Di sisi lain, Lily sudah dibawa pulang ke vila Arlo sejak awal dan sedang berbaring di tempat tidur dengan lemah.Arlo memberi Lily semangkuk bubur dan mengingatkannya dengan sabar, "Aku sudah memanggil Wind untuk kembali, masalah Sienna serahkan saja padaku. Kamu tenang saja, kamu pasti akan bertunangan dengan Jacob."Lily merasa agak tidak puas, tetapi dia hanya bisa memercayakan masalah ini pada kakaknya karena keadaannya sudah seperti ini. "Kak Arlo, terima kasih."Arlo mengelus kepala Lily. Tak lama kemudian, ponselnya berdering dan itu adalah telepon dari Jero yang terdengar agak cemas."Tadi Linda dan teman-temannya menggunakan barang itu di vila Lily. Sekarang polisi sudah dalam perjalanan ke sana. Lily adalah pemilik vila, jadi polisi mencurigai dia yang menyembunyikan mereka di vila untuk menggunakan barang itu."Barang ini sangat dilarang di negara ini.Arlo langsung berdiri. "Bukankah aku sudah memberi tahu mereka harus sangat berhati-hati kalau tinggal di ibu kota?""Kak A
Ini juga pertama kalinya telepon Arlo ditutup seperti ini oleh Hayden, dia bahkan belum selesai berbicara.Lily bukan orang bodoh. Hanya dengan berdiri di belakang dan mendengar perkataan Arlo di telepon, dia sudah tahu apa yang telah terjadi. Dia berdiri di sana dengan mata yang memerah dan ekspresi yang sangat menyedihkan. "Kak Arlo, apa kamu nggak berniat membantuku lagi?"Arlo menghela napas, lalu berjalan mendekat dan perlahan-lahan mengelus kepala Lily. "Bukannya nggak mau membantumu, tapi masalah yang dibuat Linda dan teman-temannya ini sudah menghebohkan kalangan atas di ibu kota. Kamu juga tahu status mereka istimewa dan kamu juga yang menyediakan tempatnya, jadi ayah juga sudah tahu masalah ini.""Saat itu, paman kita juga mati karena benda ini. Ayah paling benci dengan benda ini, jadi dia sangat marah."Lily tahu dahulu pamannya memang menjadi sangat gila karena benda ini. Hampir semua anak orang kaya di Armania yang mengaku mengejar kebebasan dan pendidikan keluarga juga t
Ini pertama kalinya Arlo melihat Lily begitu kehilangan kendali. "Lily ...."Detik berikutnya, Lily langsung pingsan. Hari ini dia baru saja keluar dari rumah sakit, sekarang malah harus kembali masuk ke rumah sakit lagi.Ekspresi Arlo menjadi sangat muram, tetapi dia segera membawa Lily ke rumah sakit.Sementara itu, di sisi Sienna. Alat penyadapnya masih berada di bawah kursi itu. Setelah Linda dan kelompoknya dibawa pergi, dia tersenyum. Suasana hatinya menjadi sangat bagus karena sekarang dia sudah menangani sekelompok anak orang kaya yang sombong itu. Untuk selanjutnya, dia hanya perlu membuat Carol bekerja sama dengannya untuk menyelesaikan masalah Jack.Sienna duduk di kursi di kantornya. Setelah menunggu sebentar, ponselnya akhirnya berdering dan terdengar suara dari seberang itu berkata, "Nona Sienna, sudah dipastikan, sekelompok orang itu sudah dideportasi secara paksa."Setelah mengeluarkan ponselnya, Sienna membuka ruang obrolan dengan Lily dan mengirimnya sebuah pesan.[ L
Sienna tidak mendengar kata-kata Jacob, sedangkan Jacob duduk di kursi pengemudi. Saat Jacob baru saja meletakkan tangannya di setir, dia melihat ke arah depan dan berkata, "Aku nggak ingin kamu menyerahkan Grup Yuwono pada Desmond."Jacob tidak berbicara dan hanya menginjak pedal gas."Jacob, sepertinya ada orang lain di dalam tubuh Desmond. Aku nggak tahu apa kamu menyadarinya, tapi kepribadiannya yang sekarang sangat berbeda dengan sebelumnya. Dia yang dulu sangat lembut, tapi sekarang dia sangat kasar dan melakukan apa pun untuk mencapai tujuannya. Saat menghilang selama enam tahun, mungkin ada orang yang tinggal di dalam tubuhnya."Saat mengatakan itu, Sienna mengernyitkan alis.Niat Sienna yang sebenarnya adalah agar Jacob berhati-hati, tetapi Jacob malah bertanya dengan nada muram, "Kamu sangat mengenal kepribadiannya yang dulu?"Kata-kata Jacob ini langsung membuat Sienna tersadar kembali dan merasa seluruh mobil itu dipenuhi dengan aura cemburu. Dia teringat kembali dengan hub
Jacob tidak berbicara. Jari-jarinya tidak sengaja meringkuk sebentar, lalu dia mengibaskan tangan Sienna dan berbalik pergi ke dalam kamar untuk mengenakan pakaian."Jacob, suasana hatimu sedang buruk ya?" Semalam Sienna tertidur saat mereka berhubungan tidak begitu lama, dia merasa Jacob pasti masih tertekan."Tidak. Sienna, aku akan pergi ke Grup Yuwono. Kamu istirahatlah dengan baik," kata Jacob yang sudah selesai mandi dan berjalan ke pintu.Sienna masih mengenakan piama dan ada bekas ciuman Jacob yang bersemangat di lehernya."Ja ...." Sienna belum selesai berbicara, Jacob sudah pergi. Dia menghela napas dan memijat keningnya. Dia tidak tahu apa lagi yang sedang terjadi.Saat Jacob keluar dari pintu ruang tamu, Snow tiba-tiba berlari mendekat dari kejauhan dan ingin menggigit ujung celananya. Namun, setelah melihat tatapannya, Snow berdiri di samping dengan hati-hati dan hanya menggoyangkan ekornya. Dia menatap Jacob dengan lebih tajam selama beberapa detik, lalu pergi.Snow terus
Apalagi, Daria yang juga lebih menyayangi dan selalu merasa bangga dengan Desmond. Namun, saat ada orang yang memintanya untuk bercerita tentang Jacob, dia hanya tersenyum dengan canggung. "Lebih baik kita terus berbicara tentang Desmond saja. Jacob ini anaknya terlalu pendiam dan jarang berbicara dengan kami, jadi nggak ada yang bisa dibicarakan.""Tapi, aku dengar dia masih kecil pun sudah sangat hebat di militer. Bukankah Tuan Darwo juga selalu memujinya?"Senyuman di wajah Daria langsung menghilang. "Itu hanya beruntung saja. Aku ini ibunya, aku yang paling mengenalnya. Dia selalu meniru kakaknya."Daria mengatakan kata-kata itu di depan Jacob, bahkan Jimmy juga berada di sana. Dia sangat ingin membantah Daria, tetapi tidak tahu harus berkata apa. Dia sangat menyadari betapa biasnya orang-orang dari Keluarga Yuwono.Saat menerima kabar kematian Desmond, Raina dan Daria menangis sampai pingsan. Setelah itu, Daria menghabiskan semua waktu dan tenaganya pada Jacob, berharap Jacob bisa
"Ibu, sejak kejadian itu, kamu sudah banyak berubah. Jelas-jelas dulu kamu nggak seperti ini. Aku nggak ingin kerja di Grup Yuwono, aku punya hal yang ingin kulakukan. Jangan paksa aku lagi.""Nggak mau kerja di Grup Yuwono? Kalau nggak kerja di Grup Yuwono, kamu mau pergi ke mana? Sekarang aku sudah nggak punya saham di Grup Yuwono dan kamu juga ingin meninggalkan perusahaan, berarti kelak Keluarga Yuwono nggak ada hubungan dengan kita lagi. Kita nggak akan mendapat harta sepeser pun. Kenapa kamu ini begitu keras kepala? Sungguh bodoh!"Yasmin berbicara dengan volume yang tiba-tiba menjadi besar dan tangannya menggenggam lengan Jimmy sampai hampir meninggalkan bekas.Jimmy menarik napas dalam-dalam dan matanya langsung memerah. "Aku nggak tahu kenapa kamu bisa berpikir Kak Jacob akan menyingkirkanku. Hengky sudah melakukan begitu banyak hal yang keterlaluan, Kak Jacob pun membiarkannya tetap hidup dan hanya mengambil saham bagiannya saja. Ibu, kalian terus bilang Kak Jacob kejam dan n
Di sisi lain, Desmond menelepon Sienna. Sienna langsung memblokir nomornya. Desmond pun mengganti nomor untuk mencoba menelepon Sienna lagi.Sienna tidak tahan diganggu seperti ini. Dia menjawab panggilan, lalu terdengar suara lembut dari ujung telepon. "Sienna, kamu punya waktu nggak? Ayo makan siang bersama.""Kamu nggak perlu meniru sifatnya. Aku tahu kamu bukan dia," timpal Sienna. Ucapan ini seketika membuat suasana menjadi sunyi senyap.Saat berikutnya, terdengar tawa Deshton. Pria itu berkata, "Memangnya aku siapa kalau bukan dia? Waktu kamu menangis, bukannya aku pernah memberimu tisu?"Itu adalah pertemuan pertama Desmond dengan Sienna. Waktu itu, Sienna baru datang ke ibu kota. Dia menangis karena terlalu merindukan Leslie.Adegan itu seharusnya sangat menyentuh hati, tetapi malah terdengar mengerikan saat diucapkan oleh Deshton.Deshton meneruskan, "Kita pernah makan bersama di warung pinggir jalan. Waktu kamu melukis potret, aku menemanimu dengan tenang sambil mengajakmu me
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg