Di sisi lain, Yuliana merasa tidak nyaman saat membayangkan wajah Sienna. Dia pun memperingatkan, "Kak Elena, aku sudah pernah katakan tentang desainer itu. Hubungannya dengan Kak Jacob cukup dekat. Aku selalu merasa bahwa dia berniat buruk dan terus menggoda Kak Jacob. Kakak harus berhati-hati."Elena juga agak khawatir jika Jacob direbut oleh wanita lain. Dia memang sangat percaya diri dengan posisinya setelah insiden kancing yang terjadi saat itu. Namun, bukan berarti Elena bisa membiarkan wanita itu berbuat sesukanya. Bagaimanapun, Elena tetap harus memberi peringatan kepada wanita itu, tetapi bukan sekarang.Elena sedang duduk di sebelah para sosialita dengan anggun. Kemudian, ada seseorang yang bertanya, "Hari ini adalah pesta penyambutanmu, apa Jacob nggak datang?"Elena tersenyum sembari menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. Dia berdiri dengan perlahan, lalu menjawab, "Dia barusan meneleponku, katanya dia akan segera tiba."Tidak lama kemudian, pintu ruang VIP terbuka dan
Jacob mendaratkan pandangannya pada Mike. Mike sepertinya sangat suka mencari topik pembicaraan dengan Elena. Melihat ini, Jacob seketika mengernyit karena memiliki intuisi yang tajam. Namun, dia juga tidak paham dengan maksud Mike.Mike hanya mengatakan beberapa patah kata saja, bahkan membantu Jacob untuk menghalangi orang-orang yang hendak bersulang dengannya. Oleh sebab itu, Jacob merasa lega.Orang-orang yang ada di dalam ruang VIP sedang membicarakan topik terkini yang merupakan gosip terhangat di kalangan mereka Sementara itu, Elena terus tersenyum sembari duduk di sebelah Jacob. Dia seketika terpikirkan sesuatu. Selagi semuanya ada di sini, kenapa tidak meminta istri Jacob datang saja? Kebetulan Elena bisa menunjukkan keunggulannya.Elena menyunggingkan senyumnya sambil mengirimkan pesan singkat untuk Daria. Sebelumnya, hubungan di antara Elena dan Daria tidak begitu baik. Pasalnya, Daria memandang rendah Keluarga Prawira dan tidak mengizinkan Elena untuk bersama Carlos.Namun
Beberapa jam yang lalu, Bruno yang baru pulang kerja hendak menjenguk Harris. Belakangan ini, Harris tidak datang ke rumah sakit. Sebelumnya, ketika mereka berdua berbicara di telepon, Bruno tahu bahwa Harris sedang sakit makanya dia pergi ke rumah sakit beberapa kali.Bruno agak khawatir karena beberapa hari ini Harris tidak datang ke rumah sakit. Bruno memang berselisih dengan Keluarga Winata karena perkataan Sienna 3 tahun yang lalu, tetapi Harris tetap membiarkan Bruno bekerja di perusahaan selama 3 tahun ini. Selain itu, fasilitas yang didapatkan Bruno juga tidak berubah. Hal ini yang terus meyakinkan Bruno.Sekarang, Bruno ingin pergi ke kantor Harris sekalian membawa dokumen. Beberapa hari ini, Santo yang mewakili Harris berbicara sehingga Bruno merasa tersinggung. Memangnya Santo itu siapa? Meskipun Santo juga mengikuti Harris begitu lama, sebenarnya Bruno adalah orang mengenal Harris terlebih dahulu.Jadi, atas dasar apa seorang asisten yang berusia 40-an tahun berani menginja
Sienna yang kaget merasa dirinya seperti bermimpi. Empat puluh menit yang lalu, Sienna baru saja menerima panggilan telepon dari Bruno. Sekarang, dia mendapatkan kabar bahwa Bruno sudah meninggal.Tak lama kemudian, bar pun disegel. Namun, kebetulan kamera pengawas di bar ini rusak. Hanya gambaran saat Bruno masuk ke lobi bar yang terekam di kamera pengawas, sedangkan rekaman lain tidak terlihat.Setelah selesai memeriksa, pihak kepolisian hanya menyimpulkan bahwa Bruno menenggak minuman beralkohol untuk melepas stres. Akibatnya, dia keracunan alkohol. Untuk sementara waktu, polisi tidak menemukan adanya dugaan pembunuhan.Kebersihan di bar seperti ini tidak memenuhi standar sehingga sidik jari di dalam ruang privat sangat rumit. Hal ini menyangkut ribuan orang, bahkan terdapat banyak sidik jari yang bercampur di ruangan itu.Penyelidikan secara intensif pun membutuhkan waktu yang panjang. Lagi pula, banyak sidik jari yang masih tidak jelas. Jadi, tidak ada cara lain lagi selain menyal
Tangan Jacob terhenti dan dia memandang ke luar jendela. Orang yang berdiri di tepi jalan memang Sienna.Sienna tampak mengernyit, sepertinya dia sedang menelepon seseorang. Bisa terlihat bahwa dia mendapatkan masalah.Sementara itu, bar di belakangnya dipenuhi banyak orang. Bahkan, ada polisi yang mondar-mandir untuk menghentikan orang-orang mengambil foto. Bar itu juga sudah disegel dengan garis polisi.Jacob bertanya kepada Sony, "Ada apa dengan bar ini?"Sony tidak menyangka Jacob bisa menanyakan hal ini. Jadi, dia segera menelepon untuk mencari tahu. Setelah 1 menit, Sony mengakhiri panggilan telepon dan menjawab Jacob, "Pak Jacob, ada kasus kematian di sini. Ada seseorang mati di tempat karena keracunan alkohol."Namun, apa hubungan masalah ini dengan Penny? Kenapa Penny bisa ada di sini tengah malam begini?Wiandro yang duduk di samping melihat Jacob yang berhenti bekerja dan melihat ke luar jendela begitu mendengar nama Penny.Di sisi lain, Sienna tidak menyadari bahwa mobil Ja
Saat ini tatapan Jacob tidak lagi tenang, tetapi mulai berapi-api. Namun, Jacob bukan orang biasa. Dia lebih pandai menahan diri dan menyembunyikan perasaannya.Jadi, sekarang Jacob terus menatap layar laptop dan berusaha menyingkirkan pemikiran yang menggairahkan itu. Lagi pula, wanita itu sudah punya suami.....Sienna menelepon rumah sakit beberapa kali, tetapi kesimpulan yang didapatkan tetap sama, yaitu keracunan alkohol. Pihak kepolisian sudah mulai menyelidiki. Namun, polisi sudah memberi tahu keluarga Bruno agar mempersiapkan diri untuk menerima hasil terburuk karena kamera pengawas telah dirusak.Sienna mempunyai firasat bahwa kematian Bruno pasti berkaitan dengan masalah yang ingin diberi tahu Bruno kepadanya. Sienna menemui istri Bruno terlebih dahulu. Bruno memang merupakan orang yang kolot, tetapi hubungannya dengan sang istri sangat baik. Selama ini, Bruno sangat bertanggung jawab kepada keluarganya.Sienna memang pernah bertemu dengan Bruno dulu. Akan tetapi, sejak Bruno
Kemudian, Sienna mengeluarkan semprotan merica dan menyemprotkannya di mata Junando.Junando berteriak, "Apa-apaan ini?" Matanya terasa pedas hingga tidak bisa dibuka. Air matanya terus mengalir.Sienna sudah mengetahuinya sejak awal bahwa Junando memiliki niat bejat. Sebelum datang ke perusahaan, Sienna telah membuat persiapan. Setelah berhasil melepaskan diri, Sienna langsung mengambil kursi dan menghantam Junando tanpa ragu sedikit pun.Junando berteriak histeris dan langsung tumbang, tetapi dia tidak pingsan. Sienna yang kesal pun menendang bagian vital Junando."Argh!" Teriakan Junando makin keras. Dia sangat kesakitan sampai-sampai wajahnya memucat. Junando menciut dan berkeringat dingin. Junando benar-benar ingin pingsan, tetapi rasa sakit yang luar biasa membuatnya tetap sadar.Di luar, Susan segera membuka pintu dan masuk. Dia terkejut ketika melihat Junando yang berbaring di lantai sambil berteriak kesakitan. Susan berseru, "Sialan! Sienna, apa yang kamu lakukan pada Nando?"
Susan tidak pernah berpikir bahwa suatu hari putranya bisa mandul. Kalau begini, mana ada wanita yang bersedia menikah dengan Junando lagi? Bukannya ini berarti Junando sudah cacat? Ini semua karena Sienna.Sienna membuat putrinya penyakitan dan putranya mandul. Susan harus membalas dendam kepada Sienna! Susan berucap, "Nando ...."Awalnya, Susan berniat menghibur Junando, tetapi bagaimana caranya dia menghibur Junando? Bagi pria, ini adalah pukulan yang sangat fatal. Junando mengepalkan tangannya erat-erat dan wajahnya pucat pasi, seolah-olah masih dibayangi oleh rasa sakit pada saat itu. Begitu teringat, Junando berkeringat dingin.Junando mengatupkan bibirnya dan pikirannya dipenuhi dengan Sienna. Dia telah memikirkan berbagai cara untuk melawan Sienna! Melihat raut wajah Junando saat ini, Susan merasa ketakutan. Junando tampak bagaikan binatang buas yang terus mengawasi mangsanya."Ibu, aku mau membunuhnya! Aku mau menyiksanya!" teriak Junando.Susan tidak berani membantah. Dia ha