Setelah Susan tiba di lantai atas, dia merasa kakinya gemetar. Dia hanya bisa menopang dirinya pada dinding di sampingnya agar tidak jatuh. Dia sudah tidak tahan dengan penyiksaan ini sehingga segera menelepon Junanto untuk memberitahunya tentang situasi ini. Di sisi lain, ekspresi Junando tampak sangat marah. "Lihatlah apa yang Ibu lakukan! Nggak masalah kalau kamu hanya berselingkuh dengan Santo, tapi bisa-bisanya Ibu percaya padanya!" maki Junando.Sekarang, Susan juga mulai merasa menyesal. Dia menjelaskan pada putranya, "Nando, apa yang bisa Ibu lakukan? Harris bahkan sudah melihat kami macam-macam. Kalau membiarkan dia sadar, kita bertiga akan diusir olehnya."Junando juga merasa cemas, tetapi dia harus mengakui bahwa Santo tidak salah dalam tindakannya. Lantaran sudah seperti ini, mereka tentu tidak boleh membiarkan Harris bangun.Akan tetapi, Junando tetap marah dan kesal karena ibunya kerap kali membawa selingkuhannya ke vila Keluarga Winata untuk melakukan perbuatan mesum. T
Sienna tidak tahu tentang apa yang terjadi di lantai atas. Dia terus menunggu di koridor hingga pukul 23.00. Setelah itu, dia bangkit dan merasa kakinya terasa sedikit kebas. Setelah menyapa perawat, Sienna pun pergi dari rumah sakit dan kembali ke hotel dengan tubuh yang lelah. Ketika baru saja keluar dari lift lantai atas, lift di sebelah juga sama-sama terbuka. Sosok yang keluar dari lift adalah Jacob.Jacob mengenakan setelan jas dan memperbaiki mansetnya dengan santai. Di belakangnya, tidak ada Sony, jelas dia kembali sendirian. Sienna mengedipkan mata yang bengkak karena kelelahan, lalu menyapa, "Tuan Jacob."Pintu lift di belakang mereka tertutup secara bersamaan dan mulai turun perlahan. Mungkin karena lantai ini terlalu sepi, suara lift yang turun terdengar dengan jelas. Jacob mengambil langkah terlebih dahulu dan menuju kamarnya sendiri.Lantaran Sienna lebih dekat dengan kamarnya, dia terpaksa harus berjalan melewati wanita itu. Sienna bisa mencium aroma parfum ringan yang
Segera, berita tentang kepulangan Elena telah menyebar di dalam lingkaran sosial mereka. Orang-orang yang mengetahui kerumitan hubungan antara Jacob dan Elena mulai bertaruh. Mereka bertaruh, kapan Jacob akan menceraikan istrinya dan menjalin hubungan kembali dengan Elena.Saat ini, Mike sedang duduk di bar dengan beberapa temannya yang juga berada dalam lingkaran sosial yang sama. Mereka adalah orang-orang yang pertama kali mengetahui kabar tersebut. Keluarga Prawira sebenarnya hanya keluarga kaya biasa dan belum mencapai tingkat keluarga bangsawan.Akan tetapi, karena hubungan Elena dengan Jacob, wanita itu sudah berhasil masuk ke dalam lingkaran sosial kelas atas ibu kota. "Menurut kalian, kapan Elena akan menikah dengan Jacob?" tanya salah satu dari mereka yang membuka percakapan gosip."Bagaimanapun, dia adalah wanita cantik. Menurutku, mereka pasti akan menikah dalam waktu kurang dari sebulan. Mengenai istri sahnya Jacob, dia sepertinya sangat jelek sehingga nggak pernah muncul d
Sienna tidak bisa segera bangun dari tidurnya dan merasakan nyeri di perut bagian bawah. Seluruh tubuhnya terasa dingin dan penglihatannya juga buram. Dia tahu jelas bahwa ini adalah gejala datangnya menstruasi.Akhir-akhir ini, Sienna selalu sangat sibuk. Bahkan, saat berada di Kabupaten Armana, dia tidur dengan pakaian yang basah sepanjang malam. Itu sebabnya, menstruasinya kali ini terasa sangat menyiksa. Rasa sakit membuatnya ingin muntah, tetapi hotel ini hanyalah tempat menginap sementara, jadi selain baju ganti, Sienna tidak membawa apa pun.Dengan wajah pucat pasi, wanita itu gemetar saat menghubungi resepsionis hotel dan berharap seseorang bisa mengantarkan barang yang diperlukannya. Saat ini adalah pukul 06.00 pagi, tetapi pelayanan di hotel sangat baik. Mereka segera mengantarkan pembalut yang dibutuhkan Sienna.Sienna berjalan dengan susah payah ke pintu. Saat pelayan melihat wajahnya yang pucat, bahkan bibirnya yang tidak berwarna, dia pun bertanya dengan penuh perhatian,
Di atas ranjang kamar tidur, ada sebuah tonjolan kecil yang hanya menampilkan rambut hitam yang lembut. Lampu meja di sebelah ranjang tampak menyala dan menciptakan suasana yang hangat di kamar.Jacob tidak langsung masuk, melainkan mengetuk pintu dua kali dengan lembut menggunakan jarinya. Lantaran tidak ada respons dari dalam kamar, dia pun berjalan masuk dan memanggil, "Penny?"Bentuk kamar ini sama dengan kamar miliknya, hanya saja dekorasinya berbeda. Jacob menyalakan lampu di dalam kamar. Dia mendapati Sienna mengernyit, mungkin karena cahaya yang menyilaukan.Jacob mengangkat tangan dan hendak menyentuh dahinya dengan lembut, tetapi sebelum bisa melakukannya, mata Sienna tiba-tiba terbuka. Wajahnya masih pucat, tetapi wanita itu sudah terlihat lebih segar. Saat melihat seseorang muncul di samping ranjangnya, sorot matanya pun menunjukkan keterkejutan."Tuan Jacob?" sapa Sienna. Jacob menarik tangannya kembali dan menempatkannya di samping celana jasnya dengan tenang, lalu bertan
Kepala Sienna terasa kosong. Dia bahkan tidak tahu kapan Jacob pergi. Pintu di depannya sudah tertutup, hanya menyisakan jejak aroma segar pria itu di udara.Bak mayat hidup, Sienna menundukkan kepalanya dengan kaku dan melihat piama rumahannya. Piama itu terlalu tipis, bahkan hampir transparan di bawah penerangan lampu. Bagian dadanya yang menonjol seolah-olah tengah menggoda orang untuk menyentuhnya.Sienna buru-buru kembali ke kamar dan mengenakan mantelnya, tetapi panas di tubuhnya masih belum mereda. Kali ini, Sienna benar-benar merasakan apa itu malu. Pantas saja Jacob berpikir begitu. Wanita mana yang akan mengenakan pakaian seperti ini dan bicara dengan santai di hadapan seorang pria, bahkan berinisiatif mengantarnya pergi!Sienna menutupi wajahnya dan mengingat kembali kata-kata Jacob tadi. Aku selalu curiga, apa kamu memang sengaja merayuku? Selalu curiga.Sienna teringat lagi pada kejadian saat dirinya memberi Jacob obat dengan berbalut handuk mandi di Kabupaten Armana. Jika
Harris telah dipindahkan ke bangsal umum, tetapi dia masih mengenakan selang oksigen dan belum juga sadar. Luka di kepalanya dibalut kain kasa dan wajahnya terlihat kuyu dan 10 tahun lebih tua.Sienna bertanya pada dokter di sebelahnya, "Kira-kira kapan ayahku akan bangun?""Nona Sienna, tubuh Pak Harris awalnya sudah lemah. Kali ini, beliau mengalami tragedi seperti ini lagi. Vitalitasnya sangat terkuras, jadi saya nggak bisa memastikan kapan ayahmu akan sadar. Mungkin hari ini, mungkin juga sebulan lagi," jawab sang dokter.Mata Sienna seketika memerah mendengarnya.Setelah mengetahui bahwa Harris telah dipindahkan ke bangsal umum, Susan menjadi sangat gelisah. Saat ini, dia sedang berada di perusahaan Keluarga Winata untuk menemui Santo. "Gimana nih? Entah dari mana Sienna mendapatkan dua pengawal. Mereka terus menjaga pintu ruangan Harris. Aku sama sekali nggak punya kesempatan untuk masuk," ujar Susan dengan takut.Wajah Santo juga sedikit masam. Dia tidak menyangka Harris masih
Sienna memijat keningnya dan berkata, "Aku akan segera menemui manajemen senior kalian di Perusahaan Zeneka. Aku harap kesalahan seperti ini nggak terjadi lagi."Si mandor buru-buru mengiakan sambil menepuk dadanya. Tanpa banyak bicara lagi, Sienna langsung pergi ke Perusahaan Zeneka.Perusahaan Zeneka sudah tahu soal masalah ini dari si mandor. Saat ini, Richie Lugiman yang merupakan Presdir Perusahaan Zeneka juga sedikit gelisah. Bagaimanapun, Sienna adalah desainer interior yang ditunjuk oleh Jacob. Perusahaan Zeneka bahkan mendapat proyek pengembangan dan konstruksi di Kabupaten Armana karena Sienna. Jika Sienna tidak puas, ada kemungkinan proyek di Kabupaten Armana juga akan dibatalkan.Keringat mengucur deras di dahi Richie yang sangat cemas. Dia tidak bisa menahan diri untuk memarahi orang-orang di sampingnya, "Sebenarnya gimana cara kerja orang-orang ini? Kenapa mereka bisa melakukan kesalahan seperti itu! Kalau Tuan Jacob menerima kabar ini, tim konstruksi kita akan dicap ngga
Sienna sama sekali tidak terkejut, tetapi anggota Keluarga Shankar yang lain mulai membahas. Saat anggota Keluarga Shankar yang lain menikah, tanggal lahir mereka juga diramal. Hanya pasangan yang tanggal lahirnya cocok boleh menikah.Dulu, Omar dan Luna putus karena tanggal lahir mereka tidak cocok. Irena melipat kedua tangan di dada seraya berucap dengan datar, "Jadi, Sienna nggak boleh bersama pacarnya. Kami sarankan kamu putus."Sienna mengerjap dan berkata dengan tegas, "Nek, aku nggak begitu religius."Begitu Sienna melontarkan perkataannya, suasana di ruangan menjadi hening. Jero ingin memberi isyarat kepada Sienna. Namun, akhirnya dia mengurungkan niatnya.Jero memahami sifat Sienna dan Jacob. Mereka berdua baru bisa bersama setelah melewati banyak kesulitan. Jadi, keduanya tidak mungkin putus hanya karena ucapan anggota Keluarga Shankar. Jero memutuskan untuk diam.Orlando menegaskan, "Kamu harus mematuhi aturan Keluarga Shankar."Jacob segera berjalan ke depan Sienna, lalu be
Sienna dan Jacob tinggal di kediaman Keluarga Shankar satu malam. Keesokan paginya, pelayan mengetuk pintu dan memanggil, "Nona Sienna, Nyonya Irena menyuruhmu pergi ke ruang kerja."Sienna merasa gugup. Jacob sudah selesai mengganti baju. Dia ingin mengikuti Sienna, tetapi pelayan menghentikannya, "Tuan, Nyonya Irena hanya memanggil Nona Sienna."Langkah Jacob terhenti. Dia melihat Sienna. Sementara itu, Sienna menggenggam tangan Jacob sambil menghibur, "Nggak apa-apa. Aku akan segera kembali."Jacob menimpali, "Aku tunggu kamu di luar ruang kerja. Kalau ada masalah, jatuhkan cangkir saja. Aku akan langsung masuk untuk menjemput kamu.""Oke," sahut Sienna.Jacob memandang pelayan sembari bertanya dengan dingin, "Bu Irena tidak larang aku tunggu di luar ruang kerja, 'kan?"Pelayan ragu-ragu, Irena memang tidak melarang hal itu. Kemudian, Sienna pergi ke ruang kerja dan mengetuk pintu. Terdengar suara Irena yang berucap, "Masuk."Sienna membuka pintu dan berjalan masuk. Di dalam ruangan
Lily tidak yakin kedua pria ini memang mendapatkan instruksi dari Arlo untuk menyiksanya. Sekarang dia hanya ingin bertemu Arlo dan segera pergi dari tempat mengerikan ini.Lily memelas, "Aku mohon ampuni aku! Aku mau bertemu Kak Arlo. Aku memang salah, seharusnya aku nggak mencelakai Sienna. Aku mohon, langsung bunuh aku saja!"Namun, kedua pria itu mengabaikan Lily, seolah-olah tidak mendengar suara apa pun. Lily merasa putus asa.Air mata Lily sudah kering. Sewaktu dia baru dibawa ke ruang bawah tanah, Arlo pernah mengunjunginya sekali. Arlo bertanya apakah Lily menyesali perbuatannya atau tidak. Kala itu, Lily hampir menggila karena merasakan kebencian yang sangat mendalam.Lily berujar, "Mana mungkin aku menyesal? Omar akan koma seumur hidup. Kak Arlo, kalau kamu nggak membiarkanku hidup senang, aku nggak akan menyerahkan obat penawar kepadamu."Lily melanjutkan, "Selain itu, Sienna pasti nggak mau bertemu kamu, 'kan? Rasakan akibatnya! Siapa suruh kamu begitu memercayaiku?"Setia
Saham Keluarga Shankar memang sudah diberikan kepada Sienna, tetapi Keluarga Shankar mempunyai banyak perusahaan. Setiap anggota Keluarga Shankar mengurus banyak perusahaan besar.Jadi, anggota Keluarga Shankar yang lain merasa tidak puas dengan kemunculan Sienna. Namun, mereka juga tidak berani membuat Orlando dan Irena marah. Mereka akan rugi besar jika perusahaan ditarik.Malam ini, anggota Keluarga Shankar sudah bertemu dengan Sienna. Meskipun merasa tidak rela, mereka juga tidak berani membuat keributan. Melihat Jero turun ke lantai bawah, mereka mulai menghasut."Jero, apa kamu benar-benar menyerahkan sahammu pada Sienna? Dia itu wanita dan biasanya wanita itu emosional. Mungkin saja suatu hari nanti Sienna berhasil dibujuk pacarnya dan semua sahamnya direbut. Nantinya kekayaan Keluarga Shankar akan menjadi milik orang lain.""Iya, kakakmu juga didepak karena wanita itu. Selama ini, performa Arlo sangat bagus dan dia sangat baik pada kita semua. Menurutku, wanita itu pembawa sial
Jero berniat mengingatkan Sienna agar tidak berselisih dengan Orlando dan Irena. Sienna mengangguk. Dia melihat pengurus rumah terus berdiri di depan pintu dan pintu kamar tidak ditutup. Apa Jero diawasi?Jero memijat keningnya. Dia bisa menebak pemikiran Sienna. Jero menghibur, "Sebenarnya nggak begitu menakutkan. Aku memang nggak dekat dengan Kakek dan Nenek, tapi mereka nggak terlalu mempersulit junior."Jero menambahkan, "Bagaimanapun, mereka sangat religius. Kalau nggak, mereka pasti sudah meninggalkan kediaman Keluarga Shankar dan pergi ke pulau."Jero berjalan ke pintu. Dia tiba-tiba mengingatkan lagi saat teringat sesuatu, "Sebaiknya pakai jalan tengah, jangan bertengkar dengan mereka."Sienna mengangguk, tetapi dia tidak yakin bisa menemukan jalan tengah. Sementara itu, Jero mencari Orlando dan Irena di ruang kerja.Kala ini, Orlando sedang menulis. Irena yang berdiri di samping ingin berbicara dengan Orlanda, tetapi dia ragu-ragu. Akhirnya, Irena hanya menghela napas.Orlando
Suasana di ruangan menjadi tegang. Orlando berdiri, lalu memandang Sienna dengan ekspresi puas dan berucap, "Auramu mirip dengan Omar. Kamu tinggal di sini satu malam dulu. Setelah hasilnya keluar, aku akan kabari kamu dan ...."Mungkin Orlando memang tidak mengenal Jacob. Jadi, dia berpikir sejenak sebelum menambahkan, "Kamu dan pacarmu tinggal di sini dulu."Sienna mengangguk, lalu membalas seraya tersenyum, "Maaf merepotkan Kakek."Tatapan Irena tertuju pada wajah Jacob lagi. Dia mengernyit, tetapi tidak mengatakan apa pun. Orlando yang berjalan keluar berpesan pada pengurus rumah, "Bawa Sienna dan pacarnya ke lantai atas supaya nggak diganggu orang lain."Sienna memang sedang mencari alasan untuk meninggalkan orang-orang ini. Di ruangan masih ada 20 lebih anggota Keluarga Shankar. Setelah Orlando pergi, mereka pasti akan mempersulit Sienna.Terutama Marko. Ekspresinya sangat masam. Sienna menggenggam tangan Jacob. Mereka berdua mengikuti pengurus rumah naik ke lantai 4 dengan menai
Orlando mengangkat kepala dan menatap Sienna terlebih dahulu, lalu mengalihkan pandangannya pada Jacob. Dia langsung menyipitkan matanya dan berdiri karena terkejut. Perubahan ekspresinya terlalu jelas sampai semua orang berpikir dia mungkin sudah melihat hantu.Pada saat itu, Irena juga mengangkat kepalanya dengan ekspresi yang tidak percaya juga. Namun, mereka berdua adalah orang yang sangat berpengaruh saat masih muda, sehingga mereka bisa mengendalikan emosi mereka dengan cepat.Orlando adalah orang pertama yang berbicara. "Jadi, kamu ini Sienna ya?"Sienna juga tidak menunjukkan sikapnya yang tegas karena dia tidak dipersulit. Dia mendekat dengan ramah dan menundukkan kepalanya. "Kakek, Nenek."Keluarga Shankar memiliki tata krama yang sangat baik. Meskipun anggota keluarga lainnya tidak setuju saham keluarga jatuh ke tangan Sienna, mereka semua tetap diam karena kedua tetua masih belum membuat keputusan. Bahkan Marko pun tidak berani bertindak ceroboh pada saat seperti ini. Aura
"Aku akan pergi bersamamu," kata Sienna.Begitu Sienna selesai berbicara, Jero dan Jacob langsung memegang pergelangan tangan Sienna secara bersamaan."Nggak boleh," kata Jero. Dia adalah anggota Keluarga Shankar, sehingga dia sangat memahami situasi di keluarga itu.Sekarang Omar sudah tumbang dan saham keluarga dipindahkan pada seseorang yang dianggap orang-orang di keluarga Shankar sebagai orang luar, Sienna pasti akan dikritik dengan keras jika malam ini ikut ke sana. Niat buruk mereka tidak kalah dari Marko, hanya saja Marko ini yang keterlaluan sampai membuat keributan ke sini.Jero menarik napas dalam-dalam. "Sebaiknya kamu dan Jacob pulang dulu. Jangan terlibat dalam masalah Keluarga Shankar dulu. Kakek dan Nenek adalah orang yang bijaksana.""Selama bertahun-tahun ini, Ayah mencarimu secara diam-diam. Bahkan aku pun baru tahu beberapa waktu yang lalu, Kakek dan Nenek pasti nggak tahu hal ini. Jadi, meskipun kamu nggak bersalah, kamu akan dianggap bersalah karena dua lembar sur
Marko mengernyitkan alis. Melihat penampilan wanita itu cukup cantik, dia langsung tertarik. "Apa ini kekasih barumu? Jero, lebih baik suruh dia pergi, Keluarga Shankar bukan tempat untuknya bersikap semena-mena."Sienna tahu situasi di Keluarga Shankar tidak damai, tetapi dia tidak menyangka Marko bisa ternyata begitu menjijikkan. Dia langsung mengeluarkan dua lembar surat pengalihan saham dan berkata dengan ekspresi dingin, "Aku adalah presdir baru Keluarga Shankar. Aku kembalikan kata-kata itu padamu, ini bukan tempat untukmu bersikap semena-mena."Marko yang tadinya masih tersenyum, ekspresinya langsung menjadi sangat dingin setelah melihat kedua dokumen itu. Dadanya juga mulai berdebar-debar. "Arlo, Jero, bagus sekali! Kalian malah memberikan seluruh saham Keluarga Shankar pada orang luar. Kalian benar-benar pantas mati. Lihat saja bagaimana kakek dan nenekmu akan menghukum kalian. Kalian tunggu saja.""Jero, kamu benar-benar makin keterlaluan, berani-beraninya kamu menipu kakakmu