Share

Bab 83

"Dasar, mulut itu kalau ngomong mbok ya dipikir dulu, apa nggak pernah makan bangku sekolahan? Nanti kalau semuanya tahu siapa suaminya Mbak Rahma, pada sok sibuk minta maaf. Dih! Bener bener nggak tahu malu. Cuih!" umpat Suryani sambil mencebik kesal.

***

Rahma menyunggingkan senyum saat di lihatnya Suryani yang masih mengumpat di teras, sementara Demian merapikan kertas yang ada di meja sebelum mengucap pamit pada atasannya.

"Jika ibu membutuhkan sesuatu, tolong jangan sungkan beritahu saya."

Rahma mengganguk pelan lalu balas bertanya," apa Pak Darren sudah memberi tahu jadwal keberangkatan pesawatnya?"

"Belum Bu, meski sudah saya tanyakan, beliau hanya bilang semua sudah diurus oleh sekretaris Mr. Smith," jawab Demian.

"Begitu ya? Mr. Smith?"

"Iya Bu, partner bisnis Pak Darren di sana," jelas Demian lalu dengan sopan bangkit dari tempat duduknya.

"Saya pamit bu," lanjut Demian sambil setengah membungkuk.

"Iya, terima kasih atas bantuannya."

Demian hanya menganggukkan kepalanya, lal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status