Share

Bab 92 Aku cabut talakku

"Ayo kita makan...." ucap mas Bagas semangat ketika ayam goreng telah siap di hidangkan.

"Ayooo..." ucap Adit dan Rafif antusias.

"Ayo makan yang banyak Mah, sekarang kamu agak kurusan," ucap mas Bagas seraya menatapku dalam.

Kenapa aku jadi grogi gini melihat tatapannya, "Astaghfirullah," lirihku.

"Kenapa Mah, gak enak ayamnya?" tanya mas Bagas seraya tersenyum padaku.

"Gak, enak kok enak," ucapku gagap. Dan membuatku batuk karena tersedak.

"Hati-hati Mah, pelan-pelan," ucap mas Bagas seraya menepuk-nepuk punggungku pelan.

Aku menggeser tubuhku, aku khawatir mas Bagas terlalu berlebihan padaku padahal kami sudah bukan suami istri lagi. Dan mas Bagas pun tanggap.

"Maaf Sar, maaf," ucap mas Bagas seraya menghentikan aktifitasnya dan menggeser duduknya sedikit menjauh dariku.

Anak-anak masih terus makan tanpa menghiraukan kami.

"Mah Rafif ngantuk," kata Rafif seraya mengucek-ucek matanya.

"Makannya habiskan dulu Fif," jawabku.

"Tapi sudah kenyang Mah, sudah ngantuk juga," Re
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status