Share

Bab 50. Menggapai Rindu

itu memang lucu sekali, masih kecil sudah pinter ngomong. Seandainya Nabilah tidak pergi, mungkin kau sudah punya anak sepantaran dengan Robin. Sabar ya, cinta itu tidak harus memiliki!" ujar Tigor menyemangati.

"Hemm." Robin enggan membahas soal Nabilah lagi, meskipun tidak memungkiri terkadang hatinya merindu.

"Cinta itu omong kosong. Lebih baik aku kerja," sahut Tigor yang patah hati karena Risa tidak mau menikah dengannya dan memilih pergi ke luar negeri.

Angin berembus semilir membelai wajah Bara. Seolah mengatakan apakah ada rindu yang ingin dititipkan untuk seseorang nan jauh di sana. Ia menghela nafasnya dengan perlahan, berusaha meredam gejolak kerinduan yang semakin menyesakan dada. Ada cinta dan benci yang menuntunnya untuk pergi mencari pujaan hati. Akan tetapi, tidak tahu ke mana kaki harus melangkah.

Jujur semakin Bara berusaha melupakan Nabilah, perasaan itu semakin besar. Ternyata benar kata pepatah rindu itu berat. Seperti halnya dengan Bara yang harus meraba rindu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status