Jacob bangkit dan menatap Sienna sejenak. Beberapa saat kemudian, dia baru bertanya, "Apa kamu tahu tujuh lantai ini semuanya adalah wilayahku?"Sienna bingung karena dia benar-benar tidak tahu.Jacob bertepuk tangan dan dua orang yang terlihat seperti pengawal pun masuk ke dalam kamar."Kalian pergi ambil kembali ponselnya. Kalau rusak, perbaiki dan kembalikan padaku," kata Jacob.Sienna merasa agak gelisah karena dia secara refleks ingin melindungi rahasia Ethan. Dia juga tidak bisa menjelaskan mengapa dia melakukannya, seolah-olah dia adalah boneka yang dikendalikan.Jacob mengelus kepala Sienna dan membantu Sienna mengenakan pakaian.Sienna tidak mengatakan apa-apa. Dia merasa bersalah, gelisah, dan sangat sakit di lubuk hatinya.Setelah pergi selama sepuluh menit, pengawal itu kembali melapor, "Tuan Jacob, ponselnya terjatuh cukup jauh, sudah dibawa untuk diperbaiki."Jacob menganggukkan kepala, lalu menyalakan sebatang rokok dan memanggil dokter pribadinya.Setelah selesai memeri
Pria itu menjawab, "Nggak ada, kecuali kita bisa menemukan seorang ahli hipnotis yang lebih hebat dari orang itu. Tapi, aku sudah berada di arena pertarungan bawah tanah ini selama bertahun-tahun, aku hampir nggak bisa mengingat nama-nama ahli hipnotis top.""Orang yang memberi instruksi pada Nona Sienna pasti sudah masuk lima besar. Orang yang punya kemampuan seperti ini pasti sudah direkrut oleh negara, kita nggak mungkin bisa menghubungi mereka."Jacob mengangkat tangan dan memijat keningnya. "Aku mengerti."Pria itu menganggukkan kepala, lalu berdiri dan pergi.Jacob membuka pintu di depannya dan mendekati Sienna.Sienna masih merasa gelisah karena sudah melempar ponselnya. Melihat Jacob datang, dia secara refleks mundur sedikit."Sienna, bagaimana kalau hari ini kita menonton film bersama?" tanya Jacob.Sienna menganggukkan kepala, tidak mengerti apa yang direncanakan Jacob.Jacob memeluk Sienna dan berjalan ke ruang tamu yang luas.Sienna yang duduk di sofa merasa ruangan yang ko
Sienna tidur di pelukan Jacob, tidak tahu apa yang mereka katakan. Pengawal di depan pintu melapor, "Tuan, ponsel Nona Sienna sudah diperbaiki."Jacob menerima ponsel itu, lalu memutarnya di tangan. Pengawal itu meneruskan, "Tapi, seseorang memasang perangkat lunak di ponselnya. Perangkat lunak itu bisa menghapus semua informasi dan peretas sekalipun nggak bisa memulihkannya.""Kami sudah menyingkirkan semua sistem aneh di ponselnya. Jadi, sekarang ponselnya cuma ponsel biasa."Jacob mengiakan dengan lirih. Dia memang tidak menaruh harapan apa pun. Jacob mengangkat tangan memijat pelipis, lalu menyuruh pengawal membawa Deshton kemari.Deshton terus berkeliling di lantai 7 dengan menggunakan alasan ingin mencari kenangan Desmond. Itu sebabnya, dia tidak ke mana-mana. Jika Deshton tidak bisa menemukan apa pun, Jacob tidak berniat menunggunya lagi.Saat ini, Deshton berdiri di hadapan Jacob. Ketika melihat Sienna, dia mengangkat alisnya dengan heran. Jacob yang duduk di sofa pun bertanya
Jacob tidak meladeni Deshton. Dia hanya memeluk Sienna erat-erat seperti memeluk guling. Sienna masih belum sadar. Dia menggosokkan kepalanya di pelukan Jacob untuk mencari posisi yang nyaman.Ketika melihat ini, Deshton makin murka. Dia mengepalkan tangannya yang terluka. "Jacob, kamu nggak mau tanya lagi? Kakakmu ini punya motif lain. Dia masih belum menyerah terhadap Sienna. Setiap kali ada Sienna, aku bisa merasakan emosinya bergejolak dengan hebat.""Sekarang, kamu malah membiarkan seseorang yang mencintai Sienna berada di sini. Pria ini bahkan cinta pertama Sienna. Kamu sama sekali nggak cemburu? Kalau aku jadi kamu, aku akan berusaha memikirkan cara untuk melenyapkan Desmond. Kalau aku, aku sih di pihakmu."Jacob tidak berbicara. Dia merasa Sienna yang berada di pelukannya akan bangun. Dia menatap Deshton, tetapi Deshton tidak menyadari apa pun dan masih mencoba menghasut Jacob, "Ya, 'kan? Kamu juga berpikiran begitu, 'kan?"Saat berikutnya, pengawal masuk dan menyeret Deshton k
Begitu saja? Tidak ada lagi? Sienna mengira Jacob akan berusaha mempertahankannya, tetapi ternyata tidak.Jacob hanya melontarkan satu kata, lalu memakai cincinnya dan menopang dagu sambil menatap Sienna. Sienna merasa agak kesal, tetapi tidak tahu alasannya. Bahkan, dia merasa agak sesak. Ini tidak seharusnya terjadi.Sienna menusuk steik di piring dengan kuat. Ekspresinya terlihat dingin. Jacob bertanya dengan lembut, "Kenapa? Tidak nafsu makan?""Jangan pedulikan aku." Usai mengatakan ini, alis Sienna berkerut. Dia tidak bisa mendeskripsikan perasaannya yang campur aduk."Oke." Jacob hanya menatap Sienna. Sienna sontak bangkit dan menarik taplak meja. Seketika, steik, anggur, dan lilin di atas meja berjatuhan.Setelah bereaksi kembali, Sienna termangu. Apa yang dia lakukan? Sienna melirik Jacob, lalu buru-buru kembali ke lantai tujuh.Sienna mandi dan mencuci rambut. Dia menunggu di ranjang sampai pukul 2 dini hari, tetapi Jacob tidak datang. Sienna mulai merasa jengkel. Dia menenda
Setelah mendapat cincinnya, kegusaran di hati Sienna seketika sirna begitu saja. Ketika berbaring di ranjang, dia tidak bisa menahan diri untuk melihat cincinnya.Meskipun hatinya tidak tergerak, Sienna tetap tidak bisa tidur. Dia berguling ke kanan dan melihat cincinnya sekali. Dia berguling ke kiri dan melihat cincinnya lagi.Ketika Jacob naik ke ranjang, dia melihat Sienna terus menatap cincinnya. Jacob sudah selesai mandi, jadi badannya dipenuhi wangi sabun. Dengan satu tangan, dia memeluk Sienna supaya wanita ini tidak berguling-guling lagi."Sudah malam, cepat tidur. Besok kamu mau ketemu Dokter Ethan, 'kan?" tanya Jacob.Sienna tidak bergerak lagi dan bersandar di pelukan Jacob. Dia berkata, "Jacob, Pak Ethan sangat baik.""Ya.""Dia pernah menolongku dan sangat lembut padaku.""Ya.""Dia juga sangat hebat. Kamu tahu, ternyata dia punya adik kembar."Jacob awalnya memejamkan mata. Begitu mendengar kalimat ini, dia sontak membuka matanya dan memandang langit-langit.Usai berbicar
Usai berbicara, Sienna mengangkat tangannya memandang cincinnya."Kadang aku merasa ada yang nggak beres denganku, tapi aku nggak tahu apa itu. Banyak hal yang ingin kuungkapkan, tapi nggak bisa. Aku ingat semua kenangan di antara kita, tapi nggak ada gejolak apa pun di dalam hatiku."Sienna mengepalkan tangannya dan meneruskan, "Setelah melihat cincin ini, aku merasa semuanya jadi beda. Tapi, aku nggak tahu apa yang beda."Jacob menarik napas dalam-dalam dan memeluk Sienna dengan makin erat. "Nana."Sienna merenung sejenak sebelum bertanya, "Besok kamu bawa aku ketemu Pak Ethan, 'kan?""Ya, makanya kamu sekarang tidur dulu," sahut Jacob.Sienna merasa lega dan akhirnya tidur. Jacob menatap wajah Sienna sesaat. Kemudian, dia mencium Sienna beberapa kali karena tidak bisa merasa puas.Sesaat kemudian, Jacob tiba-tiba tertawa. Kali ini, dia jelas-jelas menyadari bahwa Sienna sangat mencintainya. Cinta Sienna sama sekali tidak berkurang. Hanya saja, mereka bukan orang yang pintar dalam me
Dunia yang kacau seketika menjadi jernih. Yang ada di depan mata adalah darah merah. Sienna berlutut di samping Jacob sambil menahan lukanya. "Tolong! Seseorang, tolong!"Sienna berteriak ke sekeliling, tetapi yang terdengar hanya suaranya. Saat ini, dia tidak merasa dirinya terjebak dalam dunia yang membingungkan lagi. Sienna menggoyangkan tubuh Jacob. Air mata berderai di wajahnya.Di tangga seberang, berdiri Cleo yang menggenggam pistol dengan erat. Dia hendak menyalakan sebatang rokok, tetapi tidak bisa karena tangannya bergetar.Pengawal di samping bergegas menghampiri dan bertanya, "Kak Cleo, apa yang akan kita lakukan sekarang?"Cleo yang kesal langsung menepuk kepala pengawal itu dan membentak, "Bisa apa lagi? Cepat bawa ke rumah sakit! Kalau terlambat, dia bisa mati!""Baik." pengawal mengiakan. Cleo hendak turun tangga, tetapi hampir terjatuh karena kakinya melemas. 'Sialan! Lain kali jangan cari aku lagi untuk urusan seperti ini!'"Jacob!" Ketika ada yang ingin membawa Jacob
Jacob tidak mengatakan apa-apa. Dia langsung masuk dan mengambil koper Sienna yang berada di dalam kamar, lalu menggenggam tangan Sienna dan menariknya keluar.Pada saat itu, ponsel Sienna kembali berdering, tetapi dia tidak memperhatikannya karena yang ada di pikirannya hanya mengapa Jacob bisa begitu cepat tiba. Pikirannya agak kacau dan Jacob juga tidak mengatakan apa-apa, sehingga dia merasa bersalah dan memilih untuk diam. Selain itu, dia juga merasa agak lemas karena sakit di lambungnya tadi.Saat hendak masuk ke dalam mobil, ponsel Sienna kembali berbunyi. Kopernya sudah dimasukkan ke dalam bagasi dan Jacob ke kursi depan untuk menyalakan mobilnya, sedangkan dia berdiri di luar untuk menerima panggilan."Sienna, kamu di mana? Bukankah aku sudah bilang jangan berkeliaran?" tanya Jacob.Mendengar pertanyaan itu, seluruh tubuh Sienna langsung menjadi kaku dan pikirannya segera menjadi jernih. Apa maksudnya ini? "Jacob?""Ya."Jacob bertanya dengan nada yang sangat cemas, "Kenapa ka
Motor pun berhenti di pusat kota. Tidak ada begitu banyak gedung tinggi di Kango dan gedung yang tertinggi di sana pun hanya sekitar puluhan lantai saja. Yang tidak diketahui Sienna adalah daerah itu adalah tempat yang dihuni Jacob saat ini. Gedung tertinggi yang dilihatnya itu kebetulan adalah pusat kesejahteraan sosial.Sementara itu, saat ini Jacob sudah berada di bandara untuk menjemput Sienna. Sebelumnya, jadwal penerbangan pesawat sempat tertunda, tetapi sekarang tiba-tiba tidak ada informasi tentang penerbangan itu lagi. Setelah bertanya-tanya, dia baru tahu Sienna sudah meninggalkan bandara.Jacob hanya bisa melihat Sienna mengendarai motor bersama seorang wanita karena jumlah kamera pengawas di sepanjang jalan di Kango sangat sedikit. Namun, ke mana mereka pergi, tidak ada yang tahu. Dia yang merasa panik pun meminta timnya untuk memeriksa kembali kamera di sepanjang jalan dan akhirnya menemukan jejak Sienna di sebuah jalan.Mengetahui Sienna menuju kota yang dihuninya sekaran
Namun, Arlo dan yang lainnya tidak menyangka kota tempat Jacob berada tiba-tiba dilanda kepanikan pada siang harinya.Tepat pada pukul tujuh paginya, seorang pasien yang sudah terinfeksi penyakit ditemukan berada di pusat kota yang paling ramai. Ini berarti penyakit itu sudah menyebar ke pusat kota. Pusat perbelanjaan tempat ditemukan pasien itu sudah diisolasi dan semua orang di dalamnya ditahan untuk diperiksa, sedangkan orang yang berada di luar merasa ketakutan.Jacob berdiri di balkon hotel dan melihat orang-orang yang berada di jalanan bergerak dengan tergesa-gesa. Semua orang beramai-ramai pergi ke supermarket untuk membeli barang karena kota ini akan segera kacau. Oleh karena itu, dia langsung mengernyitkan alis saat menerima telepon dari Jero dan jantungnya berdebar. "Menjaga satu orang pun kamu tidak becus!"Jero yang sadar dengan kesalahannya tidak berani membantah.Jacob berusaha untuk menahan emosinya, lalu segera mencoba menelepon Sienna setelah menutup teleponnya, tetapi
00 menundukkan kepala dan memikirkannya sebentar, lalu perlahan-lahan menggelengkan kepala. "Tuan sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluargaku dan membuat keluarga kami hidup damai selama bertahun-tahun ini. Aku melakukan semua ini dengan sukarela."Dari tatapan mata 00, terlihat ada perasaan yang disembunyikannya. Dia tentu saja memiliki penyesalan yaitu pria di depannya ini tidak menyukainya, padahal dia sudah menjalani operasi plastik untuk menyerupai Sienna. Jika dia berdandan, orang biasa tidak akan bisa membedakannya dengan Sienna.00 benar-benar ingin selalu menemani Jacob menggantikan Sienna, tetapi dia juga tahu menyatakan perasaannya adalah tindakan yang gegabah karena dia hanya seorang pengganti. Perkataannya pada Sienna saat itu yang bisa menyebabkan kesalahpahaman sudah termasuk tindakan terberani yang pernah dilakukannya seumur hidupnya.Dia bertekad harus menyelesaikan misi kali ini karena Jacob sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluarganya.Jacob mengeluarkan sebuah kal
Namun, orang baik yang mendanai yayasan ini memang menyediakan tempat tinggal untuk semua pengungsi ini. Jadi, tidak ada yang curiga.Apalagi, orang-orang yang dikabarkan bekerja di Jalan Wally memang mengirim uang kepada keluarga mereka. Itulah sebabnya ucapan pihak yayasan sangat meyakinkan.Jacob menyipitkan matanya. Dia mengamati lingkungan yang kacau di sekitar. Jacob tidak tahan tinggal di lingkungan seperti ini. Akan tetapi, lingkungan ini bagaikan surga bagi pengungsi yang terbiasa tinggal di tempat kotor.Bahkan, di bagian tengah terdapat patung orang baik itu. Kabarnya, banyak orang yang menyembah patung itu setiap hari.Jacob sudah memahami sistem di tempat ini secara garis besar. Saat langit masih gelap, Jacob berkeliling di lantai bawah lagi.Orang-orang di yayasan terlihat beraktivitas dengan bebas. Sebenarnya, banyak kamera pengawas dipasang di setiap sudut. Bahkan ada orang yang berpatroli.Banyak pengungsi tidak tidur. Mereka duduk di kursi panjang sambil mengobrol di
Ed mulai menyiapkan data yang diperlukan untuk mengajukan diri menjadi ketua. Saat menyerahkan dokumen, Ed mendengar suara yang keras dari aula. Kemudian, terdengar suara teriakan staf yang histeris.Ed buru-buru pergi ke aula. Dia melihat seseorang yang diikat dengan rantai besar. Sepertinya orang itu berusia sekitar 19 tahun. Matanya memerah, dia terlihat agresif.Salah satu staf menyuntikkan obat bius kepada orang itu, tetapi dia tidak tumbang. Orang itu malah menyeringai dan meraung pada staf yang mendekat.Ed mengernyit. Mae berjalan mendekatinya dan berujar, "Ini hasil penelitian terbaru. Dia akan menjadi senjata mematikan yang hebat. Dia memang kelihatan masih muda, tapi setidaknya dia sudah membunuh 1.000 orang."Ed terkejut. Mae tersenyum dan menjelaskan, "Ngeri, ya? Staf penelitian mengurung dia dan ribuan anak di kamar yang terletak di lantai paling bawah. Hanya orang yang melewati 7 rintangan bisa bertahan hidup."Mae meneruskan, "Hanya dia yang berhasil melewati 7 rintanga
Mae meletakkan stempel ubur-ubur di samping dan tidak melihatnya lagi. Suasana di kamar menjadi hening. Ed tidak tahu pemikiran Mae. Selama ini, Mae sangat misterius.Mae meminum teh, lalu tersenyum dan bertanya, "Bagaimana dengan putri Luna yang pernah kamu ceritakan sebelumnya?"Ed menyahut, "Dia masih hidup."Mae mengangkat alisnya. Jika Ed yang bertindak, seharusnya putri Luna sudah mati. Mae berkomentar, "Sepertinya kamu memberinya kesempatan untuk hidup.""Nggak menarik kalau langsung dibunuh," timpal Ed. Dia ingin memperlakukan mereka seperti bahan eksperimen di ruang observasi. Ini adalah tujuan akhir Ed membawa Sienna kembali ke Bloodkillers.Ed ingin Sienna merasakan kesenangan menjadi seorang pemimpin. Setelah mendapatkan kepercayaan Sienna, Ed akan membawanya ke markas penelitian. Saat itu, Sienna akan menjadi bahan eksperimen yang bisa dikendalikan oleh Ed.Namun, Ed tidak menyangka Sienna sama sekali tidak tertarik untuk menjadi pemimpin. Sienna hanya ingin bersama Jacob
Anak buah Jacob keluar pagi-pagi. Jacob berpesan kepada 00 lagi untuk jalan-jalan di luar, tetapi jangan terlalu mencolok. Kemudian, 00 memakai masker dan topi. Dia mulai jalan-jalan di kota.Sementara itu, Ed dan Hans sampai di Kango pada sore hari. Namun, mereka tidak pergi ke kota, melainkan pergi ke markas penelitian dengan menaiki helikopter.Markas penelitian terletak di paru-paru dunia dan lingkungannya sangat rumit. Markas ini ditutupi hutan yang lebat dan dikelilingi berbagai macam racun. Jadi, markas ini terletak di bawah tanah.Awalnya, investasi untuk proyek ini sebesar ratusan triliun. Setelah puluhan tahun berlalu, markas penelitian ini masih terlihat baru.Alat sensor pupil di depan pintu memeriksa identitas Ed dan Hans. Mereka harus menjalani pemeriksaan seperti ini setiap berjalan 10 meter. Tujuannya adalah mencegah orang luar masuk.Selain data pupil, masih ada alat perbandingan rekaman cara berjalan di pemeriksaan terakhir. Koridor sepanjang 20 meter ini dipenuhi den
Namun, Jacob sudah pergi ke Afrikan. Sienna juga tidak berdaya. Dia menarik napas dalam-dalam, akhirnya dia hanya mengirim pesan singkat kepada Jacob.[ Hati-hati. ]Jacob membalas pesan Sienna.[ Nana, jangan khawatir. Aku akan segera kembali. Aku baru sampai, jadi aku belum memahami kondisi di sini. Aku takut ada yang melacak keberadaanku, makanya terkadang ponselku dimatikan. ][ Kalau kamu tidak bisa menghubungiku, jangan cemas. Aku akan melaporkan perkembangan situasi di sini 3 hari sekali. ]Jacob masih takut Sienna marah, jadi dia mengirim pesan kepada Sienna lagi.[ Oke? ]Jacob sudah telanjur pergi ke Afrikan. Sienna tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tentu saja Sienna tahu Jacob bertindak cepat karena kondisi Omar sudah sekarat.Ditambah dengan kondisi Luna, mereka harus segera menyelidiki markas penelitian. Sienna membalas pesan Jacob.[ Oke. ]Melihat pesan Sienna yang singkat, Jacob tahu Sienna pasti marah. Hatinya terasa sakit. Jacob jarang mengirim emotikon saat mengobrol.