Share

Bab 5 : Selir Suami

Author: Amora Grace
last update Last Updated: 2024-03-06 14:02:42

“Kamu datang lagi malam ini ?" tanya Diana sambil menatap Edgar memasuki kamar mereka.

"Tentu saja, ini kamar kita," jawabnya sambil melangkah dan merangkul Diana.

"Tapi kau sudah memiliki istri," ucap Diana dengan raut wajah yang cemberut.

"Tapi hatiku milikmu. Biarkan aku hanya bersamamu," ucap Edgar dengan lembut sambil membelai lembut wajah Diana.

"Apa kamu lebih memilih aku menghabiskan malam dengan wanita itu?" Diana mempererat pelukannya sambil menggeleng keras.

"Melihatmu menikah membuat hatiku hancur berkeping-keping. Bahkan membayangkan kalian tidur bersama saja sudah membuatku tak tahan," ucap Diana sambil terisak, kepedihan tergambar jelas di matanya.

“Jangan berfikif terlalu berlebihan. Kamu tahu bukan kalau aku sangat mencintaimu” ucapnya mulai melucuti pakaian Diana dan mengecup bahu Diana lembut.

“Ya, aku juga sangat mencintaimu. Jadi jangan pernah mencampakanku” ucap Diana dengan suara gemetar, diiringi dengan tatapan penuh cinta kepada Edgar.

“Wajah yang sangat tampan, kaya raya. Kamu harus tetap menjadi milikku selamanya” desisnya dalam hati ketika Edgar mulai liar di atas ranjang.

***

Pagi itu, Fiona terbangun dengan suara pintu kamarnya dibanting kasar.

Matanya melebar tatkala melihat sosok kekasih suaminya berdiri di ambang pintu dengan sehelai handuk melilit kepala. Wajahnya mengeras menahan emosi.

"Ada apa pagi-pagi ke kamarku?" hardik Fiona. Dia sama sekali tak ingin beramah tamah dengan Diana.

Diana melenggang masuk tanpa permisi. "Karena aku yang mengelola keuangan keluarga ini. Aku kemari untuk memberikanmu uang bulanan," ucapnya sinis sambil membenahi handuk di kepalanya.

Dengan gerakan mengejek, ia melemparkan sebuah amplop kecil ke meja rias Fiona. "Ini uang bulananmu."

Fiona membuka amplop itu dengan jijik.

"Seratus ribu?" Alisnya mengernyit tak percaya. Diliriknya wanita itu yang begitu angkuh menatapnya.

"Ya, karena kau hanya tinggal menumpang di rumah ini, jadi kurasa uang itu pasti cukup untukmu," ucap Diana dengan nada meremehkan.

Amarah membuncah di dada Fiona. Ia mendengus keras dan memutar kedua bola matanya.

"Omong kosong! Kau pikir aku bisa hidup dengan uang secuil ini? Bahkan untuk membeli kebutuhan harianpun tidak cukup!"

Wanita itu tertawa mengejek. "Justru itu yang kuinginkan. Agar kau cepat angkat kaki dari rumah ini, perempuan tak tahu diri!"

"Baiklah aku akan menerimanya. Dimana aku harus tanda tangan ?” tanya Fiona namun raut wajah Diana tampak kebingungan.

“Kau mungkin tidak mengerti karena sebelumnya hanya seorang pelayan rendahan." Diana mendelik kaget mendengar ucapan sinis Fiona.

"Namun, biasanya dalam memberikan uang seperti ini harus disertai dengan dokumen administratif tertentu. Minimal harus ada surat keterangan yang menyatakan pihak A memberikan sejumlah uang kepada pihak B. Lalu kita akan menandatanganinya." jelas Fiona dengan nada merendahkan.

Diana mengerutkan dahinya bingung. Ia tidak pernah mengurus hal seperti ini sebelumnya.

"Tetapi jika kamu tidak menyiapkan berkasnya, kamu bisa menuliskannya saja. Ini nanti untuk laporan kepada kepala pelayan." sambung Fiona sambil mengambil selembar kertas kosong ukuran A4 dari lacinya.

"Kenapa kamu memiliki kertas seperti itu ?" tanya Diana curiga.

"Entahlah, sudah ada dari sebelumnya." jawab Fiona enteng.

"Kenapa kau membantuku ?" selidik Diana, masih sangat curiga. Dia mengharapkan Fiona akan memaki-makinya, bukannya malah membantunya seperti ini.

"Aku tidak membantumu. Tapi karena aku sudah menjadi bagian keluarga ini, aku hanya membantu untuk memperjelas laporan keuangannya saja," jawab Fiona tenang.

Diana hanya mengangguk, kemudian duduk di meja rias Fiona dan mulai menulis di kertas kosong itu.

"Saya Diana Luna, sebagai nyonya rumah Darmawan. Memberikan uang bulanan kepada Fiona Gunawan sebesar seratus ribu rupiah."

Dengan ragu, Diana membubuhkan tanda tangannya di bawah surat itu. Entah mengapa firasatnya tidak enak.

"Tinggalkan saja suratnya di situ. Nanti aku yang akan memberikannya kepada kepala pelayan," ucap Fiona sambil tersenyum.

Diana menangkap sesuatu yang janggal dari senyum itu, tapi dia mengabaikannya. "Urusanku sudah selesai."

Dengan canggung, dia membalikkan tubuh dan pergi meninggalkan kamar Fiona.

Melihat punggung Diana menjauh, senyum Fiona semakin melebar. Matanya memancarkan percikan licik.

Tangannya meremas amplop uang bulanan yang diberikan Diana tadi.

"Bagaimana bisa ada orang sebodoh itu?" Fiona tertawa terbahak-bahak melihat kebodohan Diana.

Dengan segera dia mengambil ponselnya dan menghubungi Putra.

"Halo, Putra. Bisakah kau memberikan nomor Yeriska Wijaya? Aku butuh menghubunginya untuk sesuatu yang penting." Ucap Fiona dalam telpon.

Video yang sempat viral kemarin adalah sebuah Video yang di unggah oleh Yeriska Wijaya ke sosial media nya. Mungkin karena ia memiliki pengikut yang sampai jutaan di sosial medianya, sehinggal videonya cepat sekali viral dan mendapat perhatian publik. Sampai media cetak dan media elektronik mengunggah ulang video itu.

“Aku tidak tahu siapa itu Yeriska Wijaya. Tapi kalau kau membutuhkan kontak keluarga Wijaya, aku memiliki kontak Aris Wijaya” Fiona mengangguk kecil.

“Tidak apa. Kirimkan saja” ucapnya.

“Aku akan mengirimkannya melalui pesan teks” ucap Putra sebelum menutup teleponnya.

***

Aris menatap handphone nya sejenak, memastikan apakah matanya tidak salah lihat. ia selalu menyimpan nomor itu 'Fifi'.

"Apakah aku sudah menjadi gila ?" desisnya. Namun ia segera mengengkat telpon itu.

"Iya, halo dengan siapa?" jawab Aris mencoba setenang mungkin meski jantungnya berdegup kencang.

"Maaf mengganggu waktunya Pak, saya Fiona Gunawan. Apakah saya boleh meminta nomor Yeriska?" suara lembut Fiona pun terdengar dari seberang.

"Saya akan mengirimkannya melalui pesan teks," balas Aris dengan nada dingin untuk menyembunyikan kekalutannya.

Aris merasakan jantungnya berdegup kencang setelah Fiona menutup telepon.

Sudah belasan tahun lamanya ia memendam rasa cinta yang hanya sepihak kepada wanita itu.

Untuk pertama kalinya mereka berkomunikasi langsung, terlebih Fiona yang lebih dulu menghubunginya.

Perasaannya campur aduk saat ini, antara senang, gugup, namun juga was-was.

Dengan tangan sedikit gemetar, ia lalu membuka daftar kontak di ponselnya untuk mencari nomor adiknya, Yeriska. Segera dikirimkannya nomor tersebut melalui pesan teks kepada Fiona.

Tak lama kemudian, Aris sudah berada di dalam kamar Yeriska. Dilihatnya sang adik masih terlelap di balik selimut tebalnya.

"Riska, Fiona meminta nomormu. Apakah Fiona sudah menghubungimu?" tanya Aris sambil menggoyang tubuh adiknya itu.

"Hey bangun! Gadis mana yang masih tertidur jam segini?" Aris menyingkap selimut Yeriska dan memaksanya untuk terduduk.

"A..Apa kak ada apa?" Yeriska nampak tergagap dengan kesadaran yang belum sepenuhnya terkumpul.

"Ada telepon dari Fiona. Cepat angkat," sahut Aris begitu mendengar nada dering panggilan masuk dari ponsel Yeriska.

"Kenapa? Fiona siapa?" Yeriska masih setengah mengantuk dan bingung.

"Angkat saja!" Aris memaksa menyerahkan ponsel itu ke tangan Yeriska.

"Ya, halo? Siapa?" tanya Yeriska dengan mata setengah terpejam.

"Maaf apakah aku mengganggu? Aku Fiona Gunawan," terdengar suara lembut Fiona di seberang.

"Ah, pantas saja," gumam Yeriska sambil mengucek matanya.

"Ya?" Fiona terdengar bingung.

"Tidak, ada apa kak?" Yeriska kemudian berkata dengan ramah.

"Apakah kau bisa membantuku ?" tanya Fiona ragu namun tetap terdengar sopan.

"Ya, tentu saja. Ada apa kak ?" tanya Yeriska dengan cepat.

"Video yang kau unggah tempo hari sangat viral. Bisakah aku meminta bantuanmu untuk membuat video yang kali ini viral ?" tanya nya

"Bisa saja. Tapi kalau butuh cepat, biar aku menghubungi Lambe Jebol. Apakah ada video atau gambar yang mau dikirim?" Lambe jebol adalah akun media sosial yang sangat populer beberapa tahun ini. Semua hal yang di upload di sana akan menjadi viral hanya dalam hitungan detik. Bahkan banyak sekali selebritis dan orang-orang yang duduk di pemerintahan menjadi pengikut akun media sosial Lambe Jebol.

"Ya, apa tidak merepotkan?" Fiona terdengar ragu.

"Tentu saja tidak. Kirimkan saja. Akan kupastikan dalam lima menit postingan itu akan viral." jawab Yeriska yakin sembari mendorong tubuh Aris yang mencoba mencuri dengar.

Ia pun beranjak dari tempat tidur menuju jendela dan membuka gorden, membiarkan cahaya pagi masuk menerangi kamarnya.

"Terima kasih banyak. Aku akan mengirimkannya melalui pesan teks." Fiona lalu menutup panggilan.

"Ada apa?" Aris bertanya dengan raut wajah penasaran.

"Tidak tahu. Kita tunggu saja. Dia ingin memviralkan sesuatu." Yeriska mengedikkan bahu saat melihat pesan masuk berisi foto dan dokumen di ponselnya.

Namun setelah membukanya, Yeriska memekik kaget. "Ini gila! Kak, kamu harus segera membawanya keluar dari neraka itu!"

"Ada apa? Aku mau lihat," Aris merebut ponsel Yeriska dan langsung mendelik marah begitu melihat isinya.

"Sialan! Aku benar-benar akan membuat perhitungan dengan pria itu!" Aris tampak berang setelah melihat bukti perlakuan keji yang diterima Fiona.

-TBC-

Related chapters

  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 6 : Mulai Retak

    Dalam sekejap, media sosial dihebohkan dengan munculnya sebuah video yang mempertontonkan tindakan tak bermoral seorang wanita. Deskripsi singkat di video itu menyebutkan dengan gamblang, "Wanita simpanan pemilik perusahaan ekspedisi X memberikan uang bulanan kepada istri sahnya hanya sebesar seratus ribu rupiah!"Video tersebut menampilkan seorang wanita dengan handuk melilit kepalanya, melenggang angkuh ke sebuah kamar. Dengan gerakan meremehkan, ia melemparkan sebuah amplop kecil ke arah meja rias. Ketika sang istri membukanya, ternyata hanya terdapat lembaran uang senilai seratus ribu rupiah di dalamnya.Gambar selanjutnya memperlihatkan sebuah surat pernyataan yang seolah menegaskan aksi keji tersebut. Disebutkan bahwa wanita dalam video secara sah memberikan uang bulanan sebesar seratus ribu rupiah kepada nyonya rumah tangga.Tak pelak, unggahan itu langsung menuai kecaman dari berbagai penjuru. Komentar-komentar pedas bermunculan, mengutuk tindakan tak be

    Last Updated : 2024-03-07
  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 7 : Pertemuan

    "Ah maaf, apa saya terlambat ?" tanya Fiona ketika melihat pemuda dengan setelan jas berwarna hitam duduk di salah bangku paling ujung."Tidak, saya datang lebih cepat. Ada keperluan di sekitar sini" jelasnya, Fiona melihat jam kulit yang melingkar di pergelangan tangannya. Masih sekitar tiga puluh menit lagi dari waktu yang di janjikan."Mau pesan apa ?" tanya Aris sambil memanggil pelayan dengan lambaian tangannya."saya belum pernah ke sini. Apakah anda bisa merekomendasikannya ?" ucap Fiona jujur. Ini sebuah kafe yang sangat nyaman. Fiona bertanya-tanya, bagaimana bisa ia tidak tahu tempat sebagus ini.Aris tersenyum mendengar pertanyaan Fiona. Ia sudah cukup sering mengunjungi kafe ini sehingga tahu menu-menu andalan mereka."Kalau saya biasanya memesan Chicken Pesto Pasta di sini. Pastanya dimasak al dente dengan saus pesto yang segar dan potongan ayam yang empuk. Porsinya juga pas, tidak terlalu banyak tapi cukup mengenyangkan," jelas

    Last Updated : 2024-03-08
  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 8 : Makan Malam

    Restoran yang dipilih Aris terletak tidak jauh dari kafe tempat mereka bertemu sebelumnya. Dengan desain minimalis yang elegan, restoran ini memancarkan aura keanggunan dan kehangatan. Dinding-dinding kaca yang membentang dari lantai hingga langit-langit memberikan pemandangan menakjubkan ke arah kota yang bermandikan cahaya di malam hari. Seorang pelayan dengan senyum ramah menyambut kedatangan mereka dan mengantar ke meja yang telah dipesan Aris. Meja itu terletak di dekat jendela, memberikan privasi yang sempurna untuk melanjutkan obrolan mereka. Fiona tidak bisa menahan diri untuk terkagum-kagum dengan pilihan tempat Aris. "Tempat ini luar biasa indah, Aris. Saya bisa melihat mengapa Anda sangat merekomendasikannya," ucapnya tulus. Aris tersenyum, merasa senang dengan pujian Fiona. "Saya senang Anda menyukainya. Restoran ini adalah salah satu favorit saya. Makanan di sini tidak hanya lezat, tetapi juga disajikan dengan presentasi yang memukau," jelasnya. Mereka membuka menu da

    Last Updated : 2024-03-12
  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 9 : Mempermalukan Edgar dan Diana

    "Sayang, bolehkah aku ikut ke tempat kerjamu hari ini?" tanya Diana dengan nada manja, sembari meringkuk dalam pelukan Edgar yang matanya masih setengah terpejam. "Untuk apa?" gumam Edgar, suaranya masih serak oleh kantuk. "Wanita itu, istrimu, katanya sudah mulai bekerja, bukan? Aku juga ingin merasakan pengalaman bekerja, meski aku sadar kemampuanku terbatas. Setidaknya, izinkan aku melihat seperti apa suasana kantor, bagaimana kesibukan orang-orang di dalamnya," rengek Diana, berusaha membujuk Edgar dengan suaranya yang mendayu-dayu. Edgar menghela napas, lalu berkata dengan lembut namun tegas, "Sayang, kantor bukanlah tempat untuk bermain-main. Kau mungkin akan merasa bosan dan tidak nyaman di sana. Lagipula, hari ini agendaku sangat padat. Ada pertemuan penting dengan rekan bisnis yang harus kuhadiri." Mendengar kata 'rekan bisnis', Diana menegang. Dengan ragu, ia bertanya, "Apakah rekan bisnis yang kau maksud adalah orang yang sangat penting?" Edgar mengangguk. "Ya, rekan b

    Last Updated : 2024-03-13
  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 10 : Menuju Bangkrut

    Pintu ruang kerja Edgar tiba-tiba terbuka, mengejutkan Diana dan Edgar yang masih terengah-engah dalam pusaran gairah. Namun, alih-alih sosok Fiona yang muncul sendirian seperti yang diharapkan Diana, mereka justru disambut oleh sekelompok orang yang terdiri dari beberapa petinggi perusahaan. Fiona melangkah masuk dengan anggun, diikuti oleh tiga orang pria paruh baya dalam setelan jas mahal, seorang wanita paruh baya, Putra dan juga Aris. Mereka adalah dewan direksi dan investor utama perusahaan tempat Edgar bekerja, dan beberapa karyawan dari perusahaan milik Edgar. Suasana dalam ruangan seketika membeku, udara dipenuhi oleh ketegangan yang mencekam dan terasa sedikit canggung. Mata Fiona seketika tertuju pada Edgar dan Diana yang masih setengah telanjang, pakaian mereka berserakan di lantai. Ekspresi terkejut dan jijik terukir jelas di wajahnya, namun dengan cepat ia menutupinya dengan topeng profesionalitas yang dingin. "Maaf mengganggu, Pak Edgar. Kami ke sini untuk mendiskusi

    Last Updated : 2024-03-14
  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 11 : Semakin Tenggelam

    Setelah pertemuan yang menghancurkan itu, Edgar menemukan dirinya terduduk lemas di ruang kerjanya. Kepalanya tertunduk dalam, jemarinya meremas rambutnya dengan penuh rasa frustasi yang menggerogoti jiwanya. Ia masih tidak dapat mempercayai bahwa peristiwa memalukan yang baru saja terjadi benar-benar nyata, menghancurkan reputasi dan kredibilitasnya dalam sekejap mata, seperti sebuah mimpi buruk yang menjadi kenyataan. "Sa... sayang. Apa yang sebenarnya terjadi?" ucap Diana dengan suara tergagap, tubuhnya gemetar saat ia mondar-mandir di depan meja kerja Edgar. Kecemasan dan ketakutan terpancar jelas di matanya. Edgar mengangkat kepalanya, matanya menatap Diana dengan tajam. "Diamlah dan duduklah. Kegelisahanmu hanya membuatku semakin pusing," ucapnya dengan nada dingin sambil memijit pelipisnya, berusaha menahan emosi yang bergejolak di dalam dirinya. Diana terduduk dengan lemas, jemarinya gemetar saat ia menggigit ujung kukunya. "Ini semua pasti ulah wanita itu. Ini pasti perbua

    Last Updated : 2024-03-18
  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 12 : Kepercayaan Diri yang Bodoh

    Begitu mereka sudah berada di dalam mobil yang melaju membelah jalanan kota, Putra menggelengkan kepalanya dengan heran. "Aku masih tidak habis pikir, bagaimana mungkin orang sebodoh Edgar bisa menjadi pimpinan perusahaan sebesar itu?" tanyanya, nada suaranya dipenuhi oleh campuran ketidakpercayaan dan ejekan. Fiona mendengus, senyum sinis tersungging di bibirnya. "Kau lihat sendiri bagaimana ia terus menerus mempertahankan wanita tak bermoral itu di sisinya. Bukankah itu sudah cukup membuktikan betapa bodoh dan naifnya dia?" sindirnya dengan nada mencemooh. Putra mengangguk setuju, lalu mengeluarkan sebuah map berisi dokumen-dokumen penting. Dengan teliti, ia memeriksa setiap detail angka yang tertera di sana. "Setelah pembelian saham ini, total kepemilikan saham kita di perusahaan Edgar menjadi lima puluh lima persen. Ditambah dengan lima persen saham milik Mingle, itu artinya kita memiliki kendali penuh atas segala keputusan perusahaan," jelasnya, matanya berkilat penuh kemenanga

    Last Updated : 2024-03-31
  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 1 : Munculnya Selir di hari pertama pernikahan

    "Mana suami saya?" tanya Fiona dengan nada dingin yang menusuk. Ia menatap pelayan tua di hadapannya dengan sorot mata yang tajam, menuntut jawaban. Pernikahan ini hanyalah sebuah formalitas belaka, tanpa cinta dan hanya untuk kepentingan bisnis semata. Pelayan itu gemetar di bawah tatapan intens Fiona. Dengan suara yang gugup, ia menjawab, "Maaf Nyonya, Tuan sedang ada urusan pekerjaan mendesak yang tidak bisa ditinggalkan. Izinkan saya menggantikan Tuan untuk menyambut kedatangan Anda." "Hmm, begitu rupanya." sahut Fiona dengan nada acuh tak acuh. Wajah cantiknya yang bak porselain tidak menampakkan emosi sedikitpun. Tanpa berkata apa-apa lagi, ia melangkah masuk ke dalam rumah megah nan dingin itu, rumah suaminya yang tak pernah dicintainya.Fiona mendongak ke arah lantai dua, matanya menangkap pemandangan yang membuatnya muak. Meskipun samar, ia masih bisa melihat sosok yang disebut suaminya sedang asyik bercumbu dan saling melucuti pakaian dengan seorang wanita. Mereka kemud

    Last Updated : 2024-03-05

Latest chapter

  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 12 : Kepercayaan Diri yang Bodoh

    Begitu mereka sudah berada di dalam mobil yang melaju membelah jalanan kota, Putra menggelengkan kepalanya dengan heran. "Aku masih tidak habis pikir, bagaimana mungkin orang sebodoh Edgar bisa menjadi pimpinan perusahaan sebesar itu?" tanyanya, nada suaranya dipenuhi oleh campuran ketidakpercayaan dan ejekan. Fiona mendengus, senyum sinis tersungging di bibirnya. "Kau lihat sendiri bagaimana ia terus menerus mempertahankan wanita tak bermoral itu di sisinya. Bukankah itu sudah cukup membuktikan betapa bodoh dan naifnya dia?" sindirnya dengan nada mencemooh. Putra mengangguk setuju, lalu mengeluarkan sebuah map berisi dokumen-dokumen penting. Dengan teliti, ia memeriksa setiap detail angka yang tertera di sana. "Setelah pembelian saham ini, total kepemilikan saham kita di perusahaan Edgar menjadi lima puluh lima persen. Ditambah dengan lima persen saham milik Mingle, itu artinya kita memiliki kendali penuh atas segala keputusan perusahaan," jelasnya, matanya berkilat penuh kemenanga

  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 11 : Semakin Tenggelam

    Setelah pertemuan yang menghancurkan itu, Edgar menemukan dirinya terduduk lemas di ruang kerjanya. Kepalanya tertunduk dalam, jemarinya meremas rambutnya dengan penuh rasa frustasi yang menggerogoti jiwanya. Ia masih tidak dapat mempercayai bahwa peristiwa memalukan yang baru saja terjadi benar-benar nyata, menghancurkan reputasi dan kredibilitasnya dalam sekejap mata, seperti sebuah mimpi buruk yang menjadi kenyataan. "Sa... sayang. Apa yang sebenarnya terjadi?" ucap Diana dengan suara tergagap, tubuhnya gemetar saat ia mondar-mandir di depan meja kerja Edgar. Kecemasan dan ketakutan terpancar jelas di matanya. Edgar mengangkat kepalanya, matanya menatap Diana dengan tajam. "Diamlah dan duduklah. Kegelisahanmu hanya membuatku semakin pusing," ucapnya dengan nada dingin sambil memijit pelipisnya, berusaha menahan emosi yang bergejolak di dalam dirinya. Diana terduduk dengan lemas, jemarinya gemetar saat ia menggigit ujung kukunya. "Ini semua pasti ulah wanita itu. Ini pasti perbua

  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 10 : Menuju Bangkrut

    Pintu ruang kerja Edgar tiba-tiba terbuka, mengejutkan Diana dan Edgar yang masih terengah-engah dalam pusaran gairah. Namun, alih-alih sosok Fiona yang muncul sendirian seperti yang diharapkan Diana, mereka justru disambut oleh sekelompok orang yang terdiri dari beberapa petinggi perusahaan. Fiona melangkah masuk dengan anggun, diikuti oleh tiga orang pria paruh baya dalam setelan jas mahal, seorang wanita paruh baya, Putra dan juga Aris. Mereka adalah dewan direksi dan investor utama perusahaan tempat Edgar bekerja, dan beberapa karyawan dari perusahaan milik Edgar. Suasana dalam ruangan seketika membeku, udara dipenuhi oleh ketegangan yang mencekam dan terasa sedikit canggung. Mata Fiona seketika tertuju pada Edgar dan Diana yang masih setengah telanjang, pakaian mereka berserakan di lantai. Ekspresi terkejut dan jijik terukir jelas di wajahnya, namun dengan cepat ia menutupinya dengan topeng profesionalitas yang dingin. "Maaf mengganggu, Pak Edgar. Kami ke sini untuk mendiskusi

  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 9 : Mempermalukan Edgar dan Diana

    "Sayang, bolehkah aku ikut ke tempat kerjamu hari ini?" tanya Diana dengan nada manja, sembari meringkuk dalam pelukan Edgar yang matanya masih setengah terpejam. "Untuk apa?" gumam Edgar, suaranya masih serak oleh kantuk. "Wanita itu, istrimu, katanya sudah mulai bekerja, bukan? Aku juga ingin merasakan pengalaman bekerja, meski aku sadar kemampuanku terbatas. Setidaknya, izinkan aku melihat seperti apa suasana kantor, bagaimana kesibukan orang-orang di dalamnya," rengek Diana, berusaha membujuk Edgar dengan suaranya yang mendayu-dayu. Edgar menghela napas, lalu berkata dengan lembut namun tegas, "Sayang, kantor bukanlah tempat untuk bermain-main. Kau mungkin akan merasa bosan dan tidak nyaman di sana. Lagipula, hari ini agendaku sangat padat. Ada pertemuan penting dengan rekan bisnis yang harus kuhadiri." Mendengar kata 'rekan bisnis', Diana menegang. Dengan ragu, ia bertanya, "Apakah rekan bisnis yang kau maksud adalah orang yang sangat penting?" Edgar mengangguk. "Ya, rekan b

  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 8 : Makan Malam

    Restoran yang dipilih Aris terletak tidak jauh dari kafe tempat mereka bertemu sebelumnya. Dengan desain minimalis yang elegan, restoran ini memancarkan aura keanggunan dan kehangatan. Dinding-dinding kaca yang membentang dari lantai hingga langit-langit memberikan pemandangan menakjubkan ke arah kota yang bermandikan cahaya di malam hari. Seorang pelayan dengan senyum ramah menyambut kedatangan mereka dan mengantar ke meja yang telah dipesan Aris. Meja itu terletak di dekat jendela, memberikan privasi yang sempurna untuk melanjutkan obrolan mereka. Fiona tidak bisa menahan diri untuk terkagum-kagum dengan pilihan tempat Aris. "Tempat ini luar biasa indah, Aris. Saya bisa melihat mengapa Anda sangat merekomendasikannya," ucapnya tulus. Aris tersenyum, merasa senang dengan pujian Fiona. "Saya senang Anda menyukainya. Restoran ini adalah salah satu favorit saya. Makanan di sini tidak hanya lezat, tetapi juga disajikan dengan presentasi yang memukau," jelasnya. Mereka membuka menu da

  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 7 : Pertemuan

    "Ah maaf, apa saya terlambat ?" tanya Fiona ketika melihat pemuda dengan setelan jas berwarna hitam duduk di salah bangku paling ujung."Tidak, saya datang lebih cepat. Ada keperluan di sekitar sini" jelasnya, Fiona melihat jam kulit yang melingkar di pergelangan tangannya. Masih sekitar tiga puluh menit lagi dari waktu yang di janjikan."Mau pesan apa ?" tanya Aris sambil memanggil pelayan dengan lambaian tangannya."saya belum pernah ke sini. Apakah anda bisa merekomendasikannya ?" ucap Fiona jujur. Ini sebuah kafe yang sangat nyaman. Fiona bertanya-tanya, bagaimana bisa ia tidak tahu tempat sebagus ini.Aris tersenyum mendengar pertanyaan Fiona. Ia sudah cukup sering mengunjungi kafe ini sehingga tahu menu-menu andalan mereka."Kalau saya biasanya memesan Chicken Pesto Pasta di sini. Pastanya dimasak al dente dengan saus pesto yang segar dan potongan ayam yang empuk. Porsinya juga pas, tidak terlalu banyak tapi cukup mengenyangkan," jelas

  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 6 : Mulai Retak

    Dalam sekejap, media sosial dihebohkan dengan munculnya sebuah video yang mempertontonkan tindakan tak bermoral seorang wanita. Deskripsi singkat di video itu menyebutkan dengan gamblang, "Wanita simpanan pemilik perusahaan ekspedisi X memberikan uang bulanan kepada istri sahnya hanya sebesar seratus ribu rupiah!"Video tersebut menampilkan seorang wanita dengan handuk melilit kepalanya, melenggang angkuh ke sebuah kamar. Dengan gerakan meremehkan, ia melemparkan sebuah amplop kecil ke arah meja rias. Ketika sang istri membukanya, ternyata hanya terdapat lembaran uang senilai seratus ribu rupiah di dalamnya.Gambar selanjutnya memperlihatkan sebuah surat pernyataan yang seolah menegaskan aksi keji tersebut. Disebutkan bahwa wanita dalam video secara sah memberikan uang bulanan sebesar seratus ribu rupiah kepada nyonya rumah tangga.Tak pelak, unggahan itu langsung menuai kecaman dari berbagai penjuru. Komentar-komentar pedas bermunculan, mengutuk tindakan tak be

  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 5 : Selir Suami

    “Kamu datang lagi malam ini ?" tanya Diana sambil menatap Edgar memasuki kamar mereka."Tentu saja, ini kamar kita," jawabnya sambil melangkah dan merangkul Diana."Tapi kau sudah memiliki istri," ucap Diana dengan raut wajah yang cemberut."Tapi hatiku milikmu. Biarkan aku hanya bersamamu," ucap Edgar dengan lembut sambil membelai lembut wajah Diana."Apa kamu lebih memilih aku menghabiskan malam dengan wanita itu?" Diana mempererat pelukannya sambil menggeleng keras."Melihatmu menikah membuat hatiku hancur berkeping-keping. Bahkan membayangkan kalian tidur bersama saja sudah membuatku tak tahan," ucap Diana sambil terisak, kepedihan tergambar jelas di matanya.“Jangan berfikif terlalu berlebihan. Kamu tahu bukan kalau aku sangat mencintaimu” ucapnya mulai melucuti pakaian Diana dan mengecup bahu Diana lembut.“Ya, aku juga sangat mencintaimu. Jadi jangan pernah mencampakanku” ucap Diana dengan suara gemetar, diiringi dengan tatapan penuh cinta kepada Edgar.“Wajah yang sangat tampa

  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 4 : Kontrak Pernikahan

    "Apa yang bisa kamu lakukan ? Kamu berharap keluargamu membantumu ?" Desis Edgar dengan wajah merah padam."Kenapa aku butuh keluargaku ? Aku bisa menghancurkanmu dengan kekuatanku sendiri" Edgar tertawa terbahak-bahak mendengarnya."Kamu kira aku tidak tahu ? Kamu disini karena di buang oleh keluargamu kan ? Kalau bukan karena ke untungan, aku tidak sudi menikahi mu" Fiona mengangkat salah satu alisnya."Kamu disini tidak memiliki apa-apa. Selama kamu menumpang hidup disini, jaga perilakumu !" Bentaknya lagi sambil membawa Diana dalam pelukannya dan meninggalkan meja makan."Sayang, apa kamu tidak keterlaluan menamparnya tadi?" bujuk Diana manja sambil bergelayut di lengan Edgar."Dia berani menyirammu!" hardik Edgar geram. Wajahnya memerah menahan amarah. "Itu karena ia cemburu padaku. Dia pasti ingin diperlakukan seperti aku," sahut Diana dengan seringai sinis."Itu tidak akan terjadi!" bentak Edgar. "Mana mungkin dia berpikir bisa menggantikan posisimu!"Diana memasang wajah sedi

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status