Home / Romansa / Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin / Chapter 59 - Chat Misterius

Share

Chapter 59 - Chat Misterius

Author: Jezlyn
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Oh, yasudah. Kompak sekali suami istri ini pada kebelet.”

Kaira tersenyum canggung saat pamitan, padahal malu banget saat akan menyusul suaminya ke toilet. Takut dikira akan berbuat macam-macam.

Saat mendorong pintu, Kaira kaget tubuhnya dipeluk dari belakang oleh Dipta. Ternyata suaminya sembunyi dibalik pintu.

“Ih, Mas, lepasin.”

“Jatah dulu seronde lah. Aku udah setuju kerja di sini.”

“Tapi ini di toilet, Mas. Lagian nggak enak sama Papa dan Salsa yang udah nunggu di luar.”

“Biarin aja. Mereka juga ngertiin kok. Namanya juga kita penganten baru.”

“Tapi—ahhh!” pekik Kaira saat kedua tangan Dipta mulai berani nakal dengan meremas kedua gundukan milik Kaira kencang. “Stop, Mas! Aku minta transferin uang ke m-banking buat bayar pesanan makanan. Saldoku—eemmhhhh!” lenguh Kaira yang tak bisa mencegah tangan jahil suaminya.

“Seronde dulu nanti aku transfer banyak ke rekening kamu.”

“Ck! Kamu bayar aku gitu? Kok aku kayak lon—eeuggghhh!” desah Kaira saat sebelah tangan Dipta sudah berhasi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 60 - Menemui Orang Misterius

    "Nggak ada apa-apa," gumam Dipta pelan, tapi masih didengar oleh Kaira. Ekspresi wajahnya bahkan masih menunjukkan rasa curiga, namun Kaira merasa lega karena sebelum keluar dari toilet, wanita itu menyempatkan diri untuk menghapus semua chat di ponselnya. Ya, meski hanya ada dua orang saja yang kirim chat. Dipta dan orang misterius itu.Saat suaminya mengembalikan ponselnya dengan wajah kecut, Kaira iseng mengajukan pertanyaan."Udah pesen menu makannya?" tanya Kaira basa-basi."Nggak jadi. Mendadak udah nggak pengin," jawab Dipta ngeles meski aslinya Kaira tahu tujuan suaminya meminjam hape. Yang pasti ingin tahu ada apa di dalamnya.Perjalanan mereka pun akhirnya sampai rumah. Kaira pun melakukan aktifitas seperti biasa. Dipta sibuk di depan laptop, namun kali ini tidak main game melainkan membuka email yang menampilkan laporan dari Adit.Kaira yang tak sengaja melihat,.langsung mendekat ke arah Dipta."Sebetulnya selama ini kamu betulan main game atau pura-pura?" tanya Kaira isen

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Bab 61 - Jauhi Dipta!

    “Kenapa? Kok mukanya kaget gitu?”Kaira benar-benar tidak menyangka kalau yang berdiri di depannya saat ini adalah Salsa. Lalu dari mana dia tahu nomornya? Sedangkan yang tahu nomornya baru beberapa orang saja.Saat Salsa melangkah mendekat ke arahnya, Kaira mencoba tenang meski aslinya begitu deg-degan.“Jauhi Dipta!” titah Salsa tepat di samping telinga. Suaranya pelan, tapi sangat membuat tubuh Kaira meremang. “Kalian tidak pantas bersatu!” tambahnya sambil memberikan senyuman sinis.Mengingat tubuh Salsa jauh lebih tinggi membuatnya sedikit condong turun ke bawah, menyamakan tubuh milik Kaira.Selesai mengatakan itu, Salsa berbalik badan, berjalan menjauhi Kaira yang masih terdiam dengan kedua telapak tangan mengepal kuat.“Dipta itu cocoknya cuma sama aku!” lanjut Salsa, menatap tajam ke arah Kaira.Berhasil mengusai diri, Kaira kini mulai berani berjalan maju mendekati Salsa yang berdiri di belakang meja. Kaira mendongak tanpa takut, membalas tatapan Salsa dengan senyuman mereme

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 62 - Cara Menyingkirkan Pelakor

    “Kalau itu yang kamu mau, aku enggak bisa nolak,” jawab Dipta tersenyum manis sambil membalas pelukan manja Kaira di depan Salsa.Mendapat balasan pelukan dari Dipta, Kaira merasa menang satu kosong dengan Salsa. Apalagi wanita itu terlihat panas melihat kemesraannya. Kaira bersorak dalam hati kalau ia ternyata bisa membuat calon pelakor ini kebakaran jenggot.Ting!Mereka bertiga kini keluar lift bersama-sama. Tepatnya, Dipta mempersilakan Salsa keluar terlebih dahulu dan dia menyusul di belakangnya bersama Kaira.Sampai di depan mobil milik Dipta, Kaira buru-buru mencegah suaminya saat akan masuk di pintu kemudi.“Mas, kamu kayaknya capek banget. Aku takut nanti nyetirnya kurang fokus,” keluh Kaira masuk akal.“Gapapa kok.”“Jangan gitu, Mas. Kamu ini bawa nyawa tiga lho. Aku kalau bisa nyetir pasti gantiin kamu. Sayangnya aku nggak bisa nyetir,” keluh Kaira memberikan ekspresi lesu yang membuat Dipta langsung berpikir jika ucapan istrinya ada betulnya juga.“Kalau gitu Salsa aja ya

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 63 - Bersaing Di Depan Vania

    “Lagi di taman lihat-lihat bunga, Bu," jawab ART keluarga Kertakusuma.Vania mengangguk kecil, dan berjalan keluar rumah. Matanya mencari Kaira yang ternyata sedang tersenyum manis ketika melihat bunga-bunga di taman. “Itu yang pink namanya bunga peony, yang putih itu namanya bunga magnolia,” celetuk Vania yang membuat Kaira menoleh ke samping, ke arah Vania berdiri. “Cantik.” “Ya, memang cantik juga mahal,” jawab Vania masih menunjukkan wajah judes seperti biasa. “Mama yang cantik pakai dres putih itu bukan bunga ini,” ralat Kaira yang membuat Vania mengulum senyuman dipuji oleh menantunya. Akan tetapi buru-buru langsung mengubah ekspresinya kembali judes.“Yaudah buruan itu sopir udah nunggu.” “Ke mana, Ma?” “Kantor, memang mau ke mana lagi!?” “Biar Kaira naik taksi aja. Takut Mama nggak nyaman satu mobil sama Kaira.” “Ck! Kamu ini dikasih gratisan malahan nolak! Buruan, saya malas nunggu lama!” Kaira yang melihat kepergian Vania justru mesam-mesem sendiri. Akhirnya Mama me

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 64 - Penganiayaan

    “Apa maksudnya?” Vania melirik ke arah Kaira yang masih duduk. “Jelaskan pada saya, Kaira!?” bentak Vania semakin jengkel kepada menantunya ini.Kaira yang baru akan membuka mulutnya untuk menjelaskan, tiba-tiba diserobot oleh Melodi yang menerocos panjang lebar.“Kaira dan Mas Bayu ini dulu pacaran, Tante. Kaira ini sangat gila uang dan harta makanya dulu Mas Bayu tertekan sama sikapnya. Karena saking sukanya Mas Bayu dulu, dia sampai nekat korupsi uang kantor,” jelas Melodi mengarang cerita yang didukung oleh Widya.“Betul, Bu Vania,” dukung Widya semangat.Vania yang mengetahui fakta ini semakin jengkel. Bisa-bisanya Dipta menikahi wanita matre seperti ini. Vania tidak akan tinggal diam saja.“Jadi saya mohon keadilan untuk anak saya, Bu Vania. Yang pantas dipenjara itu dia bukan Bayu!” tuding Widya dengan telunjuknya ke arah dahi Kaira.Tak tahan difitnah terus menerus membuat Kaira langsung berdiri, menatap Widya jengkel. “Bu! Hubungan aku sama Mas Bayu sudah selesai lama. Kenapa

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 65 - Kaira Masuk Rumah Sakit

    “Keadaannya baik, hanya saja ….”“Hanya saja apa, Dok?” tanya Vania penasaran.Dokter yang ditanya tampak bingung menyampaikan, namun tetap memberikan senyuman tipis sebagai rasa profesionalitasnya. Bahkan sebelum menyampaikan lebih detail, dokter itu menghela napas panjang dan kembali memberikan senyuman yang membuat Vania penasaran.“Benturan keras membuat kandungannya lemah. Jadi saya minta untuk semua anggota keluarga tidak membuatnya kelelahan apalagi stress. Hal ini begitu mempengaruhi kandungannya,” jelas Dokter yang memeriksa Kaira.Vania merasa salah dengan pendengarannya hingga kembali memastikan. “Tadi apa, Dok? Kandungannya lemah?” tanya Vania, yang hatinya mendadak deg-degan tak karuan.“Iya, Bu. Pasien harus istirahat total untuk sementara waktu demi kebaikan calon bayi juga Ibunya,” terang Dokter itu kembali memberikan nasihat kepada Vania.Bukan hanya Vania saja yang syok mendengar jika Kaira sedang hamil. Salsa pun rasanya lemas mendadak. Harapan untuk mendapatkan Dip

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 66 - Seriusan Kaira Hamil!?

    “Ini serius, Kaira hamil?” tanya Dipta memastikan ucapan Mamanya. Rasanya tak percaya. Mulutnya bahkan melongo sedikit saking kagetnya mendengar kabar menggembirakan ini.Vania mengangguk sambil tersenyum kecil. “Mama mau punya cucu,” balasnya dengan kekehan kecil.Wisnu yang merasa bahagia jika menantunya sedang hamil, melampiaskan perasaannya dengan semakin mengeratkan pelukan ke tubuh istrinya.Dipta yang dari tadi emosi marah-marah kini justru kedua bola matanya berkaca-kaca menatap sang istri yang justru masih terdiam syok.“Sayang, kita akan punya anak,” ujar Dipta senang. Alisnya naik ke atas sebelah saat melihat Kaira justru diam saja tak memberikan reaksi apapun. “Sayang,” tegur Dipta lirih.“Aku hamil?” tanya Kaira dengan wajah polosnya.Dipta yang gemas, menangkup kedua pipi istrinya dengan telapak tangan. Dihadapkan ke arah wajahnya hingga kedua netra miliknya bersirobok dengan manik cokelat milik Kaira.“Ya, kamu hamil. Memangnya kamu tidak tahu?” tanya Dipta heran.Kaira

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 67 - Dipta Murka!

    “Buruan, kenapa diam aja!?” omel Kaira yang tak sabar menunggu cerita dari suaminya. Sekarang, Kaira begitu sangat sensitif.Dipta menghela napas panjang sebelum menceritakan kisah masa lalunya dengan Salsa. Bukan tidak mau jujur soal ini. Hanya saja, Dipta takut memicu pertengkaran di antara dirinya dan Kaira.Dan, sepertinya kalau sudah menikah memang seharusnya jujur-sejujurnya sama pasangan. Karena sikap wanita ini terkadang mirip detektif FBI, semua akan dikorek-korek sampai ke dasar bahkan akar-akarnya.“Jadi pernah terjadi kesalahpahaman antara Salsa dan aku. Dulu waktu masih SMP, Salsa kirim surat cinta ke aku, tapi nggak aku balasin. Bahkan baca saja tidak. Surat itu aku kasih ke Bagas, dan dibalasin sama Bagas yang membuat Salsa mengira itu dari aku. Mendadak ada suatu momen kalau balasan dari Bagas kayak ngajak pacaran gitu, dan diiyakan oleh Salsa. Akhirnya timbul salah paham gitu, sayang,” jelas Dipta panjang lebar.“Kamu nggak bohong, ‘kan?” selidik Kaira menatap Dipta p

Latest chapter

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 254 - Bahagia Bersamamu [TAMAT]

    Alle yang mendadak khawatir jika Raffa macam-macam kini langsung berjalan ingin keluar dari kamar hotel, namun dicegah oleh para teman-temannya.“Mau ke mana?”“Mau ke kamar sebelah.”“Jangan lah, itukan acaranya Raffa sama teman-temannya. Kita di sini aja seneng-seneng.”“Tapi kalau dia macam-macam gimana, Nin!?”“Iya gapapa dong? Itung-itung kasih free sehari apa salahnya.”“Gila lo semua!”Alle tetap keukeh ingin keluar dan mengecek kamar sebelahnya. Saat digedor-gedor dan dibuka oleh petugas hotel, Alle terkejut ketika di dalam kamar tidak ada siapa-siapa.Justru Alle merasa heran ketika kamar yang dimasuki justru memiliki konsep seperti film Disney. Alle berpikir kalau Nindi salah memberitahukan nomor kamar acara Raffa.Tak lama Nindi dan teman-temannya keluar. Mereka bahkan sudah berganti kostum yang membuat Alle merasa hampir gila sekarang.“Jadi … ini semua kerjaan kalian?” tanya Alle tidak percaya harus terkena jahilan mereka bertubi-tubi meski di dalam hati sangat senang lua

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 253 - Bridal Shower

    Melihat model gaun yang dipilih oleh Alle membuat Raffa langsung mendelik kaget. Yang benar saja? Bisa-bisanya Alle memilih model yang memiliki belahan panjang dari ujung kaki sampai paha. Ditambah bagian dada yang terbuka. Tentu saja Raffa tidak setuju dan tidak akan memberi kesempatan untuk para mata buaya darat melihat keindahan tubuh istrinya.“Aku nggak setuju!” tolak Raffa tegas.“Lha, kenapa? Bukannya bagus dan seksi?”“Kamu mau sengaja pamer paha sama payudara?” skakmat Raffa yang membuat Alle langsung terdiam. Niat Alle bukan seperti itu, tapi agar terlihat seksi saja. “Pilih yang kalem aja,” lanjut Raffa memberikan sarannya.“Yaudah kamu pilih sendiri aja. Aku bingung semuanya bagus-bagus.”Alle memberikan semua majalah ke arah Raffa. Membiarkan Raffa memilihkan gaun yang pas dan cocok untuknya. Lagian Alle bingung jika harus untuk memilih seperti ini.Pada akhirnya Raffa yang memilihkan gaun untuk Alle pakai di acara resepsi nanti. Tentu saja pilihan Raffa jatuh pada dress

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 252 - Menuju Hari Bahagia

    Setelah acara kelulusan dua hari yang lalu, kini Raffa dan Alle sibuk mempersiapkan diri untuk resepsi pernikahannya. Alle bahkan meminta ijab qobul diulang saat acara resepsi nanti. Alle ingin foto buku nikah sekaligus agar orang-orang tahu kalau mereka menikah resmi.Dan, saat ini mereka berdua telah sampai di butik yang akan mendesain baju pengantin mereka nanti. Sebelum keluar mobil, Raffa mengambil kaca mata hitamnya terlebih dahulu di dalam dashboar dan segera memakainya yang justru semakin menambah akan pesona kadar kegantengannya.Lain hal dengan Alle yang mendecih sebal melihat penampilan Raffa. Bagi Alle sendiri, kalau Raffa terlalu tampan justru membuatnya khawatir karena akan banyak buaya betina untuk menggoda suaminya ini.“Kalau mau memuji nggak usah malu-malu,” celetuk Raffa meledek Alle yang saat ini menatapnya dengan sangat serius. “Percaya kok kalau aku ganteng,” lanjutnya penuh percaya diri.“Cih! Dasar kepedean! Padahal mirip tukang urut!”Beginilah kehidupan Raffa

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 251 - Kelulusan

    Selesai hangout bersama Nindi, Alle pamit pulang tanpa menunggu Raffa menjemput terlebih dahulu.Setiba di rumah, Alle selalu melihat pemandangan di mana para adik-adiknya berkumpul dan berantem.“Kak, minta duit dong!” Januar menadahkan tangan di depan Alle, meminta uang untuk top up game.“Buat apaan?”“Beli jajan di mini market depan,” kilah Januar berbohong.Alle yang memang gampang percaya tentu saja memberikan uang dua lembar warna merah. Januar yang sehabis diberi uang langsung kabur pergi dari rumah.Awalnya tadi seperti biasa, lagi berantem sama Oky. Entah rebutan apa mereka berdua. Alle yang sehabis perawatan berjalan menuju ke arah kamar Yupi, ingin mengobrol dengan adiknya yang satu itu.Tok! Tok!“Masuk aja nggak dikunci!” seru dari dalam kamar yang membuat Alle langsung menekan handle pintu dan mendorong ke dalam.Cklek!“Eh, Kak Alle, sini Kak,” ujar Yupi yang menepuk ranjang di sampingnya, menandakan untuk Alle duduk di sana.Ketika Alle sudah duduk, bisa ia lihat kala

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 250 - Me Time With Bestie

    Baik Alle maupun Raffa sama-sama kaget mendengar suara cempreng dari Januar yang mirip dengan toa. Apalagi bocil itu tengah berlari-lari sambil teriak ‘Kak Alle ciuman’ dan hal ini membuat Alle sangat malu.Kesal memiliki adik seperti itu membuat Alle gregetan sendiri pengin masukin karung. Namun, melihat Raffa yang tampak santai membuat Alle heran.“Kenapa kamu nggak kesal, Bee?” tanya Alle menatap Raffa yang masih sibuk menikmati teh jahe buatan Alle.“Ngapain kesal sama anak kecil? Buang-buang tenaga aja. Biarkan aja Januar begitu,” lerai Raffa yang terkesan lebih membela Januar dibanding Alle.“Kamu kenapa jadi belain dia!?” sungut Alle semakin kesal.“Aku nggak belain, Sayang, hanya memaklumi tingkahnya yang memang lagi begitu. Nanti juga ada fase-nya dia bakalan nalar dan mengerti kok.” Raffa berkata sangat lembut hingga membuat Alle semakin tidak bisa berkutik untuk marah-marah.“Iya, sih, tapi ngeselin banget mulutnya kayak toa! Bikin heboh pagi-pagi begini.”Raffa yang paham

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 249 - Menikmati Peran Suami Istri

    Pagi ini jika biasanya Alle akan sibuk dan heboh soal urusan sekolahnya, kali ini cewek itu jauh lebih santai. Lebih bisa menikmati hidup dan peran barunya sebagai istri. Terbukti dengan Alle bangun pagi-pagi hanya untuk menyiapkan pakaian milik Raffa yang akan digunakan pergi ke kantor Papa Regan.Katanya Raffa akan mengisi waktu luangnya dengan bekerja magang di kantor orang tuanya sendiri. Sebagai istri, Alle hanya bisa mendukung jika itu memang yang terbaik.Alle juga sudah berkutat di dapur hanya untuk memasak menu sarapan untuk Raffa. Alle ingin mencoba memasak menu berat untuk Raffa. Biar kalau sarapan jangan roti oles selai terus. Kasihan suaminya akan bosan jika seperti itu.“Lho, Non Alle masak apa?” tanya asisten rumah tangga yang kaget melihat anak majikannya pagi-pagi sudah berada di depan kompor. Pemandangan yang sangat langka.“Sayur sup, Bi. Buat Raffa sarapan nanti,” jawab Alle sambil mesam-mesem sendiri.“Owalah gitu toh, Non. Kekuatan cinta emang luar biasa sekali y

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 248 - Sambutan Hangat

    Setiba di Indonesia, pasangan muda itu disambut sangat meriah dan penuh kasih oleh kedua keluarga yang memiliki pengaruh besar di negara itu.Alle yang kangen dengan Mamanya langsung memeluk Kaira sambil menangis bahagia. Ternyata hidup jauh membuatnya sadar akan pentingnya peran seorang Ibu yang selalu memperhatikan dirinya setiap waktu.Meski terkesan cerewet tapi saat jauh selalu membuat kangen. Alle bahkan masa bodoh ketika menjadi pusat perhatian dari adik-adiknya karena sudah besar masih suka menangis seperti ini.“Kangen,” ucap Alle sambil menatap wajah Kaira yang ikut berkaca-kaca, namun Alle tahu betul kalau Mamanya sedang menahan diri untuk tidak menangis.“Mama juga kangen sama kamu,” balas Kaira sambil mengusap lembut pipi anaknya. Meski sudah menikah, tetap saja di mata Kaira dan Dipta, Alle tetap menjadi putri kecilnya.Alle tersenyum manis ketika Dipta tak mau kalah ingin meminta pelukan darinya. Perhatian Alle pun kini berpindah ke cinta pertamanya, Papa Dipta.Cukup l

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 247 - Kembali Ke Indonesia

    “Serius kamu tanya ini?” Raffa tidak percaya kalau Alle bakalan menanyakan hal ini kepadanya. Kalau Raffa tidak normal, mana mungkin minta nambah berkali-kali. Alle ada-ada aja!“Iyakan teman-teman kamu aja gitu semua,” jawab Alle dengan wajah tanpa dosanya. Mukanya benar-benar gemesin sekaligus ngeselin pengin masukin karung.Raffa yang mendapat pertanyaan itu justru merasa bingung sendiri saat ingin menjawab. Yang dilakukan Raffa hanya menggaruk-garuk pelipisnya yang tidak gatal sama sekali.Sampai akhirnya Raffa mengajak Alle untuk benar-benar pergi dari ruang itu. Sebelumnya Raffa berpamitan kepada Noah dan teman-temannya terlebih dahulu.Ketika sudah berada di area parkiran, Raffa kembali menatap Alle yang masih saja menunggu jawabannya.“Gini All, kalau aku nggak normal sudah pasti nggak nafsu sama kamu. Ini lihat kamu begini aja bawaan pengen ajak ke atas ranjang. Ngadon anak tiap waktu. Masa kamu masih berpikiran kalau aku nggak normal, sih!?” jelas Raffa panjang lebar karena

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 246 - What The Fuck

    Malam ini Raffa membawa Alle pergi ke salah satu klub malam ternama di kota tersebut. Alle yang baru mengetahui tujuannya ke tempat dugem, langsung ngamuk dan memukuli Raffa ketika baru sampai parkiran.“Tau gini aku nggak mau ikut!” amuk Alle kesal.“Katanya mau lihat Noah udah punya pacar apa belum? Di tempat ini kamu bisa melihat dia secara langsung.”Alle diam tak memberikan komentar ataupun reaksi apapun. Hatinya terlalu kesal kepada Raffa yang tidak mau langsung menjawab pertanyaannya malah justru membawanya ke tempat clubbing seperti ini.“Ayo,” ajak Raffa yang saat ini sudah turun terlebih dahulu dari dalam mobil. “Mau di dalam mobil terus?” lanjutnya menyindir Alle ketika masih saja duduk anteng di kursi penumpang.Sambil menggerutu, Alle mulai membuka pintu mobil dan turun dengan kondisi tubuhnya yang sudah lesu duluan.Seumur hidupnya, Alle tidak pernah datang ke tempat seperti ini. Hidupnya lurus-lurus saja meski sering mendengar beberapa cerita dari teman-teman kelasnya y

DMCA.com Protection Status