Pergelangan tangan Sienna terus digenggam sampai masuk ke dalam mobil Jacob.Brak!Jacob menutup pintu mobil, lalu tiba-tiba memegang wajah Sienna dan menciumnya dengan kuat. Setelah berpikir sejenak, dia memalingkan wajah dan menghindari ciuman Jacob.Jacob merasa seolah-olah hatinya dilempar ke atas, lalu menghantam ke tanah dengan keras. Tangannya memegang setir dengan erat dan napasnya terdengar bergetar karena merasa sangat gelisah. Dia tidak tahu apa yang direncanakan Ethan dan mengapa tiba-tiba membiarkan Sienna pergi, seolah-olah semuanya sudah berada di bawah kendali.Sienna yang duduk di kursi penumpang dan menatap ke depan, tanpa sadar menggenggam sabuk pengamannya dengan erat. Orang yang belakangan ini terus menghirup obat penenang dan tanpa sadar telah dihipnotis akan menjadi sangat gelisah saat meninggalkan orang yang membuatnya merasa aman.Jacob tahu ada yang tidak beres dengan Sienna, tetapi saat ini dia sangat ingin segera membawa Sienna ke arena pertarungan bawah tan
Sienna ingin membantah. Dia ingin bilang dia tentu saja mencintai Jacob, selalu menunggu kepulangan Jacob, dan selalu mengkhawatirkan Jacob. Namun, sekarang dia merasa sulit untuk mengungkapkan perasaannya, seolah-olah terjebak dalam dilema.Dia ingin mencintai Jacob, tetapi pikiran selalu terganggu oleh sesuatu. Dia ingin muntah, tetapi tidak ada yang keluar saat dia mencoba melakukannya. Kepalanya tidak sakit, hanya saja merasa gelisah setiap kali berada di samping Jacob.Jacob menarik dasinya dan langsung menutup mata Sienna dengan dasinya itu karena dia tidak ingin melihat tatapan Sienna yang tenang lagi. Saat berada di kegelapan, rangsangan pada tubuh meningkat beberapa kali lipat."Uhm."Meskipun sudah melakukan dua kali, Jacob masih merasa tidak cukup. Dia menekan Sienna ke karpet yang lembut, seolah-olah ingin melakukannya sampai Sienna mati."Jacob ...."Sienna terus memohon ampun dan berusaha menarik dasi yang menutupi matanya, tetapi Jacob malah menekannya dengan lebih kuat.
Keduanya dibesarkan dalam lingkungan yang sama. Bahkan saat berkumpul dengan Jacob dan yang lainnya, mereka juga berganti posisi di tengah acara. Selain orang-orang yang melatih mereka, tidak ada yang tahu tentang rahasia ini.Selama ini, keduanya dibesarkan sebagai satu orang dan bahkan menggunakan satu nama yang sama. Mereka lahir pada waktu yang sama dengan wajah yang sama.Terkadang, salah satu dari mereka pergi ke ibu kota untuk menghadiri sebuah acara. Mereka akan saling bertukar informasi tentang kapan dan dengan siapa terjadi sesuatu saat berganti posisi, sehingga tidak ada rahasia di antara mereka.Yang menjadi kakak lebih lembut, sedangkan adiknya hanya meniru kakaknya dengan sempurna. Yang menjadi kakak tidak merokok, sedangkan adiknya merokok.Tidak ada orang yang pernah menyadari permainan bertukar peran mereka selama bertahun-tahun ini, sehingga mereka merasa seolah-olah sudah memperdaya dunia. Namun, untuk membedakan satu sama lain saat mereka sedang berdua, yang kakak d
Jacob bangkit dan menatap Sienna sejenak. Beberapa saat kemudian, dia baru bertanya, "Apa kamu tahu tujuh lantai ini semuanya adalah wilayahku?"Sienna bingung karena dia benar-benar tidak tahu.Jacob bertepuk tangan dan dua orang yang terlihat seperti pengawal pun masuk ke dalam kamar."Kalian pergi ambil kembali ponselnya. Kalau rusak, perbaiki dan kembalikan padaku," kata Jacob.Sienna merasa agak gelisah karena dia secara refleks ingin melindungi rahasia Ethan. Dia juga tidak bisa menjelaskan mengapa dia melakukannya, seolah-olah dia adalah boneka yang dikendalikan.Jacob mengelus kepala Sienna dan membantu Sienna mengenakan pakaian.Sienna tidak mengatakan apa-apa. Dia merasa bersalah, gelisah, dan sangat sakit di lubuk hatinya.Setelah pergi selama sepuluh menit, pengawal itu kembali melapor, "Tuan Jacob, ponselnya terjatuh cukup jauh, sudah dibawa untuk diperbaiki."Jacob menganggukkan kepala, lalu menyalakan sebatang rokok dan memanggil dokter pribadinya.Setelah selesai memeri
Pria itu menjawab, "Nggak ada, kecuali kita bisa menemukan seorang ahli hipnotis yang lebih hebat dari orang itu. Tapi, aku sudah berada di arena pertarungan bawah tanah ini selama bertahun-tahun, aku hampir nggak bisa mengingat nama-nama ahli hipnotis top.""Orang yang memberi instruksi pada Nona Sienna pasti sudah masuk lima besar. Orang yang punya kemampuan seperti ini pasti sudah direkrut oleh negara, kita nggak mungkin bisa menghubungi mereka."Jacob mengangkat tangan dan memijat keningnya. "Aku mengerti."Pria itu menganggukkan kepala, lalu berdiri dan pergi.Jacob membuka pintu di depannya dan mendekati Sienna.Sienna masih merasa gelisah karena sudah melempar ponselnya. Melihat Jacob datang, dia secara refleks mundur sedikit."Sienna, bagaimana kalau hari ini kita menonton film bersama?" tanya Jacob.Sienna menganggukkan kepala, tidak mengerti apa yang direncanakan Jacob.Jacob memeluk Sienna dan berjalan ke ruang tamu yang luas.Sienna yang duduk di sofa merasa ruangan yang ko
Sienna tidur di pelukan Jacob, tidak tahu apa yang mereka katakan. Pengawal di depan pintu melapor, "Tuan, ponsel Nona Sienna sudah diperbaiki."Jacob menerima ponsel itu, lalu memutarnya di tangan. Pengawal itu meneruskan, "Tapi, seseorang memasang perangkat lunak di ponselnya. Perangkat lunak itu bisa menghapus semua informasi dan peretas sekalipun nggak bisa memulihkannya.""Kami sudah menyingkirkan semua sistem aneh di ponselnya. Jadi, sekarang ponselnya cuma ponsel biasa."Jacob mengiakan dengan lirih. Dia memang tidak menaruh harapan apa pun. Jacob mengangkat tangan memijat pelipis, lalu menyuruh pengawal membawa Deshton kemari.Deshton terus berkeliling di lantai 7 dengan menggunakan alasan ingin mencari kenangan Desmond. Itu sebabnya, dia tidak ke mana-mana. Jika Deshton tidak bisa menemukan apa pun, Jacob tidak berniat menunggunya lagi.Saat ini, Deshton berdiri di hadapan Jacob. Ketika melihat Sienna, dia mengangkat alisnya dengan heran. Jacob yang duduk di sofa pun bertanya
Jacob tidak meladeni Deshton. Dia hanya memeluk Sienna erat-erat seperti memeluk guling. Sienna masih belum sadar. Dia menggosokkan kepalanya di pelukan Jacob untuk mencari posisi yang nyaman.Ketika melihat ini, Deshton makin murka. Dia mengepalkan tangannya yang terluka. "Jacob, kamu nggak mau tanya lagi? Kakakmu ini punya motif lain. Dia masih belum menyerah terhadap Sienna. Setiap kali ada Sienna, aku bisa merasakan emosinya bergejolak dengan hebat.""Sekarang, kamu malah membiarkan seseorang yang mencintai Sienna berada di sini. Pria ini bahkan cinta pertama Sienna. Kamu sama sekali nggak cemburu? Kalau aku jadi kamu, aku akan berusaha memikirkan cara untuk melenyapkan Desmond. Kalau aku, aku sih di pihakmu."Jacob tidak berbicara. Dia merasa Sienna yang berada di pelukannya akan bangun. Dia menatap Deshton, tetapi Deshton tidak menyadari apa pun dan masih mencoba menghasut Jacob, "Ya, 'kan? Kamu juga berpikiran begitu, 'kan?"Saat berikutnya, pengawal masuk dan menyeret Deshton k
Begitu saja? Tidak ada lagi? Sienna mengira Jacob akan berusaha mempertahankannya, tetapi ternyata tidak.Jacob hanya melontarkan satu kata, lalu memakai cincinnya dan menopang dagu sambil menatap Sienna. Sienna merasa agak kesal, tetapi tidak tahu alasannya. Bahkan, dia merasa agak sesak. Ini tidak seharusnya terjadi.Sienna menusuk steik di piring dengan kuat. Ekspresinya terlihat dingin. Jacob bertanya dengan lembut, "Kenapa? Tidak nafsu makan?""Jangan pedulikan aku." Usai mengatakan ini, alis Sienna berkerut. Dia tidak bisa mendeskripsikan perasaannya yang campur aduk."Oke." Jacob hanya menatap Sienna. Sienna sontak bangkit dan menarik taplak meja. Seketika, steik, anggur, dan lilin di atas meja berjatuhan.Setelah bereaksi kembali, Sienna termangu. Apa yang dia lakukan? Sienna melirik Jacob, lalu buru-buru kembali ke lantai tujuh.Sienna mandi dan mencuci rambut. Dia menunggu di ranjang sampai pukul 2 dini hari, tetapi Jacob tidak datang. Sienna mulai merasa jengkel. Dia menenda