Melihat Timothy hendak memungut uang, Sienna langsung menariknya. Dia membungkuk sembari berujar, "Aku yang pungut saja."Sienna mengetahui sebuah kebenaran saat berkeliling di sekitar sini. Gaji orang biasa di sini sangat rendah. Jadi, orang yang mempunyai kekayaan 1 triliun memang bisa bertindak semena-mena di pulau bagian luar.Namun, sekarang Sienna tidak kekurangan uang. Uang 1 triliun tidak ada apa-apanya bagi Sienna. Sebelum berangkat, Jero memberinya kartu bank yang isinya pasti lebih dari 1 triliun. Ditambah lagi, Sienna mempunyai banyak aset di ibu kota.Timothy tidak tahu apa yang dipikirkan Sienna. Dia ingin lanjut memindahkan barang dari mobil. Sienna menepuk bahu Timothy dan berucap, "Aku ingin mengakuisisi perusahaan Keluarga Haryo."Barang yang dipegang Timothy jatuh ke tanah. Bahkan, dia mengira Sienna mengalami syok.Sienna mengamati kondisi sekitar, dia yakin beberapa gedung paling mewah itu pasti perusahaan mereka. Mungkin gedung itu adalah tempat kerja para elite d
Keesokan paginya, Sienna langsung mandi dan sarapan setelah bangun. Dia melihat Timothy sangat diam. Sienna bertanya, "Apa kondisi gurumu memburuk?"Timothy menjawab, "Sekarang dia nggak bisa bicara lagi."Sepertinya, guru itu hanya bisa bertahan hidup 1 minggu lagi. Sienna tidak tahu bagaimana caranya menghibur Timothy. Dia hanya menepuk bahunya.Sienna dan Timothy berjalan ke sekolah. Sienna membawa bahan pengajaran gurunya Timothy dan pergi ke bagian administrasi untuk melakukan pendaftaran. Setelah menyelesaikan tes, Sienna baru masuk ke ruangan kantornya.Hanya 2 guru yang mengajar menggambar, jadi mereka tidak boleh absen. Sienna melihat jadwal pelajaran di sekolah ini.Sienna menemukan hal yang mengejutkan. Pulau Sangkar memang tampak tertinggal dibandingkan dunia luar. Namun, murid-murid di sekolah ini mendapatkan bimbingan dalam berbagai bidang.Bahkan, mereka belajar main piano, pastri, menunggangi kuda, dan sebagainya. Meskipun jadwalnya sedikit, setidaknya mereka mempelajar
Juan sama sekali tidak berniat untuk membalas dendam pada Sienna, melainkan khawatir apakah bendanya terluka."Ke rumah sakit! Cepat ke rumah sakit!" teriak Juan dengan marah, lalu dia diangkat pergi oleh orang-orang itu.Sienna duduk di kursi, lalu membuka komputer di sampingnya dan mulai mencari informasi di internet tentang prosedur akuisisi perusahaan di tempat ini. Dia pun menyadari proses akuisisi di sini sangat sederhana dan brutal. Hanya perlu langsung melempar tumpukan uang saja, tidak serumit dunia luar. Singkatnya, siapa pun yang memiliki uang, dia adalah bosnya.Semua orang yang datang dari dunia luar biasanya sangat nekat karena tidak memiliki banyak uang. Mereka bukan orang yang seperti Sienna, memiliki uang triliunan dalam satu kartu.Membaca informasi itu, Sienna mengernyitkan alis. Dia menemukan satu cara cepat untuk mencari Jacob yaitu menjadi terkenal di suatu tempat.Sienna tidak yakin seberapa dekat hubungan tempat ini dengan BK. Jika orang-orang dari BK mengawasi
Melihat Timothy yang bertubuh tinggi berdiri di depan pintu, para siswi itu segera pergi dengan kesal karena takut situasinya tidak menguntungkan mereka.Tak lama kemudian, dua pengawal Selfi yang merupakan ahli bela diri datang dan memukul wajah Timothy sampai bengkak. Namun, dia tetap berdiri di depan pintu dan tidak membiarkan para pengawal itu masuk.Satu jam pun berlalu, Sienna tersenyum saat melihat saham miliknya meningkat. Peraturan yang sederhana dan brutal seperti ini benar-benar menghemat banyak masalah.Saat meletakkan tetikus dan kembali mengangkat kepala, Sienna menyadari wajah Timothy sudah penuh dengan darah dan ada bekas cekikan di lehernya juga. Namun, kondisi dua pengawal itu juga tidak kalah parah. Setelah bertarung selama satu jam, kedua belah pihak tetap tidak ada yang unggul.Melihat Timothy yang terluka sangat parah dan hampir tidak bisa berdiri tanpa bersandar di dinding, Sienna menghela napas. Dia berpikir orang bodoh ini bahkan tidak tahu apa yang sedang dila
Sienna merasa lucu. Jika orang lain yang berada di posisi Timothy, orang itu pasti sudah segera menjauh darinya. Bagaimanapun juga, Timothy memiliki tato yang akan melindunginya untuk sementara waktu dan ujian akhir juga tinggal dua bulan lagi. Sebelum dibawa ke tempat itu, dia masih menjadi sosok penting untuk dilindungi."Bodoh, pergi obati lukamu dulu," kata Sienna.Namun, Timothy malah bersikeras dan berkata dengan bibir berkedut, "Aku nggak mau."Kata-kata Timothy membuat Sienna tersentuh. Dia mengangkat tangan dan mengelus kepala Timothy, seolah-olah Timothy adalah adiknya.Kepala sekolah berkata, "Timothy, lukamu sangat parah, pergi ke UKS dulu. Hari ini Bu Sienna pasti nggak bisa pergi lagi. Kamu adalah satu-satunya siswa yang berhasil mendapatkan tato dalam lima tahun ini. Apa kamu ingin menghancurkan seluruh perjuanganmu selama bertahun-tahun ini?"Dia berpikir Timothy sudah tidak memiliki orang tua sejak kecil dan harus berjuang keras baru bisa seperti ini. Apakah sekarang T
Suasana di tempat itu langsung menjadi hening. Orang ini adalah Harianto yang biasanya tidak pernah ditemui oleh siapa pun. Sekarang dia inisiatif datang ke sekolah dan bahkan merendahkan dirinya di hadapan seorang wanita yang tidak dikenal.Melihat Sienna tidak berbicara, Harianto memberikan isyarat pada pengawalnya untuk segera mendorong Juan ke depan.Juan terjatuh ke tanah dengan wajah mengenai tanah. Sikapnya tidak terlihat angkuh seperti tadi lagi, sekarang dia terlihat sangat menyedihkan."Kakek, apa kamu gila? Kenapa kamu mengikatku?" kata Juan dengan ekspresi marah, jelas dia masih belum mengetahui apa yang telah terjadi. Dia langsung diikat dan dibawa ke sini dari rumah sakit. Tidak ada yang memberitahunya alasannya di sepanjang perjalanan, tetapi ekspresi orang-orang Keluarga Haryo terlihat sangat serius.Juan berpikir dia adalah satu-satunya keturunan Keluarga Haryo. Tidak peduli apa pun yang terjadi, kakeknya seharusnya tidak memperlakukannya seperti ini."Kakek!" panggil
Ekspresi Harianto berubah dan menggenggam tongkatnya dengan lebih erat. Meskipun Juan tidak berguna, Juan tetap cucu yang dibesarkannya dengan manja. Sienna ini sama sekali tidak menghormatinya.Suara tangisan Juan bergema di tempat itu, tetapi tidak ada yang berani mengatakan apa-apa. Sementara itu, Sienna sudah memapah Timothy pergi dari sana dan tiba di UKS.Di tempat yang suasananya masih kacau itu, wajah kepala sekolah sudah pucat dan segera mendekati Harianto. "Pak Harianto, menurutmu ...."Kepala sekolah itu masih sakit dan tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi tadi. Jika sampai membuat Sienna marah, dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Hatinya merasa sangat cemas dan telapak tangannya penuh keringat."Pak Harianto, Sienna ini sangat pendendam. Hari ini dia pendendam. Hari ini dia hampir saja membuat Juan nggak bisa menjadi pria lagi dan begitu sombong di depanmu juga. Menurutmu, apa kita harus mengirimnya ke pulau bagian dalam?" lanjut kepala sekolah.Harianto meng
Anak-anak itu tidak tahu guru itu sudah meninggal dunia dan bahkan meletakkan beberapa camilan di atas tempat tidurnya.Timothy tahu guru tidak akan bertahan lebih dari seminggu, tetapi dia tidak menyangka hari ini guru akan pergi. Dia sempat berpikir apakah guru sudah melihat perubahan di rumah kecil ini. Matanya memerah dan bertanya pada anak kecil di samping dengan suara serak, "Apa Guru sudah melihat ada yang renovasi rumah ini?""Kak Harianto, ada kok. Guru juga ingin turun dari tempat tidur, tapi aku nggak kuat untuk membantunya. Dia bilang ingin tidur sebentar, jadi aku meletakkan beberapa camilan di atas tempat tidurnya," kata anak itu."Anak baik," kata Timothy sambil mengelus kepala anak itu.Sementara itu, Sienna yang berdiri di dekat pintu tidak tahu harus mengatakan apa saat mendengar percakapan itu dan akhirnya memilih untuk pergi.Saat anak-anak sudah tidur di tengah malam, Timothy sendirian mengambil sekop dan mulai menggali tanah di halaman. Ada tikar kecil yang tergel
K mengangkat tangan dan menggerakkan jarinya. Dia bertanya pada orang di samping, "Mana Timothy?"Orang di samping menjawab, "Sudah dipanggil ayah angkatnya. Sekarang situasi di Pulau Sangkar kacau balau. Tentu saja orang itu marah. Takutnya hukuman untuk tetua kesepuluh ...."Orang itu sangat kejam. Dia pasti tidak akan melepaskan Timothy. Kali ini, Timothy membantu Jacob dan Sienna. Dia juga membuat pulau menjadi kacau.K mengatupkan bibirnya, lalu berujar, "Cari tahu kondisi Timothy.""Oke," sahut orang di samping.K harus menyuruh Timothy menghentikan pertarungan. Kalau tidak, Jacob dan Sienna pasti berhasil kabur.Sekarang K tidak tahu lokasi Sienna dan Jacob. Dia sudah menyuruh orang menyelidiki keberadaan Deshton, tetapi Sienna tidak bersama Deshton.Awalnya, K berjanji untuk membantu Deshton mendapatkan Sienna. Namun, Timothy merusak rencananya dan kelompok berkuasa lain sudah datang. K juga kewalahan.Kecuali pria itu menghubunginya. Saat K baru memikirkan hal ini, ponselnya b
Risky pergi dengan membawa stempel kepala keluarga. Jacob meletakkan Sienna di lantai dan menyelipkan rambutnya di belakang telinga. Sienna yang tertidur tampak gelisah. Dahinya berkeringat.Jacob merasa kasihan pada Sienna. Dia juga merasa bersalah tidak menyelamatkan ibunya Sienna. Namun, Jacob hanya ingin melindungi Sienna terlebih dahulu.Jacob membenamkan kepalanya di leher Sienna. Kala ini, dia terlihat sedikit lemah. Sejak masuk ke Pulau Sangkar, Jacob tidak berani beristirahat. Dia terus membujuk Risky, menyelidiki tetua, dan memahami kondisi pulau.Jacob menyesal membawa Sienna ke Pulau Sangkar. Masalah Deshton benar-benar di luar dugaannya. Jacob tidak sempurna, dia juga bisa membuat kesalahan.Jacob menegaskan, "Risky, aku hanya beri kamu waktu 10 menit. Kalau kamu tidak kembali, aku akan pergi.""Oke," sahut Risky.Saat ini, Risky sudah berjalan cukup jauh. Asap tebal mengepul di luar. Sosok Risky perlahan menghilang di tengah asap.Jacob melihat ponsel dan mulai menghitung
Kebenaran yang dicari dengan susah payah sangat menyakitkan. Deshton juga ragu-ragu membunuh Jacob dan Sienna. Dia tidak berhasil melakukan apa pun.Deshton langsung pergi dan tidak berbicara lagi. Sementara itu, Jacob menggendong Sienna. Dia merasa gundah.Suara tembakan masih terdengar. Anak buah Keluarga Wibowo dan K terus melancarkan serangan.Kali ini, K mengutus banyak anak buah ke Pulau Sangkar. Entah apa yang memprovokasinya. Orang-orang di belakang mengikuti Jacob berjalan menuju jalur rahasia yang dibocorkan Timothy.Banyak orang yang mati di sepanjang perjalanan. Bau amis darah menyeruak. Setelah sampai di tempat tujuan, Jacob memastikan Risky masih mengikutinya terlebih dahulu. Kemudian, dia segera masuk ke jalur rahasia.Bom terus diledakkan, tetapi Jacob dan lainnya tidak terpengaruh lagi. Jalur rahasia ini terhubung ke tepi pantai di Pulau Sangkar. Arlo dan Andro sudah menunggu di helikopter yang berada di daerah tepi pantai.Malam ini, beberapa kelompok berkuasa bertaru
Terdengar suara tembakan di mana-mana. Bahkan, ada suara bom. Asap tebal mengepul.Deshton ingin berlari ke tempat yang ledakannya paling kuat. Api di sekeliling pun menjalar. Deshton seperti tidak akan kembali selamanya.Jacob meletakkan Sienna di samping, lalu bergegas menghampiri Deshton dan meraih bahunya. Jacob berujar, "Tidak masalah kalau kamu mati. Tapi, aku tidak mau Desmond mati."Deshton menepis tangan Jacob dan hendak menendang perutnya. Namun, Jacob yang gesit berhasil menghindari serangannya.Tubuh Deshton gemetaran. Dia bertanya sembari menunjuk kepalanya, "Jacob, kamu tahu ingatan apa yang ada di sini?"Deshton menjelaskan, "Selain ingatan Desmond, ada ingatanmu juga. Kamu memanjat pohon saat berusia 5 tahun, kamu menorehkan prestasi gemilang saat masuk ke kemiliteran pada usia 15 tahun, perselisihanmu dengan Desmond, dan sebagian penderitaan yang dialami Desmond.""Ingatan yang lebih menderita tanpa sadar sudah dihalangi oleh otak besar. Hanya ini yang aku terima. Dulu
Melihat situasi itu, Deshton merasa makin puas dan ujung jarinya perlahan-lahan mendorong belati yang ditekan di dadanya. "Kalau kamu nggak tega melakukannya, biarkan saja aku tetap tinggal di sini. Oh ya. Sienna masih hamil, sungguh malang kalau anak itu lahir tanpa ayah. Mungkin saja nggak bisa lahir juga, 'kan?"Setelah mengatakan itu, tatapan Deshton terlihat menantang dan lega.Jacob meninju wajah Deshton dengan keras. Tidak ada yang tahu mengapa Deshton tiba-tiba menggila seperti ini sampai membuat kesepakatan dengan K karena pada akhirnya K tidak akan melepaskannya. Lagi pula, jika K menyerang lokasi berdasarkan alat pelacak itu, Deshton sendiri juga akan mati.Padahal Deshton adalah orang yang menyayangi nyawanya dan selalu berusaha mengusir Desmond agar bisa menguasai tubuh ini sepenuhnya. Jacob tidak mengerti mengapa sekarang Deshton bisa begitu putus asa seperti ini.Pipi Deshton langsung bengkak karena dipukul Jacob. Dia merasa sakit, tetapi hanya menekan pipinya dengan uju
Sienna yang memahami situasi mereka saat ini pun air matanya mengalir deras. Namun, dia juga tidak tahu harus bagaimana karena dia sudah bersusah payah mencari ibunya. Apakah dia harus membiarkan ibunya tetap berada di ruangan bawah tanah yang dingin ini? Siapa yang sebenarnya sudah melakukan ini pada ibunya?Saat memikirkan semua itu, Sienna tersenyum dingin dan tatapannya penuh dengan niat membunuh. Dia tidak pernah merasa begitu ingin membunuh seseorang."Sienna ...." Jacob hanya bisa memeluk Sienna dengan tak berdaya. Dia sudah merencanakan semua ini dengan baik, tetapi dia tidak menyangka tempat Luna ditahan ini ternyata begitu kokoh.Mendengar suara tembakan di luar masih terdengar, Jacob segera menggendong Sienna.Sienna ingin melawan, tetapi dia tidak memiliki tenaga lagi."Maaf, kamu tidur dulu," kata Jacob, lalu mengangkat tangannya dan memukul tengkuk Sienna.Mata Sienna pun membelalak karena tidak percaya dan langsung pingsan.Luna yang masih duduk di dalam ruangan di belak
Setelah mendekat, Jacob menyadari ada sebuah titik merah yang berkedip di rantai di pergelangan kaki Luna. Saat dia menarik sebentar benda yang menjepit pergelangan kaki Luna, terdengar suara seorang pria dari dalamnya."Luna, kamu ingin melarikan diri lagi? Kenapa kamu masih ingin lari dan begitu nggak patuh? Kamu ingin aku mematahkan kakimu?" kata pria itu yang bergema di ruangan itu. Meskipun nada bicaranya terdengar lembut, orang yang mendengarnya merasa menyeramkan.Luna sudah tidak bisa mendengar, tetapi dia seolah-olah tahu rantai itu sedang mengeluarkan suara. Dia berusaha keras untuk menarik benda di pergelangan kakinya, tetapi tetap tidak berhasil."Pergi! Pergi!" teriak Luna. Kukunya sudah menusuk ke dalam dagingnya, tetapi benda yang mengikat pergelangan kakinya tetap tidak bergerak sedikit pun.Sementara itu, suara pria itu terus terdengar. "Matamu sudah buta, telingamu juga sudah tuli. Apa kamu ingin aku membuatmu jadi bisu juga? Kalau kamu mendekati pintu lagi, kamu akan
Saat mobil sedang melaju, terlihat kobaran api dan terdengar suara tangisan di mana-mana. Dengan kekuatannya sendirian, Deshton berhasil membuat seluruh pulau bagian dalam ini menjadi neraka dunia.Saat bersandar di pelukan Jacob dan merasakan dada Jacob yang bergerak, mata Sienna terasa panas.Jacob hanya memeluk Sienna dengan diam dan telapak tangannya menepuk punggung Sienna dengan lembut untuk waktu yang cukup lama. Saat tiba di tempat Risky, dia melihat Risky sedang berdiri di halaman untuk melihat kobaran api dan ledakan di kejauhan.Melihat Jacob kembali, mata Risky langsung membelalak karena terkejut. "Aku hampir saja mengira kamu sudah mati."Risky bergegas mendekati Jacob. Setelah memastikan Jacob baik-baik saja, dia pun menghela napas lega. Menyadari Jacob melihat ke langit, dia juga mengikutinya dan melihat ada banyak helikopter yang terbang di langit. Namun, tidak jelas orang-orang dari siapa yang berada di dalam helikopter itu."Risky, masuk ke mobil, kita tidak punya ban
Deshton benar-benar merasa tidak puas.Setelah mengalihkan pandangannya dari Jacob ke Sienna selama beberapa detik, Deshton tersenyum dingin. "Kalau aku nggak mau mencabut jarum-jarum di tubuhnya, dia hanya akan menjadi orang cacat seumur hidupnya. Kecuali kamu bisa menemukan orang-orang dari markas penelitian. Tapi, semua orang yang ada di sana adalah monster, apa mereka mau membantumu?"Jacob tidak mengatakan apa-apa, hanya menggendong Sienna dan berjalan ke depan terlebih dahulu.Deshton yang ditekan oleh dua orang tiba-tiba berteriak, "Jacob!"Jacob langsung menghentikan langkahnya karena ingin tahu apa lagi yang akan dikatakan orang ini.Deshton malah hanya menundukkan kepala dan bergumam, "Kenapa? Kenapa semua keuntungan harus jatuh di tanganmu?"Jacob mengernyitkan alis karena sama sekali tidak mengerti apa yang dikatakan orang ini."Kalian bawa dia dan ikuti aku," perintah Jacob."Baik," jawab orang-orang dari Keluarga Wibowo, lalu mereka semua segera bergegas menuju tempat Ris