Share

Dasar Bodoh

Penulis: Dewanu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Barbara makin serius menatapnya. Ia bisa memahami meskipun Dave tidak mengatakannya, akan tetapi menjadikan Ceila sebagai alasan?

"Kamu sungguh hanya perduli karena dia menyayangi Ceila?" desak Barbara.

"Hmm, iya, memangnya apa lagi? Kau pikir aku begitu mencintai gadis seperti Risa? Aku punya Ceila yang cantik, aku akan melakukan apapun untuk Ceila."

"Dave, apa kau yakin dengan apa yang kamu katakan? Aku justru melihatmu sangat menyukainya, jujurlah Dave," katanya lagi.

"Aish, kau ini. Masalah cinta bukan yang terpenting, Barbara. Tapi Ceila...uuh, bagaimana aku merawatnya kalau tidak ada Risa?"

Barbara menggelengkan kepalanya, tak mengerti dengan jalan pikiran Dave yang keterlaluan. Ia sangat yakin tatapan Risa pada Dave adalah tatapan cinta dan begitu juga tatapan Dave terhadap Risa. Akan tetapi masih saja Dave tidak berterus terang. Ini cukup menyebalkan.

Dan ternyata, mereka juga tak menyadari kalau Risa mendengar semua percakapan itu. Tentu saja itu membuatnya marah. Ia sungguh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suamiku, Pria Bayaran   Semua Masuk Penjara

    "Eh, iya Barbara. Tentu, tentu. Bagaimana kalau besok pagi? Atau bagaimana kalau lusa pagi? Aku akan bersiap untuk bertemu Mommy dengan membawa Ceila. Huh, ini membuatku gugup," dengusnya.Barbara tak bisa percaya begitu saja bahwa tidak ada apapun diantara Dave dan Risa. Ia yakin kegugupan pria ini karena berkaitan dengan Risa. Tapi ia akan membiarkan Dave berpikir sendiri. Yang penting ia sudah menyampaikan pesan dari nyonya Veina."Baiklah. Atur saja kapan waktunya."Perbincangan itu menjadi terhenti saat Risa datang dengan sedikit terburu-buru. Di wajahnya terlihat sedikit kecemasan."Ada apa denganmu, Risa? Kok kamu kelihatan bingung," tanya Barbara."ehmm, Begini, Bu. Itu...ada polisi ingin bertemu dengan Pak Dave. Katanya ini sangat penting," kata Risa khawatir."Polisi? Ada apa sebenarnya," Dave segera bangkit untuk melihat polisi yang datang, lalu Barbara dan juga Risa mengekor setelahnya.Dave menatap bingung pada ketiga orang polisi di hadapannya. Ia berpikir mungkin saja m

  • Suamiku, Pria Bayaran   Nasib Ceila

    Barbara terhenyak sebentar, sampai ia memutar otaknya dengan cepat agar bisa menjawab Ceila secara masuk akal."Daddy tidak akan masuk penjara, Ceila. Daddy hanya mendapatkan tuduhan dan sekarang akan menjelaskan masalahnya pada kepolisian. Bukan untuk dipenjara, mengerti?""Baiklah, aku akan percaya. Tapi bibi, bukankah ini menyedihkan?""Apa maksudmu, Ceila? Apa yang menyedihkan?""Mommy ku seorang pembunuh bukan?" bisik Ceila membuat Barbara menyipitkan matanya menatap bocah cantik itu."Tidak, itu tidak benar Ceila. Mommy hanya bersalah, tapi belum pernah membunuh. Tapi, dari mana Ceila mendengar hal ini?"Ceila terdiam, ia sebenarnya sering mencuri dengar pembicaraan orang dewasa. Ia menebak pembicaraan mereka dan menyimpulkan sendiri sesuai nalarnya. Ia telah tumbuh dengan karakter begitu sejak lama, menjadi dewasa dan berpikir sendiri di usianya yang belia. Bagaimana mungkin Barbara ingin berkata sesuatu yang diluar pemahamannya?Baginya, sudah wajar jika ibunya dihukum. Akan t

  • Suamiku, Pria Bayaran   Lisa

    Veina mendengarkan dengan baik apa yang sedang dikatakan Barbara. Akan tetapi tentu saja Veina tidak habis pikir kalau itu terjadi pada putranya.Berkali-kali ia melihat ke arah Risa yang menunduk malu tak jauh dari Barbara.Sekilas memang ia bisa merasakan kalau Ceila sangat lengket dan menyukai wanita itu. Akan tetapi bagaimana mungkin kalau itu adalah Dave?Dave memiliki gengsi tinggi yang sebenarnya mirip dengannya, jadi menyukai gadis itu... sepertinya masih sulit untuk diterima."Kalau begitu, Dave pasti punya alasan untuk menyukainya, bukankah begitu?" celetuk Veina sedikit merendahkan Risa."Mom, apa butuh banyak alasan untuk menyukai seseorang? Bahkan jika dipikirkan, baru kali ini Dave bisa berpikir waras," kata Barbara mencibir.Veina tersenyum, memang benar apa yang dikatakan Barbara. Sudah seharusnya Dave memiliki pilihan yang baik untuk wanita yang akan dijadikan istri. Bukan wanita sembarangan, wanita yang hanya suka bermain dan bersenang-senang."Aku tidak sedang merem

  • Suamiku, Pria Bayaran   Keluarga Ovan

    Dave menatap bingung, ia sangat ingin memukul wajah pria bernama John ini. Sebab ia bisa melihat bagaimana arogan dan kasarnya pria itu terhadap wanita lembut bernama Lisa tersebut.Dave sudah mengepalkan tangannya, ingin menghantam wajah John. Akan tetapi tangan Sergio sudah menangkapnya sebelum tinjunya sampai di wajah John."Tuan Dave, tolong jangan membuat masalah di kantor polisi. Saya sudah berusaha dan bersusah payah untuk mengeluarkan anda dari tempat ini. Sebaiknya anda tidak perlu lagi ikut campur dalam urusan rumah tangga mereka," kata Sergio mengingatkan Dave.Dave menghempaskan napasnya, mundur beberapa langkah untuk keluar dari tempat tersebut. Ia sadar, hampir saja ia membuat kesalahan yang bisa membuatnya benar-benar meringkuk di penjara.Bahkan saat mereka meninggalkan tempat itu dan sudah melajukan kendaraannya, Dave masih termenung memikirkannya. Ia sungguh prihatin dengan nasib Lisa yang mendapatkan tekanan dari suaminya."Apa pernikahan itu begitu rumit? Aku meras

  • Suamiku, Pria Bayaran   Rasional

    Dalam bayangan masa lalunya itu, ia tumbuh dan berkembang menjadi jiwa yang keras dan pantang menyerah. Hidup di celah-celah kota besar dan bergaul dengan banyak orang.Ovan tidak perduli apakah itu cara bertahan hidup atau cara untuk melepaskan diri dari kesedihannya karena kehilangan kedua orang tuanya. Akan tetapi ia akan kembali saat ini, alih-alih lari dari masa lalunya."Lalu, kapan kita akan pergi? Bukankah kita masih harus menjaga Ceila dan Risa?""Jangan kuatir, Dave tidak dipenjara karena tidak terbukti bersalah. Sergio telah mengurusnya dan sekarang mereka sedang menemui Ibumu.""Ooh, syukurlah. Dengar Ceila, benar bukan kalau ternyata Daddy memang tidak bersalah. Daddy akan segera pulang hari ini," ujar Barbara menjelaskan pada Ceila."Benarkah? Apakah setelah Daddy pulang, maka Daddy akan menikah dengan Mom Risa?" celoteh gadis itu membuat Risa terbatuk-batuk."Ceila, kau bicara apa sih?" lirih Risa malu."Iya, Daddy tidak bersalah, maka dari itu harus menikah dengan Mom

  • Suamiku, Pria Bayaran   Tragedi

    "Soal aku?""Benar. Mommy merasa Risa bukan tipe wanita yang kamu inginkan. Atau kamu hanya ingin menjadikan wanita itu pengasuh untuk Ceila?"Dave menyipitkan matanya. Kenapa seolah ibunya tahu segalanya? Dan semua orang tidak percaya kalau dia sedang bersungguh-sungguh menginginkan rumah tangga seperti yang dikatakan Sergio. Ya, ini adalah pilihan!"Apa sebenarnya Mommy yang tidak menyukainya? Mommy punya standar tinggi untuk seorang menantu? Lihat Ovan, dia juga tidak kaya dan pintar seperti mommy dan Barbara.""Siapa bilang? Ovan adalah salah satu utusanku. Tentu saja dia sangat pintar, Dave."Dave menggaruk kepalanya. Ia lupa kalau Ovan seperti ibunya. Kalau dibandingkan dengan dirinya tentu saja berbanding terbalik."Aku juga pintar Mom. Aku pintar memikat wanita," ujarnya sambil terkekeh.***Ovan dan Barbara memutuskan untuk melakukan perjalanan di zona nyaman dan santai. Mereka memilih jalur terbaik meskipun harus memutar menuju sebuah desa dimana keluarganya berada. Sejujurn

  • Suamiku, Pria Bayaran   Rumah

    Ovan belum bisa menjelaskan, lebih tepatnya ia telah lama melupakan semuanya. Ia telah berusaha pergi sejauh yang ia bisa, nyatanya ia masih harus kembali. Tiba-tiba Ovan berhenti di sebuah tepi jalan yang tinggi. Dari tempat itu ia mengarahkan mobilnya ke sebuah hamparan lembah pegunungan yang diselimuti hijau pepohonan. Ia menatap lurus jauh .ke bawah sana dari belakang kemudi."Kalau dilihat, tempat ini sangat indah dan menentramkan hati, akan tetapi apa yang ada di balik sana tidak seperti kelihatannya. Kau harus bersiap untuk menghadapi apapun yang mungkin terjadi. Kau bisa terluka atau bahkan menjadi korban kebuasan dan keserakahan monster yang bernama manusia."Barbara berdehem, "Kau tidak sedang menakutiku bukan?""Tidak, tapi perjalanan ini tidak akan mudah. Mereka pasti mengira aku datang untuk tujuan tertentu.""Lalu, apakah kau punya tujuan tertentu?" tanya Barbara penasaran."Entahlah. Mungkin ya, mungkin juga tidak.""Baik, aku akan bersiap dengan segala konsekwensinya.

  • Suamiku, Pria Bayaran   Replika

    Suasana ramah tamah saling melepas rindu berlangsung beberapa lama. Begitu juga seorang kakek yang sudah sulit untuk berjalan, ia menghampiri Ovan sebisanya."Kau tahu, sepertinya kita belum akan mati sebelum kamu datang ke tempat ini," celetuk pria itu."Ah Kakek, aku menyesal datang ke tempat ini begitu cepat kalau ucapanmu saja seperti itu."Sang kakek tersenyum lalu mengambil posisi duduk."Duduklah, ada sesuatu yang harus kami sampaikan kepadamu. Sebenarnya ini sudah lama sekali, tapi kau tak juga datang. Kami bersyukur kau datang tepat waktu, Jovan."Ovan mengernyit, ia tak tahu apa maksudnya tepat waktu. "Apa ini Kakek? Aku masih belum mengerti.'"Jovan, seluruh wasiat orang tuamu telah ditemukan. Surat warisan dan seluruh akte dari aset orang tuamu sudah aman di tempatnya. Seorang pengacara telah memberitahukan hal ini, jadi kamu tidak perlu lagi takut untuk seluruh harta ayahmu," terang nenek yang usianya jauh lebih muda dari sang kakek. Ia terlihat bersemangat memberi tahuka

Bab terbaru

  • Suamiku, Pria Bayaran   TAMAT

    "Apakah kisah kita juga termasuk yang unik?" kali ini Risa berkata sambil senyum-senyum."Kita? Apa kau sungguh mencintaiku?""Jawab saja pertanyaanku!"Drett dreett dreett!Ponsel Dave berdering dan pria itu lalu mengambil ponsel di sakunya.["Halo, ada apa?"]["Kenapa galak begitu? Aku mengganggumu?"]["Tidak, tapi kau merusak aktifitasku."]["Oh sayangku, tapi hari ini kau harus segera datang karena ini sangat penting, Dave."]["Barbara, kau selalu saja menganggap penting masalahmu. Kau bisa bilang dari sekarang, ada apa dan kenapa kami harus datang?"]["Terserah, kau harus datang! Titik!"]Klep!"Siapa?" Risa bertanya."Siapa lagi kalau bukan saudara perempuanku yang bawel itu, heh?" kata Dave, tapi dia malah tersenyum. "Bersiaplah, kita harus datang ke rumah mereka."Tak ada jawaban, Risa hanya bergegas sesuai kata Dave. Di rumah Anton Bagaskara, mereka berkumpul dengan aneka macam hidangan. Mereka dengan sengaja mengundang Dave dan Risa dan juga Veina.Anton Bagaskara terlihat

  • Suamiku, Pria Bayaran   Kisah Manusia

    Pagi mulai merayap memancarkan sinarnya. Dari setiap asa yang terbersit, selalu ada cara untuk menempuh harapan yang ingin ia wujudkan.Harapan terbesar yang hampir ingin dicapai manusia adalah mereka ingin menikmati bahagia di hari ini.Doa dilantunkan, dipanjatkan demi mengharapkan takdir yang baik untuk dirinya dan orang yang dicintainya.Siapa yang tak ingin bahagia?Mustahil bagi manusia untuk berharap tidak bahagia.Akan tetapi pada sebagian hidup yang ia jalani, ia harus menempuh ujian sampai ia akan tahu di akhir ujian itulah kebahagiaan yang sebenarnya.Bahagia itu relatif, demikian kata sebagian orang.Seorang yang membutuhkan uang, ia akan bahagia saat mendapatkan uang yang ia inginkan.Seorang yang membutuhkan kasih sayang, maka ia akan mengharapkan kasih sayang dan cinta dan ia akan bahagia karenanya.Sebagian orang memilih untuk tidak perduli dengan pencapaian orang lain, ia merasa cukup dengan apa yang ada pada dirinya, bersyukur dengan apa yang ia miliki.Ia menutup ma

  • Suamiku, Pria Bayaran   Cemburu

    "Maafkan Ceila, Bu. Dia sedikit takut," kata Risa dengan memeluknya."Takut? Apa ini? Kenapa dia harus takut denganku?" heran Veina."Mom, kau memang menakutkan, Ceila kan belum mengenalmu, jadi wajar kalau dia takut dengan wajah seram Mommy," kata Dave kemudian, dia berbicara dengan sedikit mengulas senyum."Apa apaan, kau omong kosong ya?"Risa ikut tersenyum karena kelakuan Dave yang menggoda ibunya."Masalah ini sedikit rumit menjelaskannya, Bu. Yang jelas Ceila tahu Ibu baru di penjara seperti ibunya."Veina merenungkannya, Risa mungkin sedang mengatakan kalau Ceila memiliki traumatis bahkan saat bertemu dirinya."Baiklah, aku bisa mengerti. Padahal aku sangat ingin memeluk cucu Perempuanku, eh, kenapa sampai takut begitu...ufh," keluhnya. "Tapi, cepatlah berkumpul bersama Barbara, kita harus punya foto kenangan yang bagus, oke?""Baik, Bu."Risa akhirnya membujuk Ceila untuk berkumpul bersama keluarga dan mengatakan bahwa Selen tidak mungkin ada di tempat pesta tersebut. Ia sung

  • Suamiku, Pria Bayaran   Ketakutan Ceila

    "Anu...kamu sekarang...""Ya, tentu saja aku harus ada di sini, ini adalah pernikahan putriku. Bagaimana kabar kalian, apakah semua baik?""Iya... tentu saja kami baik. Dan kamu, apakah menetap di sini sekarang? Aku dengar kamu ada di Belanda.""Benar, aku memang di Belanda kemarin, tapi sekarang aku akan menetap di sini.""Di rumah ini?" kata salah seorang menyahut."Tidak. Sekarang aku masih dalam masa tahanan, tapi kalau sudah bebas nanti, aku mungkin akan membeli rumah di sekitar sini.""Apa maksudmu dalam masa tahanan? Apa kau.... melakukan kejahatan?" tanya salah satunya ragu, sementara yang lain saling melihat. Mereka makin memperhatikan penampilan Veina yang sangat mewah dan mencolok, memangnya kejahatan apa yang dia perbuat?Pandangan mata mereka mulai berubah canggung, sepertinya ada sedikit rasa takut pada Veina."Jangan kuatir, aku bukan pembunuh kecuali dengan terpaksa," kata Veina dengan tersenyum yang membuat para wanita itu semakin gugup.Saat itu Lena juga ikut mendek

  • Suamiku, Pria Bayaran   Gosip

    Warna bahagia meliputi suasana sebuah aula pertemuan milik Anton Bagaskara. Gedung megah itu memiliki kesibukan yang tak biasa pada hari itu.Penjagaan ketat di berbagai tempat samasekali tidak menghilangkan suasana rileks dan bersahabat menyambut siapapun yang hadir dalam undangan pernikahan Ovan dan Barbara.Bahkan saat mereka melihat semakin ke dalam, maka mereka akan menyaksikan lebih banyak keindahan dan suasana bahagia yang semakin kentara."Aku merasa gaun ini menonjolkan bentuk perutku yang semakin besar, suamiku. Apa ini masih enak dilihat? Jangan salah faham, aku bukan malu karena hamil, tapi aku kasihan kalau sampai desainer pakaian ini kecewa saat melihatku dalam bentuk tubuh seperti ini," katanya.Ovan hanya tersenyum geli karena Barbara malah sangat gugup dengan bentuk tubuhnya."Kau memang sangat jelek sekarang ini. Tapi itu sih bukan salahku."Mendengar jawaban Ovan yang tak memiliki beban itu Barbara jadi sangat kesal."Kau bilang tak bersalah? Baiklah, aku akan memba

  • Suamiku, Pria Bayaran   Hidup yang Baik

    Persidangan berjalan sangat lancar. Sebab, tidak ada bantahan baik itu Selen atau Leo dalam menanggapi dakwaan hakim. Mereka hanya pasrah dan menunduk dalam atas semua yang mereka dengar.Percuma saja melawan, toh semuanya sudah ketahuan."Dengan ini, maka pengadilan hukum pidana memutuskan untuk Nyonya Selen mendapatkan hukuman pidana selama dua belas tahun karena percobaan pembunuhan terhadap sahabatnya sendiri, dan denda senilai lima ratus juta rupiah atas kerusakan yang telah ditimbulkan."Tok Tok Tok!Suara riuh menggema di dalam ruangan tersebut. Mereka senang dengan keputusan hakim atas Selen."Selain itu, kami juga memutuskan untuk menjatuhkan hukuman kepada Saudara Leo selama sepuluh tahun penjara karena telah menyembunyikan bukti dan percobaan pelecehan kepada saudara Barbara."Tok Tok Tok!Kembali suara riuh ruangan itu menggema atas apa yang mereka dengar dari keputusan hakim.Tidak ada lagi keberatan yang akan mereka, Leo dan Selen sampaikan kecuali pasrah dengan putusan

  • Suamiku, Pria Bayaran   Takut

    Dave sedikit terkesima, ia melupakan sosok kecil putrinya yang mungkin akan terluka saat melihat Selen mendapatkan hujatan di pengadilan nanti. Ia tak seharusnya membiarkan Ceila menyaksikan hal itu."Kau benar, kurasa kita tidak perlu datang dan mengikuti jalannya pengadilan. Lebih baik kita pergi bersama ke suatu tempat untuk rekreasi. Aku akan mengatakan hal ini pada Barbara dan meminta maaf.""Atau sebaiknya kau saja yang datang? Aku akan menjaga Ceila dan tidak menyinggung hal ini. Jangan sampai Ceila sedih karenanya."Dave berpikir sebentar, ia juga penasaran soal jalannya pengadilan, tapi juga ingin menghabiskan waktu bersama Risa dan Ceila alih-alih melihat mantan kekasihnya yang menyedihkan."Dave, kau melamun?""Eh, bukan begitu. Aku sedang berpikir kalau Ceila sampai melihat hal semacam itu, pastilah akan menjadi traumatis di hari akan datang."***Keesokan harinya, mereka memang sudah sangat ramai berkumpul di pengadilan. Antusias kerabat Barbara terlihat memenuhi teras pe

  • Suamiku, Pria Bayaran   Hadiah

    "Wow, kenapa kalian tidak memanggil kami? Kami bisa saja datang ke sana dan membalas perbuatan mereka.""Hentikan omong kosong kamu Dave! Ovan sudah menyerahkan semuanya pada polisi, nggak perlu repot-repot. Kau hanya perlu mengangkat semua tas itu, oke?"***"Baik, karena semua sudah berkumpul, mari kita melanjutkan pembicaraan kita soal pesta pernikahan Barbara dan Ovan.. Aku ingin pesta pernikahan ini dibuat sangat meriah dan berkesan.""Tunggu! kenapa pernikahan ini diselenggarakan tanpa keluarga Ovan? Ini sangat tak biasa," protes bibi Barbara. "Bukan tak percaya, tapi ..""Bibi, mereka punya tempat tinggal yang sangat jauh. Mereka sangat kesulitan. Toh orang tua Ovan telah tiada, untuk apa memaksakan diri?" jawab Barbara sedikit berbohong. "Barbara, apakah semua baik-baik saja? Sepertinya ada sesuatu yang terjadi di sana?"Barbara menarik tangan Lena dan membawanya ke kamar miliknya."Bu, aku tidak bisa menceritakan semuanya sekarang ini. Akan tetapi aku pasti akan menceritakan

  • Suamiku, Pria Bayaran   Keluarga Serigala

    Ovan yang sudah kembali dengan banyak makanan di kantong belanjanya melihat Barbara terlihat sangat pucat."Sayang, apa kau baik-baik saja? Kau terlihat sangat pucat. Ada apa?"Barbara tak menjawab, ia hanya memberikan isyarat untuk Ovan melihatnya dengan menunjuk ke arah Laptop."Apa yang terjadi?"Pria itupun masuk ke mobil dan melihat laptopnya.Ovan sangat terkejut karena melihat serombongan orang menyusup ke dalam rumahnya. Bukan satu atau dua orang, tapi ada sekitar tujuh orang pria. Mereka sungguh mengincar apa yang ia miliki. Terlihat beberapa orang berjaga dan yang lainnya memeriksa kotak perhiasan. Mereka sungguh perampok dengan persenjataan lengkap berupa senapan dan senjata tajam. Semua fenomena itu, persis seperti apa yang ia takutkan.Itulah sebabnya ia tidak mau mengambil resiko nyawa, tidak akan!"Kau sudah melihatnya bukan? Kau bisa melihat betapa kejamnya mereka ini. Bahkan dengan apa yang mereka lakukan itu tidak seorangpun yang bisa melarangnya. Aku sangat yakin me

DMCA.com Protection Status