanita yang bisa menjadi resepsionis di Grup Yuwono sudah pasti mempunyai paras yang cantik. Banyak di antara mereka yang bermimpi untuk mendekati para petinggi perusahaan. Namun, tidak ada yang bisa seperti Sandra, yang langsung menjalin hubungan dengan sepupu dari Presdir Grup Yuwono. Apabila hubungan mereka bertahan lama, Sandra dapat dipastikan akan menikah dengan orang kaya.Selain itu, Jimmy juga sangat royal. Dia bahkan telah memberikan Sandra beberapa kalung senilai lebih
Sienna segera mendekati mereka dengan sikap profesional, lalu menjelaskan, "Tuan Jacob, kamu sudah melihat desain asli sebelumnya, tapi ada beberapa perubahan kecil dalam konstruksi baru-baru ini, jadi aku ingin mengubah area ini."Sienna menunjuk ke tempat tiang berada sebelumnya dengan ujung jarinya, tanpa melihat ke arah Elena. Sebaliknya, Sienna memeriksa draf desainnya sendiri dengan cermat.Elena langsung memicingkan matanya ketika Sienna muncul. Apakah ini desainer yang Yuliana bicarakan? Wanita ini memang sangat cantik. Tampaknya, Elena perlu memberi peringatan kepadanya.Elena tak kuasa ingin meraih tangan Jacob. Namun, saat ini Jacob kebetulan mengangkat tangannya dan mengambil draf desain Sienna. Dia yang gagal meraihnya pun menarik kembali tangannya dengan canggung. Kemudian, dia memandang Sienna dengan ekspresi kesal. Sienna sama sekali tidak memperhatikan Elena dan hanya diam-diam menunggu Jacob untuk berbicara.Jacob memegang draf desain dengan satu tangan, sementara tan
Elena berdiri di pintu dan tidak melihat adegan tersebut. Kalaupun melihatnya, dia tidak akan berpikir bahwa Jacob melakukannya dengan sengaja. Bagaimanapun, sifat Jacob begitu dingin dan sikapnya terhadap wanita selalu acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak akan menggunakan trik kekanak-kanakan seperti ini untuk merayu seseorang.Saat ini, begitu pintu kantor ditutup, Elena pun menatap wajah Sienna. Tidak bisa dipungkiri, wanita ini memang cantik. Bahkan, Elena agak terkesan saat pertama kali melihatnya. Pantas saja Yuliana memperingatkannya untuk berhati-hati. Kalau wanita seperti ini berniat untuk merayu, meskipun Jacob tidak akan tergoda, dia mungkin tetap akan tertarik untuk menidurinya.Elena melihat Yuliana yang berada tidak jauh dari sana. Adik sepupunya itu selalu memantau pintu dengan sikap yang menantikan pertunjukan. Kini, setelah melihat Sienna keluar bersama kakak sepupunya, matanya langsung berbinar-binar, lalu bertanya, "Kak Elena, ada apa?""Jacob memintaku untuk pergi
Tas mereka dilemparkan ke arah Sienna. Namun, wanita itu tidak mengambilnya sehingga tas Yuliana dan Elena pun jatuh ke lantai. Dengan sikap yang makin keterlaluan, Yuliana memaki, "Apa kamu tahu seberapa mahal tasnya Kak Elena? Ini adalah edisi terbatas berharga miliaran, bukan sesuatu yang bisa kamu hasilkan dari pekerjaanmu!"Sienna tersenyum ke arah keduanya dan menjelaskan, "Nona Yuliana, aku adalah seorang desainer, bukan pembantu. Selain itu, kalau kamu nggak ingin pergi bersamaku, kamu bisa menunggu di kantor." Yuliana berseru, "Kamu!" Dia sudah berkali-kali ditekan oleh Sienna, tetapi masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya.Sementara itu, Elena mengambil tas yang jatuh di lantai dengan anggun, sekaligus memberikan tas Yuliana. Kemudian, dia menasihati adik sepupunya, "Penny adalah desainer yang dipekerjakan Jacob, jadi kamu harus lebih sopan. Meskipun dimanjakan di rumah, kamu tetap nggak boleh bersikap seperti ini di luar."Elena menganggap bahwa peringatannya sudah c
Sienna sama sekali tidak terkejut, tetapi anggota Keluarga Shankar yang lain mulai membahas. Saat anggota Keluarga Shankar yang lain menikah, tanggal lahir mereka juga diramal. Hanya pasangan yang tanggal lahirnya cocok boleh menikah.Dulu, Omar dan Luna putus karena tanggal lahir mereka tidak cocok. Irena melipat kedua tangan di dada seraya berucap dengan datar, "Jadi, Sienna nggak boleh bersama pacarnya. Kami sarankan kamu putus."Sienna mengerjap dan berkata dengan tegas, "Nek, aku nggak begitu religius."Begitu Sienna melontarkan perkataannya, suasana di ruangan menjadi hening. Jero ingin memberi isyarat kepada Sienna. Namun, akhirnya dia mengurungkan niatnya.Jero memahami sifat Sienna dan Jacob. Mereka berdua baru bisa bersama setelah melewati banyak kesulitan. Jadi, keduanya tidak mungkin putus hanya karena ucapan anggota Keluarga Shankar. Jero memutuskan untuk diam.Orlando menegaskan, "Kamu harus mematuhi aturan Keluarga Shankar."Jacob segera berjalan ke depan Sienna, lalu be
Sienna dan Jacob tinggal di kediaman Keluarga Shankar satu malam. Keesokan paginya, pelayan mengetuk pintu dan memanggil, "Nona Sienna, Nyonya Irena menyuruhmu pergi ke ruang kerja."Sienna merasa gugup. Jacob sudah selesai mengganti baju. Dia ingin mengikuti Sienna, tetapi pelayan menghentikannya, "Tuan, Nyonya Irena hanya memanggil Nona Sienna."Langkah Jacob terhenti. Dia melihat Sienna. Sementara itu, Sienna menggenggam tangan Jacob sambil menghibur, "Nggak apa-apa. Aku akan segera kembali."Jacob menimpali, "Aku tunggu kamu di luar ruang kerja. Kalau ada masalah, jatuhkan cangkir saja. Aku akan langsung masuk untuk menjemput kamu.""Oke," sahut Sienna.Jacob memandang pelayan sembari bertanya dengan dingin, "Bu Irena tidak larang aku tunggu di luar ruang kerja, 'kan?"Pelayan ragu-ragu, Irena memang tidak melarang hal itu. Kemudian, Sienna pergi ke ruang kerja dan mengetuk pintu. Terdengar suara Irena yang berucap, "Masuk."Sienna membuka pintu dan berjalan masuk. Di dalam ruangan
Lily tidak yakin kedua pria ini memang mendapatkan instruksi dari Arlo untuk menyiksanya. Sekarang dia hanya ingin bertemu Arlo dan segera pergi dari tempat mengerikan ini.Lily memelas, "Aku mohon ampuni aku! Aku mau bertemu Kak Arlo. Aku memang salah, seharusnya aku nggak mencelakai Sienna. Aku mohon, langsung bunuh aku saja!"Namun, kedua pria itu mengabaikan Lily, seolah-olah tidak mendengar suara apa pun. Lily merasa putus asa.Air mata Lily sudah kering. Sewaktu dia baru dibawa ke ruang bawah tanah, Arlo pernah mengunjunginya sekali. Arlo bertanya apakah Lily menyesali perbuatannya atau tidak. Kala itu, Lily hampir menggila karena merasakan kebencian yang sangat mendalam.Lily berujar, "Mana mungkin aku menyesal? Omar akan koma seumur hidup. Kak Arlo, kalau kamu nggak membiarkanku hidup senang, aku nggak akan menyerahkan obat penawar kepadamu."Lily melanjutkan, "Selain itu, Sienna pasti nggak mau bertemu kamu, 'kan? Rasakan akibatnya! Siapa suruh kamu begitu memercayaiku?"Setia
Saham Keluarga Shankar memang sudah diberikan kepada Sienna, tetapi Keluarga Shankar mempunyai banyak perusahaan. Setiap anggota Keluarga Shankar mengurus banyak perusahaan besar.Jadi, anggota Keluarga Shankar yang lain merasa tidak puas dengan kemunculan Sienna. Namun, mereka juga tidak berani membuat Orlando dan Irena marah. Mereka akan rugi besar jika perusahaan ditarik.Malam ini, anggota Keluarga Shankar sudah bertemu dengan Sienna. Meskipun merasa tidak rela, mereka juga tidak berani membuat keributan. Melihat Jero turun ke lantai bawah, mereka mulai menghasut."Jero, apa kamu benar-benar menyerahkan sahammu pada Sienna? Dia itu wanita dan biasanya wanita itu emosional. Mungkin saja suatu hari nanti Sienna berhasil dibujuk pacarnya dan semua sahamnya direbut. Nantinya kekayaan Keluarga Shankar akan menjadi milik orang lain.""Iya, kakakmu juga didepak karena wanita itu. Selama ini, performa Arlo sangat bagus dan dia sangat baik pada kita semua. Menurutku, wanita itu pembawa sial
Jero berniat mengingatkan Sienna agar tidak berselisih dengan Orlando dan Irena. Sienna mengangguk. Dia melihat pengurus rumah terus berdiri di depan pintu dan pintu kamar tidak ditutup. Apa Jero diawasi?Jero memijat keningnya. Dia bisa menebak pemikiran Sienna. Jero menghibur, "Sebenarnya nggak begitu menakutkan. Aku memang nggak dekat dengan Kakek dan Nenek, tapi mereka nggak terlalu mempersulit junior."Jero menambahkan, "Bagaimanapun, mereka sangat religius. Kalau nggak, mereka pasti sudah meninggalkan kediaman Keluarga Shankar dan pergi ke pulau."Jero berjalan ke pintu. Dia tiba-tiba mengingatkan lagi saat teringat sesuatu, "Sebaiknya pakai jalan tengah, jangan bertengkar dengan mereka."Sienna mengangguk, tetapi dia tidak yakin bisa menemukan jalan tengah. Sementara itu, Jero mencari Orlando dan Irena di ruang kerja.Kala ini, Orlando sedang menulis. Irena yang berdiri di samping ingin berbicara dengan Orlanda, tetapi dia ragu-ragu. Akhirnya, Irena hanya menghela napas.Orlando
Suasana di ruangan menjadi tegang. Orlando berdiri, lalu memandang Sienna dengan ekspresi puas dan berucap, "Auramu mirip dengan Omar. Kamu tinggal di sini satu malam dulu. Setelah hasilnya keluar, aku akan kabari kamu dan ...."Mungkin Orlando memang tidak mengenal Jacob. Jadi, dia berpikir sejenak sebelum menambahkan, "Kamu dan pacarmu tinggal di sini dulu."Sienna mengangguk, lalu membalas seraya tersenyum, "Maaf merepotkan Kakek."Tatapan Irena tertuju pada wajah Jacob lagi. Dia mengernyit, tetapi tidak mengatakan apa pun. Orlando yang berjalan keluar berpesan pada pengurus rumah, "Bawa Sienna dan pacarnya ke lantai atas supaya nggak diganggu orang lain."Sienna memang sedang mencari alasan untuk meninggalkan orang-orang ini. Di ruangan masih ada 20 lebih anggota Keluarga Shankar. Setelah Orlando pergi, mereka pasti akan mempersulit Sienna.Terutama Marko. Ekspresinya sangat masam. Sienna menggenggam tangan Jacob. Mereka berdua mengikuti pengurus rumah naik ke lantai 4 dengan menai
Orlando mengangkat kepala dan menatap Sienna terlebih dahulu, lalu mengalihkan pandangannya pada Jacob. Dia langsung menyipitkan matanya dan berdiri karena terkejut. Perubahan ekspresinya terlalu jelas sampai semua orang berpikir dia mungkin sudah melihat hantu.Pada saat itu, Irena juga mengangkat kepalanya dengan ekspresi yang tidak percaya juga. Namun, mereka berdua adalah orang yang sangat berpengaruh saat masih muda, sehingga mereka bisa mengendalikan emosi mereka dengan cepat.Orlando adalah orang pertama yang berbicara. "Jadi, kamu ini Sienna ya?"Sienna juga tidak menunjukkan sikapnya yang tegas karena dia tidak dipersulit. Dia mendekat dengan ramah dan menundukkan kepalanya. "Kakek, Nenek."Keluarga Shankar memiliki tata krama yang sangat baik. Meskipun anggota keluarga lainnya tidak setuju saham keluarga jatuh ke tangan Sienna, mereka semua tetap diam karena kedua tetua masih belum membuat keputusan. Bahkan Marko pun tidak berani bertindak ceroboh pada saat seperti ini. Aura
"Aku akan pergi bersamamu," kata Sienna.Begitu Sienna selesai berbicara, Jero dan Jacob langsung memegang pergelangan tangan Sienna secara bersamaan."Nggak boleh," kata Jero. Dia adalah anggota Keluarga Shankar, sehingga dia sangat memahami situasi di keluarga itu.Sekarang Omar sudah tumbang dan saham keluarga dipindahkan pada seseorang yang dianggap orang-orang di keluarga Shankar sebagai orang luar, Sienna pasti akan dikritik dengan keras jika malam ini ikut ke sana. Niat buruk mereka tidak kalah dari Marko, hanya saja Marko ini yang keterlaluan sampai membuat keributan ke sini.Jero menarik napas dalam-dalam. "Sebaiknya kamu dan Jacob pulang dulu. Jangan terlibat dalam masalah Keluarga Shankar dulu. Kakek dan Nenek adalah orang yang bijaksana.""Selama bertahun-tahun ini, Ayah mencarimu secara diam-diam. Bahkan aku pun baru tahu beberapa waktu yang lalu, Kakek dan Nenek pasti nggak tahu hal ini. Jadi, meskipun kamu nggak bersalah, kamu akan dianggap bersalah karena dua lembar sur
Marko mengernyitkan alis. Melihat penampilan wanita itu cukup cantik, dia langsung tertarik. "Apa ini kekasih barumu? Jero, lebih baik suruh dia pergi, Keluarga Shankar bukan tempat untuknya bersikap semena-mena."Sienna tahu situasi di Keluarga Shankar tidak damai, tetapi dia tidak menyangka Marko bisa ternyata begitu menjijikkan. Dia langsung mengeluarkan dua lembar surat pengalihan saham dan berkata dengan ekspresi dingin, "Aku adalah presdir baru Keluarga Shankar. Aku kembalikan kata-kata itu padamu, ini bukan tempat untukmu bersikap semena-mena."Marko yang tadinya masih tersenyum, ekspresinya langsung menjadi sangat dingin setelah melihat kedua dokumen itu. Dadanya juga mulai berdebar-debar. "Arlo, Jero, bagus sekali! Kalian malah memberikan seluruh saham Keluarga Shankar pada orang luar. Kalian benar-benar pantas mati. Lihat saja bagaimana kakek dan nenekmu akan menghukum kalian. Kalian tunggu saja.""Jero, kamu benar-benar makin keterlaluan, berani-beraninya kamu menipu kakakmu