Beranda / Pernikahan / Suamiku Bocil Tajir / Penggalan Kisah Masa Lalu

Share

Penggalan Kisah Masa Lalu

Penulis: fitosyin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Cola ini Lexi yang kasih?” pekik Thea.

Keyla menundukkan wajahnya sehingga sejajar dengan meja kantin. Siang ini ia sangat berharap ia menjadi meja kantin sekolah saja, karena pekikan Thea barusan membuat semua penghuni kantin memperhatikan mereka. Mungkin tidak semuanya secara terang-terangan memperlihatkan ketertarikan pada perbincangan Cola pemberian Lexi Origo, namun Keyla yakin akibat kehisterisan sahabatnya ini siswa SMAN Prestasi tengah menghidupkan radar penangkap gosip mereka. Permasalahanya adalah, jika saja siswi yang mengatakan ia diberi sesuatu oleh Lexi itu siswi populer, atau setidaknya pintar mungkin tidak akan terlalu menarik tapi karena Keyla yang terbiasa dianggap siswi tak menarik justru akan memberikan bumbu baru.

“The biasa aja ekspresinya,” bisik Keyla dari balik lengannya.

Aya hanya menggeleng frustasi melihat pemandangan di depannya, “Kamu yang biasa aja Key, kenapa harus membungkuk gitu coba?”

Benar juga, Keyla menegakkan punggung dan sayangnya saat ia mena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suamiku Bocil Tajir   Mencari Kerja Bertemu Cinta

    “Key, gimana wawancara tadi?” Suara Aya mengalun melalui earpieces di telinga Keyla. Keyla berjalan tergesa di jalan Kepatihan, ia mendecak kesal saat orang yang berada di depannya berjalan teramat santai dan tak jarang berhenti beberapa detik di depan etalase toko. Orang ini sangat mengganggu, apa ia tidak tahu setiap detik yang ia habiskan untuk melihat pajangan toko membuat antrian semakin panjang. “Bisa agak cepetan ga sih jalannya, manusia apa keong?” desis Keyla. “Apa, Key?” “Eh, sori bukan ke kamu, Ay. Ini orang di depanku tingkat dewa ngeselinnya jalan kaki serasa jalan di panggung catwalk.” Keyla sengaja menaikkan nada suaranya agar orang di depannya mendengar, namun sepertinya harapan Keyla hanya berbuah sia-sia. Ia masih tetap berjalan dalam kecepatan siput. Dengan sedikit menghentakkan kaki Keyla berjalan melewati orang itu meski harus memaksakan badannya masuk di antara celah arus pejalan kaki. Setelah sedikit berlari Keyla akhirnya sampai di halte bis di depan menar

  • Suamiku Bocil Tajir   Salah Paham

    “Sumpah Lex, aku gak pernah ngirim CV ke tempat kamu! Kayaknya Dinda yang salah kirim.” Ketiga kalinya Keyla berusaha meyakinkan Lexi. Rasa sabarnya habis karena rasa malu pada Lexi, saat ini mereka sedang makan siang di pelataran Food Court Manglayang Indah Mall. Dan kesempatan interview tadi mereka habiskan untuk mengenang masa lalu. Membicarakan kabar beberapa teman SMA mereka, menggosipkan guru-guru dan mengenang rasa makanan-makanan yang dijual di kantin sekolah dulu. Tetapi pada akhirnya, Lexi selalu mengungkit kembali berkas lamarannya yang tersesat masuk ke dalam kotak surel pria itu, membuat Keyla kembali merasa wajahnya terbakar karena malu. “Dinda hanya melakukan apa yang kamu bilang, Dear. Dia minta kamu kirim CV ke alamat yang kamu tulis, iya Dinda kirim.” Lexi menyipitkan mata, lalu melanjutkan. “Jadi, apa yang membuatmu menyimpan alamat email biro penyewaan pasangan pesta?” Keyla mengaduk jus alpukatnya dengan kekuatan penuh agar susu coklat yang menempel di dinding

  • Suamiku Bocil Tajir   Petuah

    “How ‘bout your day?” Keyla membaca ulang pesan singkat yang dikirim Lexi lebih dari sepuluh menit lalu. Keyla merasa sedang mereka ulang kegiatannya saat kuliah, ketika Lexi berada di Makassar, sebelum ia bersama Regga. Setiap hari mereka selalu berkomunikasi meski jarang bertemu. Tak penting siapa yang lebih dulu menghubungi, karena inti pembicaraan mereka sama, saling memberitahu kabar. Tak jarang teman-teman Keyla menanyakan hubungan mereka, karena melihat gelagat Keyla setiap kali menerima panggilan Lexi, Keyla berubah menjadi seekor kucing penurut. Dan semua itu kembali terjadi.Perbedaannya, dulu ia tak tahu Agistha adik tiri Lexi, yang dicemburui Keyla dan membuat Keyla mundur kemudian memilih Lexi. Tapi kini, semuanya jelas, Agistha bukan perempuan yang Lexi cintai, dan hingga hari ini Keyla tak melihat perempuan lain yang mungkin memiliki tempat special dalam hati Lexi.Tidak, belum melihat. Mungkin saja, sementara Lexi mengirimi pesan pada Keyla, Lexi sedang bersama peremp

  • Suamiku Bocil Tajir   Indah

    Baiklah, Keyla merasa ragu karena benar seperti yang dikatakan Stephen King dalam autobiografinya, ini rasanya seperti menyekop kotoran sendiri sembari jongkok, tidak tahu apakah semua ini berguna? Apakah naskah ini benar-benar bisa menjadi sebuah buku? Keyla menatap hampa paragraf terakhir yang ditulisnya, kata-kata yang menceritakan kisahnya sendiri.“Apa ini? Rasa sakit sekaligus senang yang kurasakan saat mengenang kembali tentangnya. Kenangan selama enam tahun, selama dua tahun aku tanpa sadar melupakannya. Dan kini, dalam kebingungan karena kenyataan aku sangat merindukan namanya. Dan aku sadar aku sempat tak ingin membuang lagi rasa ini. Aku, tanpa aku sadar telah memendam perasaanku sendiri. Bahkan aku sekarang merasa malu untuk mengatakannya.”Aku terisak sambil memeluk bantal, Ginna menatapku iba ia tak mengatakan apapun selain menepuk lembut punggungku.“Aku takut. Aku takut akan sakit kembali aku takut akan jatuh lagi, seandainya aku merasakan semua itu tak sendirian, mung

  • Suamiku Bocil Tajir   Kembaran Lexi

    Mereka terus berjalan hingga tiba di pusat festival, di depan mereka berdiri panggung sederhana yang dihias lukisan mural. Di atas panggung seorang MC baru saja memanggil band perkusi yang akan menghibur mereka. Keyla memandang penasaran pada Lexi, genggaman tangan Lexi mengerat. “Kamu mau nonton perkusi dulu, Lex?” Tanya Keyla, setahunya mereka datang kesini untuk melihat penampilan kenalan Lexi di lomba dance. “Lexi!” Teriak seorang perempuan, entah darimana datangnya –mungkin Lexi melihat perempuan itu datang, Keyla menyadarinya dari genggaman tangan Lexi –tapi saat ini perempuan itu tengah berjalan mendekati mereka. Agistha. Meski tak pernah bertemu langsung namun karena berkali-kali Keyla melihat foto Agistha di profil Lexi membuat Keyla hafal betul, perempuan bergaun sequin merah muda selutut di depannya ini Agistha. Sebenarnya, apa yang dikenakan Agistha siang ini tidak begitu sesuai dengan konsep festival tahun ini, kebanyakan pengunjung berpakaian casual dan santai sement

  • Suamiku Bocil Tajir   Musuh Mendekat

    "Mas, aku lapar. Kita mampir makan dulu, ya!"Keyla memecah kecanggungan yang terjadi diantara mereka, ia tidak suka dengan sikap Daffa yang sekarang. Terlebih Keyla tahu penyebab menghilangnya keceriaan Daffa. Keyla harus bisa menyadarkan Daffa. Sampai kapanpun, Atika sudah menjadi bagian dari masa lalunya."Boleh, mau makan di mana?" tanya Daffa masih dengan pikiran entah berada di mana, hanya raganya yang ada di samping Keyla. Sebuah keberuntungan kalau sekarang mereka tidak mengalami kecelakaan.Keyla menyalakan ponsel dan membuka aplikasi peta, mencari restoran terdekat."Seratus meter lagi belok kanan, terus ada restoran makanan khas sunda. Kita makan di sana, ya. Aku kangen makanan rumah!"Daffa mengangguk tanpa membantah. Sesuai dengan instruksi dari Keyla, pria itu menjalankan kendaraannya menuju tempat yang dimaksud.Alunan musik gending menyambut pendengaran Keyla begitu melangkahkan kaki memasuki ruangan berbentuk saung raksasa. Hatinya semakin teriris mendengar musik yang

  • Suamiku Bocil Tajir   Konsiliasi

    "Hai! Aku masuk, ya!"Cindy lagi-lagi dengan mandiri mempersilakan dirinya masuk ke dalam rumah Keyla. Gadis itu juga tanpa beban duduk di sofa empuk di ruang tamu Keyla."Wah,Tante Andini selalu bilang kalau kamu itu keponakannya yang paling lemah dan dia gak suka dengan sikap mu itu. Tapi melihat rumah yang dia berikan sebagus ini, tante Andini sangat menyayangimu!" Cindy berkomentar sambil menyapukan pandangannya mengitari ruangan itu. "Tapi kamu keponakan yang kejam, tante Andini sekarang dipenjara tapi kamu bisa santai-santai di sini!"Keyla memangku kedua tangannya di depan dada menatap sinis kepada Cindy."Langsung saja, kamu mau apa ke sini? Dan bagaimana hubunganku dengan tante Andini itu bukan urusanmu!"Cindy mengabaikan pertanyaan Keyla, sebaliknya gadis itu malah asyik memainkan ponselnya."Hei! kamu tuli, ya!" teriak Keyla kehilangan kesabaran, efek menenangkan dari obat yang ia minum juga ikut menghilang berkat kehadiran tamu tak diundang ini.Cindy mendecak sebal lalu

  • Suamiku Bocil Tajir   Kegelapan

    "Kapan pesawat Elang tiba?" tanya Atika untuk kesekian kalinya hari itu.Rika yang sedang menemani nyonya mudanya merajut topi bayi tersenyum dan melirik jarum jam di tangannya."Seharusnya satu jam lagi Tuan Muda sampai. Nyonya lebih baik bersiap-siap sekarang," usul Rika membantu Atika merapikan gulungan benang-benang rajut di pangkuan Atika.Atika bangkit dan berjalan cepat menuju kamar tidurnya. Hatinya berbunga-bunga mengingat sebentar lagi akan bertemu secara langsung dengan Elang. Meski selama tujuh hari terakhir, keduanya rutin berkomunikasi melalui panggilan video tanpa satu hari terlewat, tetap saja pertemuan secara tatap muka lebih membuat Atika antusias. Selain itu, ini kali pertama Atika ditinggal pergi lebih dari tiga hari oleh suaminya. Dan, bolehkah Atika lagi-lagi menyalahkan hormon kehamilan atas rasa rindu yang membuncah untuk suaminya?Lima belas menit kemudian, Atika keluar dari kamar tidurnya dengan penampilan yang lebih rapi dan segar. Kaus oblong serta celana

Bab terbaru

  • Suamiku Bocil Tajir   Terpasung

    "Neng, jangan lupa nanti tanggal dua belas kontrakannya dilunasi, ya. Sekalian sama tunggakan dua bulan kemarin!"Atika yang baru saja membuang bungkusan popok kotor sekali pakai ke tong sampah tersentak kaget. "Eh, maaf bukan maksud ibu bikin si Neng kaget!" ujar ibu pemilik rumah petak tempat Atika mengontrak satu tahu terakhir. "Tapi, ibu gak tega kalau datang ke kamar si Neng langsung, takut bangunin adek Dian."Atika tersenyum singkat dan mengangguk paham. "Iya, Bu gak apa-apa. Kebetulan saya lagi agak melamun tadi. Uang kontrakannya akan saya usahakan, ya Bu. Saya minta maaf sekaligus terima kasih, ibu mengijinkan saya tetap tinggal padahal saya bukan penyewa yang baik.""Aduh, si Neng. Jangan bilang gitu, ibu malah tambah gak enak. Neng Tika biar telat bayar kontrakan tapi sering bantu bersihkan rumput-rumput liar, pilah-pilah sampah, bantu kebersihan lingkungan kontrakan ini. Ibu sebetulnya mau gaji Neng untuk itu, tapi tahu sendiri kalau ibu juga punya uang dari mana." Ibu p

  • Suamiku Bocil Tajir   Akhir Bahagia Bagi Keyla

    “Key, baju nya ganti ah jangan yang itu terus.” Mama mengomentari penampilanku. Sontak aku berhenti di ambang pintu dan melihat penampilanku sendiri di kaca jendela. Tidak ada yang aneh, biasa saja hanya celana bahan berwarna hitam dan kemeja merah bata.“Kenapa diganti, yang ini juga bagus.”Aku berputar-putar di depan mama memperlihatkan penampilanku dari depan lalu ke belakang.“Warnanya sudah kusam, lebih baik yang lain. Terus kamu gak dibedak?”Aku menyentuh wajahku, sedikit berminyak. Aku berlari ke depan cermin mematut bayanganku. Tanpa sengaja tatapanku jatuh pada foto Kim Jae Hee yang kutaruh di samping cermin. Aku mengusap lembut foto itu, foto yang kudapat setelah bersusah payah, berdesak-desakkan dengan ratusan penggemar lainnya.Kuyakini aku sanggup bertahan meski kau tak pernah di sampingku. Waktu yang membuatku bertahan. Aku berhasil menguasai kembali apa yang kumau, sama seperti sebelum aku sadar aku membutuhkan kehadiran mu, aku mampu bertahan sendiri. Kini aku percay

  • Suamiku Bocil Tajir   Tanda Tanya Besar

    Hari ini, kegilaanku terus berlanjut. Karena semalam Ga Eun dan Hye Na tak sempat bertemu Kim Jae Hee mereka bersikeras agar aku mau kembali mengikuti jadwal Kim Jae Hee. Kali ini aku tidak memakai atribut apa pun yang berbau Kim Jae Hee, mereka kelihatan kecewa tapi aku tak mau mengambil resiko membuat Kim Jae Hee semakin muak padaku. Tapi sungguhkah Kim Jae Hee tidak suka melihatku, ekspresinya sulit dibaca. Aku hanya melihat kesedihan di matanya, mungkin ia sedih melihatku hancur.“kau juga harus menjaga kesehatanmu.” Setidaknya kalimat Kim Jae Hee semalam, membuatku yakin Kim Jae Hee masih mengkhawatirkan keadaanku.“Cha, Kita sudah sampai!” Kata Ga Eun, taksi yang kami tumpangi berhenti di depan sebuah rumah bergaya kontemporer. Setelah membayar ongkos taksi, aku ikut turun menyusul Ga Eun dan Hye Na. “Wah, kita beruntung, belum ada yang datang. Bebas pilih tempat!” Seru Hye Na, ia lalu mengeluarkan tikar tipis dari ranselnya.“Ini dimana?” Tanyaku.“Aish! Benar, kita belum bila

  • Suamiku Bocil Tajir   Bergabung dengan Fanbase

    Aku merapikan ikatan rambutku saat hampir mendekati gerombolan fans Kim Jae Hee yang menunggu di depan gedung teater tempat Kim Jae Hee tampil hari ini. Lee Hye Na dan Jang Ga Eun, dua remaja yang baru kukenal tadi berjalan di depanku. Setelah sedikit mencari informasi, dua gadis itu akhirnya tahu jadwal keseluruhan Kim Jae Hee mulai hari ini hingga minggu depan. Dan kami, memutuskan untuk terus mengikuti Kim Jae Hee. Aku sadar aku bertindak terlalu jauh, tapi yang kulakukan kali ini karena hatiku yang mengatakannya. Aku hanya ingin melihat Kim Jae Hee, dan melihat bagaimana Kim Jae Hee saat melihatku. Setidaknya, aku ingin membuktikan bahwa waktu yang sempat kami habiskan cukup berarti untuk dipertahankan. “Onnie, kemari! Kita harus berbaris. Jangan sampai membuat fans lain marah.” Hye Na menarik lenganku dan memosisikanku di tengah di antara ia dan Ga Eun. Ga Eun lalu mengeluarkan kaus bergambar kartun Chibi Kim Jae Hee yang memenuhi seluruh bagian depan kaus dan menyodorkannya pad

  • Suamiku Bocil Tajir   Kenangan yang Terus Muncul

    “Jika tetap ingin pergi, maka pergilah! Kupastikan ini terakhir kalinya kita bertemu!” Teriak So Hee sebelum ia berlari pergi meninggalkan Kim Jae Hee sendirian di aula sekolah. Kim Jae Hee tak berniat sedikit pun mengejar So Hee. Bukan hanya Kim So Hee yang sedang kesal saat ini, Kim Jae Hee merasa ia yang lebih berhak kesal dibanding So Hee. Ia kesal pada Kim So Hee yang masih bersikap egois padahal usianya sudah menginjak 20. Acara reuni SMA mereka akar masalah pertengkaran mereka, sejak bulan lalu So Hee selalu melonjak kegirangan setiap membicarakan reuni SMA. So Hee bahkan bersedia menjadi sukarelawan agar acara itu bisa berjalan lancar. Sisa waktunya yang tidak digunakan untuk kuliah dihabiskan So Hee mengelilingi hampir seluruh penjuru Seoul, mengkoordinasikan semua pihak yang berhubungan dalam acara itu. Bobot tubuh So Hee sempat turun drastis karenanya, namun Kim Jae Hee tak mampu mencegah So Hee, karena sama sepertinya, So Hee akan semakin membangkang saat dilarang.Sepanj

  • Suamiku Bocil Tajir   Terbuka

    “Bagaimana kau bisa tahu aku sakit?” Tanya Kim Jae Hee setelah ia selesai makan bubur buatan Keyla. Keyla tidak segera menjawab, ia menaruh mangkuk dan mengambil segelas air lalu menyodorkannya tepat di depan wajah Kim Jae Hee. “Minum.”kata Keyla pelan, ia menunduk menyembunyikan wajahnya yang rasanya sangat panas sejak kejadian beberapa menit yang lalu. Kim Jae Hee mengambil gelas di tangan Keyla, dan ia hampir saja tersedak saat menyadari alasan Keyla yang tiba-tiba pendiam.“Ya! Tak kusangka kau bisa malu.” Kata Kim Jae Hee, dan akhirnya tawanya meledak ketika melihat Keyla semakin menundukan kepala hingga dagunya hampir menyentuh dada.“Diamlah, apa kau tak mengerti ini baru bagiku.”“Benarkah? Jadi sebelumnya kau belum pernah berpacaran? jadi aku yang pertama.”Kim Jae Hee menepuk-nepuk dadanya sendiri, senyum bangga tercetak sangat jelas di wajahnya. “Aish! Tinggi sekali rasa percaya dirimu. Siapa bilang kau yang pertama, aku pernah pacaran sebelumnya!” Kata Keyla sengit, ia l

  • Suamiku Bocil Tajir   Rahasia?

    Kang Dong Jin tidak segera menjawab pertanyaan Keyla, ia menatap Keyla sejenak dengan alis bertaut lalu sedikit berdeham membersihkan tenggorokan.“Itu benar. Kim Jae Hee pernah mendorong seorang siswa dari lantai tiga. Tapi bukan karena siswa itu meminjam bukunya. Kim Jae Hee melakukannya karena ia lelah terus di bully. Semasa SMU Kim Jae Hee berbeda jauh dari Kim Jae Hee yang sekarang. Ia siswa dengan kacamata bulat tebal dengan buku yang selalu menempel di hidungnya. Lalu, anak-anak itu entah kesalahan apa yang dibuat Kim Jae Hee pada mereka, setiap hari Kim Jae Hee –kau tahu apa yang bisa mereka lakukan. Hingga hari itu, saat Kim Jae Hee sendirian di ruang seni di lantai tiga, mereka datang dan merobek buku yang sedang Kim Jae Hee baca. Mereka tidak tahu buku itu pemberian mendiang Kakek Kim Jae Hee. Akhirnya Kim Jae Hee berontak, ia berusaha mengambil kembali bukunya, salah satu siswa itu terus mengolok-olok Kim Jae Hee dan tak sadar ia sudah di ujung tangga. Anak itu jatuh, haru

  • Suamiku Bocil Tajir   Pergi ke Pesta

    “Bagaimana penampilanku?” Tanyaku pada Cellia, ia duduk di atas tempat tidurku. Sore ini, aku memintanya datang untuk membantuku berdandan ke pesta Girlband Dreams.“Baik, seperti Keyla biasanya.” Jawab Cellia sambil mengacungkan jempol kanannya, aku mendesah dan duduk di samping Cellia.“Aku merasa tak enak, seperti akan ada hal buruk. Apa mungkin aku salah kostum?” “Bagaimana mungkin, kamu bilang dress code nya casual. Tentu ini baik-baik saja.” Kata Cellia, ia menunjuk kaus putih dan celana jeans yang kupakai. “Ayolah, nyaman dengan dirimu sendiri. Ini resiko yang harus kamu hadapi karena bergaul dengan artis. Menghadiri pesta sudah makanan sehari-hari mereka.” Lanjut Cellia, ia lalu menyeringai jahil. “Apa penyanyi itu sudah menyatakan perasaanya?” Aku terkesiap dengan pertanyaan Cellia, “Apa maksudmu? Perasaan apa?”“Keyla, otakmu mungkin hanya diciptakan untuk membaca apa yang ditulis dalam buku. Baiklah kali ini aku akan berbaik hati menerangkannya, seorang laki-laki terlebi

  • Suamiku Bocil Tajir   Menghindar

    Aneh sekali, jelas-jelas ia sendiri yang mengajak Keyla datang ke pesta ulang tahun ayahnya. Tapi kenapa hari ini Kim Jae Hee ingin menghindari gadis itu? memang, sejak awal pertemuan mereka Kim Jae Hee memang selalu bersikap dingin pada Keyla sama seperti pada gadis-gadis lain. Namun kali ini, Kim Jae Hee tak mampu mengambil sikapnya yang biasa. Ia seperti ada yang menyiramkan air dingin dalam hatinya saat bersama dengan Keyla. Kim Jae Hee merasa asing dengan rasa itu. Di tangannya, Kim Jae Hee memegang dua gelas cocktail. Minuman yang menjadi alasannya menghindar dari Keyla. Dan kini ia masih berdiri di tempatnya mengambil minuman. Apa yang selanjutnya ia lakukan? Memberikan minuman ini pada Keyla, mengobrol kemudian mengajak Keyla berdansa seperti yang tamu-tamu lain lakukan. Dan Kim Jae Hee yakin, keluarganya sedang mengamati gerak-geriknya.Ada sebuah suara yang berteriak meyakinkannya bahwa itu ide bagus. Apalagi yang dilakukan di pesta selain berdansa? Toh Kim Jae Hee tak meng

DMCA.com Protection Status