Share

Tak nyaman dengan Suami sendiri

Penulis: Galuh Arum
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Yakin mau keluar dari rumah ini?" tanya Gio.

Lelaki itu merasa heran dengan keputusan yang diambil oleh istrinya itu. Bukankah tadi istrinya yang berkata tidak mau untuk ikut pergi bersamanya dan memikirkan apa tanggapan mereka semua, lalu sekarang tiba-tiba istrinya mengatakan hal tersebut dengan begitu sangat yakin. Apakah istrinya hanya menggertak mereka saja ataukah memang Zea benar-benar serius dengan ucapannya itu. Gio tidak mau mati dengan rasa penasaran maka dari itu dirinya pun langsung saja bertanya kepada sang istri mengenai kebenaran yang ada.

"Kalau aku enggak yakin mana mungkin aku bicara seperti tadi."

Dia sangat kesal sekali mengapa mulut mereka semua benar-benar tidak sekolah. Dia merasa begitu sangat sebal. Karena mereka semua sejak dahulu tidak ada bedanya, tidak pernah mau berubah. Zea benar-benar kali ini serius dengan ucapannya. Dia tidak pernah main-main dengan ucapannya. Saat ia kesal seperti ini, mengapa suaminya justru bertanya. Benar-benar hal yang sangat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Permintaan Maaf

    Suasana kantor sepertinya sedang tidak bersahabat lagi. Apalagi santer terdengar Zea yang memanfaatkan fasilitas kantor untuk bulan madu. Hal itu tidak benar dan sangat disayangkan beberapa oknum. Zea merasa kesal, kalau saja bukan suaminya yang muncul dan membuat gaduh, pastinya tidak akan terjadi seperti ini. Zea duduk di mejanya, Aleta muncul dengan wajah datar. "Kamu masih bisa santai mendegar gosip tentang kami?" tanya Leta. "Aku harus bagaimana?" tanya Zea menaikan bahu. "Enggak takut di pecat?" tanya Aleta. "Kalau aku dipecat pun aku masih bisa makan. Punya suami, enggak kaya kamu ngejar suami orang!" Zea bangkit dan membawa beberapa berkas menuju ruangan sang suami. "Suami orang? Heh Zea, maksud kamu apa?" Aleta mencoba mengejar Zea yang sudah masuk ke dalam ruangan Gior, sang bos. Aleta mematung saat pintu langsung tertutup. Dia tahu jika pak bos nya tak suka dengan orang yang datang saat dirinya sedang ada tamu. Terpaksa Aleta kembali ke ruangannya. Sementara, Zea su

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Praduga Saja

    "Pak Mansyur?" Gior kaget saat Zea muncul bersama dengan ayahnya. Sungguh pemandangan yang sangat langka saat ini. Tidak seperti biasanya keduanya sangat jarang terlihat bersama di rumah. Namun, kini malah keduanya bersama di lantai ini."Pak Gior," sapa Pak Mansyur. "Eh iya, Pak Mansyur. Kok bisa bareng sama Zea?" tanyanya pura-pura tidak tahu. Pak Mansyur menatap Zea, lalu tersenyum pada Gior. "Zea ini anak saya," ujarnya. Sebuah keajaiban yang di dengar Gior saat ini. Wajahnya terlihat bingung dan sesekali melirik ke arah Zea berharap akan mendapatkan jawaban dari keanehan yang sedang terjadi. Bukan aneh, tapi jarang bahkan pka Mansyur mengakui jika Zea adalah anaknya. "Oh, anak Pak Mansyur." Ketegangan di antara mereka terhenti saat Pak Abdullah datang. Arga mempersilahkan mereka masuk ke ruangan Gior karena ada hal yang akan di bicarakan oleh Pak Abdullah. Pak Mansyur duduk di sofa bersama Pak Abdullah. Ayah dari menantu Pka Mansyur itu datang karena pembatalan sepihak. "

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Demi yang berpendidikan

    "Anak kurang ajar!"Wajah Farhat menjadi sasaran saat pak Abdullah sadar. Pria tua itu sangat mengutuk perilaku anaknya hingga membuatnya kehilangan kontrak yang sangat besar. Bagaimanapun, dia membela Farhat dan memohon padanya tetap saja dia tak bisa merubah semuanya. Dirinya sangat kesal sekali, di usia tua seperti ini seharusnya menikmati kekayaan dengan tenang atas jerih payahnya semasa muda justru sekarang ia Tengah meratapi nasib buruknya. Bagaimana bisa justru saat melakukan semua itu dan titik iya benar-benar tidak menyangka dengan apa yang terjadi kepada dirinya bahkan atas apa yang sudah dilakukan oleh putranya itu. Kesalahan apa yang sudah dilakukan anaknya sampai-sampai justru mereka kehilangan kontrak yang begitu sangat besar. Dirinya benar-benar tidak menyangka dengan apa yang terjadi kepada anaknya itu. Sudah berusaha mati-matian pun ia tidak bisa melakukannya titik-titik mendapatkan kontrak yaitu terasa begitu sangat berat sekali. Ia benar-benar begitu sangat pusing

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Tegas dan mengancam

    "Saya harus ikut campur karena ini urusan istri saya. Sejak awal saya tekankan jangan pernah menggangu Zea atau kalian saya buat hidup susah!" Suara barintan itu begitu sangat menggelegar yang sejak tadi menatapnya benar-benar bukan seperti Gio yang menikahinya. Namun, seperti bosnya yang sangat menyebalkan itu, seandainya saja ia belum mengetahui semua kenyataan tersebut mungkin ia akan menganggap itulah sisi di balik suaminya tersebut. Namun, sekarang dirinya sudah mengetahui semua itu dan ia hanya bisa menyaksikan semuanya saja.Gio benar-benar merasa begitu sangat murka dengan apa yang dilakukan oleh mereka semua menurutnya kali ini mereka semua tidak berhak untuk ikut campur dan juga mengatur kehidupan dari Zea. Apalagi sekarang status dia sudah memiliki suami, maka dari itu dirinyalah yang lebih berhak mengurus istrinya dibandingkan mereka orang-orang toxic itu."Cih, orang miskin kayak kamu bisa apa hah?" Masih angkuh Bu Layla menghina Gio. Bu Layla benar-benar merasa begitu

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Mulai pembalasan

    Akhirnya mereka semua keluar dari rumah pak Mansyur. Hari itu sang ayah memang tak di rumah karena sedang ada kerjaan di luar kota. Namun, pria tua itu sudah memberikan kunci rumah sewaan yang diberikan pada Zea. "Cukup bagus selera ayahmu," ujar Gio saat memasuki halaman rumah. Dirinya tidak menyangka jika ayah mertuanya itu memiliki selera yang bagus juga. Ia kira akan dicarikan rumah sewaan yang kumuh ataupun jelek, ternyata dirinya yang terlalu berpikir negatif tentang Pak Mansyur, buktinya saja Pak Mansyur mencarikan rumah sewaan yang cukup bagus dan baik sekali."Ayah memang seleranya bagus. Walau hanya rumah sewaan, tapi lumayan kan dari pada tinggal di rumah megah kamu." Zea melirik ke arah sang suami. "Coba kamu bawa koper itu aku tidak bisa membawanya."Gio benar-benar merasa begitu sangat senang, walaupun ia memang tidak terbiasa melakukan pekerjaan itu tanda kumat tetapi diminta tolong oleh istrinya benar-benar membuat ia merasa begitu sangat senang. "Kan enak coba dar

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Tak bisa di tebak

    Outlen 9"Apa kamu sedang memikirkan sesuatu untuk membuat Sella menderita?" tanya Zea. Sepertinya Zea bisa menebak isi pikiran dari suaminya itu. Melihat Gio dirinya sangat yakin pasti suaminya itu tidak akan tinggal diam apalagi saat saudara tirinya itu menghina Gio dengan benar-benar sangat keterlaluan. Dirinya saja begitu kesal, apalagi Gio yang dihina-hina seperti itu terlebih lagi Gio memiliki kekuasaan, pasti dia bisa melakukan apapun."Aku bukan sedang memikirkan, tapi akan membuat Sella bernasib sama seperti Dara." Gior terlihat sangat serius apalagi mereka semua membuat istrinya begitu menderita. Dirinya akan memberikan pembalasan yang setimpal. Ia tidak mau jika sampai mereka semua bisa berbahagia di atas penderitaan istrinya. Gio tidak akan pernah bermain-main, jika ia memiliki sebuah rencana, maka ia akan menjalankannya.Awalnya dia meragukan ayah kandung Zea, tapi dengan adanya dia memberikan rumah kontrakan padanya itu sudah cukup membuktikan jika ayah kandung Zea sud

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Tamu Menyebalkan

    "Mama terlalu memanjakan Kak Dara. Gara-gara itu kepercayaan Papa pun hilang pada kita. Aku engak mau jadi tulang punggung, Papa pelit sama mama. Mama Minta uang aku terus," cecar Sella. Sella benar-benar tidak mengerti dengan apa yang ada di dalam pikiran ibunya itu. Dirinya tidak mau menanggung beban keluarga lagi, karena ibunya yang membiarkan hasil dari rumah ini. Dirinya benar-benar tidak akan pernah mau untuk menggantikan tugasnya itu. Salah siapa sang ibu selalu membelanjakan kakaknya sampai-sampai berikan satu miliar seperti itu."Kamu kok begitu, Mama ini mama kamu. Apapun pun mama berikan buat kamu, durhaka kamu ya!" Bu Layla marah pada Sella dan tak terima dengan perkataan sang anak. Harusnya Sella berbakti padanya, tapi malah perhitungan saat dia meminta uang. Padahal dulu apa-apa selalu dirinya berikan untuk anak-anaknya itu, ia benar-benar sangat tidak menyukai hal tersebut. Seharusnya anaknya itu mau mengerti dengan seperti ini. Bahkan, kini Dara pun malah susah dimi

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Bikin pusing

    "Kakek datang untuk memberi tahu untuk tidak asal membuat keputusan. Dengan alasan apa kamu memutuskan sepihak perusahaan Pak Abdul?""Jadi itu? Apa urusan kakek?""Anak ini!" Sang kakek terlihat marah lalu mengangkat tongkatnya hendak melempar ke arah Gio. Namun, tak jadi karena Sasy tiba-tiba muncul. "Kakek, jangan." Sasy berujar dengan manja. Bak penyelamat Gio, wanita itu pun tersenyum pada Gio berharap mendapat simpati. Sayangnya Gio tak membalas senyuman itu. Sasy pun kembali berinteraksi dengan Kakeknya Gio. "Ke, jangan marah-marah. Gior itu tidak bisa di kasari," ujar Sasy. Dia mencoba kembali menarik simpati sang kakek. "Kamu membela dia karena kamu cinta sama dia. Tapi bagaimana pun dia tak bisa seenaknya melakukan pembatalan kontrak yang sudah ditanda tangani." Lagi sang kakek berbicara. Gio menatap tak suka pada Sasy. Masih berani sekali wanita itu muncul dihadapannya setelah apa yang dia lakukan. Muak, itu yang ada dipikiran Gio. "Jika tak ada yg dibahas lagi, aku

Bab terbaru

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Akhirnya Bahagia

    "Maksud kamu apa?" Bu Layla panik dengan ucapan Gior. Kekhawatiran mulai terlihat jelas di wajahnya.Tanpa berkata apa pun lagi, Gior mulai membuka kedoknya. Dia dengan tenang melepaskan tompel yang menempel di pipinya, kemudian membenarkan rambutnya, dan membersihkan wajahnya dari semua penyamaran. Dalam sekejap, sosok yang selama ini dianggap sebagai "si miskin" berubah menjadi pria elegan dengan aura otoritas.Semua yang ada di ruangan itu terdiam, mata mereka terpaku pada Gior. Mereka terkejut melihat perubahan drastis dari pria yang selama ini mereka remehkan."Ti-tidak mungkin si miskin itu adalah Pak Gior," ucap Sella dengan suara gemetar. Gadis itu merasa tubuhnya memanas dan dingin bersamaan, terutama setelah mengetahui bahwa dia baru saja mencoba menghancurkan Zea, istri seorang CEO.Dara, yang berdiri di sampingnya, tampak lebih terkejut. "Ma, ini enggak mungkin, kan?" tanya Dara dengan suara lemah pada Bu Layla, yang juga sama bingungnya.Pak Abdullah dan Farhat, yang sela

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Permulaan

    Pak Abdullah, dengan wajah penuh ketidakpercayaan, menghampiri Pak Wicaksono. "Pak, tidak salah dengar?" tanyanya, masih terkejut bahwa Pak Mansyur, yang dianggapnya hanya seorang pengusaha kecil, mendapatkan kontrak saham dengan perusahaan besar yang sebelumnya membatalkan kontrak mereka.Pak Wicaksono, dengan tenang, menatap Pak Abdullah. "Tidak, memang benar. Ada apa memangnya?" tanya Pak Wicaksono dengan nada datar, seolah tak terpengaruh oleh kekhawatiran Pak Abdullah.Pak Abdullah tak mau menyerah begitu saja. "Perusahaan Pak Mansyur itu masih kecil, Pak. Kemungkinan besar tidak akan memberikan benefit tinggi. Lebih baik batalkan saja dan bekerja sama dengan perusahaan saya, yang jelas-jelas sudah besar dan mapan," katanya, mencoba meyakinkan Pak Wicaksono sambil meremehkan kualitas perusahaan Pak Mansyur.Saat itu, Gior, yang mendengar percakapan mereka, menghampiri kakeknya. Dengan senyum kecil di bibirnya, ia tertawa pelan, lalu menarik napas dalam-dalam sebelum berbicara. "P

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    kejutan

    Farhat menepis tangan Gior dengan kasar, lalu menepuk-nepuk kemejanya seolah jijik setelah disentuh oleh Gior. "Orang miskin tidak pantas di sini," katanya dengan nada penuh kebencian. "Satpam, usir mereka!" titahnya, seperti merasa dirinya pemilik acara dan berkuasa penuh atas tempat itu.Suasana semakin panas ketika Sella, yang sepertinya sengaja ingin memicu keributan, muncul dengan sebuah rencana liciknya. Dengan sengaja, dia menunjukkan foto-foto yang memfitnah Zea dan Pak Gior sedang bersama, mencoba menciptakan kesan bahwa mereka berselingkuh."Ini dia buktinya!" seru Sella dengan penuh semangat, memamerkan foto-foto itu kepada orang-orang di sekelilingnya. "Wanita ini munafik! Sudah punya suami, tapi malah berselingkuh. Dasar murahan!"Kerumunan mulai bergemuruh, desas-desus dan tatapan merendahkan mengarah kepada Zea. Namun, sebelum tudingan Sella semakin menggila, tiba-tiba Pak Mansyur, ayah Zea, muncul dari kerumunan. Dengan wajah penuh kemarahan, dia berdiri di depan Zea u

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Ancaman Gior

    Setelah suasana mulai mencair, Pak Wicaksono keluar dari ruangan Gior dengan ekspresi yang sulit ditebak. Di luar, tampak Aleta, salah satu karyawan, berdiri menunggu dengan gelisah. Desas-desus tentang hubungan terlarang antara Zea dan Gior telah beredar dengan cepat, dan Aleta, yang sudah lama mencurigai sesuatu, tak sabar ingin tahu kebenarannya.Begitu Zea keluar dari ruangan, Aleta segera menghampirinya. "Zea, jadi benar kamu dan Pak Gior selingkuh? Ih, gila kamu! Sudah punya suami, masih saja menggoda bos kamu. Dasar murahan!" tuding Aleta dengan nada penuh kebencian.Zea menghentikan langkahnya, lalu menatap Aleta tajam. "Stop mengatakan aku murahan," balas Zea dengan tenang tapi tegas. "Jaga bicara kamu, atau aku akan meminta Pak Gior memecat kamu. Sama seperti aku meminta Pak Gior memutuskan kontrak dengan Pak Abdullah." Sebuah senyum kecil terlihat di bibir Zea, penuh kepastian.Aleta terkejut dengan respons Zea. Dia tak menyangka bahwa Zea, yang biasanya tampak pendiam dan

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Sidang

    Pak Wicaksono merasa kecewa bukan karena cucunya, Gior, sudah menikah, melainkan karena Gior tidak terbuka sejak awal. Dengan nada marah tapi tegas, Pak Wicaksono menegur Gior atas kerahasiaannya."Aku hanya takut kakek tidak merestui," ujar Gior, dengan nada rendah.Pak Wicaksono menggeleng pelan, merasa kesal dengan alasan cucunya. "Kamu ini benar-benar membuat onar, Gior. Bereskan kabar miring yang sudah tersebar di luar. Kalau kamu masih ingin mempertahankan pernikahanmu, selesaikan semuanya. Jangan lari dari tanggung jawab."Gior mengangkat dagu dengan tegas, menunjukkan bahwa dia tidak akan membiarkan Zea disalahkan. Pak Wicaksono, kakeknya, menatap Zea dengan tatapan penuh pertanyaan. Dia merasa heran dengan menantunya yang memilih bekerja di perusahaan suaminya, padahal dengan statusnya sebagai istri cucunya yang kaya raya, seharusnya Zea bisa menikmati hidup dengan lebih santai tanpa perlu terlibat dalam urusan bisnis keluarga."Katakan, permainan apa yang sedang kalian maink

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Kegilaan Gior

    Situasi itu tak di sangka membuat Gior dan Zea tertangkap basah. Apalagi ada info yang menyudutkan mereka. Kedatangan sang kakek pun tak lepas membahas masalah itu. Mereka berdua benar-benar tidak menyangka jika ternyata apa yang keduanya lakukan justru kini menjadi bumerang besar. Ia tidak tahu jika Aleta melihat hal tersebut bahkan bukan hanya aletta yang melihat tetapi kakek dari Gio juga melihat apa yang mereka berdua lakukan. Ya sudah benar-benar merasa bingung dirinya tidak bisa memikirkan alasan yang tepat apalagi orang-orang di kantor ini mengetahui jika dirinya sudah menikah dengan lelaki bertompel. Semua orang tidak mengetahui jika lelaki bertompel itu adalah Gio. Masa iya dirinya dikira selingkuh dengan suaminya sendiri? "Kalian berdua, saya tunggu di dalam!" titah sang kakek. Zea dan juga Gio hanya saling memandang, keduanya tidak banyak bicara daripada berdebat di hadapan semua orang lebih baik menurut. Gio benar-benar tidak menyangka jika hari ini akan tiba. Mere

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    mulai terungkap

    Gior menghubungi Agra untuk mempersiapkan semua berkas yang akan di buat meeting siang ini. Dirinya akan hadir dan memberikan beberapa saham pada Pak Mansyur. Mungkin bukan saham besar, tapi saham kecil yang mungkin nanti akan menjadi besar. Dirinya tidak tega melihat perusahaan sang mertua yang sudah berada di ujung tanduk itu. Bagaimanapun juga ia ingin menjadi menantu yang baik dan walaupun Pak Mansyur tidak mengetahui tentang dirinya yang sebenarnya. Tapi geo memang benar-benar berniat ingin membantu mengembangkan perusahaan milik ayahnya itu. Melihat Pak Mansyur yang sudah berubah menjadi baik kepada dirinya dan juga sang istri membuat hati Gio benar-benar sangat tergerak sekali.Setelah itu, Gio pun bersiap untuk pergi ke perusahaan. Dengan alasan akan makan siang. Sepertinya hanya alasan itu yang sangat masuk akal tidak mungkin jika dirinya mengatakan hal yang sebenarnya bisa-bisa sang ayah mertua akan sangat sok sekali mendengar apa yang dirinya katakan tersebut."Yah, aku m

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Membantu Perusahaan mertua

    Pagi hari menjelang siang, Pak Mansyur dan Gio sudah bersiap untuk pergi ke perusahaan. Zea juga sudah siap ke kantornya, setelah itu Gio mengirim pesan pada Arga untuk meng-handle semua urusan di kantor untuk beberapa hari. Pokoknya dirinya menginginkan jika tidak akan ada masalah baru dan masalah-masalah lainnya yang akan menghambat semuanya. Dirinya ingin berperan sebagai menantu yang baik, melihat mertuanya yang sudah hampir putus asa benar-benar membuatnya merasa begitu sangat kasihan sekali.Gio pun sampai di perusahaan sang mertua. Memang sudah sepi tak banyak karyawan yang setia. Rasanya benar-benar sangat miris melihat perusahaan Pak Mansyur yang berada di ujung tanduk ini, menurutnya Pak Mansyur orang yang mudah dibohongi dan orang yang tidak mahir dalam mencari klien."Boleh saya lihat file beberapa klien?" tanya Gio pada salah satu karyawan pak Mansyur. Kebetulan saat itu mertuanya sedang menemui investor di ruangannya. Gio lebih mudah mencari tahu dan mendalami apa yang

  • Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan    Lebih dekat dengan ayah

    Gio benar-benar memberikan sebuah saran kepada ayahnya, tidak mungkin jika tiba-tiba perusahaannya langsung mengajukan investasi ke perusahaan Pak Mansyur, jika tidak ada proposal yang diajukan mungkin saja Pak Mansyur akan curiga. Maka dari itu ia memilih untuk mengatakan hal tersebut. Dirinya berharap jika mertuanya mau mengajukan proposal ke perusahaannya agar dirinya bisa menyuntikkan dana untuk bisa membantu perusahaan sang mertua yang memang sudah berada di ujung tanduk itu. Pak Mansyur hanya menoleh saja ke arah sang menantu seolah-olah saran yang diberikan menantunya itu hanya berujung sia-sia saja. Mana mungkin perusahaan besar seperti Gior bisa membantu perusahaannya yang sudah hampir gulung tikar. Perusahaan-perusahaan kecil saja tidak ada yang mau menaruh saham apalagi perusahaan besar yang tentu saja mereka akan memperhitungkan tentang untung dan ruginya lebih detail lagi dan sepertinya perusahaannya tidak akan menguntungkan sama sekali untuk perusahaan Gior itu."Mana m

DMCA.com Protection Status