Share

70. Stress

Pernyataan Adam membuat yang mendengar menatap lelaki itu dengan pandangan bingung. Namun, Adam hanya menyikapinya dengan senyum penuh arti pada sang putra.

Sementara Rainer berpikir Papa-nya menyindir karena masalah dengan Stella di kampung halaman.

Untung saja Brandon mulai membicarakan tentang bisnis. Ia sangat tertarik dengan cara Adam berbisnis di daerah Conrad. Hingga kemudian mereka terlibat perbincangan tentang daerah kelahiran Rainer tersebut.

“Maaf, semuanya. Jam istirahatku sebentar lagi selesai. Aku izin pergi lebih dulu.” Matt berpamitan pada semuanya.

“Kak Claire, aku ikut Matt saja. Kantor kami satu arah, kok.” Lunar pun berpamitan.

Semuanya mengangguk. Mereka melambai pada Matt dan Lunar yang berjalan keluar restoran.

“Apa Matt tidak kau berikan jabatan di perusahaanmu?” tanya Adam pada Brandon. “Kasihan, menantumu itu masih terikat jam kerja.”

“Matt tidak mau. Mungkin suatu saat bisa aku rayu. Keahliannya hampir setara dengan Claire.” Brandon beralasan.

“Ah, iya. Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status