Share

Bab 41

Author: Kharamiza
last update Last Updated: 2024-12-07 21:00:01

Wajah Lila dan Diana mulai tampak sedikit tegang. Lila mencoba menjelaskan situasinya. “Mir, bukannya tadi malam lo yang nge-chat kita kalo kostumnya diubah?”

“Iya, benar. Gue juga agak heran kenapa tiba-tiba diubah, padahal sebelumnya kita udah sepakat masalah kostum, tapi gue lebih baik dengerin lo!”

“Alasan!” bentak Mira, “udah tau salah, pake nyalahin gue lagi!”

“Mana ada Mira ngubah kostum kita? Gue aja enggak diberitahu, tuh,” sahut Nadia membuat Lila dan Diana saling berpandangan. Ruat bingungnya tampak dengan jelas.

“Nah, loh! Kalian berdua, tuh, bikin malu, tau enggak?!” Mira mendelik tajam.

Sementara itu, aku bersedekap sambil menyaksikan pemandangan langka itu dengan alis terangkat.

Larissa di sebelahku menahan tawa sambil berbisik, “Menarik juga drama gratis mereka.”

Di sebelahnya, Maya juga ikut menyemburkan tawa. “Iya. Bisa-bisa Lila dan Diana didepak dari geng-nya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Suami Rahasiaku Calon Pewaris Kaya Raya   Bab 42

    Zavier malah tertawa kecil, menatapku seolah-olah aku sedang melontarkan lelucon paling lucu di dunia. “Loh?”“Ya, kalau lo niat, pasti bawa dua helm. Bukannya cuma satu.”“Kirain tadi lo bakal bawa motor sendiri ke sini.” Dia masih dengan ekspresi santainya, menyodorkan helm itu ke arahku. “Gini, deh. Lo aja yang pake. Gue enggak usah.”Aku menatapnya, setengah tak percaya dengan ucapannya. “Biar apa yang dibonceng pake helm? Aneh banget tau.”“Biar lo aman,” jawabnya ringan, seolah-olah jawabannya itu sangat masuk akal.“Terus lo rela enggak aman cuma biar gue aman?”Dia tersenyum, kali ini ekspresi wajahnya terlihat lebih serius. “Kalau itu buat lo, gue rela ngelakuin apa aja. Udah, enggak usah debat. Nih, gue pasangin.”Tubuhku langsung membeku ketika dia meraih helm itu dan mulai memasangkannya di kepalaku, nyaris tanpa memberiku kesempatan untuk protes. Sentuhan tangannya terasa lembut, tetapi tegas, memb

    Last Updated : 2024-12-07
  • Suami Rahasiaku Calon Pewaris Kaya Raya   Bab 43

    Aku tertawa kecil melihat raut wajah Zavier yang tampak jelas sedang cemas. Alisnya berkerut, sesekali melirik pintu rumahku seperti berjaga-jaga kalau musuhnya akan keluar dari sana. “Takut, ya?”Dia mendengus kecil, langsung memalingkan wajah ke arah lain. Untuk pertama kalinya, aku tidak melihat raut percaya dirinya itu. “Siapa juga yang takut? Gue cuma enggak mau mati dihantam aja,” gerutunya pelan.Aku terkekeh, lalu melipat tangan di dada. “Santai aja, Kak Aidan lagi enggak di rumah. Dia ke luar kota tadi pagi.”Mendengar jawabanku, Zavier mendadak seperti balon yang kehilangan udara. Wajah tegangnya langsung mencair dan dia menarik napas lega. “Oh, syukurlah. Kalau dia ada, mungkin gue lebih baik pulang ke rumah orang tua gue demi keselamatan,” katanya sambil mengusap tengkuk.Aku memutar bola mata sambil menyeringai sinis. “Dasar pengecut!”Jujur saja, kalau Kak Aidan ada di rumah, aku juga mana beran

    Last Updated : 2024-12-08
  • Suami Rahasiaku Calon Pewaris Kaya Raya   Bab 44

    Aku berjalan ke dapur dengan langkah malas, mata masih berat, dan otak belum sepenuhnya bekerja. Tanganku langsung meraih gelas, mengisi air dari dispenser, dan menenggaknya tanpa pikir panjang. Namun, ketenanganku pagi ini langsung buyar oleh suara Bunda yang memekakkan telinga.“Astaga, anak gadis baru bangun jam segini? Malu sama Nak Zavier. Dia udah bangun dari tadi!”Aku hampir tersedak mendengar itu. Gelas di tanganku hampir jatuh, tetapi aku buru-buru memasang ekspresi datar. “Hm,” gumamku pendek sambil mendengus sebal, memilih untuk tidak merespons lebih jauh. Percuma, kalau melawan, ujung-ujungnya nanti Bunda akan mengomel tiada henti.Aku melangkah ke ruang makan dengan gelas di tangan. Tentu saja, pemandangan yang kulihat membuat mood-ku makin buruk.Zavier duduk di kursi makan, terlihat santai, bahkan mengobrol ringan dengan Papa. Entah kenapa mereka terlihat sangat akrab, sudah persis ayah dan anak.“Setengah 8 baru

    Last Updated : 2024-12-09
  • Suami Rahasiaku Calon Pewaris Kaya Raya   Bab 45

    “Bukan buat kuliah gue, tapi biar bisa nafkahin lo. Lo kan enggak mau nerima kalau gue kasih uang yang bukan hasil jerih payah gue.”Deg!Kata-katanya sukses membuat wajahku memanas seketika. Aku langsung menunduk, sibuk pura-pura membolak-balik halaman buku. Entah semerah apa wajahku sekarang karena pernyataan Zavier yang benar-benar di luar dugaanku?Ternyata, dia masih menyimpan kata-kataku di kepalanya. Ya ampun, dasar pria, susah ditebak.“Pikirkan lagi,” gumamku pelan, mencoba mengalihkan perhatian, “itu bukan solusi yang bagus buat lo.”Zavier hanya tersenyum tipis, tetapi aku bisa merasakan pandangannya masih tertuju padaku. “Gue udah pikirkan dan memang ini solusi terbaik. Kita udah nikah, jadi enggak mungkin enggak mikirin tentang ke depan,” katanya lagi. Suasana jadi canggung, tetapi aku tidak berani mengangkat wajah ataupun merespons ucapannya. Kenapa dia selalu berhasil membuatku salah tingkah seperti ini? Astaga! Jangan sampai berlarut.“Udah, nanti dibahas lebih lanju

    Last Updated : 2024-12-10
  • Suami Rahasiaku Calon Pewaris Kaya Raya   Bab 46

    Aku menggeliat pelan, mencoba mengusir rasa kantuk yang masih menggelayuti. Ternyata, aku tertidur di sofa saat menunggu Zavier menyelesaikan tugas dariku. “Kelamaan dia, gue sampai ketiduran!” gumamku dalam hati. Sambil mengumpulkan kesadaran, mataku yang setengah terbuka menangkap bayangan samar seseorang di depanku. Wajah itu tampak menatapku dengan senyum lebar yang mendadak bikin jantungku nyaris melompat dari tempatnya. Astaga, dia ngapain?Panik, aku langsung menyambar buku pelajaran tebal yang tergeletak di atas dadaku, lalu melemparkannya tanpa pikir panjang.BRAK!Buku itu mendarat telak di dahi Zavier, disertai erangan kesakitan yang langsung keluar dari mulutnya. “Argh! Aluna!”Aku buru-buru duduk tegak, mataku membulat panik.“Lo ngapain, sih?!” Aku terperangah, menatapnya yang kini memegangi dahi dengan ekspresi yang tampak menahan sakit.“Lo yang ngapain pake lempar gue segala? Hampir aja g

    Last Updated : 2024-12-12
  • Suami Rahasiaku Calon Pewaris Kaya Raya   Bab 47

    “Astaga, lo di sini ternyata,” kata Kak Aidan. Dia sambil melangkah santai ke arahku, diikuti dengan Tama. Astaga, mereka bersama lagi? Benar-benar bestie yang sulit untuk dipisahkan. Sebelum Kak Aidan benar-benar tiba di hadapanku, aku melirik ke belakang sofa, memastikan Zavier sudah aman dalam persembunyiannya.Hanya saja, bayangan puncak rambutnya yang sedikit terlihat membuatku langsung panik sehingga harus pura-pura merapikan bantal sofa untuk menutupinya. Diam-diam, aku menarik rambutnya dengan maksud memberikan kode agar ia lebih membungkuk lagi. Entah bagaimana ekspresi Zavier sekarang, mungkin kesal dengan perbuatanku. Biarin aja, masa bodoh dengan ekspresi. “Kakak dari tadi manggil-manggil lo, tapi lo enggak nyahut. Sejak kapan lo jadi budeg begitu?” tanya Kak Aidan dengan nada suaranya yang ketus sambil meletakkan beberapa kantong belanja di meja. Aku tebak itu oleh-oleh. Soalnya aku suka nagih sampai ngambek eng

    Last Updated : 2024-12-14
  • Suami Rahasiaku Calon Pewaris Kaya Raya   Bab 48

    Aku terus meronta, mencoba melepaskan diri dari cengkeraman dua pria yang entah ada maksud apa sehingga menyeretku ke belakang gudang?Hingga tak lama kemudian, Mira dan teman-temannya muncul dari balik dinding gudang. Tangannya terlipat, ekspresi mereka sama angkuhnya, tampak puas melihatku seperti ini. Sekarang, aku bisa menyimpulkan kalau yang terjadi padaku pagi ini karena ulahnya.Dia menghampiriku dengan mata menyipit tajam seakan-akan penuh dengan kebencian. “Ketemu juga lo!”Kubalas tatapannya tak kalah sengit, lalu bertanya, “Oh, jadi ini kerjaan lo?”“Emang iya. Kenapa?”Aku tertawa miris. “Ngapain lo repot-repot, sih, nyuruh antek-antek lo buat culik gue ke sini? Kan, lo bisa hubungin gue buat nyuruh datang ke sini.”Mendengar perkataanku, mata Mira seketika melotot marah. “Lo jangan banyak bacot!” Bentakannya sama sekali tak membuatku takut.Tangannya yang ramping meraih rambutku dan menariknya dengan kasar. Aku meringis, berusaha menepis tangannya, tetapi cengkeraman pria

    Last Updated : 2024-12-15
  • Suami Rahasiaku Calon Pewaris Kaya Raya   Bab 49

    Aku berdiri di tengah lapangan dengan kepala tertunduk begitu Bu Mila mengoceh panjang lebar, tentu saja memarahiku habis-habisan. Katanya, aku siswi yang tidak ada jeranya dihukum.Di sisi lain, para siswa yang belum masuk kelas pada menatapku, sesekali tampak berbisik-bisik satu sama lain seolah-olah sedang melihat pelaku kriminal baru saja ditangkap.Sempat kulihat juga, Mira dan teman-temannya tampak puas dari kejauhan. Senyum licik mereka yang sambil mengacungkan jari tengah ke arahku, jujur membuatku sangat kesal. Awas saja, setelah ini aku akan membalas kalian satu per satu! Tanpa sadar, tanganku mengepal kuat, mencoba menahan amarah.Sepertinya, aku memang tidak bisa tinggal diam saja melihat mereka yang makin ke sini, makin ngelunjak. Beberapa saat berdiri, teriknya matahari pagi juga sudah mulai terasa menyengat, menerpa wajahku yang seketika memanas. Hanya saja, tak lama kemudian, seseorang tiba-tiba mendekat. Dia berjalan ce

    Last Updated : 2024-12-18

Latest chapter

  • Suami Rahasiaku Calon Pewaris Kaya Raya   Bab 94 - Butuh

    POV ALUNA Sebab kecelakaan lalu lintas yang menimbulkan kemacetan panjang membuat perjalananku menuju bandara subuh tadi terhambat. Sempat kuminta supir agar putar balik dan mencari jalan pintas agar cepat tiba di tujuan, tetapi tidak bisa karena di belakang dan damping kami sudah penuh dengan mobil lain. Dan, kemacetan itu berlangsung cukup lama. Akhirnya, tiba di bandara, aku tergesa-gesa menuju counter check-in. Saking buru-burunya, aku sampai menabrak orang. Untungnya, orang itu tak mempersalahkan setelah aku meminta maaf. Entah, ini yang namanya sial atau bukan, tetapi bagiku tidak ada keberuntungan hari ini. “Maaf, Bu. Penerbangan Anda sudah boarding. Kami tidak bisa mengizinkan penumpang masuk setelah boarding gate ditutup.” Begitu kata petugas maskapai tadi, menambah daftar ketidakberuntunganku hari ini. Aku mengernyit. Masih mencoba bernegosiasi. “Tolong, Pak. Saya benar-benar harus n

  • Suami Rahasiaku Calon Pewaris Kaya Raya   Bab 93 - Gila

    Aku tidak peduli dengan apa pun lagi sekarang. Tidak dengan nyeri di perutku bekas hantaman kemarin. Pun tidak dengan teriakan supir yang meminta agar aku bisa tenang dulu, yang kupikirkan hanya satu hal—Aluna.Setelah mendapat kabar buruk itu, aku langsung memutuskan ke bandara untuk mencari informasi terbaru, berharap kabar itu tidak benar dan Aluna masih baik-baik saja.Setibanya di bandara, aku l berlari melewati orang-orang yang berkerumun. Suara isak tangis memenuhi area, wajah-wajah putus asa bertebaran di mana-mana. Aku bukan satu-satunya yang kehilangan seseorang hari ini. Aku berlari menghampiri petugas dengan napas tersengal. “Korban kecelakaan pesawat … tujuan Indonesia–Australia .…” Aku nyaris tidak bisa menyelesaikan kalimatku. “Aluna … istriku salah satu penumpang pesawat itu! Apa … apa ada kabar tentang korban yang selamat?”Petugas itu menatapku dengan raut muram. “Saat ini, tim penyelamat masih dalam proses pencarian,

  • Suami Rahasiaku Calon Pewaris Kaya Raya   Bab 92 - Kecelakaan

    POV ZAVIERPulang dari rumah sakit, aku hanya duduk termenung di tepi ranjang, istirahat agar cepat pulih. Sesekali, menatap foto di ponselku dengan senyum miris. Foto Aluna. Gadis itu tersenyum lebar ke arah kamera.Tiba-tiba, perasaan bersalah mencekam di dadaku. Sembari mengusap wajahnya di dalam layar itu, aku berkata, “Maaf, harusnya gue jujur aja dari awal soal Alina. Tidak perlu menyembunyikan kalau gue mengenalnya. Harusnya, gue enggak perlu takut lo membenci gue dan keluarga gue jika tau apa yang sebenarnya terjadi?”Aku menghela napas berat. Tahu diri kalau salah. Sengaja berbohong bukan karena ingin menyembunyikan darinya, tapi karena aku takut. Takut dia semakin membenciku. Takut dia menjauhiku. Dan, takut kehilangan Aluna, karena sejak awal aku sudah menyukainya. Mungkin, ini yang dinamakan jatuh cinta pada pandangan pertama.Aku menggeser layar, berganti melihat foto Kak Zavran. Wajahnya memang sangat mirip denganku, wajar

  • Suami Rahasiaku Calon Pewaris Kaya Raya   Bab 91 - Takdir Terbaik

    Kini, aku berjalan perlahan, menuntun Zavier yang baru keluar dari ruang rawatnya. Dia memegang perut. Raut wajahnya sedikit tertekuk, mungkin menahan sakit yang masih terasa bekas pukulan di tubuhnya. Aku menggenggam tangan kirinya, mencoba membantu agar langkahnya tak terlalu berat. Meskipun dokter sudah mengizinkan pulang, tetapi aku tahu bahwa tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Tiba di lobby rumah sakit, terlihat sudah ada mobil yang sedang menunggu. Ada orang tua Zavier juga Oma di sana. Mereka tersenyum, tampak lega begitu melihat kami.“Aku hanya bisa mengantarmu sampai sini,” ujarku pelan, berusaha berbicara menggunakan bahasa yang sedikit lebih sopan, karena di depan orang tua. Takut mereka mengomel panjang lebar.Zavier tampak terkejut, langsung menoleh padaku dengan tatapan menuntut penjelasan. “Kenapa?” Dia bertanya dengan suara yang terdengar sedikit tertahan.Aku menghela napas, mencoba tetap tenang, meskipun hati ini s

  • Suami Rahasiaku Calon Pewaris Kaya Raya   Bab 90 - Belum Selesai

    “Mengapa kamu kekeh membela pembawa sial ini, Zavier?!” Kak Zeny masih tak terima Zavier membelaku. Tatapannya tajam, seakan ingin menelanku hidup-hidup.Aku tertunduk dengan mata yang mulai memanas. Lagi-lagi batin ini merasa sangat terluka mendengar perkataan Kak Zeny. Namun, aku tak bisa melawan, walau sebenarnya mampu. Tak ingin makin memperkeruh suasana.Seraya menggigit bibir, aku menahan air mata yang hendak menerobos keluar. Namun, semakin kutahan, semakin deras butiran-butiran itu jatuh tanpa bisa kucegah.“Heh! Tidak usah menangis! Palingan itu air mata palsu untuk cari perhatian atau pembelaan Zavier!” Kak Zeny mendengus sinis. “Dasar munafik!”Sebuah tamparan keras seperti menghantamku. Namun, bukan di pipi, melainkan di hatiku.Aku tertegun. Tak bisa berkata-kata. Hanya bisa menelan mentah-mentah perkataan Kak Zeny yang terus memojokkanku.“Pergi dari sini cewek sialan! Kamu tid—”“Kak, cukup!” seru Zavier.

  • Suami Rahasiaku Calon Pewaris Kaya Raya   Bab 89 - Berbahaya

    Aku masih berdiri, mengerjap beberapa kali, memastikan kalau tidak salah dengar. Namun, tatapan Zavier padaku tidak berubah, tetap serius. Sesaat, tetap bergeming ketika Zavier menepuk kasur di sampingnya, seolah ingin memastikan aku mengerti maksudnya.“Kalau lo tidur di sofa yang ada besok tubuh lo sakit semua. Jadi, tidur di sini. Gue enggak bakal macem-macem,” katanya dengan nada santai. Namun, aku tetap melihat kilatan nakal di sana. “Yang benar aja? Nanti lo sempit kalau gue tidur di situ.”“Enggak. Ini luas, kok. Bisa nampung kita berdua.”Aku memutar bola mata. Berusaha mencari alasan agar tidak sampai tidur bersamanya. Ngadi-ngadi saja Zavier itu. “Gue tidur di sofa aja, deh, Zav. Biar lo lebih leluasa.”Dia mendengus, tampak kesal. Sebelum benar-benar berbalik, tangannya terulur menarikku mendekat. Kali ini, genggamannya lebih erat dari tadi. Jarak kami tinggal beberapa senti sekarang, bahkan aku bisa menciu

  • Suami Rahasiaku Calon Pewaris Kaya Raya   Bab 88 - Sensasi Aneh

    POV AlunaAku membuka pintu ruang rawat VIP di mana Zavier berada dengan sangat hati-hati setelah meminta izin pada dua pria yang berjaga di depan ruangan.Aku mendapat kabar dari Adnan kalau Zavier terus mencariku. Pesannya masuk begitu ponselku aktif, membuatku kepikiran. Tak bisa tenang jika belum melihat keadaannya secara langsung. Sebab itu, aku nekat datang ke rumah sakit untuk menemuinya. Meminta maaf padanya lagi dan lagi, walaupun mungkin ia sulit untuk membuka pintu maaf untukku. Aku sadar, kesalahanku cukup fatal. Wajar jika aku tak bisa mendapatkan maafnya. Namun, setidaknya aku bisa menemuinya sebelum benar-benar kembali ke Melbourne.Pandanganku menyapu sekeliling. Ruangan cukup sepi. Orang tua Zavier tak ada. Kak Zeny pun tak ada sesuai dengan perkataan Adnan saat mengirimkan pesan padaku tadi.Zavier hanya sendirian. Hanya dijaga dua orang penjaga. Itu pun di luar ruangannya.Napasku sedikit tercekat sa

  • Suami Rahasiaku Calon Pewaris Kaya Raya   Bab 87 - Aluna Datang

    POV ZavierAku menatap Bunda Amira dengan dahi berkerut. “Apa maksud Bunda?” tanyaku, berusaha memahami perkataan beliau.Bunda Amira menatapku dengan sorot mata lembut. Dia menepuk bahuku pelan. “Maksud Bunda, jika Nak Zavier ingin berpisah dari Aluna, itu hak Nak Zavier. Kami tidak akan ikut campur ataupun mencoba melarang Nak Zavier meninggalkan Aluna karena kami paham perbuatan Aluna kemarin sulit untuk dimaafkan,” tuturnya, “kami juga berencana akan mengirim Aluna kembali ke Melbourne.”Aku tersentak mendengarnya.Berpisah dari Aluna?Kutatap mertuaku bergantian, berharap mereka mengatakan bahwa ini hanya gurauan. Namun, tidak ada ada tanda-tanda sedang bercanda. Justru, keduanya menunjukkan raut serius.Aku menggeleng, mencoba menahan gemuruh emosi di dalam dadaku, meskipun tak bisa menahan mata yang kian memanas.“Tidak! Aku tidak ingin berpisah dari Aluna, Pa, Bun,” kataku mantap, “aku mencintainya dan ingin hidu

  • Suami Rahasiaku Calon Pewaris Kaya Raya   Bab 86 - Keputusan

    POV ZAVIERKelopak mataku terasa berat saat mencoba membukanya. Pandanganku masih buram, tetapi perlahan, aku bisa menangkap sosok-sosok yang berdiri di sekeliling tempat tidurku.Papa, Ibu, dan Kak Zeny.Di sudut lain, Adnan dan Raka juga tampak ada di sana, menatapku dengan raut khawatir.Aku menghela napas pelan, mencoba memahami keadaanku. Rasa nyeri menusuk di beberapa bagian tubuh, jelas itu akibat hantaman pria-pria berbadan besar tadi. Akan tetapi, bukan itu hal yang paling menggangguku sekarang. Aku merasa ada sesuatu yang kurang.Aku mengedarkan pandangan, menyapu seluruh ruangan. Mencari-cari seseorang. Namun, tak kutemukan sosoknya. Ke mana dia? Bukankah tadi, dia membawaku ke rumah sakit. Aku sempat sadar dan mendengar suara tangisnya saat kami di mobil, tetapi setelah itu, aku tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya.“Aluna mana?” tanyaku dengan suara serak. Papa dan Ibu saling berpandangan, seakan saling bertanya satu sama lain. Kulihat, Ibu menoleh, seperti mencari-

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status