Nadia menunggu kepulangan Ero dan Sellandra dengan harap-harap cemas. Sejak mereka pergi Nadia tak henti berdoa agar kiranya hati Sellandra sudah membaik saja saat kembali ke rumah. Jujur, hatinya sempat berdesir sedih tatkala melihat Davis menyematkan cincin di jari manis wanita lain. Mungkin jika wanita itu benar adalah orang lain, Nadia pasti tidak akan merasa sedih hingga sedemikian rupa. Namun masalahnya adalah wanita yang bertunangan dengan Davis merupakan anak dari adik iparnya sendiri. Itulah mengapa Nadia merasa tak tenang menanti kepulangan Ero dan Sellandra di rumah ini.“Ekhmm!”Kintan berdehem kuat seraya memperhatikan sang bibi yang terlihat tak tenang sambil terus menatap keluar. Setelah berhasil melewati acara pertunangan yang begitu membosankan, Kintan akhirnya bisa bernafas lega karena tak harus melihat wajah menjijikkan milik Davis. Ya, seperti yang kalian tahu kalau dia sama sekali tidak pernah menyukai apalagi mencintai mantan kekasih sepupunya itu. Jadi rasanya s
Rasanya biji mata Yollanda seperti akan terbang keluar saat menonton satu video yang dibawakan oleh asistennya. Sungguh, tak sekalipun dia menyangka kalau pria yang sedang dicarinya ternyata berada dalam jangkauan yang cukup dekat. Almero, pewaris semua aset keluarga Smith yang menyamar sebagai pria miskin rupa-rupanya berteman akrab dengan Sellandra. Ini menarik. Kebetulan Yollanda sedang melakoni kerjasama dengan Latief Group. Dan secara tidak langsung keputusannya ini akan membawanya pada titik tujuan mengapa dia kembali ke Shanghai. Benar begitu teman-teman?“Dimana kau mendapatkan video ini?” tanya Yollanda menggebu. Dielusnya pelan wajah tampan dari pria itu yang terpampang nyata di layar ponsel.“Aku mendapatkannya dari salah satu karyawan yang bekerja di Latief Group. Sebenarnya kemarin itu aku ingin menanyakan tentang hubungan mereka, tapi kau sudah lebih dulu memintaku untuk segera pulang. Jadilah aku hanya membawakan video itu untukmu,” jawab sang asisten sembari mengemas a
Kai meletakkan beberapa berkas pekerjaan di depan meja atasannya yang sedang tersenyum-senyum sembari memilin bibir. Sudah tak heran mengapa pria berkuasa ini bersikap sedemikian rupa. Apalagi Kai turut menjadi penyebab mengapa atasannya jadi seperti ini. Jadilah dia cuek-cuek saja melihat sikapnya yang berubah seratus delapan puluh derajat setelah kembali dari liburan bersama Nona Sellandra.“Komisaris, saya mendapat laporan dari kantor polisi kalau Bima bersedia menyetujui semua persyaratan yang kita minta asal dia bisa keluar dari dalam penjara. Haruskah saya melepaskannya hari ini juga?” tanya Kai.“Hmmm, Bima ya?”Almero menghela nafas. Seketika senyumnya memudar begitu Kai menyebutkan nama dari seorang bajingan yang telah dengan berani menyakiti istrinya. Sebenarnya dia tak rela sekali jika harus membiarkan Bima bebas. Akan tetapi jika tidak dilepas, dia takut Sellandra akan mengambil tindakan untuk membebaskan sepupunya dari tuduhan yang memang tidak dia lakukan. Almero jelas t
Bima tak henti menarik nafas panjang begitu dia duduk di dalam mobil. Keputusannya sudah final, mengalah demi bisa menghirup udara bebas seperti dulu. Ya, untuk pertama kali di hidup seorang Bimahendra Latief, dia bersedia untuk tunduk dan mengakui kekalahan di hadapan orang lain. Mau bagaimana lagi. Rasanya semua kuasa yang Bima miliki seperti tak berguna ketika dia harus berhadapan dengan kekuasaan Almero Smith, pria mengerikan yang adalah suami dari sepupunya sendiri. Andai saja dia tahu kalau gembel miskin yang menikahi Sellandra merupakan pewaris tunggal di keluarga Smith, Bima jelas akan berpikir dua kali saat ingin menyinggungnya. Namun karena kecerobohan sendiri dia harus mau menelan pil pahit di mana sekarang hidupnya berada di bawah kendali salah satu orang kepercayaan Almero, yaitu Tuan Kai.“Kemana anda akan membawa saya pergi, Tuan Kai?” tanya Bima ingin tahu. Tengkuknya agak meremang memperhatikan jalanan yang tidak dia kenali. Dari desas-desus yang ramai dibicarakan par
Davis dan Ero saling menatap dalam diam saat mereka tak sengaja berpapasan di dekat pintu keluar perusahaan. Dari tatapan mata keduanya jelas terlihat ada gurat kebencian terpendam yang begitu besar. Jika Davis bersikap demikian karena teringat akan pengkhianatan yang dilakukan Ero dan Sellandra, hal berbeda justru dirasakan oleh Ero. Kebenciannya berasal dari kebodohan Davis yang dengan ceroboh membangun hubungan dengan seorang wanita yang jelas-jelas hanya ingin memanfaatkannya saja. Dan yang membuat kebenciannya makin melebar adalah karena Davis seperti sengaja ingin melukai perasaan Sellandra, istri yang sangat di cintainya.“Kenapa kau dan perempuan pengkhaianat itu pergi saat aku dan Kintan menggelar pesta bertunangan? Tidak kuat melihat kebahagiaan kamikah?” tanya Davis penuh nada sindiran. Dia lalu menyeringai tipis karenanya.“Apanya dari acara kalian yang harus membuat kami merasa tak kuat?” sahut Ero dengan santai merespon sindiran yang dilayangkan oleh Davis. “Kebahagiaan?
Pagi harinya di kediaman keluarga Latief, terlihat Ziko, Felita dan juga Kintan yang tengah menatap sinis pada sepasang suami istri di hadapan mereka. Ero dan Sellandra, kelakuan kedua orang ini semakin menjadi-jadi saja sejak Ero di izinkan untuk keluar masuk rumah ini dengan bebas. Sedangkan Kasturi, dia tak terlalu mempedulikan apa yang sedang terjadi di meja makan. Fokusnya satu, cari aman. Secara, dia itukan sudah tahu latar belakang dari gembel miskin yang dulu sangat di bencinya. Jadi sekarang dia tak mau mencari masalah apapun dan mencoba untuk tidak ikut campur atas apa yang ingin Ero dan Sellandra lakukan di rumah ini. “Ekhmmm-ekhmm!” Ziko sengaja berdehem dengan sangat kuat. Ini dia lakukan dengan tujuan agar Ero dan Sellandra berhenti mempertontonkan kemesraan mereka yang sangat menjijikkan. “Sellandra, ini meja makan. Tolong bersikaplah sopan di hadapan kami. Hargai semua makanan yang sudah susah payah disiapkan oleh para pelayan. Tahu?”“Sejak kapan hati Paman tergerak
“Berhati-hatilah saat menyetir nanti dan jangan lupa kabari aku setelah sampai di perusahaan. Oke?’ pesan Ero sembari melepas seatbelt di tubuhnya. Dia kemudian duduk menyamping agar bisa menatap wajah cantik istrinya. “Apa hari ini kau baik-baik saja, Sell? Tidak sedihkan setelah sarapan bersama Davis?”“Ero, untuk sepenuhnya melupakan Davis aku mungkin tidak bisa. Akan tetapi aku bisa menjanjikan satu hal padamu kalau namanya sudah tidak ada lagi di hatiku. Sekarang yang tersisa hanyalah rasa iba karena selepas berpisah denganku Davis harus menjalin hubungan dengan wanita yang hanya ingin memanfaatkaannya saja. Kau paham bukan apa maksudku?” tanya Sellandra meyakinkan Ero bahwasanya dia sudah tidak memiliki rasa apapun lagi pada Davis. Hatinya sudah terisi kembali oleh nama pria lain, yaitu pria yang tengah duduk sambil menatapnya.“Hmmm, maaf. Aku hanya khawatir saja perasaanmu akan kembali tumbuh setelah melihat bagaimana Ibu memperlakukan Davis dengan cara yang sedikit berbeda. I
Sejak Sellandra di beritahu sang asisten kalau Yollanda diam-diam mencari tahu tentang Ero, sejak itu pula benaknya selalu di penuhi banyak pertanyaan tentang apa dan kenapa model internasional itu bisa tertarik pada diri suaminya yang hanya pria biasa. Dia kini menjadi lebih banyak diam saat sedang bersama Yollanda maupun Ero. Seperti sekarang contohnya. Apa yang sebenarnya sedang mengganggu pikiranmu sampai-sampai kau abai dan tak peduli akan kehadiranku, Sell? Mungkinkah hatimu tengah goyah karena Davis? batin Ero resah. Tadinya Ero pikir malam ini dia dan Sellandra akan mereguk kebersamaan manis seperti yang sering mereka lakukan akhir-akhir ini. Akan tetapi begitu dia masuk ke dalam mobil bukan kehangatan manis yang dia dapat, melainkan sikap acuh Sellandra yang hanya diam tak bersuara. Hal ini tentu membuat Ero merasa penasaran sekali. Dia bahkan sampai menduga-duga tentang sesuatu yang berhubungan dengan Davis, mantan kekasih istrinya. "Sell, kau kenapa? Apa aku telah melaku