Home / Romansa / Suamiku Polisi / Kagum Pada Aparat (Pov Ibu Mila)

Share

Kagum Pada Aparat (Pov Ibu Mila)

last update Last Updated: 2022-09-20 23:34:53

Suamiku Polisi

Pov Diana (Ibu Mila)

Semenjak kecil aku sangat kagum melihat lelaki berseragam. Mau itu polisi atau tentara aku sangat tertarik melihatnya. Sampai ketika remaja, aku selalu cari perhatian bila ada kenalan pria berseragam. Bagiku pria berseragam itu tampak seksi. Dalam hati aku bertekat harus punya suami polisi atau tentara.

Adalah Rahmat, tentara muda yang baru bertugas di kotaku, dia tampan, hidung mancung. Aku tergila-gila padanya. Perkenalan kami ketika dia melatih baris berbarus di sekolahku. Kami langsung akrab dan menjalin hubungan, atau istilahnya pacaran.

Selepas aku SMA, aku sedih, Bang Rahmat mau pindah tugas ke Papua. Aku takut sekali dia tinggalkan. Jadi timbul ide jahat, aku akan menyerahkan diriku padanya, dengan begitu mungkin dia akan segera menikah denganku, tak pergi lagi tugas ke Papua.

Malam itu ketika dia apel ke rumah, aku lagi sendirian di rumah, Ayah dan Ibu sedang pergi kondangan. Aku dapat kesempatan, kurayu dia, tentu saja dengan mudah dia
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ati Husni
kasian jg ibunya dina...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suamiku Polisi   Racun

    Hidup rasanya lebih tenang setelah kepergian Ibu dan Kak Mila, tak ada lagi yang menggangu. Ayah jadi makin sehat, benar juga kata orang, kesehatan itu berawal dari pikiran. Setelah cerai dengan ibu, ayah jadi tambah sehat. Di usianya yang sudah lima puluh enam tahun, beliau kelihatan makin semangat hidup, dan menjaga gaya hidup sehat."Kasihan Ayah, Dek?" kata Bang Raja di suatu malam, saat itu Ayah lagi duduk di teras, kami duduk di depan TV, sedangkan anakku sudah tidur. "Kasihan kenapa, Bang, Ayah makin sehat itu," kataku seraya makan camilan. "Lihat itu Ayah, pandangannya kosong beliau kesepian," kata Bang Raja. "Kesepian bagaimana, Ayah sudah lima puluh enam tahun lo, Bang," "Pria itu gak ada batasan umur, Dek, aku yakin Ayah masih butuh pendamping,""Ah, ada-ada saja, Abang," "Betul, Dek, kalau misalnya beliau minta kawin lagi, jangan larang ya," kata Bang Raja. "Gak mungkin, Bang, gak mungkin Ayah mau kawin lagi," jawabku seraya membuka HP.Akan tetapi pikiranku jadi ber

    Last Updated : 2022-09-20
  • Suamiku Polisi   Rasa

    "Rasa?" "Iya, Bu, tidak ada obatnya, ibu akan mati perlahan-lahan," kata Bu Paijah. Ya, Allah, aku jadi gemetar, kenapa aku bisa dapat penyakit seperti ini? segera kuteleppon Bang Raja. Kuceritakan apa yang kualami, Bang Raja pulang dan membawaku ke dokter. Setelah beberapa kali periksa, dokter bilang, aku sakit radang lambung, dokter tersebut juga memberikan resep. "Bang, Bu Paijah bilang aku kena rasa," kataku pada Bang Raja, ketika kami sampai di rumah. "Ah, mana mungkin, Dek, adek hanya radang lambung, minum obat nanti juga sembuh," kata Bang Raja. "Tapi, Bang," "Udah, Dek, istirahat saja dulu," kata Bang Raja. Ketika suami harus kerja lagi, aku minta Bu Paijah yang menemaniku di rumah. Aku juga ingin bertanya bagaimana rasa ini, apakah betul aku kena racun tak kasat mata. "Ini memang rasa, Bu, dokter memang tak bisa deteksi rasa, kalau Ibu mau, kupanggil dukun," kata Bu Paijah. "Aku menurut saja, tanpa sepengetahuan Bang Raja, kami memanggil dukun yang konon bisa mengob

    Last Updated : 2022-09-20
  • Suamiku Polisi   Menjemput Ibu

    Suamiku Polisi "Ke Kalimantan, Bang?" tanyaku memperjelas perkataan Bang Raja. Kalimantan itu bukan dekat, jauh sampai seberang pulau, bagaimana bisa kami akan ke sana, Bang Raja kan kerja? "Iya, Dek, Abang permisi dulu ke atasan, mungkin sudah bisa ambil cuti lagi," kata Bang Raja. Aku jadi terharu, Bang Raja mau bersusah payah sampai ke Kalimantan untuk menjemput ibuku, ibu yang sudah banyak menyakiti kami. Ibu yang telah membuat malu keluarga. Aku sangat bersyukur punya suami seperti ini. Tiga hari kemudian, Bang Raja dapat ijin khusus. Kami punya waktu empat hari menjemput ibuku ke Kalimantan. Anakku yang sudah hampir satu tahun juga kubawa. Tiket pesawat sudah dipesan, kami akan terbang dari Medan menuju Balik Papan. Tiba-tiba saja aku dapat telepon dari Kak Mila, baru kali ini dia menghubungiku semenjak pergi entah ke mana. "Dina, kenapa mamak viral begitu, kenapa mamak berada di Kalimantan?" tanpa basa-basi Kak Mila langsung membrondongku dengan berbagai pertanyaan. "Itu

    Last Updated : 2022-09-20
  • Suamiku Polisi   Kak Mila Berubah

    Suamiku PolisiPembicaraan buntu, Kak Mila tetap bersikeras ibu harus dibawa ke tempatnya, sedangkan Bang Raja tidak bisa memenuhi, alasan Bang Raja, cutinya hanya empat hari, dan sudah diambil tiket pesawat pulang pergi Medan Balikpapan. "Udahlah, Bang, kita antar saja," kataku pada Bang Raja. "Dek, selain karena waktunya sempit, Abang kok masih kurang percaya pada Kak Mila," kata Bang Raja. "Mungkin benar Kak Mila sudah berubah, Bang, siapa tahu memang begitu, lagi pula mamak lebih baik mungkin tinggal di sana," kataku lagi. HP-ku bunyi lagi, ada panggilan dari Kak Mila, kukasih kepada Bang Raja, setelah lebih dulu aku menghidupkan speaker. "Raja, aku ganti tiket kalian, aku bayar biaya kalian ke mari, asal kalian bawa mamak, tolonglah, Raja, di sini ada pengobatan alternatif, mungkin mamak bisa sembuh," kata Kak Mila. "Udah kaya Kak Mila ya?" kata Bang Raja. "Alhamdulillah, suamiku pelaut, gajinya dua puluh jutaan sebulan," kata Kak Mila. "Baik, kalau gitu, kita tanya dulu

    Last Updated : 2022-09-20
  • Suamiku Polisi   Pacarku Mantan Pacar Kakakku

    Suamiku Polisi"Jangan mimpi dilamar polisi, pasangannya polisi itu kalau gak dokter, ya, guru, bidan," begitu kata Kak Mila ketika aku bilang ada polisi yang suka padaku. Aku memang hanya lulusan SMK, kerja di salah satu perusahaan retail di bagian kasir. Aku kenal Bang Raja, seorang polisi muda yang sering datang belanja ke tempat kerjaku. Aku ingat betul pertama kali kami kenalan, saat itu dia beli air mineral. "Mbak, air bisa basi?" tanyanya seraya mengeluarkan uang dari dompetnya. "Mana bisa basi, Bang," jawabku. "Oh, berarti ini gak apa-apa ya, dah kadaluarsa ini," katanya lagi seraya menunjukkan tanggal kadaluarsa air mineral tersebut. "Oh, maaf, segera kami ganti," kataku Seraya merapatkan dua tangan. "Gak apa-apa, kalau ada apa-apa nanti, kalau misalnya sakit perutku kutelepon kamu," kata polisi ganteng tersebut. "Hehehe," aku hanya tersnyum. "Tolong tulis nomormu di sini," katanya lagi seraya memberikan kertas struk belanjanya. Entah kenapa, aku menurut saja, kutuli

    Last Updated : 2022-08-15
  • Suamiku Polisi   Bersaing Dengan Kakak

    Suamiku PolisiPart 2Kulihat Bang Raja menunduk, sedangkan Kak Mila memandangnya dengan mata melotot. Aku masih belum mengerti apa yang terjadi. "Ada apa ini?" tanyaku lagi. "Dia mantanku dulu, Dina," kata Kak Mila. "Jadi ...?""Jadi dia mantanku, dia pacari kau untuk balas sakit hatinya padaku," kata Kak Mila. "Bukan, bukan seperti itu," potong Bang Raja. "Seperti apa lagi, mau dua-dua sama kau, kan," kata Kak Mila. "Maaf, aku pergi, saja, maafkan aku Dina, dulu aku tak tahu dia kakakmu," kata Bang Raja seraya menghidupkan motornya dan pergi. Kak Mila memang sudah sering gonta ganti pacar, umurnya sudah dua enam, sedangkan aku dua tiga. Pacarnya selalu orang berseragam, kalau gak polisi, ya, tentara sekarang lagi menjalin hubungan dengan seorang satpam. Kakakku ini memang sangat terobsesi punya suami polisi. Mungkin karena seragam satpam sudah mirip polisi sekarang, makanya dia mau sama satpam itu. "Aku tak setuju jika kau nikah sama mantanku," kata Kak Mila. "Aku tak tahu

    Last Updated : 2022-08-15
  • Suamiku Polisi   Dilamar Polisi

    Suamiku PolisiPart 3(Besok saja, ya) pesan dari Bang Raja lagi. (Now) balasku kemudian. Aku keluar kamar, Ayah yang sudah tak bisa kerja lagi duduk di depan TV. Ayahku ini sudah lima tahun sakit, beliau sudah tak bisa kerja, selama ini akulah yang biayai keperluan Ayah, sedangkan Kak Mila biarpun sarjana tapi nganggur. Kuajak kerja di tempatku dia tak mau, katanya gak level sarjana kerja di indoma"""".'Ayah, mau datang tamu ini," kataku pada Ayah. "Siapa yang mau datang malam-malam begini?" tanya Ayah. "Calon mantumu, Yah.""Wah, kok datangnya malam, gak baik terima tamu jam segini," kata Ayah. "Dia mau lamar aku pada Ayah," kataku. Kak Mila yang mungkin mendengar aku bicara keluar dari kamarnya. "Apa, Dina dah gila kau, mimpimu ketinggian, jika Bang Raja mau melamar, akulah yang duluan dilamarnya itu," kata Kak Mila. "Maaf saja, Kak, kakak yang mimpi ketinggian, ngebet dapat polisi, akhirnya dapat satpam," kataku tak mau kalah. "Hahaha," Kak Mila justru tertawa, tawanya

    Last Updated : 2022-08-15
  • Suamiku Polisi   Bawang Merah Bawang Putih

    Suamiku PolisiPart 4"Aku bisa sangat tegas jika berhadapan dengan penjahat, akan tetapi aku seperti mati kutu berhadapan dengan Ibumu," begitu kata Bang Raja ketika kami bertemu keesokan harinya. "Kok mati kutu, Bang?" tanyaku kemudian. Saat itu lagi-lagi Bang Raja beli air mineral, kebetulan toko lagi sepi, kami bisa mengobrol. "Iya, Dina, aku gugup, tak bisa bicara tegas, dan maaf, ibumu aneh, bapakmu juga aneh.""Aneh bagaimana?""Ibumu sudah tahu aku datang mau lamar kau, kan, masa dijodohkan dengan Mila? Terus bapakmu kok diam saja, selalu ibumu yang bicara?" Ya, Bang Raja betul, keluargaku aneh, Ayah berubah jadi pendiam setelah tak bisa kerja lagi. Ayah seperti kehilangan semangat, penyakit sesak napas menggerogotinya. "Aku jadi berpikir Dina, mungkin kau anak tiri, atau anak pungut, maaf ya," kata Bang Raja. "Gak lah, Bang, aku bukan anak tiri, ada kok foto aku baru lahir, di akte juga ada nama Ayah dan mamak," jawabku. "Kok ada Ibu dan kakak seperti itu? Aku jadi ter

    Last Updated : 2022-08-15

Latest chapter

  • Suamiku Polisi   Kak Mila Berubah

    Suamiku PolisiPembicaraan buntu, Kak Mila tetap bersikeras ibu harus dibawa ke tempatnya, sedangkan Bang Raja tidak bisa memenuhi, alasan Bang Raja, cutinya hanya empat hari, dan sudah diambil tiket pesawat pulang pergi Medan Balikpapan. "Udahlah, Bang, kita antar saja," kataku pada Bang Raja. "Dek, selain karena waktunya sempit, Abang kok masih kurang percaya pada Kak Mila," kata Bang Raja. "Mungkin benar Kak Mila sudah berubah, Bang, siapa tahu memang begitu, lagi pula mamak lebih baik mungkin tinggal di sana," kataku lagi. HP-ku bunyi lagi, ada panggilan dari Kak Mila, kukasih kepada Bang Raja, setelah lebih dulu aku menghidupkan speaker. "Raja, aku ganti tiket kalian, aku bayar biaya kalian ke mari, asal kalian bawa mamak, tolonglah, Raja, di sini ada pengobatan alternatif, mungkin mamak bisa sembuh," kata Kak Mila. "Udah kaya Kak Mila ya?" kata Bang Raja. "Alhamdulillah, suamiku pelaut, gajinya dua puluh jutaan sebulan," kata Kak Mila. "Baik, kalau gitu, kita tanya dulu

  • Suamiku Polisi   Menjemput Ibu

    Suamiku Polisi "Ke Kalimantan, Bang?" tanyaku memperjelas perkataan Bang Raja. Kalimantan itu bukan dekat, jauh sampai seberang pulau, bagaimana bisa kami akan ke sana, Bang Raja kan kerja? "Iya, Dek, Abang permisi dulu ke atasan, mungkin sudah bisa ambil cuti lagi," kata Bang Raja. Aku jadi terharu, Bang Raja mau bersusah payah sampai ke Kalimantan untuk menjemput ibuku, ibu yang sudah banyak menyakiti kami. Ibu yang telah membuat malu keluarga. Aku sangat bersyukur punya suami seperti ini. Tiga hari kemudian, Bang Raja dapat ijin khusus. Kami punya waktu empat hari menjemput ibuku ke Kalimantan. Anakku yang sudah hampir satu tahun juga kubawa. Tiket pesawat sudah dipesan, kami akan terbang dari Medan menuju Balik Papan. Tiba-tiba saja aku dapat telepon dari Kak Mila, baru kali ini dia menghubungiku semenjak pergi entah ke mana. "Dina, kenapa mamak viral begitu, kenapa mamak berada di Kalimantan?" tanpa basa-basi Kak Mila langsung membrondongku dengan berbagai pertanyaan. "Itu

  • Suamiku Polisi   Rasa

    "Rasa?" "Iya, Bu, tidak ada obatnya, ibu akan mati perlahan-lahan," kata Bu Paijah. Ya, Allah, aku jadi gemetar, kenapa aku bisa dapat penyakit seperti ini? segera kuteleppon Bang Raja. Kuceritakan apa yang kualami, Bang Raja pulang dan membawaku ke dokter. Setelah beberapa kali periksa, dokter bilang, aku sakit radang lambung, dokter tersebut juga memberikan resep. "Bang, Bu Paijah bilang aku kena rasa," kataku pada Bang Raja, ketika kami sampai di rumah. "Ah, mana mungkin, Dek, adek hanya radang lambung, minum obat nanti juga sembuh," kata Bang Raja. "Tapi, Bang," "Udah, Dek, istirahat saja dulu," kata Bang Raja. Ketika suami harus kerja lagi, aku minta Bu Paijah yang menemaniku di rumah. Aku juga ingin bertanya bagaimana rasa ini, apakah betul aku kena racun tak kasat mata. "Ini memang rasa, Bu, dokter memang tak bisa deteksi rasa, kalau Ibu mau, kupanggil dukun," kata Bu Paijah. "Aku menurut saja, tanpa sepengetahuan Bang Raja, kami memanggil dukun yang konon bisa mengob

  • Suamiku Polisi   Racun

    Hidup rasanya lebih tenang setelah kepergian Ibu dan Kak Mila, tak ada lagi yang menggangu. Ayah jadi makin sehat, benar juga kata orang, kesehatan itu berawal dari pikiran. Setelah cerai dengan ibu, ayah jadi tambah sehat. Di usianya yang sudah lima puluh enam tahun, beliau kelihatan makin semangat hidup, dan menjaga gaya hidup sehat."Kasihan Ayah, Dek?" kata Bang Raja di suatu malam, saat itu Ayah lagi duduk di teras, kami duduk di depan TV, sedangkan anakku sudah tidur. "Kasihan kenapa, Bang, Ayah makin sehat itu," kataku seraya makan camilan. "Lihat itu Ayah, pandangannya kosong beliau kesepian," kata Bang Raja. "Kesepian bagaimana, Ayah sudah lima puluh enam tahun lo, Bang," "Pria itu gak ada batasan umur, Dek, aku yakin Ayah masih butuh pendamping,""Ah, ada-ada saja, Abang," "Betul, Dek, kalau misalnya beliau minta kawin lagi, jangan larang ya," kata Bang Raja. "Gak mungkin, Bang, gak mungkin Ayah mau kawin lagi," jawabku seraya membuka HP.Akan tetapi pikiranku jadi ber

  • Suamiku Polisi   Kagum Pada Aparat (Pov Ibu Mila)

    Suamiku PolisiPov Diana (Ibu Mila) Semenjak kecil aku sangat kagum melihat lelaki berseragam. Mau itu polisi atau tentara aku sangat tertarik melihatnya. Sampai ketika remaja, aku selalu cari perhatian bila ada kenalan pria berseragam. Bagiku pria berseragam itu tampak seksi. Dalam hati aku bertekat harus punya suami polisi atau tentara. Adalah Rahmat, tentara muda yang baru bertugas di kotaku, dia tampan, hidung mancung. Aku tergila-gila padanya. Perkenalan kami ketika dia melatih baris berbarus di sekolahku. Kami langsung akrab dan menjalin hubungan, atau istilahnya pacaran. Selepas aku SMA, aku sedih, Bang Rahmat mau pindah tugas ke Papua. Aku takut sekali dia tinggalkan. Jadi timbul ide jahat, aku akan menyerahkan diriku padanya, dengan begitu mungkin dia akan segera menikah denganku, tak pergi lagi tugas ke Papua. Malam itu ketika dia apel ke rumah, aku lagi sendirian di rumah, Ayah dan Ibu sedang pergi kondangan. Aku dapat kesempatan, kurayu dia, tentu saja dengan mudah dia

  • Suamiku Polisi   Sejarah Terulang

    Suamiku PolisiPart 41"Mak, kenapa, Mak?" tanyaku pada ibu. Saat itu sengaja aku datang ke rumah nenek. Ingin kutahu apalagi motif ibuku kini, aku masih ragu ibu benar hamil, masih belum bisa diterima otakku, seorang ibu yang sudah punya cucu bisa pacaran dan hamil. "Mamak juga gak tau, Dina," kata ibu, matanya tampak sembab, mungkin habis menangis. "Masa sih gak tau, Mak? jadi hamil aja gitu tanpa berbuat?""Bukan begitu, Dina, mamak gak tau masih bisa hamil, mamak pikir gak akan bisa hamil lagi, wong sudah punya cucu,""Astagfirullah, Mak, siapa lelaki itu?" tanyaku lagi, seperti bertukar posisi rasanya, aku seperti seorang ibu yang memarahi putrinya. "Dia teman Ibu, dia masih dua puluh tahun,""Ya, Allah, dua puluh tahun?""Karena bukan kau itu, Dina, mamak kesepian, lima tahun puasa," Lagi-lagi aku hanya bisa istighfar, aku menyerah kini, semoga saja permohonan pindah tugas suami cepat disetujui, aku ingin pergi jauh. "Dina, bantu dulu mamak sekali ini lagi," kata Ibu lagi.

  • Suamiku Polisi   Mamak Minta Rujuk

    Suamiku PolisiPart 40"Apa benar Ayah mau nikah lagi?" Tanyaku pada Ayah, seraya duduk di sampingnya."Gaklah, Dina, Ayah cuma kesal dengan ibumu," jawab Ayah."Jika pun benar, aku selalu dukung Ayah," kataku lagj.Dipikir memang Ayah juga mungkin butuh teman hidup, usia Ayah masih 50an, dia juga sudah makin sehat. Pengobatan terapi itu benar-benar manjur, akan tetapi menurut Ayah, kunci kesehatan itu ada di pikiran. Ayah merasa makin plong setelah cerai dengan Ibu. Aneh memang, orang biasa sakit jika berpisah dengan istri, Ayah justru makin sehat.Ternyata Ibu tak berhenti sampai di situ, beliau masih terus berusaha untuk kembali rujuk, kali ini Ibu menggunakan pamanku, saudara sepupu Ayah. Ayah sangat menghormati pamanku ini, dia seorang ustadz dan imam mesjid."Bang Hamdan, kakak itu kemarin datang ke rumah, Abang kok gitu sekarang, ingat Bang, perceraian itu hal yang halal tapi dibenci Allah," kata p

  • Suamiku Polisi   Menikmati Penderitaan

    Suamiku PolisiPart 39PoV MilaKata orang, jika kita diperkosa dan tak mampu lagi untuk melawan, maka nikmatilah. Nikmati saja penderitaan itu, itu akan membuat kita tetap bisa waras. Itulah yang kulakukan, setelah diperkosa orang secara bergiliran. Aku akhirnya pasrah. Kunikmati saja apa yang mereka lakukan. Perlawananku sudah sia-sia.Dalam hati aku bertekad, jika ikatan ini lepas, yang pertama kulakukan adalah bunuh diri, aku tak mampu lagi menanggung karma atas perbuatanku sendiri. Bunuh diri mungkin jalan terakhir.Para begundal ini seperti ketagihan, semua terus berulang, kuhitung sudah sepuluh kali tubuhku ditindih, orangnya tetap itu-itu saja, bau alkohol tercium dari mulut mereka.Tubuhku sudah lemah, seorang pria muda masuk kamar, aku sudah bersiap, dia mungkin juga minta bagian. Akan tetapi dia justru memberikan minuman untukku. Ah, dia hanya mau aku segar sebelum minta bagian, biarlah, aku akan nikmat saj

  • Suamiku Polisi   Menunggu Ayah Lewat

    Suamiku PolisiPart 38Kak Mila sudah berakhir di rumah sakit jiwa, dia benar-benar sudah hilang kewarasannya. Sering bicara sendiri. Pernah kami jenguk Kak Mila, aku, Ayah dan Bang Raja menjenguknya ke rumah sakit jiwa tempat dia dirawat."Ayah akan lewat, aku tunggu di sini saja," kata Kak Mila seraya duduk di bangku taman rumah sakit tersebut.Kata perawat, Kak Mila sering menganggap dirinya anak-anak, katanya ayahnya supir bus, busnya akan lewat dan dia mau minta duit.Mata ayah tampak berkaca-kaca, mungkin beliau jadi teringat waktu kami kecil dulu. Aku juga masih ingat, aku dan Kak Mila sering menunggu bus yang dikemudian ayah lewat di jalan lintas. Bus akan berhenti sebentar, ayah lalu turun dan memeluk kami, serta memberikan uang. Itu saat-saat bahagia kami.Masih menurut perawat, sekali waktu Kak Mila suka berhalusinasi, dia menganggap dirinya seorang istri dari perwira polisi. Sering ngomong sendiri.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status