Share

Bab 69

"Ya, papa berkata benar. Aku dan mama memang harus menemuinya, agar semuanya jelas," putus Denisa kemudian.

"Papa senang mendengarnya, Denisa," Tutur Budi dengan seulas senyum tipis di wajahnya.

***

Rahma hanya bisa menelan ludah ketika di lihatnya Surya tengah memandangnya dengan tatapan datar. Tak dapat di pungkiri rasa gugup juga menjalar di sekujur tubuhnya.

"Kenapa wajahmu tegang seperti itu, Rahma?" tanya Surya.

"Aku ..." Ucapan Rahma terhenti, entah mengapa lidahnya mendadak kaku.

"Mengapa, boleh kakek tahu apa yang kau pikirkan?" Tanya Surya pada Rahma.

"A-aku ... A-apa aku telah melakukan kesalahan, hingga kakek memanggilku ke sini?"

"Menurutmu?" Balas Surya menaikkan salah satu alisnya.

"Ku pikir kakek memanggilku ke sini karena tidak menyukai kedatangan para saudaraku ke rumah ini?" Ungkap Rahma menunduk. tak berani menatap mata tua itu terlalu lama.

Mendengar pengakuan Rahma, seketika Surya terkekeh. Di mata lelaki tua itu, Rahma tampak seperti anak kecil yang masih begit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status