Share

Bahagia yang Hilang

"Dia adalah wanita yang sangat baik sebelum aku tahu semua kebenaran ini. Dia sangat perhatian kepadaku, tapi ternyata semua itu hanyalah kedok belaka," kata Barbara menerangkan, mengenang masa indah bersama Selen yang berakhir kehancurannya.

Veina mengerti sekarang, bahwa putrinya mengahadapi banyak sekali rintangan dalam hidupnya tanpa dirinya sebagai seorang ibu. Ia bisa membayangkan bagaimana gadis seperti Barbara dikhianati lalu hendak dibunuh sahabatnya sendiri.

Seharusnya, ia ada sebagai pelindung di sisi Barbara. Apa hendak dikata, semua itu telah berlalu dan menjadi sebuah sejarah kelam antara dirinya dengan putrinya sendiri. Ia sungguh menyesali semua itu, akan tetapi semua tidak akan berguna lagi.

Veina ingin memeluk Barbara, akan tetapi tubuhnya terkurung dalam jeruji besi yang kokoh. Ia tak bisa memeluk putrinya yang kini sedang bersedih hati.

"Apakah kau ingin menangis?" tanya Veina lembut, mengulurkan tangannya menyentuh untaian rambut Barbara.

"Tidak, Ma. Aku tidak la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status