Selama bertahun-tahun ini, Arlo memiliki hubungan yang sangat dekat dengan keluarga kerajaan di Armania, terutama dengan pangeran. Kabarnya, keduanya memiliki hubungan pribadi yang sangat erat.Saat ini, Jero sudah ketakutan hingga tidak tahu harus berbuat apa dan terus mondar-mandir di tempat. Siapa pun yang tiba-tiba mengetahui rahasia sebesar ini pasti akan sangat gelisah.Sienna malah menjadi sangat tenang. Dia memegang secangkir kopi dan mengaduknya dengan sendok dengan tenang. "Tuan Jero, apa Arlo yakin bisa menangani ini?"Jero langsung menghentikan langkahnya dan perlahan-lahan duduk. "Kakakku memang sudah membuat kesalahan besar karena masalah Lily, tapi dia nggak akan ceroboh dalam hal-hal seperti ini. Paling lama dua hari, dia pasti sudah menyelesaikan masalah ini."Ekspresi Jero terlihat muram dan mengacak rambutnya dengan kesal. "Aku hanya merasa semua ini benar-benar di luar nalar."Jika dua tetua Keluarga Shankar itu palsu, siapa yang mengendalikan mereka? Siapa yang mem
Saat Sienna berjalan masuk, kedua orang yang diikat itu sudah mulai berbicara sembarangan. Namun, saat melihat wajah Jacob, tatapan mereka sedikit berubah.Yang anehnya, meskipun kedua orang itu sudah berada dalam kondisi menyedihkan seperti itu dan identitas mereka juga sudah terbongkar, sikap mereka tetap sangat mirip dengan Orlando dan Irena. Seolah-olah meniru kedua tetua itu sudah menjadi bagian dari kesadaran terdalam mereka.Hanya dengan melihat sekilas, Sienna langsung menyadari kedua orang itu sudah mendapat hipnotis yang mendalam. Namun, hanya dengan hipnotis yang mendalam saja tidak mungkin akan menghasilkan efek seperti itu.Pada saat itu, orang yang menyamar sebagai Irena berkata, "Jero, Arlo, semua ini salah nenek yang nggak pernah menggendong kalian dan sudah menutup mata dengan masalah gadis bernama Luna itu. Semua ini salah kami, jadi bencana ini bisa menimpa Keluarga Shankar. Ternyata apa yang diramal sang guru memang benar."Bahkan sudah di saat seperti ini pun, kedu
Sienna tertarik oleh perkataan itu dan perlahan-lahan melihat ke arah Bakti.Saat bertemu dengan tatapan Sienna, Bakti mengernyitkan alis dan tersenyum. "Jero bilang kalian akan pergi ke pulau terpencil?"Sienna menganggukkan kepala. Tempat yang dimaksud itu adalah alamat yang diberikan Desmond. Belakangan ini, dia juga terus mencari informasi tentang tempat itu, tetapi informasi yang didapat terlalu sedikit.Bakti menyerahkan selembar kertas dengan santai dan tenang. "Kebetulan aku tahu sedikit tentang tempat itu, mungkin bisa membantu kalian."Mata Sienna langsung bersinar. "Terima kasih.""Nggak apa-apa. Kamu ini adiknya Arlo, jadi tentu saja adikku juga," balas Bakti sambil tersenyum.Seperti yang dikatakan Jero, Bakti ini memang orang yang bermuka dua. Tersenyum dengan ramah, tetapi memiliki maksud tersembunyi.Sienna tidak menanggapi perkataan Bakti, tetapi menundukkan kepala dan memeriksa beberapa petunjuk yang tertulis di kertas itu dengan serius. Dia mengakui informasi dari Ba
Pria itu telah ketiduran, matanya yang sipit dan tampak tajam itu pun telah terpejam.Sambil menahan kepedihan di hatinya, Sienna Winata beranjak turun dari ranjang. Saat membungkukkan badannya, rambut Sienna tergerai menutupi wajahnya yang cantik dan polos. Baru saja dia hendak mengambil pakaian yang tergeletak di lantai, tiba-tiba terdengar sebuah suara dari belakangnya."Kamu mau berapa?"Suaranya terdengar begitu ketus. Kemesraan yang dirasakan karena pengaruh alkohol tadi malam, kini telah sirna.Setelah meraih pakaiannya, Sienna terdiam sejenak.Ironisnya, setelah 3 tahun pernikahan, suaminya bahkan tidak mengenal dirinya.Tiga tahun yang lalu, Sienna menyelamatkan Pak Darwo Yuwono dari maut. Pada saat itu, kebetulan ayah Sienna juga sedang mengalami kesulitan dalam pendanaan putaran pertama bisnisnya. Melihat kesempatan ini, Pak Darwo langsung menjodohkan Sienna dengan cucunya, Jacob Yuwono. Selain itu, dia juga menyuntik dana investasi sebesar 600 miliar kepada Keluarga Winata
Mengingat adegan yang baru saja disaksikannya, Sony tersentak dan langsung menjawab, "Akan kuselidiki sekarang juga ...."Jacob mengerucutkan bibirnya, alisnya berkerut dengan ekspresi muram. Rendahan sekali wanita itu memainkan trik tarik ulur.Mungkin saja wanita itu memang ingin Jacob menyelidikinya."Nggak usah."Kalau wanita itu memang sengaja memainkan trik seperti ini, nanti dia pasti akan muncul lagi dengan sendirinya.Sienna buru-buru kembali ke apartemen dan membersihkan diri sebelum rebahan di ranjangnya.Begitu memejamkan matanya, benak Sienna dipenuhi oleh adegan bersama pria itu. Awalnya, Sienna tidak terbiasa, tetapi kemudian getaran hati yang bergejolak itu seakan merasuk ke dalam tulangnya.Sejujurnya, Sienna tidak terlalu keberatan menyerahkan malam pertamanya kepada Jacob, kecuali ketika dia mendengar Jacob memanggil nama wanita lain.Elena, Elena Prawira ....Inilah alasan sebenarnya Jacob ingin menceraikan Sienna.Padahal, tubuhnya terasa begitu lelah. Namun, rasa
Pria itu tersenyum. Penampilannya tampak sopan dan rapi dalam balutan jas. Namun, tatapannya malah membuat Sienna merasa tidak nyaman.Dengan ekspresi dingin, Sienna menyerahkan obat Nanda kepada Junando."Aku sudah menjenguknya. Kamu saja yang serahkan obat ini kepada Bibi."Junando menaikkan alisnya sambil berkata, "Sama-sama saja, sudah lama juga kita nggak pernah bertemu.""Nggak dulu, aku masih ada urusan lain," tolak Sienna sambil menyodorkan obat Nanda ke tangan Junando. Setelah itu, dia berjalan keluar dari lobi rumah sakit.Junando memandang sosok Sienna yang menjauh dengan tatapan penuh makna. Kemudian, dia mengendus-endus kantong plastik obat di tangannya.Seorang wanita muda berparas cantik yang berjalan keluar dari Departemen Obstetri dan Ginekologi sambil membawa obat antibiotik. Tentunya pemandangan ini akan membuat fantasi pria menjadi makin liar.Junando menundukkan kepalanya, merasakan ketegangan pada perut bagian bawahnya.Dia tidak pernah menyangka bahwa Sienna yang
Pintu mobil terbuka. Ketika Daria baru saja hendak menghampirinya, pemuda yang turun dari mobil itu ternyata bukan Jacob, melainkan asistennya, Sony."Nyonya, Tuan Jacob ada urusan mendadak, jadi tidak bisa pulang untuk makan malam hari ini. Ini adalah hadiah yang diberikan Tuan kepada Anda."Saat menelepon Jacob, Daria memang hanya menyuruhnya pulang untuk makan malam di rumah. Dia tidak mengatakan bahwa Sienna juga datang hari ini.Sebab, dilihat dari sikapnya yang tega meninggalkan istrinya dan pergi ke luar negeri 3 tahun yang lalu, Jacob mungkin akan langsung menolak untuk pulang.Daria melambaikan tangannya, mengisyaratkan kepada pelayan untuk mengambil bunga dari tangan Sony. Dengan wajah kecewa, Daria menghela napas dan berkata, "Sudahlah, aku tahu dia sibuk. Tolong sampaikan padanya untuk jaga kesehatan." Setelah menganggukkan kepala, Sony kembali masuk ke mobil.Saat kembali ke ruang tamu, Daria merasa tertekan ketika melihat Sienna. Dia pun melambaikan tangan dengan tegas d
Bak bongkahan es, tatapan Jacob tampak begitu dingin.Dia menatap Sienna dengan tajam, lalu berkata dengan ekspresi datar, "Ayo."Sienna mengikuti dari belakangnya. Jacob membukakan pintu dengan kartu anggotanya, lalu berjalan masuk.Lantai di ruang lobi tampak mengilap. Begitu masuk, mereka disambut oleh barisan orang-orang yang memberikan hormat kepada mereka.Setelah berjalan beberapa langkah, Jacob berbalik dan menatap Sienna.Sienna juga menghentikan langkahnya dan tersenyum sopan kepada Jacob."Berapa yang diberikan Jimmy kepadamu?"Sienna tidak mengetahui hubungan Jacob dan Jimmy. Sebab, dia tidak terlalu mengenal Keluarga Yuwono dan tidak tertarik untuk mencari tahu lebih jauh.Dalam 3 tahun terakhir, Sienna bahkan tidak pernah bertemu dengan ayah Jacob.Bagi Sienna, Jacob mungkin mengenal Jimmy karena mereka berasal dari lingkaran sosial yang sama."Kata bosku, proyek ini mungkin bernilai miliaran."Jacob berkata dengan kaget, "Pekerjaan seperti kalian ini punya bos?"Nada bic
Sienna tertarik oleh perkataan itu dan perlahan-lahan melihat ke arah Bakti.Saat bertemu dengan tatapan Sienna, Bakti mengernyitkan alis dan tersenyum. "Jero bilang kalian akan pergi ke pulau terpencil?"Sienna menganggukkan kepala. Tempat yang dimaksud itu adalah alamat yang diberikan Desmond. Belakangan ini, dia juga terus mencari informasi tentang tempat itu, tetapi informasi yang didapat terlalu sedikit.Bakti menyerahkan selembar kertas dengan santai dan tenang. "Kebetulan aku tahu sedikit tentang tempat itu, mungkin bisa membantu kalian."Mata Sienna langsung bersinar. "Terima kasih.""Nggak apa-apa. Kamu ini adiknya Arlo, jadi tentu saja adikku juga," balas Bakti sambil tersenyum.Seperti yang dikatakan Jero, Bakti ini memang orang yang bermuka dua. Tersenyum dengan ramah, tetapi memiliki maksud tersembunyi.Sienna tidak menanggapi perkataan Bakti, tetapi menundukkan kepala dan memeriksa beberapa petunjuk yang tertulis di kertas itu dengan serius. Dia mengakui informasi dari Ba
Saat Sienna berjalan masuk, kedua orang yang diikat itu sudah mulai berbicara sembarangan. Namun, saat melihat wajah Jacob, tatapan mereka sedikit berubah.Yang anehnya, meskipun kedua orang itu sudah berada dalam kondisi menyedihkan seperti itu dan identitas mereka juga sudah terbongkar, sikap mereka tetap sangat mirip dengan Orlando dan Irena. Seolah-olah meniru kedua tetua itu sudah menjadi bagian dari kesadaran terdalam mereka.Hanya dengan melihat sekilas, Sienna langsung menyadari kedua orang itu sudah mendapat hipnotis yang mendalam. Namun, hanya dengan hipnotis yang mendalam saja tidak mungkin akan menghasilkan efek seperti itu.Pada saat itu, orang yang menyamar sebagai Irena berkata, "Jero, Arlo, semua ini salah nenek yang nggak pernah menggendong kalian dan sudah menutup mata dengan masalah gadis bernama Luna itu. Semua ini salah kami, jadi bencana ini bisa menimpa Keluarga Shankar. Ternyata apa yang diramal sang guru memang benar."Bahkan sudah di saat seperti ini pun, kedu
Selama bertahun-tahun ini, Arlo memiliki hubungan yang sangat dekat dengan keluarga kerajaan di Armania, terutama dengan pangeran. Kabarnya, keduanya memiliki hubungan pribadi yang sangat erat.Saat ini, Jero sudah ketakutan hingga tidak tahu harus berbuat apa dan terus mondar-mandir di tempat. Siapa pun yang tiba-tiba mengetahui rahasia sebesar ini pasti akan sangat gelisah.Sienna malah menjadi sangat tenang. Dia memegang secangkir kopi dan mengaduknya dengan sendok dengan tenang. "Tuan Jero, apa Arlo yakin bisa menangani ini?"Jero langsung menghentikan langkahnya dan perlahan-lahan duduk. "Kakakku memang sudah membuat kesalahan besar karena masalah Lily, tapi dia nggak akan ceroboh dalam hal-hal seperti ini. Paling lama dua hari, dia pasti sudah menyelesaikan masalah ini."Ekspresi Jero terlihat muram dan mengacak rambutnya dengan kesal. "Aku hanya merasa semua ini benar-benar di luar nalar."Jika dua tetua Keluarga Shankar itu palsu, siapa yang mengendalikan mereka? Siapa yang mem
Sienna memijat keningnya, dia juga terkejut. Sienna menjelaskan, "Aku nggak bercanda. Tadi pagi Nenek memanggilku ke ruang kerja, dia bilang ingin membahas sesuatu. Tapi, cangkir teh jatuh setelah kita berbincang sebentar.""Aku nggak sengaja menyentuh tangannya waktu membantunya. Dia seperti memakai sarung tangan yang mirip kulit manusia, tapi wajahnya asli. Sepertinya sangat sulit untuk membuat wajah yang sama persis dengan Nenek sehingga bagian tubuh yang lain nggak diubah," lanjut Sienna.Sienna meneruskan, "Jadi, mereka terpaksa memakai sarung tangan yang mirip kulit orang tua. Jacob, kamu mengerti maksudku, 'kan? Kemungkinan usia mereka berdua sekitar 50 tahun. Kulit orang yang berusia 50 tahun berbeda dengan kulit orang yang berusia 70 tahun."Jantung Sienna berdegup kencang. Dia juga berusaha keras untuk mengendalikan dirinya saat berada di ruang kerja tadi.Sienna melanjutkan, "Sepertinya mereka sudah dilatih secara profesional untuk menggantikan Kakek dan Nenek. Selain itu, s
Sienna sama sekali tidak terkejut, tetapi anggota Keluarga Shankar yang lain mulai membahas. Saat anggota Keluarga Shankar yang lain menikah, tanggal lahir mereka juga diramal. Hanya pasangan yang tanggal lahirnya cocok boleh menikah.Dulu, Omar dan Luna putus karena tanggal lahir mereka tidak cocok. Irena melipat kedua tangan di dada seraya berucap dengan datar, "Jadi, Sienna nggak boleh bersama pacarnya. Kami sarankan kamu putus."Sienna mengerjap dan berkata dengan tegas, "Nek, aku nggak begitu religius."Begitu Sienna melontarkan perkataannya, suasana di ruangan menjadi hening. Jero ingin memberi isyarat kepada Sienna. Namun, akhirnya dia mengurungkan niatnya.Jero memahami sifat Sienna dan Jacob. Mereka berdua baru bisa bersama setelah melewati banyak kesulitan. Jadi, keduanya tidak mungkin putus hanya karena ucapan anggota Keluarga Shankar. Jero memutuskan untuk diam.Orlando menegaskan, "Kamu harus mematuhi aturan Keluarga Shankar."Jacob segera berjalan ke depan Sienna, lalu be
Sienna dan Jacob tinggal di kediaman Keluarga Shankar satu malam. Keesokan paginya, pelayan mengetuk pintu dan memanggil, "Nona Sienna, Nyonya Irena menyuruhmu pergi ke ruang kerja."Sienna merasa gugup. Jacob sudah selesai mengganti baju. Dia ingin mengikuti Sienna, tetapi pelayan menghentikannya, "Tuan, Nyonya Irena hanya memanggil Nona Sienna."Langkah Jacob terhenti. Dia melihat Sienna. Sementara itu, Sienna menggenggam tangan Jacob sambil menghibur, "Nggak apa-apa. Aku akan segera kembali."Jacob menimpali, "Aku tunggu kamu di luar ruang kerja. Kalau ada masalah, jatuhkan cangkir saja. Aku akan langsung masuk untuk menjemput kamu.""Oke," sahut Sienna.Jacob memandang pelayan sembari bertanya dengan dingin, "Bu Irena tidak larang aku tunggu di luar ruang kerja, 'kan?"Pelayan ragu-ragu, Irena memang tidak melarang hal itu. Kemudian, Sienna pergi ke ruang kerja dan mengetuk pintu. Terdengar suara Irena yang berucap, "Masuk."Sienna membuka pintu dan berjalan masuk. Di dalam ruangan
Lily tidak yakin kedua pria ini memang mendapatkan instruksi dari Arlo untuk menyiksanya. Sekarang dia hanya ingin bertemu Arlo dan segera pergi dari tempat mengerikan ini.Lily memelas, "Aku mohon ampuni aku! Aku mau bertemu Kak Arlo. Aku memang salah, seharusnya aku nggak mencelakai Sienna. Aku mohon, langsung bunuh aku saja!"Namun, kedua pria itu mengabaikan Lily, seolah-olah tidak mendengar suara apa pun. Lily merasa putus asa.Air mata Lily sudah kering. Sewaktu dia baru dibawa ke ruang bawah tanah, Arlo pernah mengunjunginya sekali. Arlo bertanya apakah Lily menyesali perbuatannya atau tidak. Kala itu, Lily hampir menggila karena merasakan kebencian yang sangat mendalam.Lily berujar, "Mana mungkin aku menyesal? Omar akan koma seumur hidup. Kak Arlo, kalau kamu nggak membiarkanku hidup senang, aku nggak akan menyerahkan obat penawar kepadamu."Lily melanjutkan, "Selain itu, Sienna pasti nggak mau bertemu kamu, 'kan? Rasakan akibatnya! Siapa suruh kamu begitu memercayaiku?"Setia
Saham Keluarga Shankar memang sudah diberikan kepada Sienna, tetapi Keluarga Shankar mempunyai banyak perusahaan. Setiap anggota Keluarga Shankar mengurus banyak perusahaan besar.Jadi, anggota Keluarga Shankar yang lain merasa tidak puas dengan kemunculan Sienna. Namun, mereka juga tidak berani membuat Orlando dan Irena marah. Mereka akan rugi besar jika perusahaan ditarik.Malam ini, anggota Keluarga Shankar sudah bertemu dengan Sienna. Meskipun merasa tidak rela, mereka juga tidak berani membuat keributan. Melihat Jero turun ke lantai bawah, mereka mulai menghasut."Jero, apa kamu benar-benar menyerahkan sahammu pada Sienna? Dia itu wanita dan biasanya wanita itu emosional. Mungkin saja suatu hari nanti Sienna berhasil dibujuk pacarnya dan semua sahamnya direbut. Nantinya kekayaan Keluarga Shankar akan menjadi milik orang lain.""Iya, kakakmu juga didepak karena wanita itu. Selama ini, performa Arlo sangat bagus dan dia sangat baik pada kita semua. Menurutku, wanita itu pembawa sial
Jero berniat mengingatkan Sienna agar tidak berselisih dengan Orlando dan Irena. Sienna mengangguk. Dia melihat pengurus rumah terus berdiri di depan pintu dan pintu kamar tidak ditutup. Apa Jero diawasi?Jero memijat keningnya. Dia bisa menebak pemikiran Sienna. Jero menghibur, "Sebenarnya nggak begitu menakutkan. Aku memang nggak dekat dengan Kakek dan Nenek, tapi mereka nggak terlalu mempersulit junior."Jero menambahkan, "Bagaimanapun, mereka sangat religius. Kalau nggak, mereka pasti sudah meninggalkan kediaman Keluarga Shankar dan pergi ke pulau."Jero berjalan ke pintu. Dia tiba-tiba mengingatkan lagi saat teringat sesuatu, "Sebaiknya pakai jalan tengah, jangan bertengkar dengan mereka."Sienna mengangguk, tetapi dia tidak yakin bisa menemukan jalan tengah. Sementara itu, Jero mencari Orlando dan Irena di ruang kerja.Kala ini, Orlando sedang menulis. Irena yang berdiri di samping ingin berbicara dengan Orlanda, tetapi dia ragu-ragu. Akhirnya, Irena hanya menghela napas.Orlando