Share

Rencana Awal Balas Dendam

"Bang Abdi," panggil Malik yang berjalan mendekati Abdi.

Abdi yang sedang berlatih bersama boneka kayu wingchun, menoleh kemudian menghentikan aktifitasnya.

"Kapan mendarat, Mal?" tanya Abdi sambil menepuk pelan lengan Malik.

"Sore kemarin, Bang," jawab Malik.

Tak lama Satria datang dengan tergesa-gesa.

"Wah, yang hanimun ke Singapur. Baru datang. Puas banget tuh. Satu bulan. Mumpung gratis ya," ejek Satria kemudian memberikan serangan jarak dekat pada Malik.

Malik menyambut serangan-serangan Satria dengan lihai. Mereka memang kerap melakukan hal itu.

"Saya ada berita buat Abang," ucap Satria setelah ia selesai dengan Malik.

Mereka bertiga kemudian duduk di lapangan berumput.

"Saya dengar selentingan, ada yang cari-cari Abang," ucap Satria.

"Siapa?" tanya Abdi.

"Markus, Bang. Yang punya Priok," jawab Satria dengan serius.

"Hah, pantes!" sela Malik membuat Abdi dan Satria melihat ke arahnya.

"Dua minggu lalu, saya liat Markus sama lima orang anak buahnya di National Gallery Singapore,"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status