Beranda / Romansa / Suami Pilihan Kakek / 143. Meminta Tebusan

Share

143. Meminta Tebusan

Penulis: Rifani
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-15 18:49:37

"Siapa kau?"

Almero mencoba berbicara dengan seseorang yang hanya diam sejak panggilan di jawab. Dia yakin orang ini pasti adalah salah satu penculik yang membawa Sellandra pergi. Entah Horsen atau Yollanda, pasti salah satu dari mereka.

"Yow Almero, santai. Kenapa suaramu terdengar buru-buru sekali. Tenanglah!"

"Brengsek! Cepat katakan apa maumu!" sentak Almero begitu mengetahui kalau yang baru saja bicara adalah Yollanda, salah satu dalang di balik kegaduhan yang sedang terjadi. Sambil menggeretakkan gigi, sebisa mungkin dia menahan diri untuk tidak memakinya dulu. Almero khawatir hal tersebut akan membuat keselamatan Sellandra dan anak mereka jadi terancam. "Aku tidak tahu apa motifmu menculik istriku. Tapi jika itu karena kau menginginkan sesuatu, tolong beritahu aku sekarang juga. Apapun itu pasti akan kuberikan selama kau tidak menyakiti istriku. Oke?"

"Hmm, kau cukup pandai bernegosiasi, Almero. Kecerdasanmu benar-benar tidak diragukan lagi. Aku salut!" sahut si penculik. "Tap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Pilihan Kakek   144. Musang Berbulu Domba

    "Eugghhh," .... Terdengar lenguhan pelan dari mulut Sellandra yang baru saja tersadar dari pengaruh obat bius. Sambil mengerjap-ngerjapkan mata, dia mencoba mengumpulkan kesadarannya. Tak lama setelah itu Sellandra mendesis lirih merasakan pegal dan juga perih dari arah pergelangan tangannya. Dia lalu menunduk. "Ke-kenapa tanganku di ikat? Apa yang terjadi?"Dalam kebingungan, Sellandra mencoba mengingat-ingat apa yang telah terjadi sehingga dia bisa terikat seperti ini. Tak lama kemudian mulutnya tampak menganga lebar dan matanya membelalak saat teringat dengan penyusup yang datang ke mansion. "Siapa para penyusup itu? Apa tujuan mereka membawaku ke tempat ini?" bertanya-tanya Sellandra dengan lirih. Dia lalu tersentak saat teringat dengan dokter Sinta. "Ya Tuhan, bagaimana dengan keadaan dokter Sinta sekarang? Apakah ada seseorang yang menyelamatkannya? Dia terluka parah. Bagaimana mana ini?"Ketika Sellandra sedang panik memikirkan keadaan dokter Sinta, dia mendengar suara lengu

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-17
  • Suami Pilihan Kakek   145. Keguguran

    Di depan ruang operasi, semua orang menunggu dengan cemas. Sudah satu jam lamanya Sellandra berada di dalam sana, tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda dia dan para dokter akan segera keluar. Namun, bukan cuma itu saja yang membuat semua orang merasa gelisah. Almero. Sejak Sellandra dibawa masuk ke dalam ruangan tersebut dia terus bersimpuh di lantai sambil menatap kosong ke arah pintu. Almero bahkan tak menggubris perkataan sang ibu yang memintanya untuk menukar pakaiannya dengan yang bersih. Sellandra dan calon anak mereka sedang berjuang dalam hidup dan mati, tapi rasanya seperti nyawa Almero yang dilolosi. Dia seribu kali lebih merasa kesakitan.“Tuan Cakra, Nyonya Kinara, Nyonya Nadia,” sapa Kai dengan nafas yang terengah-engah. Dia kemudian melihat ke arah atasannya, terenyuh.“Bagaimana dengan para penculik itu, Kai?” tanya Cakra.“Horsen sudah saya serahkan ke kantor polisi, Tuan. Akan tetepi Yollanda … wanita itu mati di tangan Komisaris,” jawab Kai seraya menarik nafas

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-17
  • Suami Pilihan Kakek   146. Ikhlas Melepaskan

    Seminggu telah berlalu sejak Sellandra kehilangan bayinya. Sejak saat itu pula Almero tak pernah beranjak dari sisinya. Selain untuk ke kamar mandi, pria itu menghabiskan waktu hanya untuk memandangi Sellandra yang tak kunjung sadar. Anggota keluarga sudah mencoba membujuknya, tapi gagal. Tidak ada satupun bujukan dari mereka yang di gubris oleh pria ini. Almero terlalu terpukul akan apa yang terjadi, hingga membuatnya seperti kehilangan semangat hidup.Pagi ini setelah dibujuk-bujuk oleh ibu mertuanya, Almero akhirnya bersedia untuk mandi. Entah ada angin apa. Di dalam kamar mandi Almero tiba-tiba saja menangis. Dia menatap pantulan wajahnya di cermin, merasa gagal menjadi suami yang baik.“Sayang, maaf. Kalau saja aku tidak meninggalkanmu sendirian di mansion, anak kita pasti masih ada sekarang. Tolong maafkan aku. Aku gagal menjadi suami dan juga ayah yang baik untuk kalian. Aku tida berguna,” ucap Almero sambil memukuli kepalanya sendiri.Tok tok tok“Al, cepat keluar. Sellandra …

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-17
  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part

    Setahun kemudian …“Ero, bagaimana cicitku? Apa sudah lahir?”Tergopoh-gopoh Kasturi berjalan menghampiri Almero yang sedang mondar-mandir di depan ruang operasi. Di belakangnya menyusul Ziko beserta anak dan menantunya. Ah ya. Davis dan Kintan memutuskan untuk menikah setelah Kintan mengakui kesalahannya. Walau di antara mereka tidak ada cinta yang besar, tapi keduanya menjalani rumah tangga dengan harmonis. Sedangkan Bima, pria itu masih belum menemukan pasangan yang tepat. Alasannya satu. Karena belum berhasil menguasai seluruh harta milik keluarga Latief. Hehe, tidak-tidak. Sekarang Bima sudah tidak seserakah dulu. Dia jera setelah menerima pelajaran dari Almero.“Belum, Nenek. Operasinya masih belum selesai,” jawab Almero sambil meniupi telapak tangannya yang terasa sangat dingin. Dia gugup, juga cemas memikirkan istrinya yang sedang berjuang melahirkan anak mereka.“Astaga, kenapa lama sekali.”“Entah, aku juga tidak tahu.”"Apa dokter itu sedang tidur?""Sepertinya iya,"Semua

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-17
  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 1

    Flashback“Bima, akhirnya kau pulang juga, Nak!” seru Felita sembari berjalan cepat menghampiri putranya yang sudah beberapa bulan hilang tak berkabar. Seketika air matanya mengalir deras begitu mereka saling memeluk. “Kau kemana saja, Bim. Ayahmu bilang kau berada di panti rehabilitasi, tapi kenapa Ibu dan yang lain tak bisa mengunjungimu? Apa yang sebenarnya terjadi?”Sebelum menjawab pertanyaan sang ibu, Bima terlebih dahulu melepas pelukan mereka kemudian mencium keningnya penuh sayang. Rindu sekali dia pada wanita ini. Sungguh.“Ceritanya panjang sekali, Bu. Mungkin tidak bisa selesai diceritakan seabad lamanya,” ucap Bima berseloroh.“Ei kau ini. Ibu serius, Bima. Tolong jangan bercanda!”“Hehe, baiklah.” Bima berdehem. “Ibu tahu tidak saat Sellandra mengalami lebam di lehernya?”“Iya Ibu tahu. Kenapa memangnya?” tanya Felita sambil mengerutkan kening. Agak bingung dia dengan yang sedang dibicarakan oleh putranya.“Itu aku yang menyerangnya,” jawab Bima. “Saat itu aku tidak tahu

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 2

    FlashbackKintan buru-buru keluar dari dalam mobil begitu melihat Davis muncul. Dia kemudian berlari mengejarnya. "Davis, tunggu. Aku ingin bicara padamu!" teriak Kintan ketika melihat Davis hendak masuk ke dalam lift. Mendengar suara teriakan memanggil namanya Davis akhirnya berbalik. Dia yang sedang kelelahan setelah seharian berkutat dengan pekerjaan merasa bebannya semakin bertambah saja begitu mengetahui siapa yang memanggilnya. Kintan, mantan tunangannya. Wanita itu tengah berlari menuju padanya. Entah apa yang di inginkan. Hmmmm. "Beri aku kesempatan untuk bicara. Please?" ucap Kintan begitu sampai di hadapan Davis. Dia memohon dengan tatapan memelas. "Apalagi yang ingin kau bicarakan, Kintan? Semuanya sudah selesai. Kau dan aku tidak lagi terikat tali pertunangan," sahut Davis dengan dinginnya. Dia enggan sekali bicara dengan mantannya ini. Membuat hati jadi berdenyut nyeri. "Dav, aku tahu aku salah. Tapi tidak bisakah kau memberiku kesempatan untuk memperbaikinya?"Kinta

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-30
  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 3

    Hoeekk hoeekkTubuh Sellandra sampai terbungkuk-bungkuk saat dia kembali memuntahkan isi perutnya. Dia lalu berpegangan ke dinding saat kakinya bergetar karena lemas. "E-Ero," .... Suara Sellandra begitu lirih. Almero yang sedang terlelap pun tak bisa mendengarnya. Sekarang waktu menunjukkan pukul setengah tiga pagi. Dan tiba-tiba saja perut Sellandra bergejolak. Dia yang tidak tega membangunkan Almero memutuskan untuk pergi ke kamar mandi seorang diri. Awalnya Sellandra pikir rasa mual itu hanya sebentar. Tapi siapa sangka kalau dia tak henti mengeluarkan seluruh sisa makanan yang ada di perutnya yang mana membuat sekujur tubuhnya menjadi gemetaran dan juga lemas. "Ero, tolong aku," ucap Sellandra masih berusaha memanggil Ero dengan suaranya yang begitu kecil. Matanya sudah berkunang-kunang sekarang. Almero yang sedang terlelap samar-samar seperti mendengar ada orang yang memanggilnya. Dia lalu berusaha membuka mata sambil meraba kasur di sebelahnya. (Kosong) Tak butuh waktu la

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-30
  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 4

    Senyum Sellandra langsung mengembang begitu melihat wajah ibunya. Karena merindu, dia merengek meminta Ero agar mengantarkannya pulang ke rumah. Dia rindu sekali pada ibu dan juga neneknya. "Halo sayang, apa kabar?" tanya Nadia sembari berjalan cepat menghampiri putrinya yang baru saja keluar dari mobil. Begitu sampai di dekatnya dia langsung memeluknya penuh sayang. "Ibu rindu sekali padamu, Nak. Bagaimana? Kandunganmu sehat-sehat saja, kan?""Kami sangat sehat, Ibu. Ero menjagaku dengan begitu baik. Dia sangat siaga," jawab Sellandra. "Syukurlah kalau kalian sehat. Ibu lega mendengarnya,"Nadia mengurai pelukan. Dia lalu berganti memeluk menantunya yang begitu membanggakan. "Terima kasih sudah menjaga Sellandra dengan baik, Ero. Mungkinkah ini alasan kenapa Kakek menjodohkan kalian berdua. Beliau tahu kalau kau adalah suami yang paling tepat untuk Sellandra. Sekali lagi terima kasih banyak ya," ucap Nadia penuh haru. "Jangan berterima kasih seperti ini, Ibu. Menjaga Sellandra da

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-30

Bab terbaru

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 9

    Tujuh tahun kemudian .... "Ayaahhh!"Suara teriakan lucu langsung menyambut kepulangan Almero yang baru saja kembali dari melakukan perjalanan bisnis keluar negeri. Melihat kedua anaknya berlarian ke arahnya membuat Almero tampak kegirangan. Segera dia berjongkok di lantai lalu merentangkan kedua tangannya untuk menyambut pelukan dari Rogert dan Adriana. "Aduhh anak-anak Ayah yang cantik dan tampan. Apa kabar, hm? Rindu Ayah tidak?" tanya Almero sambil mencium pipi kedua anaknya secara bergantian. Dia gemas sekali melihat kedua bocah ini. Sungguh. "Kabar kami sangat baik, Ayah. Ibu juga baik," jawab Rogert dengan lancar. Dia lalu mengelus rambut adiknya yang sedang merebah manja di bahu sang ayah. "Sekarang kau sudah tidak sedih lagi, kan? Ayah sudah kembali ke rumah. Jangan menangis lagi ya?""Iya, Kak," sahut Adriana patuh. "Lho, kenapa adikmu bisa menangis? Apa yang terjadi?""Adriana bilang dia sangat merindukan Ayah. Jadi setiap mau tidur dia akan selalu menangis dan bertanya

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 8

    "Hati-hati, sayang," ucap Almero sambil membantu mengantarkan Sellandra ke dalam kamar mandi. "Ughhh, begah sekali perutku. Aku sampai sulit bernafas, Ero," sahut Sellandra terengah. "Apa yang harus aku lakukan agar kau bisa merasa lebih nyaman? Rasanya sakit melihatmu kesulitan seperti ini, sayang."Sellandra tertawa. Suaminya selalu saja berkata manis. Dan sialnya Sellandra sangat suka itu. "Kau hanya perlu terus berada di sisiku. Dengan begitu kau sudah membantu membuatku merasa nyaman. Sungguh.""Hmmm,"Usia kandungan Sellandra sudah mencapai bulan kelahiran sekarang. Hal itu membuat semua orang menjadi sangat waspada. Terutama Almero. Setengah dia tak bisa tidur saat di malam hari karena takut Sellandra mulas mendadak. Agak berlebihan memang. Tapi Almero memang seantusias itu menyambut kelahiran anak pertama mereka. Dan setelah melewati perdebatan panjang, akhirnya di ketahui kalau Sellandra hamil kembar. Ini dilakukan karena Almero merasa panik melihat ukuran perut Sellandra

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 7

    Di bandara, terlihat Kintan berjalan sendirian sambil menarik koper yang tidak terlalu besar. Di matanya bertengger sebuah kaca mata hitam yang dia pakai untuk menyembunyikan matanya yang membengkak. Ya, semalaman penuh dia menangis menunggu Davis menghubunginya. Tapi nihil. Pria itu benar-benar tak peduli dengan kehamilannya. Akhirnya dengan sangat berat hati dia menghubungi Ero dan mengatakan kalau bersedia untuk tinggal di luar negeri. "Tidak apa-apa ya Nak kita hanya hidup berdua. Ibu janji nanti di sana Ibu akan merawatmu dengan baik. Maaf ya karena sudah membuatmu hadir dengar kondisi keluarga yang tidak lengkap," ucap Kintan lirih sambil mengelus-elus perutnya. Pagi tadi saat Kintan berpamitan pada semua keluarganya, Bima sempat melarangnya pergi ke luar negeri. Bahkan ibunya sampai menangis dan memohon agar dirinya tetap tinggal di kota ini. Meski sedih melihat keadaan itu, Kintan tetap memaksakan diri untuk pergi. Terlalu sakit jika harus bernafas di satu kota yang sama de

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 6

    “Selamat pagi, Nyonya. Ada yang bisa kami bantu?”“Di mana ruangan Davis?” tanya Sellandra. Raut wajahnya terlihat seperti orang yang sedang menyimpan amarah.“Ruangan Tuan Davis ada di lantai sembilan. Mau saya antarkan?”“Tidak usah. Terima kasih,”“Sama-sama, Nyonya.”Kedatangan Sellandra yang begitu tiba-tiba membuat heboh semua karyawan Aeron Group. Para karyawan itu saling berbisik, bertanya-tanya gerangan apa yang terjadi sehingga membuat wanita kesayangan bos mereka datang hanya dengan memakai daster saja. Pagi tadi saat Sellandra bangun, dia tak sengaja mendengar percakapan Ero dan Kai yang sedang membahas soal Kintan. Awalnya Sellandra ingin menimbrung, tapi setelah mengetahui apa yang terjadi diapun mengurungkan niatnya. Beralasan ingin pergi jalan-jalan sebentar dengan kepala pelayan, Sellandra nekad datang ke Aeron Group guna menemui Davis. Ya. Sellandra sudah mengetahui tentang kehamilan Kintan. Termasuk juga dengan penolakan Davis yang malah meminta Kintan agar menggug

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 5

    Flashback"Aku hamil,".... Kintan meremas baju bagian bawahnya setelah memberitahu Davis kalau dirinya hamil. Gugup, dia gugup sekali. Kintan begitu takut pria ini akan menolak mengakui janin yang ada di dalam perutnya. "Kau yakin itu adalah anakku?" tanya Davis. Jujur dia syok sekali setelah Kintan memberitahu kalau dirinya sedang hamil. Setelah hati Davis langsung bereaksi keras dengan meminta untuk tidak menerima kehadiran janin tersebut. Bayi itu bukan miliknya."Dav, hanya denganmu aku pernah melakukan hal seperti itu. Bukankah kau juga tahu kalau itu adalah yang pertama untukku?" sahut Kintan resah menyadari adanya penolakan di diri pria ini. "Aku memang yang pertama, tapi setelah itu aku mana tahu kau melakukannya dengan pria lain atau tidak. Kemungkinan seperti itu bisa saja terjadi, bukan?"Kintan tersentak kaget mendengar tuduhan keji yang dilayangkan oleh Davis. Sungguh, dia benar-benar tidak menyangka kalau Davis akan sekejam ini padanya. Kejam sekali. "Berhenti memper

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 4

    Senyum Sellandra langsung mengembang begitu melihat wajah ibunya. Karena merindu, dia merengek meminta Ero agar mengantarkannya pulang ke rumah. Dia rindu sekali pada ibu dan juga neneknya. "Halo sayang, apa kabar?" tanya Nadia sembari berjalan cepat menghampiri putrinya yang baru saja keluar dari mobil. Begitu sampai di dekatnya dia langsung memeluknya penuh sayang. "Ibu rindu sekali padamu, Nak. Bagaimana? Kandunganmu sehat-sehat saja, kan?""Kami sangat sehat, Ibu. Ero menjagaku dengan begitu baik. Dia sangat siaga," jawab Sellandra. "Syukurlah kalau kalian sehat. Ibu lega mendengarnya,"Nadia mengurai pelukan. Dia lalu berganti memeluk menantunya yang begitu membanggakan. "Terima kasih sudah menjaga Sellandra dengan baik, Ero. Mungkinkah ini alasan kenapa Kakek menjodohkan kalian berdua. Beliau tahu kalau kau adalah suami yang paling tepat untuk Sellandra. Sekali lagi terima kasih banyak ya," ucap Nadia penuh haru. "Jangan berterima kasih seperti ini, Ibu. Menjaga Sellandra da

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 3

    Hoeekk hoeekkTubuh Sellandra sampai terbungkuk-bungkuk saat dia kembali memuntahkan isi perutnya. Dia lalu berpegangan ke dinding saat kakinya bergetar karena lemas. "E-Ero," .... Suara Sellandra begitu lirih. Almero yang sedang terlelap pun tak bisa mendengarnya. Sekarang waktu menunjukkan pukul setengah tiga pagi. Dan tiba-tiba saja perut Sellandra bergejolak. Dia yang tidak tega membangunkan Almero memutuskan untuk pergi ke kamar mandi seorang diri. Awalnya Sellandra pikir rasa mual itu hanya sebentar. Tapi siapa sangka kalau dia tak henti mengeluarkan seluruh sisa makanan yang ada di perutnya yang mana membuat sekujur tubuhnya menjadi gemetaran dan juga lemas. "Ero, tolong aku," ucap Sellandra masih berusaha memanggil Ero dengan suaranya yang begitu kecil. Matanya sudah berkunang-kunang sekarang. Almero yang sedang terlelap samar-samar seperti mendengar ada orang yang memanggilnya. Dia lalu berusaha membuka mata sambil meraba kasur di sebelahnya. (Kosong) Tak butuh waktu la

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 2

    FlashbackKintan buru-buru keluar dari dalam mobil begitu melihat Davis muncul. Dia kemudian berlari mengejarnya. "Davis, tunggu. Aku ingin bicara padamu!" teriak Kintan ketika melihat Davis hendak masuk ke dalam lift. Mendengar suara teriakan memanggil namanya Davis akhirnya berbalik. Dia yang sedang kelelahan setelah seharian berkutat dengan pekerjaan merasa bebannya semakin bertambah saja begitu mengetahui siapa yang memanggilnya. Kintan, mantan tunangannya. Wanita itu tengah berlari menuju padanya. Entah apa yang di inginkan. Hmmmm. "Beri aku kesempatan untuk bicara. Please?" ucap Kintan begitu sampai di hadapan Davis. Dia memohon dengan tatapan memelas. "Apalagi yang ingin kau bicarakan, Kintan? Semuanya sudah selesai. Kau dan aku tidak lagi terikat tali pertunangan," sahut Davis dengan dinginnya. Dia enggan sekali bicara dengan mantannya ini. Membuat hati jadi berdenyut nyeri. "Dav, aku tahu aku salah. Tapi tidak bisakah kau memberiku kesempatan untuk memperbaikinya?"Kinta

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 1

    Flashback“Bima, akhirnya kau pulang juga, Nak!” seru Felita sembari berjalan cepat menghampiri putranya yang sudah beberapa bulan hilang tak berkabar. Seketika air matanya mengalir deras begitu mereka saling memeluk. “Kau kemana saja, Bim. Ayahmu bilang kau berada di panti rehabilitasi, tapi kenapa Ibu dan yang lain tak bisa mengunjungimu? Apa yang sebenarnya terjadi?”Sebelum menjawab pertanyaan sang ibu, Bima terlebih dahulu melepas pelukan mereka kemudian mencium keningnya penuh sayang. Rindu sekali dia pada wanita ini. Sungguh.“Ceritanya panjang sekali, Bu. Mungkin tidak bisa selesai diceritakan seabad lamanya,” ucap Bima berseloroh.“Ei kau ini. Ibu serius, Bima. Tolong jangan bercanda!”“Hehe, baiklah.” Bima berdehem. “Ibu tahu tidak saat Sellandra mengalami lebam di lehernya?”“Iya Ibu tahu. Kenapa memangnya?” tanya Felita sambil mengerutkan kening. Agak bingung dia dengan yang sedang dibicarakan oleh putranya.“Itu aku yang menyerangnya,” jawab Bima. “Saat itu aku tidak tahu

DMCA.com Protection Status