Share

281). Teresa Datang

"Danendra."

Baru membuka mata, Adara langsung menggumamkan nama Danendra sementara tangan kanannya sibuk meraba-raba kasur, mencari keberadaan sang suami.

Kedua matanya terbuka lebar, Adara mendesah karena tak mendapati sang suami tidur di depannya. Padahal, setiap pagi Danendra biasanya ada di dekatnya—memandangi dia ketika bangun tidur.

"Kangen," gumam Adara pelan.

Satu malam tak tidur bersama Danendra, Adara dilanda kerinduan yang mendalam. Jarang sekali ditinggalkan seperti ini membuat dia sangat dekat dengan suaminya itu.

"Duh."

Susah payah, Adara berusaha untuk bangun lalu duduk bersila di atas kasur sambil mengikat rambut juga mengumpulkan kesadaran.

Menguap, Adara memandang jam dinding yang ternyata sudah menunjukkan pukul tujuh pagi.

"El kok belum bangun ya?" tanya Adara.

Semalaman, Adara kesulitan tidur seperti biasanya karena memang di usia kehamilan yang sudah tua ini, sangat sulit bagi dia mencari posisi aman—terlebih lagi Adara terus memikirkan Danendra.

"Bismillah."

Be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status