Share

Bab 7 Mengejar Cinta Akira

Penulis: Linda Malik
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Wajah Akira tampak tegang mendengar ucapan Argi di luar dari dugaan. Dia tidak menyangka jika Argi kembali ingin mengejar cintanya.

“Aku rasa, cintaku padamu sangatlah besar, hingga aku tidak bisa melupakanmu. Meski aku terus berusaha, namun sepertinya aku tidak berdaya.” Wajah Argi begitu menyiratkan harapan, menatap Akira dengan tatapan lembut penuh cinta. Namun Akira tidak ingin mengecewakan Argi untuk kedua kalinya.

Dulunya dia bersikap tidak enakan, namun kini dia sudah dewasa. Dia harus bersikap lebih tegas agar tidak menyakiti hati Argi.

“Maafkan aku, Gi. Aku tidak bisa, kamu tahu aku sudah punya suami? Dan aku adalah seorang ibu.” Ucap Akira mencari alasan. Dia tidak ingin memberi harapan palsu pada pria itu.

“Apa kau lupa, jika Anggara sudah pergi? Aku bahkan sudah siap untuk menggantikan posisi Anggara. Aku akan menjadi bagian hidupmu. Bayimu butuh seorang ayah, dan aku sanggup menyayanginya seperti anakku sendiri. Ketahuilah Akira, aku akan membalut lukamu. Ijinkanlah kali ini aku melakukannya untuk wanita yang aku cintai.” Argi mencoba meraih tangan Akira yang terkulai di atas kasur.

Akira tertegun mendengar ucapan Argi, menurutnya ini terlalu cepat. Hatinya masih berkabung, bahkan Akira belum mengunjungi makam suaminya. Bukankah ini adalah sebuah kesalahan jika dia kembali berhubungan dengan pria lain, di kala pusara sang suami masih basah?

Akira menarik tangannya dari genggaman Argi.

“Maaf Gi, aku rasa ini belum waktunya. Hatiku masih ada yang memiliki. Aku tidak ingin memberi harapan padamu, sementara aku belum yakin apa aku bisa melupakan suamiku.” Air mata kembali menetes membasahi pipi Akira. Dia merasa telah mengkhianati cinta suaminya, dengan kehadiran Argi di sini.

“Kamu tidak perlu melupakan Anggara, hanya perlu belajar menerimaku. Ketahuilah, jika aku memiliki cinta yang tulus untukmu dan juga bayimu. Aku hanya meminta kesempatan satu kali lagi, untuk aku membuktikan ucapanku ini.” Ucap Argi dengan penuh keyakinan.

“Beri aku waktu.” Ucap Akira akhirnya. Dia sendiri merasa banyak berhutang budi. Walau bagaimanapun Argi yang menyelamatkan hidupnya dan bayinya. Di saat hidupnya terpuruk, Argi datang membawa perhatian dan cinta. Akira tidak menampik jika dia memiliki sedikit rasa simpati pada sosok pria di sampingnya.

“Baiklah, aku akan terus menunggu hingga kamu siap. Selama menunggu ijinkan aku untuk membantumu.”

“Aku masih ada orang tua—”

Belum Akira menyelesaikan ucapannya, Argi sudah menyela. “Aku tahu orang tuamu sudah meninggal Akira. Maafkan aku, tidak sempat menghadiri pemakaman kedua orang tuamu.” Argi menunjukkan raut penyesalan. Dia sudah mengenal Lidiya, ibunya Akira. Dan sikap wanita itu begitu hangat ketika beberapa kali Argi menyambangi rumahnya dulu.

“Tidak masalah, Gi. Jangan pikirkan itu, ibu dan ayah kini sudah bahagia di surga. Namun yang aku maksud adalah kedua orang tua Anggara, aku masih mempunyai mereka.” Seketika Akira teringat jika selama ini belum pernah menghubungi Ruth dan Bustomo. Padahal kini dia sudah melahirkan cucu pertama untuk kedua mertuanya. Namun dia belum memberitahu apapun.

Akira mencoba menggapai tas yang berada di atas nakas, dan mencari keberadaan ponselnya. Karena terlalu terburu-buru membuatnya hilang keseimbangan, hingga tangannya terlepas dari pegangan pada sisi kasur.

Argi dengan sigap menangkap tubuh Akira yang hampir terjerembab ke bawah. Wajah Akira melekat pada dada bidang Argi. Namun ia segera menegakkan tubuhnya kembali dengan bertumpu pada bahu Argi.

“Kamu bisa minta tolong sama aku jika memerlukan sesuatu.” Ucap Argi, posisi wajah Akira begitu dekat dengan bibirnya. Bahkan hembusan nafasnya tercium jelas di indra penciuman Akira.

Tak ada yang terjadi, Argi ingin menyatakan keseriusannya tanpa ingin memanfaatkan keadaan. Mencari kesempatan dalam kesempitan, meskipun jauh dalam hatinya begitu ingin mencium Akira.

Akira mengeluarkan seluruh isi dalam tasnya, namun tak juga mendapati ponsel. Karena terburu-buru dia melupakan keberadaan benda penting itu. Kini dia tidak mempunyai cara untuk menghubungi keluarganya. Ingin meminta tolong pada Argi namun rasanya tidak enak hati.

“Ada yang kamu cari, Akira? Apa kamu ingin menghubungi keluarga Anggara?” Seakan Argi mengerti jalan pikiran wanita itu, dia pun segera memberikan ponselnya pada Akira.

“Kau ingin menelpon bukan? Pakailah. Nomor telepon om baskoro masih tersimpan dalam ponselku.” Argi menempatkan diri duduk di tepi ranjang, membantunya untuk mencari kontak Baskoro. Namun hingga berulang kali menghubungi, panggilannya tak kunjung dijawab.

“Gi, punya nomor telpon rumahnya Anggara?” Tanya Akira dengan hati-hati.

“Mungkin, coba kita lihat.” Argi mencoba mencari ke layar ponsel, yang memperlihatkan isi kontak yang tersimpan. “Aku tidak menyimpannya, tapi aku punya nomor perusahaan Anggara Widjaja. Apa kau ingin menghubungi ke sana?”

Akira menggeleng, sudah sangat lama Baskoro tidak pernah berkecimpung dalam perusahaannya semenjak Anggara mengambil alih. Namun bukankah Argi pernah berucap jika kemarin adalah hari Anggara dimakamkan, tentunya atas keinginan mertuanya.

“Apa kamu tahu kemana mama dan papa Anggara sekarang? Bukankah kemarin kamu bilang jika mereka yang menyetujui pemakaman Anggara?”

“Aku sudah menghubungi mereka dan memang benar orang tuanya yang meminta untuk Anggara segera disemayamkan. Namun hingga saat ini belum ada kabar dari mereka. Jika kamu mengijinkan, aku akan menyuruh orangku untuk mencari keberadaan mereka.” Jelas Argi, mencoba mencari solusi.

“Terima kasih, Gi. Maaf selama ini aku selalu merepotkan.” Akira merasa salut akan perhatian Argi padanya.

“Tidak masalah, sudah tugasku bukan?” Argi menyimpan kembali ponselnya. Lalu kembali duduk di kursi.

“Apa kamu sedang tidak sibuk? Jika kamu ingin pulang, maka pulanglah. Aku akan menjaga diri.” ucap Akira.

“Apa kamu menginginkanku untuk pulang, Akira? Sedangkan keberadaanmu hanya sendiri.” Argi masih ingin berada di sana untuk waktu yang lebih lama.

“Tentu, nanti aku akan memanggil suster jika memerlukan sesuatu.”

“Jika kamu menghendaki aku pulang, maka aku akan pulang. Tapi ijinkan aku untuk mengunjungimu setiap hari.” ucapan Argi terdengar tulus, namun membuat Akira bingung.

***

Linda Malik

Halo reader yang selalu mengikuti Cerita Cinta Akira, mohon dibantu untuk dukungan dan semoga kalian berkenan untuk memberi ulasan. Terima Kasih 🙏🫶

| 3

Bab terkait

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 8 Mimpi Buruk

    Malam itu Akira harus bisa melewati kesepiannya sendiri. Berada di ranjang dengan suasana hening, tanpa ada Argi yang dari kemarin malam selalu menemani.Tatapannya mengarah pada langit-langit kamar dengan warna putih yang mendominasi.‘Mas Anggara, apa kamu baik-baik saja di sana? Mengapa aku tidak percaya engkau telah tiada? Anak kita sudah lahir, bayi mungil kita. Aku akan menjaga dan menyayanginya seumur hidupku. Ashley, ya aku akan menamai putri kita Ashley Widjaja Anggara seperti yang engkau inginkan. Datanglah malam ini mas Aang. Aku begitu merindukanmu. Apakah kau tidak merindukanku? Aku berjanji akan mengunjungimu setelah aku pulih.’ batin Akira miris.Dia terus menangis sesenggukan sambil memeluk bantal putih. Akira begitu merindukan pelukan Anggara, kehangatan yang selalu Anggara berikan. Hingga tak lama dia pun tertidur karena lelah menangis, menyelam dalam mimpi.Hari sudah sangat malam, dia tengah berada di teras rumah, menunggu sosok suami yang begitu dirindukan. Tatapa

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 9 Temani Istriku!

    Argi sengaja memesan satu kamar yang berada di sebelah kamar Akira. Dia sudah membersihkan diri dan mengganti kostum dengan baju santai.Namun selama semalaman, matanya sulit untuk tertutup. Hingga Argi memutuskan untuk menjaga Akira di depan pintu kamarnya. Tatapannya tidak pernah beralih pada pintu kaca. Di sana dia bisa melihat langsung ke arah Akira yang terlihat tidak nyaman dalam tidurnya.Bahkan Argi mendengar mulut Akira yang terus berteriak memanggil nama suaminya, meskipun mata Akira terpejam.Argi sudah menduga jika wanita itu tengah mengalami mimpi buruk. Dia sangat ingin masuk agar bisa memeluk Akira, untuk sedikit menenangkannya. Namun Argi berusaha menahan diri dari keinginannya itu.Tangannya meraih ponsel yang tersimpan dari saku celana, dan segera menghubungi seseorang.“Saya minta kirim satu suster terbaik untuk segera datang ke sini!” Ucap Argi singkat, lalu segera memutus panggilan tanpa menunggu jawaban dari orang yang ditelepon.Tak lama seorang suster wanita da

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 10 Kehadiran Ruth

    “Mama?” Akira begitu senang melihat wanita yang tak lain adalah ibu mertuanya. Senyum menghiasi bibirnya, tatkala melihat Ruth berjalan menghampiri.“Maafkan mama nak, datang sangat terlambat.” Ruth memeluk tubuh menantunya dengan perasaan bersalah.Akira membalas pelukan hangat itu dengan lengan terbuka. Kini dia memiliki seorang yang bisa dijadikan teman untuk melalui hari-hari yang berat tanpa seorang suami.“Maaf, mama harus menjaga papa.” Ruth mengurai pelukannya, ditatapnya Akira dengan penuh haru. Bahkan kini ia menyadari jika perut menantunya terlihat mengempis.“Bagaimana keadaan papa, ma? Apa keadaan beliau baik?” Mendadak Akira merasa khawatir akan kondisi papa mertua yang memiliki riwayat penyakit jantung.“Papamu masih dirawat, kondisi jantungnya sangat menurun. Maafkan mama jika terlambat datang, nak. Apa kamu sudah melahirkan?” Tanya Ruth dengan raut penasaran.Akira mengangguk, tersenyum samar dan menjawab, “Maafkan Akira ma, bayi Akira sudah lahir sebelum waktunya.”

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 11 Salah Tingkah

    Akira hanya menatap kepergian Ruth dengan rasa khawatir. Mengapa di saat seperti ini, ia justru tak berdaya? Ada keinginan dalam hati untuk bisa menjenguk sang mertua, namun keadaannya masih belum pulih. Bahkan sampai hari ini keinginan untuk ke makam suaminya belum terpenuhi.Akira memejamkan mata, menghirup nafas dalam-dalam. Udara pagi yang begitu sejuk, mengisi rongga paru-paru. Mampu mengusir sedikit sesak dalam hati.Seorang suster sudah diperintah oleh Ruth untuk mendampingi Akira di taman, tentunya sebelum dirinya keluar dari rumah sakit.Namun ketika langkah suster itu hampir mencapai taman, Argi segera menahan.“Pergilah! Biar aku yang menjaga istriku!” Suara Argi terdengar seperti setengah berbisik, namun mampu membuat suster itu terdiam di tempat.Suster memutar tubuhnya dengan pandangan menunduk.“Baik, tuan. Jika ada—” belum selesai suster berucap, Argi mengangkat jari telunjuknya di depan bibir, sebagai isyarat diam.“Aku menyuruhmu pergi!” ucap Argi dengan raut dingin.

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 12 Rahasia Tersembunyi

    “Aku hanya ingin membetulkan selimutmu.” jelas Argi, niatnya memang hanya membenarkan posisi selimut.Dalam pandangan Akira, dia seperti melihat sosok suaminya berada tepat di atas wajahnya. Hingga tanpa sadar ia memandang wajah pria itu dengan tatapan penuh cinta. Senyum terlukis di bibir Akira. Senyum manis yang hanya diperlihatkan untuk Anggara. Membuat Argi diam terpaku dengan tangan masih berada di ujung selimut.Hal ini mengingatkannya pada awal perjumpaan dengan Akira dulu. Wajah cantik yang tak pernah berubah, kini terlihat lebih mempesona di usianya yang matang. Membuat Argi tak kuasa menahan keinginannya untuk mempertemukan bibirnya dengan bibir wanita pujaannya. Pertemuan singkat namun membuat dada Argi bergejolak. Permukaan bibirnya merasakan kelembutan bibir Akira yang sedikit kering.Akira belum sadar akan apa yang terjadi. Dalam benak dan khayalannya, Anggara yang tengah menciumnya. Sehingga ketika Argi melepaskan tautan bibir mereka, Akira segera mengulurkan tangan un

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 13 Permintaan Ashley

    “Pak, tolong ke pemakaman Heaven Memorial Park.” Ujar Akira pada supir taksi. “Baik nyonya.” Ya, seperti janjinya, Akira berniat akan mengunjungi makam Anggara setelah keadaanya pulih. Dia sudah mencari tahu dimana suaminya di makamkan, tentunya atas petunjuk dari Argi.Akira menarik nafas dalam-dalam untuk menenangkan hatinya yang mendadak sesak. Kenyataan ini begitu memilukan, hingga terkadang membuatnya ingin mengakhiri hidup. Jikalau Akira tidak mengingat masih ada putri mereka yang harus diperjuangkan. Akira terdiam dalam lamunan, melihat pada jalanan dari balik jendela. Pandangannya terlihat kabur karena air mata yang mulai membasahi. Entah sampai kapan dia bisa bertahan melawan rasa sedih ini? Tak ada satu orang keluarga yang menemaninya. Yang tersisa hanya dirinya dan Ashley kecil.“Nyonya kita sudah sampai di pemakaman.” Ujar sopir taksi membuyarkan lamunan Akira.Akira segera menghapus air mata menggunakan punggung tangannya. Lalu keluar dari mobil, menghampiri salah satu

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 14 Kesungguhan Hati Argi

    “Ash ingin papa tinggal bersama kami di rumah ini.” Permintaan Ashley yang tentu akan Argi turuti dengan senang hati. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman yang memiliki arti.“Papa akan menuruti permintaan Ash, tapi apa mama Akira mengijinkan papa tinggal di sini?” Ucap Argi mengalihkan tatapannya pada Akira yang masih dalam keadaan terkejut. Mendengar ungkapan putrinya, tentu membuatnya berada pada posisi serba salah. Selama dua tahun Argi mengejar cintanya, namun Akira tidak bisa memberikan jawaban. Hatinya belum sepenuhnya pulih dari luka kehilangan suami tercinta. Namun selama dua tahun ini Argi telah berhasil mencuri perhatian putrinya.Melihat tatapan tajam Argi, membuatnya salah tingkah. Hingga Akira pun membuang muka ke samping. Sikap perhatian Argi pada putrinya tak hayal membuat hati Akira sedikit luluh. Meskipun belum bisa melupakan cintanya pada mendiang sang suami, Akira tak menampik jika kini hatinya sedikit terisi dengan kehadiran Argi. Bahkan dirinya selalu m

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 15 Menikahlah denganku, Akira!

    “Argi, tunggu!” Kini Akira sudah berada di hadapan Argi. Matanya menatap sayu pada pria yang terlihat bingung. Argi terdiam dan menunggu hingga Akira mengucapkan maksudnya. “Ijinkan aku belajar mencintaimu.” Ucap Akira. Entah keputusannya ini adalah sebuah kebaikan untuk dirinya atau tidak, namun dia akan melakukannya demi kebahagian sang buah hati. Mata Argi membulat sedikit terkejut mendengar ucapan Akira. Apa itu artinya Akira menerima lamarannya? Apa Argi tidak salah dengar? “Akira, apa aku tidak salah dengar? Kamu menerimaku?” Tanya Argi tak percaya. Namun melihat Akira mengangguk, membuat hatinya bersorak bahagia. Penantian lama yang kini menemui ujung sesuai harapan. Argi membawa tubuh Akira ke dalam pelukannya. Dia ingin melampiaskan rasa bahagianya. Akhirnya bisa memiliki hati wanita yang sejak lama menduduki takhta tertinggi di hatinya. “Terima kasih, Akira. Aku mencintaimu.” Ucap Argi memeluk Akira sembari mencium puncak kepalanya dengan penuh kebahagiaan. Akira terd

Bab terbaru

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 141 Resmi Ditahan

    Argi Rinega menerima hukuman pidana penjara selama dua belas tahun. Itulah keputusan dari hakim yang menangani kasusnya.Tentu hal ini membuat orang tua Argi kecewa. Putra semata wayangnya harus menjalani hukuman berat.Meskipun pihak dari pengacara yang disewa oleh Raditya meminta pengajuan banding untuk meringankan hukuman. Namun dengan tegas putranya malah menolak.“Biarkan aku menjalani hukumanku. Mungkin dengan ini putraku akan memaafkan kesalahanku,” ucapnya sembari memeluk ibunya yang tengah terisak.Hati Lina hancur. Ibu mana yang tidak merasa sedih jika harus hidup terpisah dengan putranya.“Kami sudah tua nak, dua belas tahun itu bukan waktu yang sebentar. Biarkan pengacara papa untuk kali ini membantumu. Setidaknya untuk memotong masa hukumanmu,” ucap Lina sembari terisak.Argi bergeming, tangannya mengusap pelan punggung wanita yang telah melahirkannya.“Maaf, aku sudah mengecewakan kalian dengan perbuatanku,” hanya itu yang mampu terucap di mulut Argi. Hingga salah beber

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 140 Penyesalan Argi

    Akira segera menjalani perawatan di sebuah klinik. Hal ini karena Anggara hanya menemukan klinik yang terdekat dengan lokasi pemakaman.“Dari kalian, siapa yang menjadi suami pasien?” tanya seorang petugas nakes yang bertugas. Melihat pada dua pria tampan yang mengantar satu wanita, tentu petugas tampak bingung.Anggara sedikit terkejut mendengar pertanyaan suster, sedari tadi dia tidak menyadari keberadaan Argi yang ternyata mengikutinya hingga klinik.“Saya suami pasien,” jawab Anggara setelah menoleh sekilas ke belakang.“Baik, ikuti saya. Dokter ingin berbicara dengan anda,” ucap suster, lalu membuka pintu ruangan lebih lebar.Anggara segera memasuki ruangan, sementara suster mencegah Argi yang hendak masuk.“Maaf, hanya suami pasien. Anda bisa menunggu di luar.”Suster segera menutup pintu ruangan. Lalu mengantar Anggara untuk menghampiri dokter.Sekilas Anggara melihat pada Akira yang tengah berbaring di atas ranjang pasien. Kondisinya masih memprihatinkan, kedua matanya masih t

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 139 Kembali Kehilangan

    Selama di perjalanan, mobil Anggara terus mengikuti mobil milik Argi yang berada di depannya.Perjalanan menuju ke suatu tempat yang entah kemana.“Mas, aku takut,” ucap Akira yang entah mengapa hatinya mendadak diliputi rasa khawatir dan ketakutan. Padahal Argi akan mengantarkan mereka untuk bertemu putranya.Namun mengapa justru Akira merasakan dadanya terasa sakit tanpa sebab. Air mata terus jatuh bercucuran. Apakah karena kerinduan yang mendalam pada putranya?Anggara menggenggam tangan Akira dengan tatapan fokus ke depan. Dia tidak ingin kehilangan jejak Argi, tentu Anggara sedikit merasa was-was akan ajakan Argi.Mungkinkah Argi semudah itu menyerah untuk memberikan putranya pada Akira?Atau apakah ini sebuah jebakan?“Bersabarlah, kita akan segera bertemu dengan putra kita. Tidak perlu takut, sayang. Ada aku!” ucap Anggara menenangkan hati istrinya.Anggara dibuat terkejut tatkala mobil mereka terhenti di sebuah pemakaman umum. Kedua alisnya saling bertaut, wajahnya terlihat me

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 138 Akhirnya Bercerai!

    Anggara mulai mengorek informasi dari media berita yang kini dia telusuri. Dan memang benar ucapan Bayu, sudah seminggu berlalu perusahaan itu di tutup.Lalu kemana perginya Argi? Mengapa di saat seperti ini justru dia menghilang? Apakah ini sebuah kesengajaan yang merupakan cara Argi untuk menghindar dari hukumannya?Tapi mengapa dia meminta pengacaranya untuk menolak gugatan cerai?Anggara mengalami jalan buntu, berhari-hari mencari keberadaan Argi namun hasilnya nihil. Hingga hari itu dia mendapatkan kabar dari anak buahnya.“Bos Anggara, kami sudah mengecek di bandara, jika sepuluh hari yang lalu ada penumpang atas nama Argi Rinega, serta Raditya Rinega dan istrinya melakukan penerbangan ke luar negeri,” ucap Dewa dari seberang telepon.“Kemana tujuan mereka?”“Singapura.”Anggara kembali terdiam. Haruskah dia mencari putra Akira hingga ke negeri Singa?Selama persidangan cerai belum usai, maka dia tidak bisa berbuat apapun untuk merebut putra Akira. Tentu hal asuh harus jatuh ke

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 137 Jalan Buntu

    “Baiklah, karena berkas sudah lengkap, nanti saya akan segera mengurusnya,” ucap pengacara Kim pada Anggara dan Akira, yang saat itu berkunjung ke kantornya.“Kapan persidangan pertama akan dilakukan, Kim?” tanya Anggara memastikan.“Nanti akan saya kabari, pak Anggara. Kemungkinan besar satu hingga dua Minggu ke depan, tergantung dari pihak pengadilan yang memberi jadwal. Mungkin dua hari ke depan kita akan mengirim surat gugatan cerai kepada yang bersangkutan. Jika pihak yang digugat menyetujuinya, maka proses akan semakin cepat,” jelas Kim.Tentu hal itu tidak mungkin terjadi, Anggara tahu betul bagaimana ucapan terakhir Argi. Dia tidak akan semudah itu melepaskan Akira. Namun apapun yang terjadi, Anggara akan mengusahakan untuk gugatan cerai itu diterima.“Tolong hubungi aku tentang perkembangan prosesnya nanti,” ucap Anggara akhirnya, sebelum memutuskan obrolan.***Hari berlalu sangat cepat, pihak kepolisian sudah berhasil membuktikan kesalahan pria yang melakukan penculikan, me

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 136 Menanam Benih Cinta 21+

    “Auwhhh! Apa kalian tidak bisa bekerja dengan benar?” sentak Argi pada suster yang tengah mengobati luka di wajahnya.“Maaf tuan, saya tidak sengaja,” suster menunduk dengan tangan gemetar karena ketakutan.“Pergilah! Dasar tidak becus!” Argi mengibas tangannya untuk mengusir suster yang merawatnya.Bayu yang berdiri tak jauh dari sana, tak heran dengan sikap arogan Argi. Namun dia ikut merasa prihatin atas apa yang menimpa teman sekaligus bosnya itu.Dia tidak menyangka akan terjadi keributan seperti tadi. Dua temannya saling berkelahi. Tentu menurut pandangan Bayu, Argi adalah pihak yang salah. Bagaimana tidak, jika Argi memukul lebih dulu saat kondisi Anggara tidak fokus. Jadi wajar jika Anggara memberinya pelajaran.“Hey, apa kau sudah menghubungi para investor? Bagaimana? Apa mereka mau menerima tawaran kita?” pertanyaan yang ditujukan pada asistennya.“Hasilnya nihil, tidak ada satupun yang mau menginvestasi ke perusahaan kita. Mungkin kamu harus memulihkan nama baikmu dulu, bar

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 135 Meminta Bantuan Clara

    Anggara membawa Clara menuju rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Wajah Clara terlihat pucat dengan beberapa bekas tamparan yang masih membekas di pipinya. “Apa anda suaminya?” tanya dokter yang menangani Clara. “Bukan, aku hanya menolong,” balas Anggara singkat. “Apa yang terjadi dengan nona ini?” tanya dokter lagi. Sebelum memberikan tindakan, tentu dia harus mengetahui kronologi yang terjadi sehingga pasien seperti ini. “Beberapa orang menculiknya, dan aku berhasil menemukannya. Sepertinya dia mendapatkan perlakuan kasar, dan wanita ini sedang hamil,” jelas Anggara. Mata dokter melebar mendengar penjelasan Anggara. “Baiklah saya akan memberikan tindakan pertolongan, dan memeriksa kondisi janinnya. Apa anda bisa menghubungi keluarga nona ini?” tanya dokter lagi. “Akan saya usahakan,” jawab Anggara, meskipun dia tidak tahu perihal tentang Clara. Anggara pun digiring keluar ruangan, saat dokter mulai memeriksa keadaan pasien. Mungkin saat ini istrinya sedang kebi

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 134 Menemukan Bukti Kejahatan

    “Permisi, Pa. Apa ada mas Anggara di dalam?” ucap Akira sembari mengetuk pintu ruang kerja ayah mertuanya. Meskipun pintu ruangan itu sedikit terbuka, namun Akira tidak langsung masuk. Karena takut mengganggu pembicaraan Baskoro dengan suaminya. Yang dia tahu Anggara berada di dalam.“Masuklah, Akira!” suara Baskoro terdengar dari dalam. Akira segera membuka pintu lebih lebar. Tatapannya merotasi ke sekeliling ruangan. Namun tak melihat keberadaan suaminya di sana.“Dimana mas Anggara, pa?” tanya Akira penasaran.“Aang masih ada urusan sebentar. Kamu tidak perlu khawatir,” jawab Baskoro dengan mimik datar. Sesuai dengan permintaan putranya, dia tidak akan memberitahu Akira.“Kemana, pa? Kok tumben mas Anggara gak ijin ke aku?” tanya Akira lagi dengan kedua alis saling bertaut, wajahnya masih terlihat cemas.Baskoro menghela nafas, memandang pada menantunya dari balik kacamatanya.“Tadi suamimu buru-buru, sepertinya ini mengenai perusahaan. Kamu tidak perlu khawatir, secepatnya suamim

  • Suami Pengganti Yang Membenciku   Bab 133 Perkelahian Sengit

    Sementara itu, setelah mendengar kabar jika anak buahnya sudah mendapatkan wanita yang diminta, Argi segera memacu kendaraan roda empatnya menuju lokasi persembunyian.“Kita mau kemana?” tanya Bayu yang duduk di samping Argi. Terlihat bingung karena secara tiba-tiba bosnya mengajak keluar.“Kita akan menemui Clara,” jawab Argi tanpa menoleh ke samping. Tatapannya fokus ke jalanan, menyalip setiap kendaraan yang menghalangi jalannya.“Apa mereka sudah menemukannya?” tanya Bayu lagi. Sebenarnya Bayu masih bingung, kenapa dia diikutsertakan dalam urusan yang dia sendiri tidak terlibat.“Apa kau bodoh? Untuk apa aku pergi jika anak buahku belum menemukan wanita murahan itu!” jawab Argi dengan amarah. Entahlah, semenjak berita tentang dirinya menyebar, sikap Argi menjadi sangat sensitif. Hampir setiap waktu dia melampiaskan amarahnya pada orang terdekat.Bayu terdiam, dengan dada bergemuruh. Dia masih tak mengerti maksud temannya. Sifat Argi sangat berubah, tidak seperti dulu lagi. Namun

DMCA.com Protection Status