Share

283). Kabar Tentang Danendra

***

"Gimana, Dokter?"

Dokter Kiran yang baru saja memeriska keadaan Adara, mundur beberapa langkah sebelum menjawab pertanyaan Teresa.

"Sudah bukaan tiga, Bu," kata dokter Kiran. "Mbak Adaranya kita pindahkan ke ruang bersalin ya."

"Baiklah," ucap Teresa.

"Ma."

Atensi Teresa seketika beralih pada Adara. Berjalan mendekat, perempuan itu menghampiri sang menantu.

"Kenapa, Sayang?"

"Danendra mana?" tanya Adara. "Dara pengen lahiran ditemenin Danendra."

Teresa terdiam sejenak. Usai menyimpan ponselny begitu saja, dia lupa membawa benda pipih itu karena panik dengan Adara.

"Mama belum sempat dengar jawaban Papa tadi, Sayang. Semoga Danendra baik-baik aja ya."

Alih-alih tenang, Adara justru terisak sambil menahan panas di punggungnya yang mulai terasa, meski bulum sering.

"Dara enggak mau kehilangan, Danendra, Ma. Dia harus lihat anaknya. Danendra harus ada di saat anaknya lahir," lirih Adara sambil terisak. "Danendra udah janji tentang hal itu."

Teresa berusaha kuat meski hatinya pun sama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status