Share

39. Kembali Waras

"Kenapa nangis, Sha?"

Yudistira mengusap air mata yang sedikit membasahi pipiku. Aku menggelengkan kepala, lalu menghempaskan diri ke pelukannya hingga tubuh suamiku tak kuat menahanku dan terjatuh ke belakang. Kami berdua berbaring di atas tikar.

"Duh, manjanya istriku!" Dengan lembut ia membelai rambutku, sementara aku meletakkan kepalaku di dadanya.

Suamiku telah kembali, harapanku bersemi, kebahagiaanku tak terperi. Aku meresapi setiap kehangatan dari kedekatan kami, tidak hanya secara fisik, tapi terutama secara emosi. Masa rongrongan Citra telah berlalu, kini cuma ada kau dan aku, suamiku. Ah, senangnya!

"Sha ...," panggil Yudis tiba-tiba.

"Hmmm."

"Mancing, yuk!"

"Hah? Mancing apaan?"

"Tuh, ikan lele sama mujaer di laut."

"Aahh, nyebelin!!!" Dengan gemas kucubit perut dan lengan suamiku hingga dia tertawa dan meminta ampun.

Gara-gara gurauannya aku tak berminat berbaring lagi. Dadanya turun naik karena tertawa, tidak nyaman lagi dijadikan bantal.

Memang tadi aku benar-
Teha

Senangnya, Yudistira sudah waras lagi, ya. Hehe Duh, nyicil bulan madu macam apa yang dimaksud Yudistira? Mereka ngapain aja? Tunggu jawabannya di bab selanjutnya, ya. Terima kasih. ^^

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status