Share

Bab 62 Bukan bohong tapi berucap yang benar saja

“Pak Ustadz setelah ngaji nanti Adit mau bicara ya? Pak Ustadz ada waktu?” tanyaku pada pada Pak Ustadz.

“Iyah ada Dit ada kok,” jawab Pak Ustadz.

“Gimana Dit, mau crita apa?” tanya Pak Ustadz setelah selesai ngaji.

Akupun mnceritakan yang terjadi sama Mamah kemarin.

“Menurut Pak Ustadz Mamah harus lanjut jualan atau berhenti aja?” tanyaku bingung.

“Lanjutkan saja, berdagang itu pekerjaan yang mulia, yang penting niat Ibu kamu baik demi menghidupi keluarga,” ucap Pak Ustadz memberi saran.

“InshaAllah nanti Allah akan membukakan mata orang-orang sekitar sehingga bisa melihat kebenarannya kalau Ibumu memang benar-benar jualan tanpa tujuan yang buruk seperti yang mereka tuduhkan,” lanjut Pak Ustadz memberi semangat.

“Baik Ustadz terimakasih pencerahannya, saya jadi semangat lagi,” jawabku.

“Lalu kenapa masih murung? katanya semangat lagi?” tanya Pak Ustadz penuh selidik.

“sebenarnya ada masalah lagi Ustadz,” ucapku ragu.

“Katakanlah Adit,” pinta Pak Ustadz.

“Tadi pagi Papah me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status