Share

Merasa Terhina

Author: Mirielle
last update Last Updated: 2024-10-18 23:32:29

Billy nyaris mengumpat saat seorang pria mabuk menyenggolnya. Tapi ini adalah bar, semua orang akan berlaku bebas dan Billy tidak berhak marah. Setelah selesai melakukan tugasnya sebagai budak korporat, dia memilih untuk membebaskan diri di sebuah bar privat yang hanya bisa dimasuki dengan kartu keanggotaan resmi saja.

Ketika dia duduk dan memesan minuman, dia melihat Tristan juga ada di sana, sedang menenggak alkoholnya. Dia sepertinya sudah mabuk karena wajahnya yang memerah dan juga gerakan tubuh yang melayang-layang.

Para wanita rendahan menggerayangi tubuhnya, mencium wajah dan menyentuh dadanya. Billy berdecak. Kasihan sekali Isabelle, ejeknya. Baru saja menikah satu hari, tapi suaminya sudah mabuk-mabukan bersama para wanita di bar.

Masih tersisa kemarahan di dada Billy setiap kali dia mengingat Isabelle. Gadis itu bahkan masih berusia awal dua puluh, tapi dia sudah memimpin perusahaan? Apa hebatnya dia? Kenapa bukan Billy saja, atau setidaknya Julia? Kenapa harus memilih gadis
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Jangan Sakiti Dirimu

    Isabelle hilir mudik di kamarnya. Sejak tadi dia tidak bisa menghubungi Tristan dan khawatir Tristan mungkin mengalami sesuatu yang buruk. Gadis itu memeriksa ponselnya lagi dan berharap ada kabar dari suaminya. Tapi hingga jarum jam menunjukkan tepat tengah malam, Tristan belum muncul juga.Karena semua anggota keluarganya masih berkumpul di kediaman utama, Isabelle berlari kecil dan mengetuk pintu kamar David. David masih menginap di sana, dia bilang baru akan pulang ke rumah pribadinya besok.Dengan wajah terkantuk-kantuk, David menguap membuka pintu kamar. “Belle, ada apa?”“Tristan belum kembali.” Isabelle menggigit bibirnya khawatir.“Lalu apa?”“Aku takut terjadi sesuatu padanya.”“Belle, Tristan itu seorang pria. Bisa saja dia sedang menghabiskan waktu bersama teman-teman dekatnya, karena bagaimana pun kalian menikah mendadak. Mungkin, teman-temannya ingin membuat pesta bersamanya.”“Begitukah?”David menggosok matanya yang memerah, lalu dia menguap untuk ketiga kalinya. “Tapi

    Last Updated : 2024-10-18
  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Pertanyaan Wartawan

    “Tristan tidak turun?”David meletakkan piring di depan Isabelle. Gadis itu hanya menggeleng, dan seperti biasa, hanya mereka berdua yang makan malam. Tadi pagi, Billy marah dan mengajak Julia dan Ellie kembali ke rumah mereka. Isabelle menduga keduanya bertengkar karena Billy pulang dalam keadaan mabuk.“Aku akan kembali ke rumah nanti siang,” kata David, membuat Isabelle mengangkat wajah menatapnya.Pria itu tertawa, meletakkan sepotong steik kesukaan Isabelle dan menyiramnya dengan saus. “Jangan menahanku. Aku sudah tiga hari meninggalkan rumah dan sudah saatnya aku kembali.”“Apakah kamu bisa menundanya?” Isabelle memohon.“Tunggu, apakah kamu mengira kamu masih gadis belia itu?” David berdecak. “Kamu sudah menikah. Dilarang manja pada pria lain selain pada suamimu sendiri.”“Tapi kamu adalah kakak iparku,” sungut Isabelle lagi. “Julia tidak ada waktu lagi, dia terlalu sibuk dikekang oleh Billy dan juga mengurus Ellie. Satu-satunya tempatku mencurahkan apa yang ku rasakan hanya ka

    Last Updated : 2024-10-25
  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Menjual Saham

    Selama beberapa waktu, mereka hanya saling berpandangan. Isabelle merasa waktu berhenti saat dia menatap si wartawan, dan entah kenapa kedua bola mata itu menarik perhatiannya. Rasa haus akan kebenaran, tantangan dan juga ambisi terlihat menyala di matanya.“Maaf. Tolong menyingkir sedikit. Biarkan istri Saya lewat.”Isabelle menoleh, mendapati Tristan ada di sana dengan setelan jas lengkap dan sepatu pantofel hitam yang membuat penampilannya semakin menakjubkan. Kekhawatiran dan rasa penasaran dalam diri Isabelle seketika menguap saat melihat Tristan. Tristan menggandeng tangannya, berusaha membawa Isabelle menembus gerombolan wartawan itu dengan susah payah.Dan pria itu melihat si wartawan wanita berdiri di tempatnya, tidak mengikuti mereka meunju lobi seperti yang dilakukan para wartawan lain. Tristan menganggukkan kepalanya pada wartawan wanita itu, dan wanita itu langsung membalas dengan senyuman seolah mengerti apa yang dimaksud Tristan.“Aku pikir kamu tidak akan hadir,” kata

    Last Updated : 2024-10-25
  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Sosok Misterius

    “Dave, bagaimana menurutmu?” Isabelle menatap David.Pria itu mengetuk-ngetuk jarinya ke atas meja. Dia menegakkan punggungnya lagi lalu berkata, “Itu memang salah satu solusi yang paling cepat saat ini. Tapi hanya kalau kamu setuju melakukannya.”“Tapi aku masih bingung.” Isabelle memegang kepalanya yang nyaris pecah. “Apa yang terjadi dengan Revive Orion kalau kita menjual saham ke pihak luar?” “Perusahaan sebesar Revive Orion akan selalu menjadi sorotan, Belle. Dengan posisi ini, ada banyak yang bersedia membeli saham kita dan biasanya itu bisa dari pihak swasta, individu, atau lembaga-lembaga resmi lainnya. Kalau mereka sudah setuju, maka mereka akan mengirim orang-orangnya untuk mengambil tempat di beberapa kursi dalam ruangan ini,” kata David, menunjuk beberapa kursi kosong di sisi meja.Isabelle menyipitkan mata. “Maksudmu, akan ada campur tangan pihak luar dalam dewan direksi?”“Sederhananya, ya.”“Kalian memberiku ide untuk menjual perusahaan Daddy?”“Bukan, Belle.” David me

    Last Updated : 2024-10-26
  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Barang Yang Tertinggal

    Setibanya mereka di rumah, dua orang pria dengan tubuh tegap dan mengenakan jaket kulit hitam menunggu di ruang tamu. Madam Amy Vase, pelayan yang bekerja hampir dua puluh tahun di kediaman Hawthorne menemui Isabelle lalu berbisik, “Nona, mereka dari kepolisian.”Isabelle menerka-nerka apa yang membuat dua orang polisi itu datang ke kediamannya. Mereka tidak mengenakan seragam, jadi Isabelle tidak mengetahui kalau mereka adalah petugas. Kedua pria itu langsung berdiri menyambut dan menjulurkan tangan pada Isabelle.“Nona Hawthorne, kami dari petugas kepolisian daerah Florida. Kami datang untuk mengantarkan sesuatu untuk Anda.”“Mengantarkan apa?” Isabelle mengernyit.Salah satu dari mereka menyerahkan satu buah kotak, dan begitu menerimanya Isabelle nyaris jatuh karena ternyata kotak itu cukup berat. Beruntung Tristan langsung membantunya dan mengambil alih kotak dari tangan Isabelle.“Apa ini?”“Ini merupakan barang-barang Tuan Tony yang kami temukan di hotel tempatnya menginap. Maaf

    Last Updated : 2024-10-26
  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Jangan Jatuh Cinta

    Membawa sebuket bunga, Isabelle berajalan menuju makam Stephani. Dari kejauhan dia bisa melihat David berdiri menggunakan payung, sendirian di bawah terik matahari yang panas. Ketika dia sudah sangat dekat, David menoleh, membuka kaca mata Chanel hitamnya lalu berseru, “Belle, kamu di sini?”Isabelle mengangguk, meletakkan buket bunga di makam Stephani dan mengusap batu nisannya. Dia berdiri, menatap David dengan wajah simpati dan melihat mata pria itu sedikit bengkak. Dia pasti habis menangis lagi, batin Isabelle.“Aku pikir kamu sudah lupa.”David mengajak Isabelle duduk beristirahat pada sebuah pondok kecil yang memang disediakan untuk keluarga pengunjung makam. Isabelle membuka kaca matanya, menyelipkannya ke kerah bajunya lalu duduk. Angin sepoi menerbangkan rambutnya yang berantakan dan tiba-tiba dia teringat dengan berkas yang baru saja dibacanya.“Kamu ke sini bukan untuk bertemu Stephani, bukan?” tebak David.Gadis itu menatap David, satu-satunya pria yang dipercayainya setel

    Last Updated : 2024-10-27
  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Bukan Aku!

    Isabelle duduk dengan tegak di sisi tempat tidurnya. Walau menunggu sampai larut malam, atau hingga pagi menjelang, Isabelle akan melakukannya. Dia perlu bertanya pada Tristan kenapa dia mengambil tas milik Tony.Dan begitu jarum jam menunjukkan angka sebelas malam, Tristan akhirnya pulang. Isabelle langsung berdiri. Dengan tatapan intens dan ekpresi mengintimidasi, dia mendekati Tristan.“Kamu dari mana?”Tristan meliriknya, dia mengernyit. “Apakah kamu lupa tentang...”“Tidak!” tegas Isabelle. “Aku tidak lupa pada perjanjian kita yang mengatakan aku tidak boleh mencampuri urusanmu.”“Lalu, kenapa menanyakan aku dari mana?”“Kalau begitu biar ku ganti pertanyaannya. Dimana tas ayahku?”Tristan mengangkat alis, lalu menggeleng. “Apa yang kamu bicarakan?”“Kamu sungguh tidak tahu apa yang ku bicarakan?” Isabelle menatapnya tajam. “Tas ayahku. Tas kulit berwarna hitam yang ada bordiran namaku dan Tony di dalam. Hanya kamu yang kembali ke kamar, Tristan. Tak ada yang lain!”“Aku tidak pa

    Last Updated : 2024-10-27
  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Aliran Dana

    “Kenapa kamu kemari?”David terkejut saat mendapati Isabelle sudah berada di ruangannya. Ketika Betty Lincoln, sekretarisnya mengatakan ada tamu dalam ruangannya, David bertanya-tanya siapa dia. Dan ternyata Isabelle.“Aku ingin mulai mempelajari perusahaan. Kamu punya sesuatu yang bisa ku lihat-lihat?”“Kenapa tidak minta dari kantor pusat?” David balik bertanya. “Atau kamu mau aku meminta mereka menyerahkannya padamu?”“Apa tidak bisa dari kantormu saja?”David tertawa. Dia duduk di samping Isabelle lalu menuang segelas teh. “Tentu saja boleh, Belle. Tapi masalahnya, ada perbedaan yang besar antara kantor cabang yang ku kelola sekarang dengan kantor pusat. Kamu tahu, inti dari Revive Orion adalah kantor pusat. Bahkan aku masih harus mengirim semua laporanku ke sana. Jadi, lebih baik kamu pelajari apa yang ada di kantor pusat alih-alih data di sini. Jika kamu butuh bantuan, aku akan membantumu.”Dua jam kemudian Isabelle sudah ada di kantor pusat. Dia menemui beberapa manager tiap di

    Last Updated : 2024-10-28

Latest chapter

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Takdir

    Ben menggosok matanya saat melihat nominal biaya pengobatan yang harus dikeluarkannya untuk Sora. Sora membutuhkan setidaknya dua jenis operasi untuk mneyelamatkan nyawanya dan Ben memang berniat untuk bertanggung jawab.Dia hanya tidak menyangka kalau ternyata biayanya akan sebanyak ini.Pria itu menyerahkan kartu kreditnya. Entah bagaimana caranya untuk membayar tagihan kartunya bulan depan, namun dia akan berusaha. Saat ini, menyelamatkan nyawa Sora jauh lebih penting. Dia masih bisa mencari pekerjaan lain di luar sana sementara Sora mungkin hanya memiliki kesempatan hidup kali ini saja.Dia menghela nafasnya dalam-dalam. Kepalanya berdenyut sakit. Dia berkendaraan untuk mencari sedikit celah untuk kasus minyak esensial yang merenggut nyawa istri dan anak dalam rahim istrinya. Dia tidak bisa mengandalkan orang-orang itu lagi walau mereka berjanji akan menegakkan keadilan untuknya.Nyatanya, setelah Revive Orion dinyatakan tidak bersalah, kasus itu langsung tenggelam. Tak ada stasiu

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Karena Kamu!

    Judy membereskan barang-barang terakhirnya saat dia mendengar sebuah bunyi mencurigakan di luar apartemen. Dia seperti mendengar derap langkah dengan tempo tak biasa, seperti orang-orang yang tengah mengerubuti bangunan itu.Setelah Tristan memberitahunya soal kemungkinan persembunyiannya diketahui, Judy segera meminta orang-orangnya untuk memindahkan sejumlah komputer dan juga beberapa kardus berkas terlebih dahulu. Dan setelah barang-barang utama itu dipastikan selamat oleh Judy, baru dia menyusul.Namun siapa yang menyangka kalau ternyata langkahnya akan terlambat beberapa menit. Orang-orang ini sudah mengepung apartemen tempatnya dan Tristan melakukan pertemuan, Judy bisa melihat bayangan mereka dari celah bagian bawah pintu.Wanita itu mengambil pistolnya, menyematkannya ke belakang tubuh. Judy membuka jendela, menyelempangkan ranselnya dan segera turun melalui tingkap yang sedikit menjorok. Dia menempel tubuhnya ke dinding, menggeser kakinya selangkah demi selangkah hingga dia t

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Tabrakan

    “Gagal!” kata Tristan lewat ponselnya.Dia mengurut keningnya pelan. Dia menghembuskan asap rokok ke udara saat dia berada dalam ruangan khusus untuk perokok. Jepang memang kota yang unik dan tegas. Jika di Amerika dia bisa merokok kapan saja dan dimana saja, di negara ini berbeda.Isabelle menunggu di luar. Gadis itu terlihat sedih karena kematian Tetsuka. Saat mengetahui kalau yang dibawa polisi adalah mayat Tetsuka, Isabelle menangis tak karu-karuan. Apalagi ketika istri Tetsuka meraung sambil meneriakkan nama puteri mereka, tangisan Isabelle makin tak terkendali.Bulan madu ini membawa bencana, pasti begitu pikir Isabelle.Tristan menunggu sampai akhirnya Judy bicara, lebih tepatnya meneriakinya. “Apa yang kamu lakukan selama di sana? Bukankah kamu bilang tujuanmu untuk mencaritahu rahasia Tony? Atau, kamu malah terlalu fokus menghabiskan waktumu dengan Isabelle?”“Judy, apakah kamu tahu bukan itu masalahnya?”“Lalu apa?” teriak Judy lagi.“Seseorang mengikuti kita, mengerti!” Tri

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Aksi Bunuh Diri

    Mereka menghabiskan waktu mengunjungi beberapa tempat di Jepang. Seumur hidup, ini adalah perjalanan yang paling mengesankan bagi Isabelle. Bagaimana tidak, dia hanya membawa pakaian yang melekat dalam badannya, dan ketika mereka tiba, ternyata di dalam kamar hotel sudah tersedia setidaknya empat pasang gaun Yves Saint Laurent di atas tempat tidur.Ternyata, Tristan benar-benar sangat mempersiapkan bulan madu mereka. Hal itu membuat Isabelle merasa sangat dicintai oleh pria itu. Dia tidak akan melupakan hal ini seumur hidupnya.Keduanya berjalan menyusuri Shibuya, berpapasan dengan banyak pengunjung lainnya seperti mereka. Shibuya adalah kota yang hidup selama dua puluh empat jam. Banyak toko-toko branded di sini, salah satunya adalah toko Revive Orion yang dikunjungi oleh keduanya dengan sengaja.“Halo, Tuan Tristan. Senang melihat Anda kembali,” sapa sang manager, Shiba Tetsuka.Pria berusia lima puluhan itu membungkukkan tubuh pada Tristan dan Isabelle, dan keduanya melakukan hal y

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Pergi Ke Jepang

    “Aku ingin tahu apa yang paling kamu sukai.”Isabelle nyaris tertawa mendengar pertanyaan Tristan. Dia sedang santai di rumah sambil memandang matahari sore yang hendak turun sementara suaminya itu sedang melakukan kunjungan ke salah satu cabang perusahaan bersama David.“Kamu!” sahut Isabelle santai.“Aku tak perlu bertanya soal itu.” Tristan menyahut dengan percaya diri. “Aku tahu kamu sangat menyukaiku.”“Lalu apa?” Isabelle balik bertanya.“Brand fashion kesukaanmu, atau makanan. Apa pun. Pernikahan kita hampir dua bulan tapi aku ingat kalau aku belum pernah bertanya soal ini.”Isabelle menahan diri untuk berteriak karena terlalu senang. Gadis itu berdehem pelan, menyandarkan tubuhnya di sisi balkon rumah sambil tersenyum. Dia sangat mencintai Tristan. Demi apa pun, Isabelle sangat bergantung pada pria itu sekarang.“Well, aku tidak punya brand tertentu dalam hal fashion,” sahutnya. “Aku membeli merk apa pun kalau aku menyukai produknya. Jadi, aku tidak memiliki preferensi tertent

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Meretas Informasi

    “Kamu ingin aku melakukan apa?” tanya Summer Vinch, gadis berusia 25 tahun, seorang hacker kenamaan yang identitasnya tersembunyi.Namun detektif Don menemukan dia ketika gadis itu membutuhkan bantuan lima tahun yang lalu. Dan sejak itu, keduanya dekat seperti seorang ayah dan puterinya. Summer meludahkan sisa permen karetnya, lalu menatap detektif Don lagi.“Kamu yakin?” Gadis itu mengangkat alis.“Aku tahu ini ilegal. Tapi, aku harus melakukannya.”Summer menimbang-nimbang. Baginya, ini pekerjaan yang mudah. Ketika jemarinya menari diantara huruf dan angka di keyboard komputernya, dia tidak akan kesulitan menemukan dunia lain di dalam layar itu. Semua yang tersembunyi dalam dunia nyata akan tersingkap. Semuanya, bahkan rahasia yang terburuk sekalipun.“Well, baiklah.” Summer memutar kursi menghadap ke layar komputer. “Apa yang ingin kamu ketahui?”“Semuanya. Tentang Billy Spark, Tristan Theodore, David Castel dan juga Julia Hawthorne. Aku ingin kamu menemukan semua sisi kehidupan te

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Siapa Yang Berkhianat?

    Isabelle menyandarkan tubuhnya di pundak Tristan setelah seharian penuh disibukkan oleh Mellany. Dia menatap Tristan yang sibuk memeriksa sesuatu di laptop lalu dia menegakkan tubuh lagi. “Apa yang kamu lakukan?”“David memintaku untuk memeriksa beberapa cabang yang bermasalah dan aku meminta data dari mereka,” sahut Tristan tanpa menoleh. “Aku sedang melihat masalah apa yang mereka hadapi sebenarnya.”“Kamu sudah bisa menyimpulkannya?”Tristan terlihat menghela nafas, lalu menatap Isabelle. “Ada banyak eselon tinggi yang melakukan perintah tak manusiawi. Mereka banyak memeras Revive Orion dan juga staff yang bekerja di bawah mereka.”“Separah itu?”“Tenang saja.” Tristan menutup laptop dan menepuk pundak telapak tangan Isabelle. “Mereka tidak akan bisa menjatuhkan Revive Orion.”“Aku harap begitu,” gumam Isabelle lagi. “Omong-omong, sepupuku baru kembali dari Prancis. Dia bilang, dia ingin bertemu denganmu.”“Maksudmu Mellany?”Isabelle cukup terkejut karena ternyata Tristan mengenal

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Ingin Mengenalnya

    Taksi berhenti di wilayah Midtown West dan Ben langsung turun usai membayar ongkos taksi. Mellany menurunkan kopernya dengan susah payah dan menyusul Ben yang sudah berjalan cepat meninggalkannya.“Hei, tunggu aku!” teriak Mellany.Ben menoleh. Dia mengernyit melihat kelakuan Mellany yang membuatnya muak dan tidak tertarik sama sekali. “Apa yang sebenarnya kamu butuhkan?” tanya Ben dingin.“Sudah ku bilang aku tidak punya uang, jadi aku...”Mellany terjekut saat Ben melempar beberapa lembar dollar ke arahnya. Gadis itu membiarkan uang berserakan di jalan dengan wajah yang ditekuk. “Aku hanya ingin berkenalan denganmu. Kenapa tidak boleh?” katanya pelan.“Nona. Aku baru kehilangan anak dan istriku, jadi aku tidak memiliki tenaga untuk meladeni permainanmu. Jika kamu tidak punya uang, aku sudah memberikannya. Silahkan tinggalkan aku.”Mellany mematung. Dia sudah menikah dan ternyata baru saja kehilangan anak dan istrinya? Itu sebabnya dia terlihat sangat menderita? Mellany menatap Ben l

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Pertemuan Pertama

    Mellany Blaire berjalan sambil bersungut-sungut. Digeretnya koper besarnya keluar dari restoran cepat saji karena staff di sana memarahinya. Bagaimana tidak, semua kartunya ditolak dan dia sama sekali tidak memiliki uang cash.Gadis itu menggerutu, menaungi wajahnya dari sengatan panas matahari. Sang ayah memintanya kembali pulang ke New York karena ingin menikahkan Mellany dengan salah satu pria, anak sahabatnya. Padahal, Mellany sudah merasa sangat nyaman berada di Prancis selama lima tahun terakhir.Tapi ancaman ayahnya membuat nyalinya ciut. Dan terbukti, begitu dia mendarat, hal pahit ini terjadi. Dia tidak memiliki akses apa pun bahkan hanya untuk sekedar makan burger seharga beberapa puluh dollar saja.“Dad, aku membencimu,” teriak Mellany saat ayahnya, Teddy Blaire menghubunginya.Terdengar tawa renyah ayahnya di seberang sana, lalu pria itu berkata, “Keluarga Blaire hanya memiliki kamu sebagai puteri satu-satunya. Aku sudah tua, Mel. Semua sepupumu sudah menikah dan hanya tin

DMCA.com Protection Status