Share

Bab 76

"Mau ngebungkam mulut mereka," ujar Rahma dengan lengkungan tipis di sudut bibirnya.

***

Sementara itu di tempat lain, tampak Widya yang muram sambil menatap buku tabungan yang ada di tangannya. Sesekali ia menghela nafas panjang. Seakan ada sebuah beban yang begitu berat di pundaknya.

Di samping wanita itu tampak Deni, suaminya yang juga tampak muram. Mata lelaki itu tampak begitu lelah dengan lingkaran mata yang hitam, sambil menyesap rokok di tangannya.

"Mas, uang kita hanya tinggal segini saja di tabungan, tidak cukup untuk membayar semua tagihan," keluh Widya.

"Diamlah, aku sedang berpikir."

"Jangan terlalu banyak berpikir, mas. Cepat cari uang! Cari pinjaman kemana kek, jangan bisanya cuma duduk saja," sungut Widya.

"Tak bisakah kau menutup mulutmu itu? Kalau saja aku tidak mengikuti keinginanmu untuk ikut dalam investasi itu, kita tak akan kesulitan uang seperti ini," umpat Deni lalu menarik asbak dan menekan ujung rokoknya hingga padam.

"Kau selalu menyalahkanku. Mana kutahu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status