Ronald pun tidak menduga bahwa pengamatannya perlahan-lahan berubah menjadi rasa suka. Ketika menyadari hubungannya dengan Rebecca menjadi sangat dekat, mulut Ronald bekerja lebih cepat daripada otaknya.Ronald mencium Rebecca. Rebecca tentu terkejut, tetapi dia tidak menolak. Rebecca memejamkan mata dan membalas ciumannya dengan wajah memerah.Ketika berhubungan badan untuk pertama kali, Ronald terus memberi tahu Rebecca bahwa dirinya akan bertanggung jawab. Ronald yakin wanita miskin seperti Rebecca pasti sudah melakukannya berkali-kali untuk melangsungkan kehidupannya.Namun, Rebecca malah kesakitan sampai menangis saat Ronald hendak memasukkan kemaluannya. Ronald tentu terkejut dan menatap Rebecca dengan tidak percaya.Saat itu, Rebecca bertanya, "Ronald, apa kamu akan menikahiku?"Ronald tentu tidak ingin menikahi Rebecca saat itu. Dia hanya ingin mempermainkan Rebecca dan melampiaskan kekesalannya, juga melihat keluarga kecil itu menderita.Ronald pun tidak merespons. Rebecca mem
Tepat pada saat itu, ponsel Rebecca berdering dan itu adalah panggilan dari Ludwig yang bertanya ke mana perginya dia."Aku di lantai bawah, aku segera kembali. Ya, aku tahu, kamu mengobrol saja dulu dengan Bu Sienna." Setelah minum obat, Rebecca berdiri, tetapi pergelangan tangannya malah ditarik oleh Ronald.Ronald berkata dengan nada yang memohon, "Rebecca, bisakah kamu nggak pergi ...."Begitu mendengar perkataan itu, Rebecca menyiramkan setengah gelas air hangat yang belum diminumnya ke wajah Ronald. Dia baru saja memukul kepala Ronald dan bahkan masih ada darah yang menetes. Ronald terlihat sangat lemah, tetapi semua itu tidak ada hubungannya dengannya. Dibandingkan dengan luka yang telah dialaminya, apa yang Ronald alami sekarang tidak ada apa-apanya.Saat air di wajah Ronald masih menetes, terdengar Rebecca berkata, "Kamu itu siapa? Berani-beraninya mengatur urusan asmaraku!"Tangan Ronald masih enggan lepas. Dia menggenggam Rebecca dengan erat dan tatapannya terlihat muram. Ji
Setelah Sienna pergi, Ludwig berdiri dan menatap Rebecca dari atas ke bawah. Dia melihat Rebecca masih mengenakan jas pria lain yang bahannya terlihat jelas tidak murahan. "Rebecca, kamu baru pergi sepuluh menit saja sudah berburu pria lain di luar sana ya?"Rebecca melepas jas itu dan membuangnya ke tong sampah di samping. "Kamu pikir aku sama sepertimu?"Ludwig langsung memeluk Rebecca. "Kita lanjutkan yang tadi?""Sudahlah, Ludwig. Sudah dua kali, aku sudah bosan." Setelah mengatakan itu, Rebecca mulai mengganti pakaiannya di samping dan sama sekali tidak menghindari tatapan Ludwig.Ludwig langsung merasa malu dan marah. "Baru dua kali saja kamu sudah bosan? Rebecca, ada banyak wanita di luar sana yang ingin tidur denganku!"Saat mendengar perkataan itu, Rebecca sudah mengenakan mantelnya dan mengambil tas di sampingnya. "Itu nggak ada hubungannya denganku. Aku harus pergi ke kelas akting nanti malam dan minggu depan aku akan pergi ke lokasi syuting, jadi untuk sementara ini kita ja
Jacob menggendong Sienna keluar dari mobil, sedangkan Ronald langsung mengemudi mobilnya meninggalkan tempat itu. Jika tadi dia tidak melihat kilatan cahaya dari cermin senjata musuh, dia tidak akan sempat bereaksi. Sienna sekarang sedang diincar oleh seseorang, sehingga mengirim Sienna ke tempat Jacob adalah pilihan teraman.Sienna yang berada dalam pelukan Jacob merasa dirinya melayang dan segera tersadar. Saat membuka mata dan melihat dagu yang familier, hatinya langsung bergetar. "Turunkan aku."Wajah Jacob masih ada bekas tamparan Sienna, sehingga kali ini dia langsung menurunkan Sienna. Saat Sienna hendak berjalan keluar, dia langsung menghalanginya. "Tadi ada orang yang ingin membunuhmu."Sienna menghentikan langkahnya dan langsung merasa geli. Dia menatap Jacob dan berkata dengan nada menyindir, "Apa kamu tahu siapa yang ingin membunuhku?"Melihat Jacob tidak berbicara, Sienna mendekat. "Ini harusnya perbuatan pacarmu yang sekarang. Hal-hal yang kamu lakukan dia ruangan pribadi
Setelah berjalan keluar Royal Estate sejauh lima ratus meter, Sienna mendengar masih ada suara langkah kaki di belakangnya. Saat dia masuk ke dalam taksi, Jacob juga ikut naik."Kamu gila ya?" kata Sienna dengan nada yang sangat kasar dan berusaha duduk sejauh mungkin dari Jacob.Jacob duduk mendekati Sienna dengan keras kepala. Tidak peduli bagaimana Sienna menghinanya, dia tetap diam. Saat mobil berguncang, dia bahkan mengangkat tangan untuk melindungi kepala Sienna. Begitu mobil berhenti di depan pintu masuk Vila Cahwana dan Sienna keluar dari taksi, dia segera memindai kode untuk membayar ongkos taksinya.Saat sudah berjalan ke pintu Vila Cahwana, Sienna memerintahkan penjaga keamanan untuk menutup pintu. Namun, gerakan penjaga keamanan itu tidak begitu cepat, sehingga Jacob tetap berhasil masuk. Dia terus berjalan sampai pintu ruang tamu vila dan kali ini dia yang masuk terlebih dahulu, lalu langsung menutup pintunya.Kali ini, Jacob tidak masuk ke ruang tamu, melainkan mencari ku
Setelah menatap Sienna sejenak, Jacob menundukkan kepalanya. "Kalau begitu, aku pulang dulu.""Ya."Setelah kembali ke ruang tamu dan menutup pintu, Sienna mengernyitkan alis setelah melihat jejak kaki Shiro yang basah karena kehujanan di sepanjang jalan. "Tunggu di samping."Di samping ruang tamu ada sebuah mesin pengering besar yang khusus untuk mengeringkan bulu hewan peliharaan. Saat melihat mesin itu menyala, Shiro segera duduk di sana.Sienna tidak bisa tidur dan melihat Jacob yang sedang pergi dari jendela lantai satu. Punggung Jacob terlihat sangat kesepian, tetapi dia tidak merasa iba karena temperamen Jacob memang perlu diubah. Jika tidak berubah, memang tidak ada gunanya mereka bersama.Setelah keluar dari Vila Cahwana, mobil Jacob sudah tunggu di sana dan Sony yang mengendarainya ke sana. Setelah Jacob masuk ke dalam mobil, Sony langsung memberikannya sebuah handuk bersih. "Pak Jacob."Setelah mengusap rambutnya beberapa kali dengan santai, Jacob melihat hujan deras di luar
Jacob melihat dokumen di depannya sejenak dan berkata dengan nada yang tenang, "Jadi, sebelum kakakku kembali, aku akan membuatnya tidak bisa meninggalkanku. Kalau nggak bisa meninggalkanku, dia nggak akan mencampakkanku."Dalam sekejap, Benny langsung tidak bisa berkata apa-apa.Setelah menutup teleponnya, Jacob melihat Wiandro kembali meneleponnya. Kali ini, dia tidak menerima telepon itu dan langsung menutupnya karena khawatir Wiandro memberinya saran buruk lagi. Sampai sore harinya, dia telah mengirim delapan pesan pada Sienna, tetapi tidak ada satu pun yang dibalas.Pada pukul lima sore, Jacob terjatuh saat bangkit hendak pergi rapat. Dia terlalu keras memaksa dirinya semalam dan hari ini demam pun tetap enggan minum obat, sehingga sekarang dia pingsan. Begitu dia pingsan, situasi seluruh Grup Yuwono langsung menjadi kacau dan Sony segera membawanya ke rumah sakit.Pada saat yang bersamaan, kabar tentang Jacob pingsan diam-diam menyebar di kalangan elite. Banyak orang yang melihat
Yuna tertawa semringah di ujung telepon. "Putri kesayanganku sudah jatuh cinta. Nggak masalah, aku akan diskusikan sama ayahmu. Tenang saja, aku pasti akan datang untuk mendukungmu. Tapi, aku masih ada urusan yang harus ditangani di sini."Lily tersenyum penuh arti. Dia tahu bahwa ibunya memang paling menyayanginya. Sementara itu, saat ini adalah sore hari di tempat Yuna. Dia sedang minum teh bersama sekelompok wanita kaya lainnya. Semua orang mengenakan riasan yang rapi dan mencolok. Ada juga yang mengenakan topi kecil bergaya kebarat-baratan.Salah satu wanita kaya itu meletakkan cangkir kopi di tangannya dan bertanya pada Yuna, "Bu Yuna, kamu masih belum temukan adikmu sampai sekarang?"Yuna menggelengkan kepalanya. "Nggak, sudah lama sekali. Mungkin sudah meninggal.""Sayang sekali, dulu dia adalah genius dalam bidang farmasi. Kenapa menghilang begitu saja? Selain itu, seharusnya saat itu dia menikah ke Keluarga Shankar. Tapi malah melarikan diri di malam sebelum pernikahan dilaksa
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg