Posisinya tidak jauh, jadi apa yang dikatakan Sienna tadi, Jacob pasti sudah mendengar semuanya. Sienna langsung merasa canggung. Namun, saat memikirkan Jacob tidak tahu suami yang dimaksud adalah dia, Sienna diam-diam merasa lega dan hanya menatap luka Jacob. Bagaimanapun juga, luka itu terjadi karena Jacob melindunginya dari serangan, jadi sudah seharusnya dia bertanya untuk memastikan keadaannya."Tuan Jacob, ada apa dengan luka Anda?"Setelah menyimpan ponselnya, Sienna buru-buru mendekati Jacob. Jimmy pergi ke belakang Jacob dengan santai dan meniru gaya bicara Sienna."Kami ini bukan pasangan yang dijodohkan dan kami saling mencintai satu sama ... argh."Kelakuan Jimmy memang tidak serius. Setelah meniru gaya bicara Sienna, dia melihat ke arah Jacob sambil tersenyum. Sienna yang mengetahui kata-kata romantis yang dia ucapkan telah didengar oleh Jacob dan Jimmy, jadi dia memutuskan untuk bersikap santai."Maaf, telah membuat kalian melihat kekacauan ini."Jimmy tidak terlalu terta
Sienna mengangkat alisnya. Binar ingin tahu terpancar sekilas dari matanya. Hanya saja, Jacob tentu tidak ingin orang lain mencampuri urusan privasinya. Jadi, Sienna mematikan layar ponsel itu.Namun, Elena kembali mengirimkan pesan lain.[ Tania bilang kalau kamu sudah menikah. Aku ingin berterima kasih kepada istrimu karena sudah menjagamu saat aku nggak ada. ]Kata-kata ini sangat manipulatif. Sienna tidak peduli dengan Jacob, tetapi pada umumnya wanita memiliki insting yang tajam terhadap wanita polos yang sebenarnya sangat manipulatif. Kebanyakan dari mereka tidak menyukai sesama wanita yang seperti itu, tetapi pria justru sebaliknya.Ternyata Jacob menyukai tipe wanita seperti ini. Pikiran ini hanya terlintas di benak Sienna, tetapi dia tidak terlalu memedulikannya. Dia mengambil kunci dan ponsel dengan patuh, lalu menekan tombol lift untuk ke bawah.Saat ini, Jacob sedang berada di lobi. Melihat Sienna belum turun, dia pun berjalan ke depan jendela besar dan menunggu di sana. Ke
Setelah masuk ke dalam mobil, Sienna duduk di kursi pengemudi. Luka di kakinya masih terasa agak sakit, tetapi sudah hampir sembuh.Mereka berdua tidak berbicara, membuat suasana di dalam mobil terasa canggung. Sienna tidak langsung menginjak pedal gas, melainkan melirik Jacob melalui kaca spion. Pergi ke Vila Cahwana, ke Grup Yuwono, atau ke hotel? Sienna merasa ragu."Ini ponselmu."Dia menyerahkan ponsel Jacob. Jacob mengambilnya, lalu mengerutkan alis saat melihat dua notifikasi pesan baru di ponselnya. Sienna tidak memperhatikan apakah Jacob membuka dan membaca pesan itu. Intinya, dia merasa suasana hati Jacob menjadi kian buruk. Tanpa bicara dengannya pun, Sienna sudah bisa merasakan kejengkelan Jacob.Biasanya, temperamen Jacob selalu tenang, tetapi pesan dari Elena bisa membuatnya menunjukkan emosi yang tak perlu. Sienna tidak bisa menahan diri untuk menghela napas. Elena memang benar-benar dambaan hati Jacob."Kembali ke Grup Yuwono."Dengan ringan, Jacob melempar ponselnya ke
"Kakek, aku baik-baik saja dengan Jacob, Kakek nggak perlu khawatir," kata Sienna dengan nada lembut sembari menyodorkan secangkir teh kepada Pak Darwo. "Dibandingkan dengan hal ini, Kakek harus lebih memperhatikan kesehatan Kakek."Pipi Pak Darwo segera menjadi kemerahan karena semangat. Dia hampir tidak bisa menahan senyum. Kupikir Jacob itu lamban, tak kusangka dia sangat pintar. Pantas saja dia bilang dia akan bekerja keras, ternyata dia sudah mendapatkan Sienna, batin Pak Darwo.Berhubung pasangan muda itu begitu mesra, sepertinya kedatangannya kali ini untuk memantau mereka tidak ada gunanya. Pak Darwo lantas meneguk tehnya dengan riang."Sienna, kalau ada orang yang berani mengganggumu, kamu nggak perlu ragu-ragu. Kalau ada masalah yang nggak bisa kamu selesaikan, suruh saja Jacob maju."Sienna tidak berani bicara terlalu banyak tentang masalah ini karena takut rahasianya terbongkar. Jadi, dia pun mengungkit masalah rumah tangga lainnya. Satu jam kemudian, dia bangun untuk membu
Setelah membalas pesan ini, dia tahu Jacob tidak akan membalas. Lalu, Sienna pun menggunakan nomor kantornya untuk mengirimi Jacob pesan lain.[ Tuan Jacob, apa uang kompensasi langsung ditransfer ke rekeningmu? Tolong kirimkan nomor kartumu. ]Dia baru saja meminjam uang Jacob semenit yang lalu, lalu sekarang dia menggunakannya untuk melunasi utang. Sienna sama sekali tidak memiliki hati. Ketika Jacob melihat pesan itu, alisnya berkerut. Dari mana wanita itu mendapatkan begitu banyak uang? Bukankah dia masih menyewa rumah dengan suaminya?Mobil yang rusak bisa ditanggung oleh asuransi. Sebenarnya, dia meminta Juliana untuk ganti rugi karena mau mempersulit Sienna. Sekarang, Sienna benar-benar maju dan menyanggupi Jacob untuk menanggung kompensasi. Jacob tidak pernah menyangka bahwa wanita itu akan benar-benar membayar 1,6 miliar itu.Namun, mata Jacob berkilat dingin memikirkan sikap Sienna yang selalu mengemban tanggung jawab terhadap segala sesuatu yang terjadi. Saat dia hendak memb
Semua orang awalnya mengira bahwa Jacob tidak akan ikut bermain. Dahulu, dia paling membenci permainan semacam ini. Paling-paling, permainan hanya akan berjalan seputar hubungan antara pria dan wanita.Sementara itu, Wiandro memang sangat pandai memanas-manasi keadaan. Ketika mendengar Jacob akan ikut bermain, suasana di sana menjadi makin ramai. Para wanita lajang langsung menegakkan punggung mereka, berharap bisa mendapatkan tantangan dan memanfaatkan kesempatan untuk berhubungan dengan Jacob.Semua orang dalam kelompok ini tahu bahwa setelah Jacob putus dengan Elena, Jacob terus melajang selama bertahun-tahun. Katanya, dia melakukannya demi menjaga Elena. Para wanita yang ingin menjadi Nyonya Yuwono pun berhenti berfantasi.Hanya saja, wajah Jacob begitu tampan. Bisa terlibat dalam situasi yang ambigu dengannya saja sudah cukup untuk membuat mereka puas.Sebelum bermain, Wiandro berkata, "Karena semua orang ingin bermain, kalau nanti dapat tantangan, jangan sampai nggak mau terima,
Awalnya, Jacob masih terlihat santai, tetapi kini tubuhnya membeku saat mendengar pertanyaan ini. Wiandro tersenyum, lalu menyesap anggurnya dalam diam usai melontarkan pertanyaan yang fantastis itu.Sementara itu, semua orang di sana memandang Jacob, tidak sabar untuk mendengar jawabannya. Jacob sudah lama berpacaran dengan Elena, mereka pasti sudah melakukannya sejak lama, bukan? Mungkin pada usia delapan belas atau sembilan belas tahun?Sienna juga tersenyum penuh minat sambil menoleh untuk menatap Jacob. Semua orang tahu tentang hubungan Jacob dengan Elena, mungkin wanita pertama Jacob juga Elena. Pengalaman pertama di antara remaja lelaki dan perempuan dengan gairah yang menggebu-gebu.Terlebih lagi, mereka berdua juga adalah teman sekolah. Orang-orang di ibu kota yang gemar bersenang-senang dan tergabung dalam kelompok ini sudah keluar masuk kawasan prostitusi sejak lama.Jacob memperhatikan ekspresi penuh minat Sienna saat menyaksikan permainan. Entah kenapa, dia tiba-tiba menja
Usai perkataan itu dilontarkan, tatapan semua orang menjadi berbinar-binar. Apabila Sienna adalah wanita yang pernah bercinta satu malam dengan Jacob, saat ini dia pasti akan memilih pria itu. Bagaimanapun, mereka sudah pernah tidur bersama. Hanya sebuah ciuman saja, Sienna tidak perlu malu-malu seperti itu.Wiandro juga berpikir demikian. Keduanya sudah pernah tidur bersama. Apakah Sienna hendak mencari orang lain untuk berciuman dengannya sekarang? Dia sepertinya bukan tipe wanita yang sembarangan seperti itu.Sienna menundukkan kepalanya dan ragu-ragu sejenak. Dia tahu bahwa dirinya tidak boleh memilih Jacob sekarang. Barusan, setelah Jacob menjawab dua pertanyaan secara berturut-turut, semua orang sudah yakin bahwa Sienna adalah wanita yang pernah tidur bersamanya. Jika Sienna berinisiatif untuk memilihnya sekarang, kesalahpahaman ini tidak akan mungkin bisa diluruskan lagi.Sienna menatap sekeliling, lalu akhirnya tatapannya tertuju kepada Mike. Pria itu mempunyai banyak kekasih s
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg