Isabelle duduk dengan tegak di sisi tempat tidurnya. Walau menunggu sampai larut malam, atau hingga pagi menjelang, Isabelle akan melakukannya. Dia perlu bertanya pada Tristan kenapa dia mengambil tas milik Tony.Dan begitu jarum jam menunjukkan angka sebelas malam, Tristan akhirnya pulang. Isabelle langsung berdiri. Dengan tatapan intens dan ekpresi mengintimidasi, dia mendekati Tristan.“Kamu dari mana?”Tristan meliriknya, dia mengernyit. “Apakah kamu lupa tentang...”“Tidak!” tegas Isabelle. “Aku tidak lupa pada perjanjian kita yang mengatakan aku tidak boleh mencampuri urusanmu.”“Lalu, kenapa menanyakan aku dari mana?”“Kalau begitu biar ku ganti pertanyaannya. Dimana tas ayahku?”Tristan mengangkat alis, lalu menggeleng. “Apa yang kamu bicarakan?”“Kamu sungguh tidak tahu apa yang ku bicarakan?” Isabelle menatapnya tajam. “Tas ayahku. Tas kulit berwarna hitam yang ada bordiran namaku dan Tony di dalam. Hanya kamu yang kembali ke kamar, Tristan. Tak ada yang lain!”“Aku tidak pa
“Kenapa kamu kemari?”David terkejut saat mendapati Isabelle sudah berada di ruangannya. Ketika Betty Lincoln, sekretarisnya mengatakan ada tamu dalam ruangannya, David bertanya-tanya siapa dia. Dan ternyata Isabelle.“Aku ingin mulai mempelajari perusahaan. Kamu punya sesuatu yang bisa ku lihat-lihat?”“Kenapa tidak minta dari kantor pusat?” David balik bertanya. “Atau kamu mau aku meminta mereka menyerahkannya padamu?”“Apa tidak bisa dari kantormu saja?”David tertawa. Dia duduk di samping Isabelle lalu menuang segelas teh. “Tentu saja boleh, Belle. Tapi masalahnya, ada perbedaan yang besar antara kantor cabang yang ku kelola sekarang dengan kantor pusat. Kamu tahu, inti dari Revive Orion adalah kantor pusat. Bahkan aku masih harus mengirim semua laporanku ke sana. Jadi, lebih baik kamu pelajari apa yang ada di kantor pusat alih-alih data di sini. Jika kamu butuh bantuan, aku akan membantumu.”Dua jam kemudian Isabelle sudah ada di kantor pusat. Dia menemui beberapa manager tiap di
“Awal tahun, kekacauan terjadi di pabrik utama. Kebocoran gas beracun dari tabungnya menyebabkan sembilan ilmuwan meninggal, dan kita harus memberi kompensasi pada keluarga korban, juga untuk menutup mulut para pejabat pemerintah.”Jantung Isabelle berdegup makin cepat. “Lalu?”“Tiga bulan setelah kejadian itu, salah satu pabrik di cabang perusahaan melakukan kesalahan, yaitu mengedarkan obat penghilang rasa sakit yang belum lulus uji. Alhasil obat-obat yang sudah didistribusikan ke beberapa rumah sakit justru membuat beberapa pasien mengalami kejang-kejang setelah disuntikkan cairan itu. Setelah diselidiki, penyebabnya adalah obat-obatan kita. Perusahaan menarik seluruh produknya, tapi sayang, korban kejang itu malah meregang nyawa dalam hitungan dua puluh empat jam. Rumah sakit tidak mau disalahkan atas kejadian ini dan lagi-lagi kita harus mengeluarkan kompensasi untuk korban dan juga rumah sakit.”“Kenapa ada kejadian dalam waktu berdekatan seperti itu?” Isabelle kaget. “Apakah ti
Tatapan Isabelle pada Tristan sangat berbeda. Kedua bola mata itu dipenuhi cinta dan harapan, dan David tahu kalau Isabelle sebenarnya sangat menyukai Tristan. Kalau dia memberitahu apa yang dia dengar, maka Isabelle akan terpukul. Sakit karena kehilangan Tony saja masih membekas di hatinya. David tidak tega kalau harus menambah masalah lagi.Ketiganya kembali membahas soal keuangan perusahaan. David berusaha mengalihkan perhatiannya dari Tristan, berusaha untuk membuat dirinya berhenti mencurigai pria yang kini menjadi adik iparnya itu. Dan lain hal nya dengan Tristan, dia malah sedang sibuk mempertimbangkan saran Judy. Apakah dirinya harus membuat Isabelle jatuh cinta padanya agar wanita itu tidak menaruh curiga?“Tuan Tristan, pesanan makanan untuk Anda!”Suara sekretaris terdengar dari balik pintu. Tristan buru-buru membuka dan menerima beberapa bungkus makanan dan minuman yang dipesannya dari restoran cepat saji. Setelah meletakannya di atas meja, Tristan memanggil Isabelle dan D
Tapi keterangan dokter berbanding terbalik dengan hasil uji laboratorium pada minuman yang sisa di ruangan kerja Tony. Hasil tes laboratorium menunjukkan kalau tidak ada kandungan obat apa pun dalam minuman kola yang dipesan oleh Tristan. Manager restoran cepat saji yang turun langsung setelah mendengar isu tersebut juga mengklaim kalau produk mereka mustahil mengandung obat bius.Hal itu membuat Tristan dan David marah besar. Jelas-jelas mereka mencium bau obat dalam kola itu, tapi kenapa tiba-tiba hasil laboratorium menunjukkan kalau tidak ada kandungan obat di dalamnya? Apa yang sebenarnya terjadi?“Ada yang mengganti kola itu. Aku yakin,” gumam David, ketika mereka duduk berdua di depan kamar rawat Isabelle.Tristan pun mengangguk membenarkan. “Ya,” erangnya pelan. “Seseorang menargetkan Isabelle. Ada orang yang tidak suka Isabelle naik menggantikan Tony.”“Kamu juga berpendapat seperti itu?” David terperangah.Tristan mengangguk, namun tatapan itu mengandung makna lain yang hanya
PROLOGGelegar guntur yang kencang dan bersahut-sahutan membuat Tony Hawthorne terlonjak. Dia sedang tidur di kabin kapal ketika guntur berikutnya meledak seperti tepat di telinganya. Beberapa detik setelah itu, tetesan hujan pertama yang besar jatuh ke atas permukaan laut.Ombak besar bergulung-gulung, membuat kapal terombang ambing. Menggunakan jas pria keluaran terbaru Dior, Tony bangun dari tempat tidurnya dan naik ke geladak. Namun dia menyadari, dia sendirian di sana. Tidak ada siapa pun selain dirinya, dan dia berada di tengah-tengah lautan.Badai menerjang dengan kekuatan penuh. Angin bertiup dengan kecepatan 270 km/jam, membuat kapal terbalik dan tubuh Tony jatuh kedalam perairan. Lautan yang bergolak-golak dan angin yang kencang membuat Tony tidak bisa menyelamatkan diri. Walau dia terus memeluk pecahan kayu dari badan kapal, dia terus diseret masuk ke dalam lautan, seolah lautan sedang berusaha menelannya hidup-hidup.Dia tidak pandai berenang, dan hanya butuh beberapa meni
Tristan Theodore lahir dari pasangan suami istri yang kurang mampu. Sejak kecil, dia sudah tinggal di rumah khusus pelayan keluarga Hawthorne yang kaya raya karena ayah dan ibunya adalah pelayan di sana.Secara khusus, Tony menyekolahkan Tristan karena melihat kemampuan pada diri pria itu. Walau begitu, Tristan tidak tertarik berbisnis seperti yang diajarkan oleh Tony. Dengan tubuh tinggi nyaris menyentuh angka 190 senti dan anugerah wajah yang tampan, Tristan memiliki mimpi menjadi seorang model dan berkarir di dunia hiburan.Dia memang cerdas dan menawan. Karir yang dimulainya dengan sesekali ikut catwalk sungguh menjanjikan. Dia menerima beberapa tawaran casting untuk drama yang dibintangi bintang terkenal yang dulu dia idolakan. Sangat menggiurkan dan membuat Tristan bersemangat.Tapi tidak hingga dia mendengar perintah dari ayahnya, George Theodore soal permintaan terakhir Tony.“Tidak, Dad,” tolak Tristan saat George mengajaknya berbicara di rumah yang diberikan oleh Tony secara
Dalam balutan gaun pernikahan salah satu koleksi desainer Sarah Burton, Isabelle terlihat sangat cantik. Gaun putih mewah itu terlihat begitu tepat dan pas di tubuh mungil Isabelle, menonjolkan setiap lekuk tubuhnya dengan begitu indah.Sang Paman menjadi perwaliannya menggantikan mendiang ayahnya saat dia akan berjalan menuju altar untuk bertemu calon suaminya untuk pertama kalinya. Isabelle terlihat gugup, namun dia bersyukur veil yang menutupi wajahnya akan bisa menyembunyikan kegugupannya.Dia melihat Tristan selagi dia melangkah. Pria itu terlihat hebat dan mencolok. Mengenakan setelan jas tuksedo berwarna senada dengan gaunnya, Tristan tampil sangat memukau. Dia tampan, sangat berkharisma dan memiliki aura yang mematikan. Garis tegas membingkai wajahnya dan rambut cokelat itu begitu tepat untuknya.Sungguh, Isabelle merasakan jantungnya berdetak cepat pada pria itu saat pertemuan pertamanya ini. Isabelle tidak pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya ketika dia bertemu