Share

Pertemuan

Seolah masih di alam mimpinya, ia mendengar suara pria yang dicintainya itu. Ya, ia bahkan tidak ingin membuka matanya sehingga ia kehilangan suara Ovan di telinganya. Ia masih ingin merasakan kehangatan suasana itu, bukan rasa dingin semua peralatan rumah sakit yang sering membuatnya pasrah dan kesakitan. Ia ingin terus mendengar dan menolak untuk bangun dari tidurnya.

"Vanessa, bangunlah sayang, ini aku, Ovan. Tidakkah kau merindukanku?" bisik Ovan lagi dengan lembut di telinga Vanessa.

Vanessa merasa suara itu sangat nyata di telinganya.

"Mungkinkah aku tidak sedang bermimpi?" gumamnya sangat pelan, lalu ia perlahan membuka sedikit matanya.

Bayangan sesosok pria semakin memberinya harapan bahwa ini bukanlah mimpi semata.

"Ovan ku... Ovan?" bibirnya bergetar saat melihat siapa yang datang. Tubuh lemahnya berusaha untuk bangkit, tapi rasa sakit tiba tiba menyerang.

"Tenanglah, ini aku. Berbaringlah dengan tenang, aku akan menjagamu sekarang ini" ujarnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status