Setelah mengundang Sandra masuk, Sienna pergi membawakan air untuknya agar terkesan sopan. Sandra pernah datang berkunjung bersama Jimmy sebelumnya. Akan tetapi, setelah didekorasi oleh Sienna, bagian dalam apartemen sudah berubah lagi. Snow duduk tidak jauh dari Sandra dengan patuh, sesekali mengibaskan ekornya, terlihat sangat pintar.Sandra sangat menyukai Snow. Sebelum mengobrol dengan Sienna, dia datang ke sisinya untuk memberi anjing itu daging kering. Dia membiarkan Snow mengunyahnya di sana."Penny, kamu juga tahu kalau latar belakang keluarga Jimmy sangat baik. Saat aku bersamanya, banyak orang bilang aku akan segera dicampakkan olehnya. Bagaimanapun, aku hanya seorang resepsionis. Kami saling mengenal saat dia pergi bekerja di Grup Yuwono beberapa hari sebelumnya," ujar Sandra.Seharusnya itu adalah dua hari ketika Jacob memaksanya pergi ke Grup Yuwono untuk mengikuti pelatihan. Pada waktu seperti itu, Jimmy masih tidak lupa untuk menggoda wanita.Sienna pernah melihat mantan
[ Jimmy, kamu benar! Penny benar-benar berbakat, nggak hanya desain interiornya yang luar biasa! Dia juga pandai melukis! ]Belakangan ini, Jimmy benar-benar berencana untuk menjalin hubungan dengan serius. Dia memperlakukan Sandra dengan baik dan komunikasi keduanya berjalan dengan lancar. Ketika dia melihat foto ini, dia mengangkat alisnya, lalu mengirimkan foto itu ke Jacob tanpa ragu.[ Kak Jacob? ]Saat itu sudah pukul 22.00, Jacob sudah sampai di depan pintu Kediaman Keluarga Winata. Lantaran orang Keluarga Winata menyampaikan undangan makan malam ini lewat telepon kepada Pak Darwo, Jacob terpaksa harus datang. Akan tetapi, tetap Jacob sendirilah yang menentukan kapan dia akan datang.Berbagai hidangan dengan aroma dan rasa lezat tersaji di meja makan Keluarga Winata. Seluruh ruangan dipenuhi aroma makanan yang menggoda, tetapi wajah orang-orang yang duduk di dalamnya tampak sangat masam.Ini sudah waktunya makan malam, tetapi Jacob dan Sienna sama-sama terlambat. Sienna bahkan t
Klakson mobil berbunyi dua kali, lalu lampu pun menyala. Sony yang baru saja kembali duduk di dalam mobil menurunkan jendela mobil ketika dia tiba-tiba kepikiran sesuatu."Ada lagi, Pak Harris tidak perlu menelepon Pak Darwo lagi. Kondisi kesehatan Pak Darwo tidak terlalu baik. Kalau terjadi sesuatu yang buruk, Keluarga Winata juga tidak akan bisa bertanggung jawab," tambah Sony.Jika tadi adalah bentuk penunjukan kekuasaan, sekarang Jacob sudah memberikan peringatan. Dia memperingatkan orang Keluarga Winata agar tahu diri. Harris sangat berang hingga pikirannya tidak bekerja dan ujung jarinya mulai bergetar.Di sisi lain, Nanda bergegas maju dengan ekspresi gembira. "Tuan Jacob," sapa Nanda.Melalui jendela kaca, dia menatap ke dalam dengan ekspresi melamun. Jelas-jelas Jacob sudah mempermalukan mereka, tetapi Nanda tidak menyadari hal ini. Dia hanya berharap Jacob bisa memperhatikannya. Asalkan dia lebih sering menunjukkan diri, Jacob pasti akan menyukainya."Tuan Jacob, jangan marah
Tanpa bicara, Jacob mematikan layar ponselnya, seolah-olah dia tidak membaca pertanyaan Jimmy. Saat ini, Sienna tidak tahu bahwa foto lukisannya telah sampai ke tangan Jacob. Setelah menyantap makan malam yang dibawakan oleh Sandra, dia berencana untuk tidur.Snow yang tidur di bawah ranjang sesekali menggerakkan telinganya. Sienna memikirkan tugas-tugasnya belakangan ini untuk sesaat, lalu tertidur nyenyak.Keesokan paginya, Sienna pergi ke lokasi konstruksi setelah sarapan. Para pekerja bekerja dengan sangat efisien, mungkin karena Mike telah memberi pesan kepada mereka. Orang-orang yang datang kali ini sangat gesit. Sienna hanya perlu bertanggung jawab untuk memilih bahan berikutnya dan melakukan beberapa penyesuaian pada desain di lokasi.Setelah memastikan bahwa proses konstruksi berjalan lancar, Sienna mulai mencari daftar bahannya. Selain lantai kayu cendana dari Kabupaten Armana, hampir semua bahan lainnya bisa didapatkan di pasar. Dengan memanfaatkan koneksi yang telah dia kum
"Bu Yasmin, bagaimana keadaanmu?" tanya Sienna. Kepala Yasmin berdarah dan pikirannya tidak jernih. Sopir di kursi depan bahkan sudah pingsan. Lantaran mereka yang ditabrak, kondisi mereka lebih serius daripada Sienna. Saat ini, suasana di sekitar menjadi kacau, polisi lalu lintas juga sudah datang.Yasmin mengangkat tangan untuk mengusap kepalanya yang sakit. Melihat bahwa orang yang menabraknya adalah Sienna, dia tidak segera menuntut tanggung jawab atas kecelakaan mobil tadi."Penny, kamu baik-baik saja? Apa kamu terluka?" tanya Yasmin.Dengan rasa bersalah, Sienna segera membantunya turun dari mobil. "Aku baik-baik saja, maaf, aku akan menelepon ambulans sekarang," kata Sienna.Sopir yang berada di kursi depan pun sudah diseret keluar oleh polisi lalu lintas. Untungnya mereka hanya mengalami luka ringan, tetapi mereka tetap harus dilarikan ke rumah sakit. Sebagai orang yang berada di balik kemudi, Sienna langsung ditahan polisi.Awalnya, Yasmin ingin menolong Sienna, tetapi dia mal
Jimmy sedikit bingung, tetapi ketika mendengar bahwa ibunya mengalami kecelakaan mobil, dia tidak bisa diam saja. Dia bergegas mengenakan pakaiannya dan hendak bangun dari tempat tidur. Ponselnya diletakkan di atas tempat tidur di samping. Saat ini, dia menekan pengeras suara ponsel dan suara si sopir terus terdengar dari sana."Tuan, Nyonya ingin Anda menjaga pacar Anda. Pacar Anda juga terluka dan seharusnya sedang berada di kantor polisi sekarang. Nyonya berpesan agar Anda tidak perlu datang dan menemuinya," kata sopir itu.Awalnya, Sandra ingin menarik Jimmy kembali dan bermanja-manja dengannya. Akan tetapi, ketika dia mendengar kata pacar, sekujur tubuhnya membeku. Dia belum pernah bertemu Yasmin, jadi pacar yang dibicarakan Yasmin jelas bukan dirinya.Sandra memandang Jimmy dengan curiga, tetapi Jimmy hanya ingin pergi ke rumah sakit saat ini. Kemudian, pada akhirnya Jimmy tahu siapa pacar yang dibicarakan oleh sopir itu. Orang itu adalah Penny. Jimmy pernah meminta Penny untuk b
Jacob sedang dalam perjalanan ke rumah sakit ketika dia menerima telepon dari Jimmy. Jimmy menyampaikan sederet pesan, lalu kembali menambahkan, "Kak Jacob, bagaimanapun dia sudah melukismu."Jacob melihat ke langit di luar sana. Hari sudah hampir malam, lampu jalanan juga sudah menyala. Suasana saat ini sangat mirip dengan lukisan itu. Tak bisa dipungkiri, lukisannya yang dibuat Sienna sangat bagus.Mobil Jacob akhirnya berhenti di sebelah alamat yang diberikan oleh Jimmy. Harga apartemen di lingkungan ini tidak murah. Sebelumya, Sienna pernah bilang akan pindah tempat tinggal, ternyata dia pindah ke sini.Sienna tidak berani membuat Jacob menunggu. Dia sudah menunggu di lantai bawah sepuluh menit sebelumnya. Namun, dia berendam terlalu lama di bak mandi hingga airnya berubah menjadi dingin. Saat ini, kepalanya terasa sangat berat dan pandangannya sedikit kabur.Setelah mobil Jacob berhenti tepat di depannya, dia baru sadar dari lamunannya, lalu membuka pintu dengan lemas. "Tuan Jacob
Jacob telah melakukan yang terbaik untuk menolong Sienna. Dia sebenarnya tidak mau terlalu sering berinteraksi dengan Sienna. Sebab, dia selalu mendapat masalah karena wanita ini.Sienna duduk di sana sendirian. Lantaran sakit, dia terlihat sangat lemas. Orang-orang di sekitar datang dan pergi, tetapi tidak ada yang datang untuk menanyakan apakah dia membutuhkan bantuan.Setelah Jacob mendudukkan Sienna di bangku, dia pun kembali ke mobil. Ketika dia membuka pintu mobil, dia sekilas melihat seseorang berjalan mendekati Sienna. Orang itu bukan laki-laki, melainkan seorang wanita. Kebetulan orang itu adalah wanita yang pernah dilihatnya."Jalang kecil! Akhirnya aku menemukanmu!" seru wanita itu.Wanita bertampang galak itu mengangkat tangannya dan langsung mendorong Sienna. Pandangan mata Sienna sudah kabur dan sekujur tubuhnya lemas tak berdaya. Begitu didorong, punggungnya langsung membentur kursi, membuat dia mengerutkan alis kesakitan.Begitu mendongak, Sienna mendapati bahwa orang i