Home / Romansa / Suami Pilihan Kakek / 135. Gejala Awal

Share

135. Gejala Awal

Author: Rifani
last update Last Updated: 2023-02-04 13:39:07

Tak terasa kini dua bulan sudah terlewat sejak Sellandra dan Almero menggelar pesta pernikahan mereka yang sangat megah. Sejak saat itu hubungan keduanya pun bertambah menjadi semakin mesra saja. Hingga di suatu pagi, Almero yang masih tertidur samar-samar seperti mendengar suara bising dari arah kamar mandi. Dia lalu meraba kasur di sebelahnya. Kosong. Sellandra tidak ada di sisinya. Segera kedua mata Almero terbuka lebar.

“Sayang, kau di mana?” tanya Almero sembari mengusap mata.

“D-di sini,” ….

Suara lirih yang lebih cocok di sebut rintihan terdengar dari arah kamar mandi. Sadar ada yang tidak beres, Almero langsung melompat turun dari atas ranjang kemudian berlari masuk ke dalam sana. Dan betapa terkejutnya dia melihat Sellandra, istrinya, yang sedang terduduk di lantai sambil memegangi pinggiran kloset. Tanpa membuang waktu lagi Almero segera menghambur ke arahnya dan menangkup wajah istrinya yang bermandikan keringat dingin.

“Astaga, sayang. Wajahmu pucat sekali. Kau kenapa?” ce
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Suami Pilihan Kakek   136. Batu Loncatan

    “Brengsek! Arggghhhh, Sellandra, aku akan membunuhmu!” teriak Yollanda histeris sambil melemparkan remot tv ke dinding. Setelah itu dia berdiri, berkacak pinggang sambil menengadahkan wajahnya ke atas.Kabar kehamilan menantu di keluarga Smith sedang riuh menjadi bahan perbincangan dari segala penjuru kota. Dan hal inilah yang membuat Yollanda terbakar emosi. Dia yang baru saja bangun dan ingin menonton televisi, seketika terbakar api amarah menyaksikan bagaimana Almero terlihat sangat bahagia saat mengumumkan kabar kehamilan istrinya di hadapan awak media. Sungguh, tak pernah Yollanda menyangka kalau rencana yang dia atur sedemikian manis malah mendatangkan kepahitan beruntun untuknya. Mulai dari dirinya yang menjadi bulan-bulanan anak buah Almero, juga dengan nasib cintanya yang terpaksa harus kandas karena pria itu malah mengumumkan pernikahannya dengan Sellandra. Kedua hal ini membuat Yollanda merasa sangat frustasi sekali. Dia mendendam, tapi tak tahu bagaimana cara untuk memelam

    Last Updated : 2023-02-06
  • Suami Pilihan Kakek   137. Merengek

    “Hati-hati!” ucap Almero sembari membantu Sellandra berbaring di ranjang. Dia dengan penuh perhatian menyelimuti tubuh istrinya kemudian duduk di tepian kasur. “Karena sekarang kau sedang hamil, untuk sementara waktu biar aku yang akan membantu mengurus pekerjaan di Latief Group. Kau tidak keberatan, bukan?”“Ero, aku hanya hamil. Bukan sedang sakit keras. Tolong biarkan aku tetap berangkat bekerja ya? Aku tidak terbiasa tinggal di rumah tanpa melakukan aktifitas apa-apa. Sangat membosankan. Ya?” ucap Sellandra merengek agar di izinkan untuk tetap beraktifitas seperti biasa.“No no no. Pekerjaan itu sangat beresiko untuk kehamilanmu yang masih sangat muda, sayang. Kau bisa kelelahan, dan itu akan berdampak pada kesehatanmu dan juga calon anak kita. Tidak bisa. Aku tidak akan mengizinkanmu bekerja. Titik!” tukas Almero sambil menggelengkan kepala.Setelah kabar kehamilan Sellandra di umumkan pada semua orang, sejak saat itu Almero menjadi sangat posesif padanya. Di keseharian Sellandra

    Last Updated : 2023-02-07
  • Suami Pilihan Kakek   138. Kalah Saing

    Brukk"Ah, maaf, Tuan. Saya tidak sengaja," ucap seorang karyawan sambil membungkukkan badan. Dia baru saja bertabrakan dengan seorang pria yang akan masuk ke dalam lift. "Tidak apa-apa."Kai acuh. Segera dia masuk ke dalam lift setelah tadi tak sengaja di tabrak oleh seorang karyawan. Kai baru saja kembali setelah mengurus sesuatu di luar kantor. Dia memindahkan Bima ke salah satu apartemen setelah kemarin bajingan itu meminta maaf pada Nona Sellandra. Ya, karena keinginan istri atasannya Bima berhasil keluar dari tahanan pulau. Namun karena Kai masih belum percaya, dia tak membiarkan pria itu pulang ke kediaman keluarga Latief. Harus di pantau dulu, baru nanti dilepas. TingPintu lift terbuka. Kai melangkah keluar dari sana dan langsung menuju ruangan atasannya. Tok tok tok"Komisaris!"Almero menoleh. Dia yang sedang sibuk memandangi foto Sellandra di layar ponsel segera mempersilahkan Kai untuk masuk. "Bagaimana?""Saya tidak mengantarkan Bima pulang ke rumahnya. Raut wajah ba

    Last Updated : 2023-02-10
  • Suami Pilihan Kakek   139. Penyusup

    Tok tok tok"Siapa?"Hening. Tidak ada suara apapun yang terdengar. Sellandra yang sedang istirahat di dalam kamar menoleh saat tak mendengar sahutan dari luar orang yang mengetuk pintu kamar. Keningnya mengerut, heran mengapa orang tersebut tak mau menjawab pertanyaannya. "Siapa di luar?" tanya Sellandra sekali lagi. Dadanya berdebar dan perasaannya menjadi tak nyaman. "Ini saya, Nona. Dokter Sinta."Dokter Sinta? Oh, dia rupanya, ujar Sellandra dalam hati. Tadi saat Sellandra sedang tidur siang, Kai pulang ke mansion. Kai memberitahu Sellandra kalau sore ini akan datang seorang dokter yang akan bertanggung jawab memeriksa kehamilannya. Kai juga menyampaikan pesan dari Ero yang mengatakan kalau suaminya itu sangat mencintainya. Sellandra malu, tentu saja. Ero memesan kata romantis seperti itu pada seorang asisten dan meminta agar di sampaikan padanya. Kadang-kadang memang. Hmm. "Masuk saja, dokter. Pintunya tidak di kunci," perintah Sellandra sembari menyenderkan tubuh ke kepala

    Last Updated : 2023-02-10
  • Suami Pilihan Kakek   140. Ada Yang Tidak Beres

    Setelah Yollanda berhasil membawa Sellandra keluar dari mansion, dia dengan santainya memberikan segepok uang pada masing-masing penjaga yang telah bekerjasama atas penculikan ini. Jujur, Yollanda sedikit heran karena ternyata orang-orang ini mudah sekali di suap mengingat kalau selama ini mereka telah di didik dengan sangat keras Kai dan Almero. Tapi ya sudahlah. Yang terpenting rencananya bisa berjalan dengan lancar. Haha. Srettt"Masukkan wanita itu ke jok mobil!" perintah Yollanda dengan kejam. "Wanita itu sedang hamil, Yollanda. Jangan terlalu keras padanya. Nanti bayinya meninggal!" ucap Horsen sembari memilin bibir. Dia lalu meminta anak buahnya agar memasukkan Sellandra di kursi tengah saja. "Tidak seru kalau bayinya mati sekarang. Karena kita jadi tidak bisa melihat raut depresi di wajah Almero. Iya, kan?""Terserah kau sajalah. Aku tidak peduli mau bayi itu mati atau tidak. Yang paling penting sekarang kita harus segera pergi dari sini sebelum Almero dan anak buahnya yang

    Last Updated : 2023-02-11
  • Suami Pilihan Kakek   141. Kemurkaan Almero

    Wajah semua orang terlihat ketakutan melihat pria di hadapan mereka mengamuk seperti orang gila. Almero, ya, dia pelakunya. Saat sedang meeting, Kai tiba-tiba memberikan kabar kalau Sellandra telah diculik. Kabar tersebut sontak membuat Almero murka. Dengan marahnya dia menghajar Kai dan juga para penjaga yang ada di sana. Bahkan beberapa karyawan yang tidak tahu apa-apa pun ikut menjadi korban. "Apa saja yang kalian kerjakan hah! Bagaimana bisa mereka menculik anak dan istriku! Dasar bodoh kalian semua. K*parat!" amuk Almero setelah menghajar seorang penjaga sampai pingsan. Dia tak peduli lagi dengan penampilannya yang sangat kacau. Baju berantakan serta tangan yang berlumuran darah. Almero kesetanan. "Komisaris, tolong tenanglah. Kalau Anda tidak bisa mengendalikan diri seperti ini yang ada kita tidak bisa mendapatkan solusi untuk menemukan keberadaan Nona Sellandra dan mencari tahu siapa yang telah menculiknya. Tenang. Tarik nafas perlahan!" ucap Kai mencoba menenangkan amarah sa

    Last Updated : 2023-02-13
  • Suami Pilihan Kakek   142. Hilang Kendali

    Almero menggeretakkan giginya melihat keadaan mansion yang sangat kacau. Hampir semua barang pecah berantakan dan darah bercecer di mana-mana. Kekacauan yang terjadi membuat semua pengawal yang ditempatkan di mansion ini mati dengan cara yang sangat mengenaskan. Membuat dada Almero serasa di bakar api besar karena merasa tak terima. Sraaakkk"Komisaris, saya minta Anda jangan buru-buru melakukan penyerangan. Lebih baik kita tunggu saja kabar dari Tuan Ronald dan yang lainnya. Ya?" ucap Kai sambil menahan tubuh atasannya yang ingin masuk ke ruang rahasia. Ruangan ini sengaja dibuat untuk menyimpan berbagai macam senjata api. Dan biasanya baru akan di gunakan ketika saat genting saja. Seperti sekarang contohnya. "Istriku di culik, Kai. Sellandra dibawa pergi dalam keadaan hamil. Kau tahu itu!" sentak Almero dengan mata berkilat merah. "Saya tahu, Komisaris. Tapi tetap saja Anda tidak boleh mengambil tindakan gegabah. Bersabarlah sebentar!""Bersabar kau bilang?"Almero tertawa. Dan s

    Last Updated : 2023-02-14
  • Suami Pilihan Kakek   143. Meminta Tebusan

    "Siapa kau?"Almero mencoba berbicara dengan seseorang yang hanya diam sejak panggilan di jawab. Dia yakin orang ini pasti adalah salah satu penculik yang membawa Sellandra pergi. Entah Horsen atau Yollanda, pasti salah satu dari mereka. "Yow Almero, santai. Kenapa suaramu terdengar buru-buru sekali. Tenanglah!""Brengsek! Cepat katakan apa maumu!" sentak Almero begitu mengetahui kalau yang baru saja bicara adalah Yollanda, salah satu dalang di balik kegaduhan yang sedang terjadi. Sambil menggeretakkan gigi, sebisa mungkin dia menahan diri untuk tidak memakinya dulu. Almero khawatir hal tersebut akan membuat keselamatan Sellandra dan anak mereka jadi terancam. "Aku tidak tahu apa motifmu menculik istriku. Tapi jika itu karena kau menginginkan sesuatu, tolong beritahu aku sekarang juga. Apapun itu pasti akan kuberikan selama kau tidak menyakiti istriku. Oke?""Hmm, kau cukup pandai bernegosiasi, Almero. Kecerdasanmu benar-benar tidak diragukan lagi. Aku salut!" sahut si penculik. "Tap

    Last Updated : 2023-02-15

Latest chapter

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 9

    Tujuh tahun kemudian .... "Ayaahhh!"Suara teriakan lucu langsung menyambut kepulangan Almero yang baru saja kembali dari melakukan perjalanan bisnis keluar negeri. Melihat kedua anaknya berlarian ke arahnya membuat Almero tampak kegirangan. Segera dia berjongkok di lantai lalu merentangkan kedua tangannya untuk menyambut pelukan dari Rogert dan Adriana. "Aduhh anak-anak Ayah yang cantik dan tampan. Apa kabar, hm? Rindu Ayah tidak?" tanya Almero sambil mencium pipi kedua anaknya secara bergantian. Dia gemas sekali melihat kedua bocah ini. Sungguh. "Kabar kami sangat baik, Ayah. Ibu juga baik," jawab Rogert dengan lancar. Dia lalu mengelus rambut adiknya yang sedang merebah manja di bahu sang ayah. "Sekarang kau sudah tidak sedih lagi, kan? Ayah sudah kembali ke rumah. Jangan menangis lagi ya?""Iya, Kak," sahut Adriana patuh. "Lho, kenapa adikmu bisa menangis? Apa yang terjadi?""Adriana bilang dia sangat merindukan Ayah. Jadi setiap mau tidur dia akan selalu menangis dan bertanya

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 8

    "Hati-hati, sayang," ucap Almero sambil membantu mengantarkan Sellandra ke dalam kamar mandi. "Ughhh, begah sekali perutku. Aku sampai sulit bernafas, Ero," sahut Sellandra terengah. "Apa yang harus aku lakukan agar kau bisa merasa lebih nyaman? Rasanya sakit melihatmu kesulitan seperti ini, sayang."Sellandra tertawa. Suaminya selalu saja berkata manis. Dan sialnya Sellandra sangat suka itu. "Kau hanya perlu terus berada di sisiku. Dengan begitu kau sudah membantu membuatku merasa nyaman. Sungguh.""Hmmm,"Usia kandungan Sellandra sudah mencapai bulan kelahiran sekarang. Hal itu membuat semua orang menjadi sangat waspada. Terutama Almero. Setengah dia tak bisa tidur saat di malam hari karena takut Sellandra mulas mendadak. Agak berlebihan memang. Tapi Almero memang seantusias itu menyambut kelahiran anak pertama mereka. Dan setelah melewati perdebatan panjang, akhirnya di ketahui kalau Sellandra hamil kembar. Ini dilakukan karena Almero merasa panik melihat ukuran perut Sellandra

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 7

    Di bandara, terlihat Kintan berjalan sendirian sambil menarik koper yang tidak terlalu besar. Di matanya bertengger sebuah kaca mata hitam yang dia pakai untuk menyembunyikan matanya yang membengkak. Ya, semalaman penuh dia menangis menunggu Davis menghubunginya. Tapi nihil. Pria itu benar-benar tak peduli dengan kehamilannya. Akhirnya dengan sangat berat hati dia menghubungi Ero dan mengatakan kalau bersedia untuk tinggal di luar negeri. "Tidak apa-apa ya Nak kita hanya hidup berdua. Ibu janji nanti di sana Ibu akan merawatmu dengan baik. Maaf ya karena sudah membuatmu hadir dengar kondisi keluarga yang tidak lengkap," ucap Kintan lirih sambil mengelus-elus perutnya. Pagi tadi saat Kintan berpamitan pada semua keluarganya, Bima sempat melarangnya pergi ke luar negeri. Bahkan ibunya sampai menangis dan memohon agar dirinya tetap tinggal di kota ini. Meski sedih melihat keadaan itu, Kintan tetap memaksakan diri untuk pergi. Terlalu sakit jika harus bernafas di satu kota yang sama de

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 6

    “Selamat pagi, Nyonya. Ada yang bisa kami bantu?”“Di mana ruangan Davis?” tanya Sellandra. Raut wajahnya terlihat seperti orang yang sedang menyimpan amarah.“Ruangan Tuan Davis ada di lantai sembilan. Mau saya antarkan?”“Tidak usah. Terima kasih,”“Sama-sama, Nyonya.”Kedatangan Sellandra yang begitu tiba-tiba membuat heboh semua karyawan Aeron Group. Para karyawan itu saling berbisik, bertanya-tanya gerangan apa yang terjadi sehingga membuat wanita kesayangan bos mereka datang hanya dengan memakai daster saja. Pagi tadi saat Sellandra bangun, dia tak sengaja mendengar percakapan Ero dan Kai yang sedang membahas soal Kintan. Awalnya Sellandra ingin menimbrung, tapi setelah mengetahui apa yang terjadi diapun mengurungkan niatnya. Beralasan ingin pergi jalan-jalan sebentar dengan kepala pelayan, Sellandra nekad datang ke Aeron Group guna menemui Davis. Ya. Sellandra sudah mengetahui tentang kehamilan Kintan. Termasuk juga dengan penolakan Davis yang malah meminta Kintan agar menggug

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 5

    Flashback"Aku hamil,".... Kintan meremas baju bagian bawahnya setelah memberitahu Davis kalau dirinya hamil. Gugup, dia gugup sekali. Kintan begitu takut pria ini akan menolak mengakui janin yang ada di dalam perutnya. "Kau yakin itu adalah anakku?" tanya Davis. Jujur dia syok sekali setelah Kintan memberitahu kalau dirinya sedang hamil. Setelah hati Davis langsung bereaksi keras dengan meminta untuk tidak menerima kehadiran janin tersebut. Bayi itu bukan miliknya."Dav, hanya denganmu aku pernah melakukan hal seperti itu. Bukankah kau juga tahu kalau itu adalah yang pertama untukku?" sahut Kintan resah menyadari adanya penolakan di diri pria ini. "Aku memang yang pertama, tapi setelah itu aku mana tahu kau melakukannya dengan pria lain atau tidak. Kemungkinan seperti itu bisa saja terjadi, bukan?"Kintan tersentak kaget mendengar tuduhan keji yang dilayangkan oleh Davis. Sungguh, dia benar-benar tidak menyangka kalau Davis akan sekejam ini padanya. Kejam sekali. "Berhenti memper

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 4

    Senyum Sellandra langsung mengembang begitu melihat wajah ibunya. Karena merindu, dia merengek meminta Ero agar mengantarkannya pulang ke rumah. Dia rindu sekali pada ibu dan juga neneknya. "Halo sayang, apa kabar?" tanya Nadia sembari berjalan cepat menghampiri putrinya yang baru saja keluar dari mobil. Begitu sampai di dekatnya dia langsung memeluknya penuh sayang. "Ibu rindu sekali padamu, Nak. Bagaimana? Kandunganmu sehat-sehat saja, kan?""Kami sangat sehat, Ibu. Ero menjagaku dengan begitu baik. Dia sangat siaga," jawab Sellandra. "Syukurlah kalau kalian sehat. Ibu lega mendengarnya,"Nadia mengurai pelukan. Dia lalu berganti memeluk menantunya yang begitu membanggakan. "Terima kasih sudah menjaga Sellandra dengan baik, Ero. Mungkinkah ini alasan kenapa Kakek menjodohkan kalian berdua. Beliau tahu kalau kau adalah suami yang paling tepat untuk Sellandra. Sekali lagi terima kasih banyak ya," ucap Nadia penuh haru. "Jangan berterima kasih seperti ini, Ibu. Menjaga Sellandra da

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 3

    Hoeekk hoeekkTubuh Sellandra sampai terbungkuk-bungkuk saat dia kembali memuntahkan isi perutnya. Dia lalu berpegangan ke dinding saat kakinya bergetar karena lemas. "E-Ero," .... Suara Sellandra begitu lirih. Almero yang sedang terlelap pun tak bisa mendengarnya. Sekarang waktu menunjukkan pukul setengah tiga pagi. Dan tiba-tiba saja perut Sellandra bergejolak. Dia yang tidak tega membangunkan Almero memutuskan untuk pergi ke kamar mandi seorang diri. Awalnya Sellandra pikir rasa mual itu hanya sebentar. Tapi siapa sangka kalau dia tak henti mengeluarkan seluruh sisa makanan yang ada di perutnya yang mana membuat sekujur tubuhnya menjadi gemetaran dan juga lemas. "Ero, tolong aku," ucap Sellandra masih berusaha memanggil Ero dengan suaranya yang begitu kecil. Matanya sudah berkunang-kunang sekarang. Almero yang sedang terlelap samar-samar seperti mendengar ada orang yang memanggilnya. Dia lalu berusaha membuka mata sambil meraba kasur di sebelahnya. (Kosong) Tak butuh waktu la

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 2

    FlashbackKintan buru-buru keluar dari dalam mobil begitu melihat Davis muncul. Dia kemudian berlari mengejarnya. "Davis, tunggu. Aku ingin bicara padamu!" teriak Kintan ketika melihat Davis hendak masuk ke dalam lift. Mendengar suara teriakan memanggil namanya Davis akhirnya berbalik. Dia yang sedang kelelahan setelah seharian berkutat dengan pekerjaan merasa bebannya semakin bertambah saja begitu mengetahui siapa yang memanggilnya. Kintan, mantan tunangannya. Wanita itu tengah berlari menuju padanya. Entah apa yang di inginkan. Hmmmm. "Beri aku kesempatan untuk bicara. Please?" ucap Kintan begitu sampai di hadapan Davis. Dia memohon dengan tatapan memelas. "Apalagi yang ingin kau bicarakan, Kintan? Semuanya sudah selesai. Kau dan aku tidak lagi terikat tali pertunangan," sahut Davis dengan dinginnya. Dia enggan sekali bicara dengan mantannya ini. Membuat hati jadi berdenyut nyeri. "Dav, aku tahu aku salah. Tapi tidak bisakah kau memberiku kesempatan untuk memperbaikinya?"Kinta

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 1

    Flashback“Bima, akhirnya kau pulang juga, Nak!” seru Felita sembari berjalan cepat menghampiri putranya yang sudah beberapa bulan hilang tak berkabar. Seketika air matanya mengalir deras begitu mereka saling memeluk. “Kau kemana saja, Bim. Ayahmu bilang kau berada di panti rehabilitasi, tapi kenapa Ibu dan yang lain tak bisa mengunjungimu? Apa yang sebenarnya terjadi?”Sebelum menjawab pertanyaan sang ibu, Bima terlebih dahulu melepas pelukan mereka kemudian mencium keningnya penuh sayang. Rindu sekali dia pada wanita ini. Sungguh.“Ceritanya panjang sekali, Bu. Mungkin tidak bisa selesai diceritakan seabad lamanya,” ucap Bima berseloroh.“Ei kau ini. Ibu serius, Bima. Tolong jangan bercanda!”“Hehe, baiklah.” Bima berdehem. “Ibu tahu tidak saat Sellandra mengalami lebam di lehernya?”“Iya Ibu tahu. Kenapa memangnya?” tanya Felita sambil mengerutkan kening. Agak bingung dia dengan yang sedang dibicarakan oleh putranya.“Itu aku yang menyerangnya,” jawab Bima. “Saat itu aku tidak tahu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status