Wiandro adalah seorang penulis naskah. Dia paling mahir menangkap detail-detail kecil seperti ini, lalu mengembangkannya menjadi sebuah cerita. Namun, tebakannya kali ini memang benar. Jacob dan Sienna memang sedang bersama.Keduanya memang tidak berada di ranjang yang sama, tetapi ini sudah merupakan sebuah pengecualian bagi Jacob. Apalagi, ketika berbalik dan masuk ke kamar, dia melihat leher Sienna yang begitu terbuka.Wanita mana pun yang mengenakan pakaian pria akan terlihat memiliki pesona yang berbeda. Apalagi, suasana di malam hari paling rentan memicu keintiman. Jacob mengerutkan alisnya, lalu berjalan memasuki kamar. Dia merasa seharusnya tadi dia mandi air dingin.Pada saat bersamaan, dalam hatinya merasa sangat gelisah. Wanita mana yang bisa tidur di kamar klien pria dengan begitu santai? Apakah Jacob yang berpikir terlalu berlebihan, atau Sienna memang memiliki niat lain?Pandangan Jacob jatuh pada sebuah selimut di tempat tidur, dia ingat bahwa Sienna masih mengenakan jak
Sienna menghela napas lega, dia hanya merasa tubuhnya benar-benar kelelahan. Namun, dia tetap tidak ingin tinggal di tempat ini sampai pagi. Jadi, dia diam-diam membereskan pecahan gelas tersebut hingga tidak bersisa, lalu mengambil sampah-sampah di kamar tersebut dan pergi. Sienna bahkan lupa membawa termos yang dibawanya tadi.Ketika sampai di lantai bawah, dia kembali bertemu dengan Cherry. Cherry benar-benar tersiksa melayani Petra. Bahkan kakinya juga berjalan dengan terpincang-pincang. Sementara itu, langkah kaki Sienna juga tampak tidak alami karena pergelangan kakinya yang kesakitan.Melihat Sienna, Cherry tersenyum sinis. Dilihat dari cara jalan mereka berdua yang mirip dan meninggalkan hotel pada waktu seperti ini, Cherry bisa menebak apa yang dilakukan oleh Sienna.Dia mengira entah Sienna adalah wanita suci, tapi ternyata mereka berdua sama saja sedang menjual diri secara diam-diam. Cherry mendengus sambil melipat kedua tangannya di dalam lift. Setelah melihat Sienna dari a
Tangan Jacob dibalut dengan perban. Dia baru saja tiba di Grup Yuwono, tetapi sudah bertemu dengan Yuliana. Yuliana tidak berani lancang seperti sebelumnya dan hanya bisa menatap tangan Jacob dengan sedih."Kakak .... Tuan Jacob, ada apa dengan tanganmu?"Jacob mengernyitkan alisnya dan membalasnya dengan cuek, "Terluka."Jacob tidak mengatakan apa-apa lagi dan masuk ke dalam kantor. Ekspresi Yuliana terlihat buruk. Tepat pada saat itu, ada seseorang yang datang dari meja depan dan hendak mengetuk pintu kantor. Yuliana buru-buru menahannya."Kamu bukan eksekutif. Apa sudah buat janji? Sembarangan masuk saja."Tentunya, gadis resepsionis itu memiliki penampilan yang menawan sehingga bisa diterima bekerja sebagai resepsionis di Grup Yuwono."Nona Yuliana, ada seseorang yang mengirimkan hadiah untuk Presdir dan memintaku mengantarkannya ke atas."Ekspresi Yuliana terlihat makin kesal dan merebut hadiah itu."Biar kuantarkan, kamu kembali ke tempatmu saja."Perkataan Yuliana ini terdengar
Harris sangat membenci Nelson. Waktu itu, Nelson melarikan uang klien sebesar ratusan juta dan membuat Keluarga Winata hampir kehilangan bisnis besar. Pada saat itu, Harris sangat sibuk dan stres karena harus membereskan masalah yang ditimbulkan oleh Nelson.Harris berbaik hati membantu adik dari mantan istrinya yang telah meninggal, tetapi adiknya itu justru membalas kebaikannya dengan kejahatan. Anak lelaki satu-satunya dari adiknya itu benar-benar jahat!Harris pasrah saat mengetahui Sienna masih berhubungan dengan Robert. Namun, ketika mengetahui Sienna masih terlibat dengan Nelson, Harris benar-benar kecewa. Sienna tidak bisa berkata apa-apa, apalagi dia tidak pandai berbohong di depan Harris.Harris sudah mengetahui masalah dengan Nelson, jadi Sienna sekarang mungkin tidak bisa meminjam uang lagi. Jelas-jelas, Harris adalah ayahnya, tetapi Sienna malah merasa sulit untuk membahas tentang uang. Apalagi, saat memikirkan tentang kondisi penyakit Harris, Sienna jadi merasa tidak berd
Selama bertahun-tahun ini, Sienna tidak pernah berinisiatif meminta uang dari Harris, sedangkan Harris selalu sibuk dan jarang memikirkan masalah ini. Lagi pula, di sisi Harris masih ada Susan, Nanda, dan Junando.Sienna bekerja sendiri untuk mencari uang. Jika bukan karena beban mendadak 1,6 miliar dari bibinya, Sienna sebenarnya tidak kekurangan uang. Dia hanya tidak menyangka, uang saku yang terpaksa dimintanya kepada Harris sebelumnya, akan ditarik kembali. Bibir Sienna berkedut."Ayah, jaga kesehatanmu baik-baik. Aku ada urusan hari ini, aku pergi dulu.""Pergilah. Kamu di sini juga hanya akan membuatku marah. Sudah menikah, jadi bertindaklah selayaknya istri orang."Sienna tidak mengatakan apa pun dan hanya mengiakan saja. Lalu, dia berjalan keluar dan menutup pintu kamar pasien. Saat di depan lift, Sienna bertemu dengan Nanda yang datang menjenguk Harris. Ekspresi Nanda terlihat tidak begitu bagus, tetapi saat melihat Sienna, dia tampak terkejut."Kakak."Sienna teringat perkata
Posisinya tidak jauh, jadi apa yang dikatakan Sienna tadi, Jacob pasti sudah mendengar semuanya. Sienna langsung merasa canggung. Namun, saat memikirkan Jacob tidak tahu suami yang dimaksud adalah dia, Sienna diam-diam merasa lega dan hanya menatap luka Jacob. Bagaimanapun juga, luka itu terjadi karena Jacob melindunginya dari serangan, jadi sudah seharusnya dia bertanya untuk memastikan keadaannya."Tuan Jacob, ada apa dengan luka Anda?"Setelah menyimpan ponselnya, Sienna buru-buru mendekati Jacob. Jimmy pergi ke belakang Jacob dengan santai dan meniru gaya bicara Sienna."Kami ini bukan pasangan yang dijodohkan dan kami saling mencintai satu sama ... argh."Kelakuan Jimmy memang tidak serius. Setelah meniru gaya bicara Sienna, dia melihat ke arah Jacob sambil tersenyum. Sienna yang mengetahui kata-kata romantis yang dia ucapkan telah didengar oleh Jacob dan Jimmy, jadi dia memutuskan untuk bersikap santai."Maaf, telah membuat kalian melihat kekacauan ini."Jimmy tidak terlalu terta
Sienna mengangkat alisnya. Binar ingin tahu terpancar sekilas dari matanya. Hanya saja, Jacob tentu tidak ingin orang lain mencampuri urusan privasinya. Jadi, Sienna mematikan layar ponsel itu.Namun, Elena kembali mengirimkan pesan lain.[ Tania bilang kalau kamu sudah menikah. Aku ingin berterima kasih kepada istrimu karena sudah menjagamu saat aku nggak ada. ]Kata-kata ini sangat manipulatif. Sienna tidak peduli dengan Jacob, tetapi pada umumnya wanita memiliki insting yang tajam terhadap wanita polos yang sebenarnya sangat manipulatif. Kebanyakan dari mereka tidak menyukai sesama wanita yang seperti itu, tetapi pria justru sebaliknya.Ternyata Jacob menyukai tipe wanita seperti ini. Pikiran ini hanya terlintas di benak Sienna, tetapi dia tidak terlalu memedulikannya. Dia mengambil kunci dan ponsel dengan patuh, lalu menekan tombol lift untuk ke bawah.Saat ini, Jacob sedang berada di lobi. Melihat Sienna belum turun, dia pun berjalan ke depan jendela besar dan menunggu di sana. Ke
Setelah masuk ke dalam mobil, Sienna duduk di kursi pengemudi. Luka di kakinya masih terasa agak sakit, tetapi sudah hampir sembuh.Mereka berdua tidak berbicara, membuat suasana di dalam mobil terasa canggung. Sienna tidak langsung menginjak pedal gas, melainkan melirik Jacob melalui kaca spion. Pergi ke Vila Cahwana, ke Grup Yuwono, atau ke hotel? Sienna merasa ragu."Ini ponselmu."Dia menyerahkan ponsel Jacob. Jacob mengambilnya, lalu mengerutkan alis saat melihat dua notifikasi pesan baru di ponselnya. Sienna tidak memperhatikan apakah Jacob membuka dan membaca pesan itu. Intinya, dia merasa suasana hati Jacob menjadi kian buruk. Tanpa bicara dengannya pun, Sienna sudah bisa merasakan kejengkelan Jacob.Biasanya, temperamen Jacob selalu tenang, tetapi pesan dari Elena bisa membuatnya menunjukkan emosi yang tak perlu. Sienna tidak bisa menahan diri untuk menghela napas. Elena memang benar-benar dambaan hati Jacob."Kembali ke Grup Yuwono."Dengan ringan, Jacob melempar ponselnya ke