Share

Bab 3 : Pembalasan Pertama

Penulis: Amora Grace
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-05 12:36:20

Acara resepsi pernikahan yang memuakan itu akhirnya selesai. Fiona langsung masuk ke kamar, menghapus make-up, dan mengganti pakaiannya. Ia tidak peduli dengan keributan di luar.

Ia sudah terlalu capek, capek fisik dan batin. Jadi tidak butuh waktu lama, matanya pun terpejam. Ia tertidur.

“Mana wanita jalang itu!” Samar-samar ia mendengar suaranya semakin mendekat dan tubuhnya serasa di guncang dengan keras oleh tangan yang kasar.

“Bisa-bisa nya kau masih tidur di kondisi seperti ini!?” Bentaknya sambil terus mengguncang tubuh Fiona.

“A..ada apa?” Tanya Fiona tergagap karena ia masih belum sadar sepenuhnya.

“Berani-beraninya kau mempermainkan ku !!” Bentaknya lagi.

"Kau sudah gila !?" Bentak Fiona begitu kesadarannya pulih sepenuhnya akibat huru-hara di kamarnya. Ia melihat sekilas jam di dinding. Ini pukul setengah lima pagi.

"Kau sudah gila !?" Bentak Fiona begitu kesadarannya pulih sepenuhnya akibat huru-hara di kamarnya. Ia melihat sekilas jam di dinding. Ini masih pukul dua belas malam.

"Kau yang gila !" Bentak nya lagi, sementara Diana di sebelah Edgar menangis meraung-raung. Sungguh ini membuat Fiona ingin menghajar mereka berdua karena sudah sangat brisik di kamarnya.

"Bagaimana bisa kau menyebarkan video ini" ucapnya sambil melemparkan handphone nya ke sebelah Fiona. Itu adalah video yang berisi dirinya sedang berada di pelaminan seorang diri.

"Itu bukan aku yang menyebarkan. Lagi pula, dimana masalahnya ? Orang itu pasti menyebarkannya karena melihat pengantin pria justru bersenang-senang dengan pelacurnya" ucapnya dengan tubuh bergetar menahan amarah.

"Jangan memanggilnya pelacur !" Bentaknya lagi. Fiona yang kesal lalu melemparkan handphone itu tepat mengenai wajah Diana yang sejak tadi menangis meraung-raung tak jelas menangisi apa.

"Aku tak tahu kau menangisi apa. Tapi aku akan membuatkan alasan untuk mu menangis" ucapnya di tengah teriakan histeris Diana dan Edgar karena darah segar keluar dari hidung Diana.

"Wanita jalang !" Bentak Edgar.

"Kau sedang meneriaki wanita di sebelahmu ?" Tanya Fiona sambil tertawa terbahak-bahak. Rasanya emosi yang sempat membelenggunya beberapa saat lalu sudah meluap pada tempatnya.

"Sial. Awas kau" Edward menggendong Diana yang sepertinya pura-pura pingsan saat ini.

Beberapa pelayan wanita datang menghampiri Fiona dengan wajah kagum terlihat jelas dari ekspresi mereka.

"Nyonya, tindakan Anda tadi sungguh luar biasa!" ucap salah seorang pelayan sambil mengacungkan dua jempol.

Fiona tersenyum tipis. "Kukira kalian akan marah karena aku bertindak seenaknya."

"Tentu tidak, Nyonya!" sahut pelayan yang lain. "Anda berhak melakukannya setelah diperlakukan semena-mena seperti itu."

"Kami sepenuhnya mendukung Anda," imbuh pelayan yang lain.

Fiona mengangguk lega mendengar dukungan para pelayan. Ia merebahkan diri di kasur, bersiap melanjutkan istirahatnya yang tertunda.

"Jujur saja, kami sangat membenci wanita itu. Dia adalah anak dari sopir keluarga Darmawan. Mereka tumbuh bersama. Dan ayahnya ikut meninggal saat kecelakaan maut yang menimpa orang tua pak Edgar" Fiona mengangguk singkat, ini adalah sesuatu hal yang baru pertama kali ia dengar.

"Dan setelah orang tua mereka meninggal, mereka memiliki hubungan yang seperti itu. Bahkan Diana seolah-olah sudah menjadi nyonya rumah ini" ucap yang lainnya sambil membantu menyelimuti Fiona.

"Kami sangat lega setelah tahu nyonya rumah ini bukan Diana. Tapi kami jadi sangat khawatir dengan nyonya barunya. Syukurlah nyonya baru kami orang yang sangat kuat" Fiona terkekeh mendengarnya. Setidaknya dia tidak sendirian disini.

"Terimakasih karena sudah ada di pihakku" ucap Fiona tulus.

Fiona terdiam mendengar ucapan pelayan itu.

"Siapapun akan melakukan hal yang sama seperti kami."

"Tidak semuanya..." gumam Fiona lirih.

Pelayan itu tampak bingung. "Maaf Nyonya, saya tidak dengar..."

Fiona tersenyum tipis. "Tidak apa, aku hanya berterima kasih lagi."

Para pelayan mengangguk. "Kalau begitu selamat beristirahat Nyonya." Mereka mematikan lampu dan menutup pintu perlahan.

Kini sendirian dalam kegelapan, Fiona termenung. Ia tahu tidak semua orang akan berpihak dan membelanya seperti para pelayan itu.

"Sayangnya ibu ku tidak mendapatkan itu. Atau mungkin karena ibu ku tidak seberani aku" ucapnya lirih. Ia teringat di rumahnya di perlakukan seperti orang asing. Bahkan pekerja di rumahnya sangat tidak menghargai Fiona dan ibu nya.

Sampai ibunya menghembuskan nafas terakhirpun mereka masih saja membuatnya menderita. Memberi makanan yang tidak layak bahkan memandikan ibunya yang sakit dengan air es ketika Fiona tidak ada. Itu semua atas perintah salah satu wanita ayahnya. Saat itu ia masih kecil, tapi saat ini ia sudah bisa membalaskan dendam ibu nya.

“Aku akan menghancurkan keluarga Gunawan” ucapnya penuh dendam.

Fiona diam-diam membangun sebuah bisnis raksasa dalam bidang platform belanja online. Ia melakukannya untuk membalaskan dendamnya karena keluarga Gunawan memiliki usaha Departemen Store yang sangat besar.

Ia berpengharapan bahwa semua penjualnya nanti tidak perlu menyewa ruko di departemen store itu dan bisa menjualnya secara online.

Pembelipun akan lebih nyaman belanja secara online. Usaha Fiona ternyata sukses besar, platform belanjanya menjadi yang terdepan di negeri ini.

Bahkan dengan uang sebanyak itu ia mulai menanamkan sahamnya ke banyak perusahaan ternama, termasuk perusahaan ekspedisi milik Edgar.

Selama ini Fiona memilih berada di balik layar, menunjuk Putra Bagaskara yang tak sengaja ditemuinya di masa lalu sebagai pimpinan perusahaan. Ia adalah rekan bisnis yang sangat kompeten dan dipercaya Fiona.

***

***

Sinar matahari pagi masuk melalui celah tirai jendela, menerpa wajah Fiona yang masih terlelap. Kicauan riang burung gereja terdengar dari luar, menandakan hari baru telah tiba.

Fiona menggeliat pelan, silau oleh sinar yang menerpa wajahnya. Ia membuka mata perlahan, mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan penglihatan.

Suara detak jam dinding terdengar , dan ia melihat sekilas jam dinding itu, ternyata sudah pukul tujuh pagi.

Sambil menguap lebar, Fiona meregangkan tubuhnya yang masih kaku. Ia duduk sejenak di tepi ranjang, mengamati dedaunan pohon tebubuya di luar yang bergoyang ditiup angin. Udara pagi terasa begitu segar di paru-parunya.

Fiona melangkah menuju jendela dan menyibak tirai lebar-lebar, membiarkan sinar matahari pagi memenuhi kamar tidurnya. Ia memejamkan mata, menikmati kehangatan sang surya di wajahnya. Hari yang baru telah dimulai.

“Aku sebaiknya sarapan dulu” ia merasakan perutnya sudah meminta untuk di isi, dari kemarin ia belum makan. Mana bisa makan daam situasi yang kacau seperti itu bukan ?

Ia pergi ke untuk mandi kemudian mempersiapkan diri untuk turun mengambil sarapan pagi.

“Apakah aku menjadi jelek karena ini” Fiona mendengar suara manja yang khas terdengar dari arah ruang makan.

“Kamu masih tetap cantik dan menggemaskan. Justru plester di hidung mu membuatmu semakin imut” ini adalah suara bariton milik Edgar. Mendengar nya benar-benar membuat Fiona begidik jijik.

“Kalau begitu aku akan lebih sering membuat hidungnya patah” ucap Fiona santai sambil mengambil piring nya dan mulai menyendokkan nasi ke dalam piringnya.

“Abaikan wanita gila itu sayang. Dia hanya cemburu saja karena suami nya belum menyentuhnya sama sekali dan lebih memilih selingkuhannya yang sangat menggemaskan ini” desis nya sambil mendelik ke arah Fiona yang hanya tersenyum mencela.

“Aku pun tidak peduli dengan hewan-hewan menjijikkan di hadapanku.” Ucapnya sambil terus mengisi piringnya dengan lauk-pauk yang ada.

“Ah ! Bagaiamana bisa aku mengerti bahasa hewan ? Sepertinya aku akan bekerja di kebun binatang saja deh” ucapnya sambil tertawa dan mulai memasukkan suapan demi suapan makanan ke dalam mulutnya.

“Kamu ! Setelah makan kita akan mendiskusikan kontrak pernikahan kita” desisnya.

“Ya, pernikahan kita. Berarti tidak dengan pelacur itu. Karena aku hanya menikah denganmu . Tidak menikah dengannya” Diana tiba-tiba meneteskan air mata secara dramatis di depannya yang membuat Edgar menjadi panik.

“Berhentilah berkata kasar !” Hardik Edgar sembari menenangkan wanita yang kini berada di pelukannya.

“Aku tidak tahu kenapa ia menangis. Apakah sebaiknya aku membuatkan alasan untuk nya menangis ?”

Fiona mengambil gelasnya yang berisi air dan kemudiannya menyiramkan nya ke wajah wanita itu yang membuatnya glagapan karena tak menyangka Fiona menyiramkan air di wajahnya.

Plaakkk !!!

Suara tamparan yang sangat keras terdengar cukup nyaring di ruang makan, diikuti dengan suara dentingan sendok dan garpu yang berjatuhan berkelontangan di lantai.

Edgar mendaratkan tamparan keras itu di pipi Fiona, meninggalkan bekas kemerahan yang menyala di kulit putihnya. Fiona meringis kesakitan, rasa perih itu menjalar di wajahnya.

Kedua tangan Fiona terkepal erat di sisi tubuhnya, buku-buku jarinya memutih seperti menahan luapan emosi yang siap meledak.

-TBC-

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 4 : Kontrak Pernikahan

    "Apa yang bisa kamu lakukan ? Kamu berharap keluargamu membantumu ?" Desis Edgar dengan wajah merah padam."Kenapa aku butuh keluargaku ? Aku bisa menghancurkanmu dengan kekuatanku sendiri" Edgar tertawa terbahak-bahak mendengarnya."Kamu kira aku tidak tahu ? Kamu disini karena di buang oleh keluargamu kan ? Kalau bukan karena ke untungan, aku tidak sudi menikahi mu" Fiona mengangkat salah satu alisnya."Kamu disini tidak memiliki apa-apa. Selama kamu menumpang hidup disini, jaga perilakumu !" Bentaknya lagi sambil membawa Diana dalam pelukannya dan meninggalkan meja makan."Sayang, apa kamu tidak keterlaluan menamparnya tadi?" bujuk Diana manja sambil bergelayut di lengan Edgar."Dia berani menyirammu!" hardik Edgar geram. Wajahnya memerah menahan amarah. "Itu karena ia cemburu padaku. Dia pasti ingin diperlakukan seperti aku," sahut Diana dengan seringai sinis."Itu tidak akan terjadi!" bentak Edgar. "Mana mungkin dia berpikir bisa menggantikan posisimu!"Diana memasang wajah sedi

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 5 : Selir Suami

    “Kamu datang lagi malam ini ?" tanya Diana sambil menatap Edgar memasuki kamar mereka."Tentu saja, ini kamar kita," jawabnya sambil melangkah dan merangkul Diana."Tapi kau sudah memiliki istri," ucap Diana dengan raut wajah yang cemberut."Tapi hatiku milikmu. Biarkan aku hanya bersamamu," ucap Edgar dengan lembut sambil membelai lembut wajah Diana."Apa kamu lebih memilih aku menghabiskan malam dengan wanita itu?" Diana mempererat pelukannya sambil menggeleng keras."Melihatmu menikah membuat hatiku hancur berkeping-keping. Bahkan membayangkan kalian tidur bersama saja sudah membuatku tak tahan," ucap Diana sambil terisak, kepedihan tergambar jelas di matanya.“Jangan berfikif terlalu berlebihan. Kamu tahu bukan kalau aku sangat mencintaimu” ucapnya mulai melucuti pakaian Diana dan mengecup bahu Diana lembut.“Ya, aku juga sangat mencintaimu. Jadi jangan pernah mencampakanku” ucap Diana dengan suara gemetar, diiringi dengan tatapan penuh cinta kepada Edgar.“Wajah yang sangat tampa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-06
  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 6 : Mulai Retak

    Dalam sekejap, media sosial dihebohkan dengan munculnya sebuah video yang mempertontonkan tindakan tak bermoral seorang wanita. Deskripsi singkat di video itu menyebutkan dengan gamblang, "Wanita simpanan pemilik perusahaan ekspedisi X memberikan uang bulanan kepada istri sahnya hanya sebesar seratus ribu rupiah!"Video tersebut menampilkan seorang wanita dengan handuk melilit kepalanya, melenggang angkuh ke sebuah kamar. Dengan gerakan meremehkan, ia melemparkan sebuah amplop kecil ke arah meja rias. Ketika sang istri membukanya, ternyata hanya terdapat lembaran uang senilai seratus ribu rupiah di dalamnya.Gambar selanjutnya memperlihatkan sebuah surat pernyataan yang seolah menegaskan aksi keji tersebut. Disebutkan bahwa wanita dalam video secara sah memberikan uang bulanan sebesar seratus ribu rupiah kepada nyonya rumah tangga.Tak pelak, unggahan itu langsung menuai kecaman dari berbagai penjuru. Komentar-komentar pedas bermunculan, mengutuk tindakan tak be

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07
  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 7 : Pertemuan

    "Ah maaf, apa saya terlambat ?" tanya Fiona ketika melihat pemuda dengan setelan jas berwarna hitam duduk di salah bangku paling ujung."Tidak, saya datang lebih cepat. Ada keperluan di sekitar sini" jelasnya, Fiona melihat jam kulit yang melingkar di pergelangan tangannya. Masih sekitar tiga puluh menit lagi dari waktu yang di janjikan."Mau pesan apa ?" tanya Aris sambil memanggil pelayan dengan lambaian tangannya."saya belum pernah ke sini. Apakah anda bisa merekomendasikannya ?" ucap Fiona jujur. Ini sebuah kafe yang sangat nyaman. Fiona bertanya-tanya, bagaimana bisa ia tidak tahu tempat sebagus ini.Aris tersenyum mendengar pertanyaan Fiona. Ia sudah cukup sering mengunjungi kafe ini sehingga tahu menu-menu andalan mereka."Kalau saya biasanya memesan Chicken Pesto Pasta di sini. Pastanya dimasak al dente dengan saus pesto yang segar dan potongan ayam yang empuk. Porsinya juga pas, tidak terlalu banyak tapi cukup mengenyangkan," jelas

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 8 : Makan Malam

    Restoran yang dipilih Aris terletak tidak jauh dari kafe tempat mereka bertemu sebelumnya. Dengan desain minimalis yang elegan, restoran ini memancarkan aura keanggunan dan kehangatan. Dinding-dinding kaca yang membentang dari lantai hingga langit-langit memberikan pemandangan menakjubkan ke arah kota yang bermandikan cahaya di malam hari. Seorang pelayan dengan senyum ramah menyambut kedatangan mereka dan mengantar ke meja yang telah dipesan Aris. Meja itu terletak di dekat jendela, memberikan privasi yang sempurna untuk melanjutkan obrolan mereka. Fiona tidak bisa menahan diri untuk terkagum-kagum dengan pilihan tempat Aris. "Tempat ini luar biasa indah, Aris. Saya bisa melihat mengapa Anda sangat merekomendasikannya," ucapnya tulus. Aris tersenyum, merasa senang dengan pujian Fiona. "Saya senang Anda menyukainya. Restoran ini adalah salah satu favorit saya. Makanan di sini tidak hanya lezat, tetapi juga disajikan dengan presentasi yang memukau," jelasnya. Mereka membuka menu da

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-12
  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 9 : Mempermalukan Edgar dan Diana

    "Sayang, bolehkah aku ikut ke tempat kerjamu hari ini?" tanya Diana dengan nada manja, sembari meringkuk dalam pelukan Edgar yang matanya masih setengah terpejam. "Untuk apa?" gumam Edgar, suaranya masih serak oleh kantuk. "Wanita itu, istrimu, katanya sudah mulai bekerja, bukan? Aku juga ingin merasakan pengalaman bekerja, meski aku sadar kemampuanku terbatas. Setidaknya, izinkan aku melihat seperti apa suasana kantor, bagaimana kesibukan orang-orang di dalamnya," rengek Diana, berusaha membujuk Edgar dengan suaranya yang mendayu-dayu. Edgar menghela napas, lalu berkata dengan lembut namun tegas, "Sayang, kantor bukanlah tempat untuk bermain-main. Kau mungkin akan merasa bosan dan tidak nyaman di sana. Lagipula, hari ini agendaku sangat padat. Ada pertemuan penting dengan rekan bisnis yang harus kuhadiri." Mendengar kata 'rekan bisnis', Diana menegang. Dengan ragu, ia bertanya, "Apakah rekan bisnis yang kau maksud adalah orang yang sangat penting?" Edgar mengangguk. "Ya, rekan b

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 10 : Menuju Bangkrut

    Pintu ruang kerja Edgar tiba-tiba terbuka, mengejutkan Diana dan Edgar yang masih terengah-engah dalam pusaran gairah. Namun, alih-alih sosok Fiona yang muncul sendirian seperti yang diharapkan Diana, mereka justru disambut oleh sekelompok orang yang terdiri dari beberapa petinggi perusahaan. Fiona melangkah masuk dengan anggun, diikuti oleh tiga orang pria paruh baya dalam setelan jas mahal, seorang wanita paruh baya, Putra dan juga Aris. Mereka adalah dewan direksi dan investor utama perusahaan tempat Edgar bekerja, dan beberapa karyawan dari perusahaan milik Edgar. Suasana dalam ruangan seketika membeku, udara dipenuhi oleh ketegangan yang mencekam dan terasa sedikit canggung. Mata Fiona seketika tertuju pada Edgar dan Diana yang masih setengah telanjang, pakaian mereka berserakan di lantai. Ekspresi terkejut dan jijik terukir jelas di wajahnya, namun dengan cepat ia menutupinya dengan topeng profesionalitas yang dingin. "Maaf mengganggu, Pak Edgar. Kami ke sini untuk mendiskusi

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-14
  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 11 : Semakin Tenggelam

    Setelah pertemuan yang menghancurkan itu, Edgar menemukan dirinya terduduk lemas di ruang kerjanya. Kepalanya tertunduk dalam, jemarinya meremas rambutnya dengan penuh rasa frustasi yang menggerogoti jiwanya. Ia masih tidak dapat mempercayai bahwa peristiwa memalukan yang baru saja terjadi benar-benar nyata, menghancurkan reputasi dan kredibilitasnya dalam sekejap mata, seperti sebuah mimpi buruk yang menjadi kenyataan. "Sa... sayang. Apa yang sebenarnya terjadi?" ucap Diana dengan suara tergagap, tubuhnya gemetar saat ia mondar-mandir di depan meja kerja Edgar. Kecemasan dan ketakutan terpancar jelas di matanya. Edgar mengangkat kepalanya, matanya menatap Diana dengan tajam. "Diamlah dan duduklah. Kegelisahanmu hanya membuatku semakin pusing," ucapnya dengan nada dingin sambil memijit pelipisnya, berusaha menahan emosi yang bergejolak di dalam dirinya. Diana terduduk dengan lemas, jemarinya gemetar saat ia menggigit ujung kukunya. "Ini semua pasti ulah wanita itu. Ini pasti perbua

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18

Bab terbaru

  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 12 : Kepercayaan Diri yang Bodoh

    Begitu mereka sudah berada di dalam mobil yang melaju membelah jalanan kota, Putra menggelengkan kepalanya dengan heran. "Aku masih tidak habis pikir, bagaimana mungkin orang sebodoh Edgar bisa menjadi pimpinan perusahaan sebesar itu?" tanyanya, nada suaranya dipenuhi oleh campuran ketidakpercayaan dan ejekan. Fiona mendengus, senyum sinis tersungging di bibirnya. "Kau lihat sendiri bagaimana ia terus menerus mempertahankan wanita tak bermoral itu di sisinya. Bukankah itu sudah cukup membuktikan betapa bodoh dan naifnya dia?" sindirnya dengan nada mencemooh. Putra mengangguk setuju, lalu mengeluarkan sebuah map berisi dokumen-dokumen penting. Dengan teliti, ia memeriksa setiap detail angka yang tertera di sana. "Setelah pembelian saham ini, total kepemilikan saham kita di perusahaan Edgar menjadi lima puluh lima persen. Ditambah dengan lima persen saham milik Mingle, itu artinya kita memiliki kendali penuh atas segala keputusan perusahaan," jelasnya, matanya berkilat penuh kemenanga

  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 11 : Semakin Tenggelam

    Setelah pertemuan yang menghancurkan itu, Edgar menemukan dirinya terduduk lemas di ruang kerjanya. Kepalanya tertunduk dalam, jemarinya meremas rambutnya dengan penuh rasa frustasi yang menggerogoti jiwanya. Ia masih tidak dapat mempercayai bahwa peristiwa memalukan yang baru saja terjadi benar-benar nyata, menghancurkan reputasi dan kredibilitasnya dalam sekejap mata, seperti sebuah mimpi buruk yang menjadi kenyataan. "Sa... sayang. Apa yang sebenarnya terjadi?" ucap Diana dengan suara tergagap, tubuhnya gemetar saat ia mondar-mandir di depan meja kerja Edgar. Kecemasan dan ketakutan terpancar jelas di matanya. Edgar mengangkat kepalanya, matanya menatap Diana dengan tajam. "Diamlah dan duduklah. Kegelisahanmu hanya membuatku semakin pusing," ucapnya dengan nada dingin sambil memijit pelipisnya, berusaha menahan emosi yang bergejolak di dalam dirinya. Diana terduduk dengan lemas, jemarinya gemetar saat ia menggigit ujung kukunya. "Ini semua pasti ulah wanita itu. Ini pasti perbua

  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 10 : Menuju Bangkrut

    Pintu ruang kerja Edgar tiba-tiba terbuka, mengejutkan Diana dan Edgar yang masih terengah-engah dalam pusaran gairah. Namun, alih-alih sosok Fiona yang muncul sendirian seperti yang diharapkan Diana, mereka justru disambut oleh sekelompok orang yang terdiri dari beberapa petinggi perusahaan. Fiona melangkah masuk dengan anggun, diikuti oleh tiga orang pria paruh baya dalam setelan jas mahal, seorang wanita paruh baya, Putra dan juga Aris. Mereka adalah dewan direksi dan investor utama perusahaan tempat Edgar bekerja, dan beberapa karyawan dari perusahaan milik Edgar. Suasana dalam ruangan seketika membeku, udara dipenuhi oleh ketegangan yang mencekam dan terasa sedikit canggung. Mata Fiona seketika tertuju pada Edgar dan Diana yang masih setengah telanjang, pakaian mereka berserakan di lantai. Ekspresi terkejut dan jijik terukir jelas di wajahnya, namun dengan cepat ia menutupinya dengan topeng profesionalitas yang dingin. "Maaf mengganggu, Pak Edgar. Kami ke sini untuk mendiskusi

  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 9 : Mempermalukan Edgar dan Diana

    "Sayang, bolehkah aku ikut ke tempat kerjamu hari ini?" tanya Diana dengan nada manja, sembari meringkuk dalam pelukan Edgar yang matanya masih setengah terpejam. "Untuk apa?" gumam Edgar, suaranya masih serak oleh kantuk. "Wanita itu, istrimu, katanya sudah mulai bekerja, bukan? Aku juga ingin merasakan pengalaman bekerja, meski aku sadar kemampuanku terbatas. Setidaknya, izinkan aku melihat seperti apa suasana kantor, bagaimana kesibukan orang-orang di dalamnya," rengek Diana, berusaha membujuk Edgar dengan suaranya yang mendayu-dayu. Edgar menghela napas, lalu berkata dengan lembut namun tegas, "Sayang, kantor bukanlah tempat untuk bermain-main. Kau mungkin akan merasa bosan dan tidak nyaman di sana. Lagipula, hari ini agendaku sangat padat. Ada pertemuan penting dengan rekan bisnis yang harus kuhadiri." Mendengar kata 'rekan bisnis', Diana menegang. Dengan ragu, ia bertanya, "Apakah rekan bisnis yang kau maksud adalah orang yang sangat penting?" Edgar mengangguk. "Ya, rekan b

  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 8 : Makan Malam

    Restoran yang dipilih Aris terletak tidak jauh dari kafe tempat mereka bertemu sebelumnya. Dengan desain minimalis yang elegan, restoran ini memancarkan aura keanggunan dan kehangatan. Dinding-dinding kaca yang membentang dari lantai hingga langit-langit memberikan pemandangan menakjubkan ke arah kota yang bermandikan cahaya di malam hari. Seorang pelayan dengan senyum ramah menyambut kedatangan mereka dan mengantar ke meja yang telah dipesan Aris. Meja itu terletak di dekat jendela, memberikan privasi yang sempurna untuk melanjutkan obrolan mereka. Fiona tidak bisa menahan diri untuk terkagum-kagum dengan pilihan tempat Aris. "Tempat ini luar biasa indah, Aris. Saya bisa melihat mengapa Anda sangat merekomendasikannya," ucapnya tulus. Aris tersenyum, merasa senang dengan pujian Fiona. "Saya senang Anda menyukainya. Restoran ini adalah salah satu favorit saya. Makanan di sini tidak hanya lezat, tetapi juga disajikan dengan presentasi yang memukau," jelasnya. Mereka membuka menu da

  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 7 : Pertemuan

    "Ah maaf, apa saya terlambat ?" tanya Fiona ketika melihat pemuda dengan setelan jas berwarna hitam duduk di salah bangku paling ujung."Tidak, saya datang lebih cepat. Ada keperluan di sekitar sini" jelasnya, Fiona melihat jam kulit yang melingkar di pergelangan tangannya. Masih sekitar tiga puluh menit lagi dari waktu yang di janjikan."Mau pesan apa ?" tanya Aris sambil memanggil pelayan dengan lambaian tangannya."saya belum pernah ke sini. Apakah anda bisa merekomendasikannya ?" ucap Fiona jujur. Ini sebuah kafe yang sangat nyaman. Fiona bertanya-tanya, bagaimana bisa ia tidak tahu tempat sebagus ini.Aris tersenyum mendengar pertanyaan Fiona. Ia sudah cukup sering mengunjungi kafe ini sehingga tahu menu-menu andalan mereka."Kalau saya biasanya memesan Chicken Pesto Pasta di sini. Pastanya dimasak al dente dengan saus pesto yang segar dan potongan ayam yang empuk. Porsinya juga pas, tidak terlalu banyak tapi cukup mengenyangkan," jelas

  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 6 : Mulai Retak

    Dalam sekejap, media sosial dihebohkan dengan munculnya sebuah video yang mempertontonkan tindakan tak bermoral seorang wanita. Deskripsi singkat di video itu menyebutkan dengan gamblang, "Wanita simpanan pemilik perusahaan ekspedisi X memberikan uang bulanan kepada istri sahnya hanya sebesar seratus ribu rupiah!"Video tersebut menampilkan seorang wanita dengan handuk melilit kepalanya, melenggang angkuh ke sebuah kamar. Dengan gerakan meremehkan, ia melemparkan sebuah amplop kecil ke arah meja rias. Ketika sang istri membukanya, ternyata hanya terdapat lembaran uang senilai seratus ribu rupiah di dalamnya.Gambar selanjutnya memperlihatkan sebuah surat pernyataan yang seolah menegaskan aksi keji tersebut. Disebutkan bahwa wanita dalam video secara sah memberikan uang bulanan sebesar seratus ribu rupiah kepada nyonya rumah tangga.Tak pelak, unggahan itu langsung menuai kecaman dari berbagai penjuru. Komentar-komentar pedas bermunculan, mengutuk tindakan tak be

  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 5 : Selir Suami

    “Kamu datang lagi malam ini ?" tanya Diana sambil menatap Edgar memasuki kamar mereka."Tentu saja, ini kamar kita," jawabnya sambil melangkah dan merangkul Diana."Tapi kau sudah memiliki istri," ucap Diana dengan raut wajah yang cemberut."Tapi hatiku milikmu. Biarkan aku hanya bersamamu," ucap Edgar dengan lembut sambil membelai lembut wajah Diana."Apa kamu lebih memilih aku menghabiskan malam dengan wanita itu?" Diana mempererat pelukannya sambil menggeleng keras."Melihatmu menikah membuat hatiku hancur berkeping-keping. Bahkan membayangkan kalian tidur bersama saja sudah membuatku tak tahan," ucap Diana sambil terisak, kepedihan tergambar jelas di matanya.“Jangan berfikif terlalu berlebihan. Kamu tahu bukan kalau aku sangat mencintaimu” ucapnya mulai melucuti pakaian Diana dan mengecup bahu Diana lembut.“Ya, aku juga sangat mencintaimu. Jadi jangan pernah mencampakanku” ucap Diana dengan suara gemetar, diiringi dengan tatapan penuh cinta kepada Edgar.“Wajah yang sangat tampa

  • Suami Pengganti untuk Istri yang Direndahkan   Bab 4 : Kontrak Pernikahan

    "Apa yang bisa kamu lakukan ? Kamu berharap keluargamu membantumu ?" Desis Edgar dengan wajah merah padam."Kenapa aku butuh keluargaku ? Aku bisa menghancurkanmu dengan kekuatanku sendiri" Edgar tertawa terbahak-bahak mendengarnya."Kamu kira aku tidak tahu ? Kamu disini karena di buang oleh keluargamu kan ? Kalau bukan karena ke untungan, aku tidak sudi menikahi mu" Fiona mengangkat salah satu alisnya."Kamu disini tidak memiliki apa-apa. Selama kamu menumpang hidup disini, jaga perilakumu !" Bentaknya lagi sambil membawa Diana dalam pelukannya dan meninggalkan meja makan."Sayang, apa kamu tidak keterlaluan menamparnya tadi?" bujuk Diana manja sambil bergelayut di lengan Edgar."Dia berani menyirammu!" hardik Edgar geram. Wajahnya memerah menahan amarah. "Itu karena ia cemburu padaku. Dia pasti ingin diperlakukan seperti aku," sahut Diana dengan seringai sinis."Itu tidak akan terjadi!" bentak Edgar. "Mana mungkin dia berpikir bisa menggantikan posisimu!"Diana memasang wajah sedi

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status