Ketiga orang itu akhirnya melewati pemeriksaan. Bukannya Sienna tidak ingin membawa terlalu banyak orang, tetapi pulau ini hanya dibuka setengah tahun sekali dan hanya mengizinkan tiga orang masuk. Mereka menghamburkan banyak uang untuk mendapat kuota kali ini.Selain itu, ada aturan yang sangat aneh di sini. Demi mencegah orang-orang yang masuk berkomplot dengan orang luar dan menghancurkan sistem operasional pulau ini, mereka akan dibius supaya kehilangan kesadaran. Ketika bangun kembali, mereka akan terpisah dari rekan mereka.Sienna telah mendapat informasi ini dari Bakti. Saat melihat aturan padat yang diukir di atas batu, Sienna tak kuasa mengernyit. Sebagai manusia yang hidup di zaman modern, dia sulit menerima aturan aneh seperti ini.Jacob berdiri di samping Sienna. Dia memegang wajah Sienna dan berkata, "Setelah masuk, pastikan keselamatanmu dulu. Tidak usah terburu-buru mencariku."Jacob menatap perut Sienna dengan cemas. "Nana, sebenarnya aku nggak ingin kamu masuk."Tempat
Pemuda itu menoleh untuk melirik sekilas. Sienna segera tersenyum. "Eee ...."Sebelum menyelesaikan ucapannya, Sienna berpura-pura jatuh pingsan. Dia memang kurang enak badan, tetapi juga ingin mencari kesempatan untuk mengobrol dengan pemuda ini. Jika pemuda ini punya hati nurani, dia pasti akan membawa Sienna ke tempatnya.Di luar dugaan, yang Sienna dengar malah suara langkah kaki yang menjauh. Jelas sekali, pemuda itu mengabaikannya.Sekitar sepuluh menit kemudian, Sienna yakin pemuda itu sudah pergi. Dia pun membuka matanya. Kini, dia tidak tahu harus mencari siapa.Jalanan di sini tidak ada bedanya dengan dunia luar. Sienna berjalan sekitar sejam dan merasa lelah. Jadi, dia duduk di sebuah warung."Mau pesan apa?" Terdengar suara seorang pemuda yang berat.Sienna mendongak. Ternyata itu adalah pemuda yang mengabaikannya tadi.Timothy juga mengenali Sienna. Namun, tidak ada perubahan ekspresi apa pun. Dia menyerahkan menu dengan ekspresi datar.Sepanjang perjalanan, Sienna telah m
Dari jalan kecil, mereka naik bus selama setengah jam. Timothy berhenti di depan sebuah rumah bobrok.Sienna mengikutinya masuk. Begitu pintu dibuka, Sienna langsung mencium aroma obat tradisional yang pekat. Terdengar pula suara batuk wanita dan anak kecil."Kak Timothy sudah pulang!""Hore!"Seketika, lebih dari sepuluh anak kecil berlari keluar dan mengelilingi Timothy. Timothy mengangguk dan menghibur anak-anak itu, lalu berbalik dan berkata kepada Sienna, "Ikut aku."Sienna mengikuti Timothy menuju ke kamar yang terletak di bagian paling dalam. Pencahayaan di sini termasuk bagus, tetapi agak bobrok. Ada air yang menetes di langit-langit. Mereka menampungnya dengan baskom."Bu, aku bertemu seseorang hari ini," ujar Timothy yang mendorong pintu. Wanita itu masih paruh baya, tetapi tampak sekarat.Wanita itu menatap Sienna sambil menutup mulut untuk batuk. "Siapa dia?""Dia punya uang. Dia ingin tahu asal-usul tato di tubuhku."Sienna tidak tahu harus bagaimana menyapa wanita ini. Di
Jika Sienna tidak tahu makna tato itu, dia pasti akan mengira kekhawatiran pemuda ini sudah berlebihan. Namun, dia sudah melihat betapa menakutkannya tato itu sehingga bisa menebak alasannya.Pulau Sangkar seharusnya memang berkaitan dengan BK. Hanya saja, untuk sekarang Sienna belum tahu detailnya.Orang-orang yang bisa bergabung dengan BK hanya para elite terpilih. Mereka bukan menempuh pendidikan yang lebih tinggi, melainkan dibawa pergi untuk mempelajari hal lain. Bahkan, mungkin ada yang menjadi bahan eksperimen.Bagaimanapun, hanya orang cerdas yang bisa dipakai untuk penelitian. Lantas, apa hubungan BK dengan markas penelitian?Sienna tak kuasa mengernyit. Timothy berkata, "Setelah mendengar obrolan mereka, guruku sangat mengkhawatirkanku. Kondisi kesehatannya makin buruk. Pihak sekolah punya aturan ketat. Mereka nggak mengizinkannya mengundurkan diri begitu saja, kecuali ada yang bisa menggantikannya.""Tentunya, pengganti harus lolos tes dari sekolah. Cuma ini satu-satunya car
"Kukira siapa, ternyata Timothy si pekerja. Kalian akhirnya punya uang untuk renovasi rumah? Aneh. Kalau kamu punya uang, mana mungkin atap rumahmu bocor? Bajumu juga nggak mungkin bau apek, sampai-sampai nggak ada yang mau semeja denganmu." Anak orang kaya itu membuka pintu mobil, lalu melirik barang-barang di atas truk dengan angkuh."Timothy, kamu belanja banyak sekali. Kapan kamu bisa lunasi kalau sebanyak ini? Kalaupun pengemis sepertimu jual diri, kamu belum tentu bisa beli barang sebanyak ini, 'kan?"Anak orang kaya itu melipat lengannya di depan dada sambil menyunggingkan senyuman. Tatapannya akhirnya tertuju pada Sienna. Dia tersenyum dingin sambil memperlihatkan sorot mata yang angkuh."Lagi-lagi ada wanita yang mendekatimu karena wajahmu? Sepertinya kamu nggak ada kapoknya ya? Cuma karena dia bersikap baik padamu, kamu langsung menulis surat cinta untuknya. Alhasil, ternyata dia cuma mempermainkanmu. Apa gunanya nilai bagus?"Anak orang kaya itu membentak sambil melirik lehe
Melihat Timothy hendak memungut uang, Sienna langsung menariknya. Dia membungkuk sembari berujar, "Aku yang pungut saja."Sienna mengetahui sebuah kebenaran saat berkeliling di sekitar sini. Gaji orang biasa di sini sangat rendah. Jadi, orang yang mempunyai kekayaan 1 triliun memang bisa bertindak semena-mena di pulau bagian luar.Namun, sekarang Sienna tidak kekurangan uang. Uang 1 triliun tidak ada apa-apanya bagi Sienna. Sebelum berangkat, Jero memberinya kartu bank yang isinya pasti lebih dari 1 triliun. Ditambah lagi, Sienna mempunyai banyak aset di ibu kota.Timothy tidak tahu apa yang dipikirkan Sienna. Dia ingin lanjut memindahkan barang dari mobil. Sienna menepuk bahu Timothy dan berucap, "Aku ingin mengakuisisi perusahaan Keluarga Haryo."Barang yang dipegang Timothy jatuh ke tanah. Bahkan, dia mengira Sienna mengalami syok.Sienna mengamati kondisi sekitar, dia yakin beberapa gedung paling mewah itu pasti perusahaan mereka. Mungkin gedung itu adalah tempat kerja para elite d
Keesokan paginya, Sienna langsung mandi dan sarapan setelah bangun. Dia melihat Timothy sangat diam. Sienna bertanya, "Apa kondisi gurumu memburuk?"Timothy menjawab, "Sekarang dia nggak bisa bicara lagi."Sepertinya, guru itu hanya bisa bertahan hidup 1 minggu lagi. Sienna tidak tahu bagaimana caranya menghibur Timothy. Dia hanya menepuk bahunya.Sienna dan Timothy berjalan ke sekolah. Sienna membawa bahan pengajaran gurunya Timothy dan pergi ke bagian administrasi untuk melakukan pendaftaran. Setelah menyelesaikan tes, Sienna baru masuk ke ruangan kantornya.Hanya 2 guru yang mengajar menggambar, jadi mereka tidak boleh absen. Sienna melihat jadwal pelajaran di sekolah ini.Sienna menemukan hal yang mengejutkan. Pulau Sangkar memang tampak tertinggal dibandingkan dunia luar. Namun, murid-murid di sekolah ini mendapatkan bimbingan dalam berbagai bidang.Bahkan, mereka belajar main piano, pastri, menunggangi kuda, dan sebagainya. Meskipun jadwalnya sedikit, setidaknya mereka mempelajar
Juan sama sekali tidak berniat untuk membalas dendam pada Sienna, melainkan khawatir apakah bendanya terluka."Ke rumah sakit! Cepat ke rumah sakit!" teriak Juan dengan marah, lalu dia diangkat pergi oleh orang-orang itu.Sienna duduk di kursi, lalu membuka komputer di sampingnya dan mulai mencari informasi di internet tentang prosedur akuisisi perusahaan di tempat ini. Dia pun menyadari proses akuisisi di sini sangat sederhana dan brutal. Hanya perlu langsung melempar tumpukan uang saja, tidak serumit dunia luar. Singkatnya, siapa pun yang memiliki uang, dia adalah bosnya.Semua orang yang datang dari dunia luar biasanya sangat nekat karena tidak memiliki banyak uang. Mereka bukan orang yang seperti Sienna, memiliki uang triliunan dalam satu kartu.Membaca informasi itu, Sienna mengernyitkan alis. Dia menemukan satu cara cepat untuk mencari Jacob yaitu menjadi terkenal di suatu tempat.Sienna tidak yakin seberapa dekat hubungan tempat ini dengan BK. Jika orang-orang dari BK mengawasi
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg