Beranda / Pernikahan / Suamiku Bukan Preman Kampung Biasa / Bab 79. Ketika Takdir Berkata

Share

Bab 79. Ketika Takdir Berkata

Keluarga Sadewa terlihat bersiap-siap untuk menghadiri rapat tahunan komisaris di Singapura. Ia akan berangkat bersama Robin dan Lucy. Seharusnya mereka pergi berempat, tetapi karena Bryan harus cek up kesehatan dulu jadi akan menyusul.

"Bagaimana keadaan di sana, apakah Bara masih mencariku?" tanya Sadewa kepada bodyguardnya.

"Menurut laporan sudah tidak lagi, sejak detektif swasta yang disewanya gagal menemukan jejak kita!" jawab bodyguard itu memberitahu.

"Bagus, pokoknya Bara jangan sampai tahu kedatangan kita dan pastikan semuanya sudah lengkap, terutama mainan dan baju Robin! Lima menit lagi kita akan berangkat!" seru Sadewa kemudian.

Lucy yang juga sudah terlihat rapi segera menemui Sadewa seraya berkata, "Robin tidak mau ikut Pi, anak itu malah menangis. Pusing Mami harus bagaimana lagi membujuknya!"

Sadewa tampak heran karena biasanya anak itu sangat menurut. Disuruh dan diajak ke manapun tidak pernah menolak. Entah mengapa kali ini Robin sangat rewel, ditinggal nangis,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status