Share

Hidup yang tak Adil

"Tante Anyelir bilang apa?" tanya Elang dengan nafas terengah-engah memasuki kamar hotel.

Atika mengalihkan perhatian pada bayangannya di cermin dan memutar tubuh menghadap Elang. Suaminya itu terlihat seperti seseorang yang habis ikut lomba lari marathon tapi mengenakan setelan formal.

"Om Burhan terkejut saat aku menghampirinya, aku baru sadar Tante Anyelir memintaku turun hanya akal-akalan darinya agar membuat kalian hanya berdua di sini," jelas Elang seraya melonggarkan ikatan dasinya. "Seandainya saja para tamu itu tidak mengucapkan salam dan mencegatku kembali ke sini lebih cepat, aku minta maaf...."

"Sudah, gak apa-apa. Mami hanya mengatakan ia ikut bahagia." Atika tidak ingin menyulut emosi Elang menjadi semakin besar, ini hari penting mereka. Biarlah ia pendam semua keresahannya sendirian.

Elang berjongkok dan meraih dagu Atika memaksa istrinya membalas tatapannya.

"Kamu sembunyi lagi. Tante Anyelir tadi pasti mengatakan hal yang buruk, katakan padaku?" tuntut Elang.

"B
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status