Share

Pertengkaran (2)

“Gea, kau memuji laki-laki lain di depanku?!”

Gea tersentak. Wajah Ahsin yang memerah seketika membuat kakinya terasa tidak memiliki tenaga.

“Bu … bukan begitu. Aku hanya ingin bilang betapa aku sangat berhutang jasa padanya dan ini kesempatanku bertemu dengannya dan memberikan pelayanan yang terbaik.”

“Dengan menggunakan parfum itu? Dengan penampilan baru? Aku tidak melihat ini sebagai saudara?”

Seketika emosi Gea melejit tinggi. Tungkai yang tadinya melemah entah bagaimana ia bisa mendapatkan energi.

“Apa maksudmu? Kau mencurigaiku?”

“Curiga? Ini hanya alarm seorang suami.”

Gea tersenyum sinis. “Suami? Seharusnya kau memahami bagaimana perasaanku saat ini. Dia yang telah mengajariku sekian tahun.”

“Oke. Anggap aku salah. Hapus parfummu jika ingin menemuinya.”

Gea menghempaskan napasnya. “Ahsin, dari sini ke bandara berapa lama? Bagaimana aku bisa ke sana dengan baru keringat?”

“Bukankah aku telah memberimu parfum yang lembut? Tidak menyeruak seperti ini.”

“Oke. Parfum itu di ruma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status