Share

284). Welcome Baby Boy

***

"Pembukaan berapa?"

Dokter Kiran kembali memeriksa kondisi Adara, pertanyaan itu langsung dilontarkan Teresa pada sang dokter.

"Baru enam," kata dokter Kiran.

"Enam?" tanya Teresa sambil mengerutkan keningnya. "Ini kayanya udah hampir dua jam lebih dari pembukaan lima tadi deh, Dok. Masa nambahnya cuman satu?"

Dokter Kiran menghela napas. Tak langsung menjawab ucapan Teresa, dia memilih untuk mendekati Adara yang saat ini terlihat lemas.

Terhitung sudah tiga jam Adara di rumah sakit—menikmati gelombang cinta yang semakin lama semakin membuatnya ingin menangis saja.

"Mbak Dara masih kuat enggak?" tanya dokter Kiran. "Ini saya cek daritadi bukaannya memang seperti enggak ada kemajuan."

Adara menggeleng. "Saya enggak kuat, Dok. Saya enggak ada tenaga lagi ini," lirihnya pelan.

"Ra," kata Teresa sambil mengusap pucuk kepala Adara. "Lihat Mama. Kamu yang kuat ya, Sayang."

"Dara butuh Danendra, Ma."

"Adam," panggil Terasa pada Adam yang saat ini duduk bersama Ginanjar. "Gimana Danendra,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status