Share

33. Wanita kejam.

Lagi-lagi aku terbangun setelah mendapatkan suntikan penenang di tubuhku. Aku tak tahu sudah berapa lama aku tertidur.

"Air," pintaku dengan suara yang bergetar. Tenggorokanku terasa begitu kering.

"Ini, minumlah!" Aku terdiam melihat Kak Bian masih di rumah sakit untuk menemaniku. Satu tangan memegang botol mineral sedangkan satu tangan lagi menyodorkan sedotan ke bibirku.

"Kenapa diam? Ayo minum!" Suara lembutnya menyadarkan dari keterpakuan ini. Aku meminum dengan rakus melalui sedotan kecil itu.

Setelah meminumnya sedikit, aku mencoba menarik punggungku untuk bersandar. Kak Bian ingin menolong tapi karena aku tolak melalui kode mata, maka dia pun mundur dan kembali ke kursi seperti semula.

"Apa yang terjadi? Kenapa kamu kembali mengamuk lagi?" tanyanya khawatir.

Ya, aku mengingat kembali apa yang telah terjadi sebelum aku disuntik penenang. Air mata menetes membasahi pipi, hati ini teremas perih. Aku tak pernah menyangka jika hari ini akan menjadi hari di mana aku berada di t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status